DISUSUN OLEH :
NAMA : Yokoyama T.Rumayar
NIM : 1811045
DISUSUN OLEH :
Nama : Yokoyama T.Rumayar
NIM : 1811045
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Hidayah-Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas pengganti
praktikum CAD/CAM-CNC dengan lancar. Laporan proses pratikum CAD/CAM-
CNC ini di susun berdasarkan hasil pembelajaran yang telah penulis lakukan pada
semester genap di ITN Malang.
Selama melaksanakan praktikum dan pembuatan laporan ini penulis
banyak menemui hambatan-hambatan dalam penyusunan, Oleh karena itu, penulis
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan bimbingan dari :
1. Dr. I Komang Astana Widi, ST, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik
Mesin S-1.
2. Bapak Ir. Soeparno Djiwo, MT. Sebagai Kepala Laboratorium
CNC.
3. Djoko Hari Praswanto ST., MT. Selaku Dosen Pengajar mata kuliah
CNC.
4. Seluruh pihak yang telah banyak membantu mulai dari proses
penyusunan laporan ini hingga selesai.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan praktikum
CAD/CAM-CNC ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
berharap adanya saran dan kritik yang bersifat membangun bagi kesempurnaan
laporan ini. Dan semoga laporan ini dapat berguna serta bermanfaat bagi
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………........55
1. Untuk mengenalkan mesin CNC dan sifat-sifat dari mesin tersebut serta
mengetahui cara pengoperasiannya.
2. Untuk memperoleh pengalaman dalam hal:
Persiapan proses permesinan
Pelaksanaan proses permesinan
Kotrol kualitas proses permesinan
3. Mampu membuat program mesin CNC untuk model geometri suatu
komponen.
4. Mengetahui simulasi gerakan pahat denga atau tanpa bantuan plotter.
5. Melatih praktik atau mahasiswa untuk menganalisa proses pelaksanaan
produksi suatau komponen.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Spesifikasi Mesin
Mesin bubut CNC Training Unit adalah jenis mesin yang di pergunakan
untuk latihan dasar – dasar pengoperasian dan pemrograman. Karena mesin
dikendalikan komputer, maka semua gerakan berjalan secara otomatis sesuai
perintah program yang diberikan. Sehingga dengan program yang sama mesin
CNC dapat diperintahkan untuk mengulangi proses pelaksanaan program
secara terus menerus.
Mesin bubut nonkonvensional yang digunakan dalam praktikum adalah
mesin bubut Emco TU-2A buatan Emco Austria, mesin ini merupakan mesin
bubut otomatis yang menggunakan Computer Numerically Controlled dengan
dua sumbu (X dan Z), untuk simulasi proses pembubutan. Sistem persumbuan
pada mesin EMCO TU-2A terdiri dari 2 sumbu yaitu sumbu X dan Z. Sumbu
X berada pada arah melintang, sedangkan sumbu Z berada pada arah
longitudinal. Berikut ini adalah gambar 2.1 yang merupakan mesin EMCO
CNC TU-2A yang digunakan pada saat praktikum CNC.
Gambar Monitor
(referensi : Lab. PP-CNC Teknik Mesin Undip)
Pada mesin CNC Bubut EMCO TU-2A monitor
berfungsi untuk menunjukkan informasi program yang
sedang berjalan pada mesin.
2. Tailstock
Pada mesin bubut TU-2A tailstock berfungsi untuk
menahan benda kerja yang panjang agar benda kerja
tidak oleng dan untuk mencekam pahat drill.
Gambar Tailstock
(referensi : Lab. PP-CNC Teknik Mesin Undip)
3. Revolver pahat
4. Chuck
Gambar Chuck
(referensi : Lab. PP-CNC Teknik Mesin Undip)
Pada mesin bubut TU-2A chuck berfungsi untuk
mencekam benda kerja.
Gambar Ragum
(Sumber : Lab CNC Universitas Diponegoro)
3. Arbor
Arbor berfungsi untuk mencekam pahat frais.
Gambar Arbor
(sumber : Lab CNC Universitas Diponegoro)
3. Motor listrik
Motor listrik pada mesin CNC berfungsi menjalankan
pahat serta memutar pahat .
Gambar Motor listrik
(Sumber : Lab CNC Universitas Diponegoro)
4. Tempat pahat
Tempat pahat berfungsi untuk meletakan jenis-jenis
pahat yang hendak digunakan untuk melakukan eksekusi
benda kerja.
2.3 PenentuanReferensiKoordinat
Mesin CNC adalah mesin yang bekerja dengan gerakan dasar sesuai
dengan arah koordinat kartesian yaitu di sumbu X,Y, dan Z.
Kaidah tangan kanan untuk sistem koordinat kartesian
Lokasi sistem koordinat relatif terhadap mesin bergantung pada tipe mesin.
Arah sumbu mengikuti aturan tiga jari tangan kanan (sesuai dengan DIN
66217).
Ketika kita berdiri di depan mesin, arah jari tengah tangan kanan
merupakan arah sumbu utama spindle. Berikut kemudian berlaku: Ibu jari
menunjuk ke arah sumbu X positif, telunjuk menunjuk ke arah sumbu Y
positif, jari tengah menunjuk ke arah sumbu Z positif. Dalam prakteknya, ini
dapat terlihat sangat berbeda pada berbagai jenis mesin.
Titik Referensi
Titik referensi disebut juga titik nol atau Zero Point adalah titik acuan
dalam sebuah proses pengukuran. Dalam pemrograman mesin CNC, titik
referensi dapat dibedakan menjadi 2 macam :
Titik referensi mesin
Titik referensi benda kerja
Titik referensi mesin
disebut juga titik nol mesin (Machine Zero Point). Titik referensi mesin
adalah titik dimana koordinat sumbu X, Y dan Z mesin bernilai nol, maka
disebut juga titik nol mesin. Titik ini mempunyai posisi yang tetap,
maksudnya posisinya sudah dipersiapkan oleh pembuat mesin dan tidak dapat
diubah oleh operator mesin CNC.
e. Pahat Ulir
Pahat ulir digunakan untuk membuat ulir, baik ulir tunggal
maupun ganda. Bentuk pahat ulir harus sesuai dengan bentuk ulir
yang diinginkan. Untuk itu diperlukan pengasahan pahat sesuai
dengan mal ulirnya. Pahat ulir tidak mermpunyai sudut tatal,
permukaannya rata dengan ujung beradius sesuai radius kaki ulir
yang besarnya tergantung besar kisar ulirnya. Di bawah ini ilustrasi
pahat ulir segitiga dan ulir segi empat.
Pahat ini digunakan untuk freis celah awal, suatu celah atau alur
harus dibuat pada benda kerja sebelum pahat digunakan.Alat ini
hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk “T” seperti halnya
pada meja mesin frais.
d. Freis Muka
Pahat ini dibuat untuk mengerjakan pemotongan berat dan juga
digunakan untuk menghasilkan permukaan yang datar. Ini lebih
akurat dari pada Sylindrical Slab Mill atau Freis Slab Silindris. Freis
muka memiliki gigi diujung muka dan kelilingnya. panjang dari gigi
dikelilingnya selalu kurang dari separuh diameter dari pisaunya.
Pada dasarnya pahat yang sering digunakan dalam mesin frais CNC
yaitu pahat end mill, karena pahat ini mudah dalam
pengoperasiannya, mulai dari diameter kecil sampai diameter besar,
yang sesuai dengan kapasitas mesin tersebut.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.3.1.2 Pengeplotan
Pengeplotan berfungsi untuk mengetahui apakah Gerakan
pahat atau pemotongan sudah sesuai dengan gambar yang
direncanakan pada desain geometri TU – 2A . Berikut
merupakan langkah – langkah :
1. Memilih operasi manual dengan menekan H/C.
2. Pasang tangkai plotter dan atur posisi pena serta kertas
3. Tempelkan atau posisikan plotter pada titik referensi
4. Pilih CNC mode, ganti F = 200
5. Putar saklar sumbu utama ke mode CNC
6. Tekan “START” dan catat waktu mulai
7. Lakukan pengeplotan hingga selesai
8. Catat waktu akhir.
3.3.2.2 Pengeplotan
1. Memilih operasi manual dengan menekan H/C.
2. Menggerakkan tool turret keposisi pada pemasangan plotter
untuk eksekusi program.
3. Menempatkan plotter dan mengatur posisi ball point serta
kertas.
4. Menempatkan atau memposisikan plotter pada start point.
5. Memilih operasi CNC.
6. Mengatur putaran spindle.
7. Memulai eksekusi program dengan plotter START
8. Melakukan pengamatan hingga selesai.
4.2 Flowchart
Diagram alir pembuatan produk pada mesin CNC Emco TU-2A
adalah sebagai berikut :
A. CNC TU - 2A
G H( S)
NO X( I ) Z( K ) F( P ) Deskripsi
( M) (T )
Penentuan titik referensi program absolut
1 92 3000 1000 T0101
dan penggunaan pahat kanan
2 M03 S800 Spindle frais hidup searah jarum jam
3 00 1800 500 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
4 01 1800 -7700 35 Gerak lurus dengan penyayatan
5 02 2200 -7700 35 Gerak melingkar searah jarum jam
6 M99 I 200 K 00 35 Parameter dari interpolasi melingkar
7 00 2500 -7700 35 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
8 00 2500 500 35 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
9 01 1400 -3800 35 Gerak lurus dengan penyayatan
10 03 1700 -4600 35 Gerak melingkar berlawanan jarum jam
11 M99 I 1400 K 1825 35 Parameter dari interpolasi melingkar
12 03 1400 -5400 35 Gerak melingkar berlawanan jarum jam
13 M99 I 1700 K 1549 35 Parameter dari interpolasi melingkar
14 01 1400 -7500 35 Gerak lurus dengan penyayatan
15 02 2200 -7900 35 Gerak melingkar searah jarum jam
16 M99 I 400 K 00 35 Parameter dari interpolasi melingkar
17 00 2500 -7900 35 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
18 28 U 00 W 00 35 Kembali ketitik referensi penyayatan
19 M05 Spindle frais berhenti
Perintah ganti alat potong ke pahat
20 M06 T0303
grooving
21 97 S500 Kontrol kecepatan Spindle Konstan
22 M03 Spindle frais hidup searah jarum jam
23 00 1400 500 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
24 01 1400 -2600 35 Gerak lurus dengan penyayatan
25 01 800 -2600 25 Gerak lurus dengan penyayatan
26 00 1600 -2600 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
27 00 1600 -3200 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
28 01 800 -3200 25 Gerak lurus dengan penyayatan
29 00 1600 -3200 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
30 00 1600 -3800 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
31 01 800 -3800 25 Gerak lurus dengan penyayatan
32 00 1600 -3800 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
33 00 1600 -5700 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
34 01 800 -5700 25 Gerak lurus dengan penyayatan
35 00 1600 -5700 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
Laporan Tugas Pengganti Praktikum CAD/CAM/CNC– ITN 48
Malang
36 00 1600 -6300 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
37 01 800 -6300 25 Gerak lurus dengan penyayatan
38 00 1600 -6300 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
39 00 1600 -6900 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
40 01 800 -6900 25 Gerak lurus dengan penyayatan
41 00 1600 -6900 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
42 28 U 00 W 00 Kembali ke titik referensi penyayatan
43 M05 Spindle frais berhenti
44 M06 T0505 Perintah ganti alat potong ke Pahat Ulir
45 97 S200 Kontrol kecepatan Spindle Konstan
46 M03 Spindle frais hidup searah jarum jam
47 00 1400 500 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
U
48 78 W 00 15 Siklus penguliran
1400
U W
49 78 P 1.25 Siklus penguliran
1400 -2950
50 00 1600 -2950 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
51 28 U 00 W 00 Kembali ke titik referensi penyayatan
52 M05 Spindle frais berhenti
53 M30 Program berakhir
B. Program manuskrip CNC TU-3A
G X Y Z F
NO Deskripsi
(M) (I) (J) (K) (S) (T)
Penentuan titik referensi program absolut
1 92 -1500 00 1000 T0101
dan pengunaan Pahat Kantong
2 M03 S700 Spindle frais hidup searah jarum jam
3 00 2500 200 1000 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
4 01 2500 200 -200 10 Gerak lurus dengan penyayatan
5 03 4383 4200 -200 50 Gerak melingkar berlawanan jarum jam
6 M99 I - 2112 J 3397 K 00 50 Parameter dari interpolasi melingkar
7 02 3433 4600 -200 50 Gerak melingkar searah jarum jam
8 M99 I - 132 J 1190 K 00 50 Parameter dari interpolasi melingkar
9 03 2500 4800 -200 50 Gerak melingkar berlawanan jarum jam
10 M99 I - 918 J 1186 K 00 50 Parameter dari interpolasi melingkar
11 03 1514 4600 -200 50 Gerak melingkar berlawanan jarum jam
12 M99 I 00 J -1500 K 00 50 Parameter dari interpolasi melingkar
13 02 617 4200 -200 50 Gerak melingkar searah jarum jam
14 M99 I -795 J – 900 K 00 50 Parameter dari interpolasi melingkar
15 03 2500 200 -200 50 Gerak melingkar berlawanan jarum jam
16 M99 I 3957 J -584 K 00 50 Parameter dari interpolasi melingkar
17 00 2500 200 400 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
18 00 2500 512 400 Gerak lurus cepat tanpa penyayatan
BAB V
4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan tugas pengganti praktikum CNC TU-2A dan TU-
3A di ITN Malang, penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Hasil yang didapat setelah proses mesin adalah belum cukup halus untuk
suatu pengerjaan dengan mesin CNC ini dapat diakibatkan karena kurang
sesuainya pemilihan putaran mesin dan feeding dalam proses perhitungan,
untuk mengatasi masalah ini dapat di lakukan beberapa kali pemakanan
dimana pada proses finishing dapat dilakukan dengan kecepatan spindel
mesin yang tinggi dengan tanpa merubah dalamnya pemotongan dan
4.2 Saran
Dari pengecekan penyusun terhadap praktikum yang dilaksanakan ,
penyusun ingin menyarankan agar :
1. Perlunya perbaikan pada mesin-mesin CNC di laboratorium CNC.
2. Perlunya kelengkapan fasilitas yang ada, seperti pahat didak lengkap.
3. Perlunya dihidupkan lagi sisyem CAD/CAM yang ada, adar
mahasiswa dapat mengerti pross sesungguhnya.
4. Banyak fasilitas LAB CNC yang rusak dan perlunya perbaikan.
5. Perlunya praktikum MESIN BUBUT CNC, bukan hanya praktikuam
MESIN MILLING CNC agar mahasiswa memperoleh banyak ilmu
dan pemahaman sesuai kebutuhan dunia industri.
10. Krar S., Gill A., 1999, Computer numerical control programming
basics, Industrial Press Inc. New York.