Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM VII

MORFOLOGI TUMBUHAN
(AKBK 3204)

BUNGA TUNGGAL

Disusun Oleh :
Awaludin Akbar
(2010119110008)
Kelompok I B

Asisten Dosen :
Ainal Wazni Nazara
Dody Alfayed

Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si.
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2021
PRAKTIKUM VII
Topik : Bunga Tunggal
Tujuan : 1. Mampu mendeskripsikan tentang tipe bunga tunggal dan
Tujuan : 1. lbagian-bagiannya.
Tujuan : 2. Mampu menelaah tentang karakteristik bunga tunggal, bagian-
Tujuan :k bagian bunga tunggal, tipe dan modifikasinya melalui
Tujuankkkkkkkk praktikum secara mandiri.
Hari/Tanggal : Rabu, 31 Maret 2021.
Tempat : Lingkungan sekitar tempat tinggal.

I. TEORI DASAR
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua
sifat, yaitu yang bersifat generatif dan bersifat vegetatif. Alat
perkembangbiakan generatif pada tumbuhan berbiji biasanya disebut bunga,
mempunyai bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenis
tumbuhannya. Dari bunga inilah kelak akan menghasilkan buah dimana hal
itu terjadi setelah proses penyerbukan pada bunga.
Tumbuhan yang hanya mempunyai satu bunga saja dinamakan
tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora), sedangkan yang lainnya
disebut tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora) (Tjitrosoepomo,
2013). Pada umumnya, bunga memiliki bagian-bagian yang terdiri atas :
a. Tangkai bunga (pedicellus)
b. Dasar bunga (receptaculum)
c. Hiasan bunga (perianthium)
d. Alat kelamin jantan (androecium)
e. Alat kelamin betina (gynaecium)
Bagian-bagian hiasan bunga pada umumnya tersusun atas dua
lingkaran, yaitu :
a. Kelopak bunga (calyx)
b. Mahkota bunga (corolla)
Pada beberapa jenis bunga sering kita dapati tidak ada hiasan
bunganya, hal ini dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau hiasan
bunganya tidak dapat dibedakan antara kelopak dan mahkotanya, hal ini
dikarenakan kelopak dan mahkotanya memiliki bentuk dan warna yang
sama. Hal ini dinamakan tenda bunga (perigonium).
Berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada bunga (kecuali
tangkai dan dasar bunga), maka bunga dibedakan menjadi bunga
lengkap/sempurna (flos completes), dan bunga tidak lengkap/tidak sempurna
(flos in-completus).

II. ALAT DAN BAHAN


A. Alat-alat
1. Baki/nampan
2. Kaca pembesar
3. Alat tulis
4. Silet
5. Alat dokumentasi
B. Bahan
1. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
2. Bunga Terong (Solanum sp.)
3. Bunga Kacapiring (Gardenia augusta)
4. Bunga Pepaya (Carica papaya)
5. Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus)
6. Bunga Teratai (Nymphaea sp.)
7. Bunga Permot/Rambusa (Passiflora foetida)

III. CARA KERJA


1. Amati bagian-bagian bunga : tangkai bunga (pedicellus), kelopak bunga
(calyx), mahkota bunga (corolla), tenda bunga (perigonium), putik
(stigma), benang sari (stamea), pendungkung putik dan benang sari
(andriginifor), bakal buah (karpelum), daun pemikat (lokblad).
2. Untuk mengamati bakal biji dan ruang bakal biji dilakukan dengan cara
membuat sayatan melintang pada bakal buah, lalu amati dengan kaca
pembesar.
3. Dokumentasikan hasil pengamatan menggunakan alat dokumentasi.
Pastikan cara mendokumentasikan tiap bagian amatan agar terlihat
dengan jelas.
4. Isilah tabel pengamatan.

IV. HASIL PENGAMATAN


A. Tabel Hasil Pengamatan
Jenis Bunga
Tata Letak Bentuk
No. Nama Spesies Berdasarkan
Bunga Bunga
Kelengkapan
Bunga Sepatu
1. Flos Axillaris Aktinomorf Bunga lengkap
(Hibiscus rosa-sinensis L.)
2. Bunga Terong(Solanum sp.) Flos Axillaris Aktinomorf Bunga lengkap
Bunga Kacapiring Flos
3. Aktinomorf Bunga lengkap
(Gardenia augusta) Terminalis
Bunga Pepaya Jantan Bunga tidak
4. Flos Axillaris Aktinomorf
(Carica papaya) lengkap
Bunga Pepaya Betina Bunga tidak
5. Flos Axillaris Aktinomorf
(Carica papaya) lengkap
Bunga Pepaya Hermaprodit
6. Flos Axillaris Aktinomorf Bunga lengkap
(Carica papaya)
Bunga Waru
7. Flos Axillaris Aktinomorf Bunga lengkap
(Hibiscus tiliaceus)
Bunga Teratai Flos Bunga tidak
8. Aktinomorf
(Nymphaea sp.) Terminalis lengkap
Bunga Permot/Rambusa
9. Flos Axillaris Aktinomorf Bunga lengkap
(Passiflora foetida)
B. Foto Hasil Pengamatan
Keterangan :
1. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) 1. Mahkota bunga
a. Gambar pengamatan 2. Kelopak bunga
3. Benang sari
4. Putik
5. Tangkai bunga
6. Tangkai sari
7. Pendukung benang
sari dan putik
1 3
6

7
4
5 2

b. Foto pengamatan
Putik Mahkota bunga
Benang sari

Pendukung benang
sari dan putik
Tangkai sari
Kelopak bunga

Tangkai bunga

(sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto literatur
Keterangan :
3 1
2 1. Mahkota bunga
2. Benang sari
5 3. Putik
4. Tangkai bunga
6 5. Tangkai sari
6. Pendukung benang
4
sari dan putik

(sumber : Sholeh, 2018)


2. Bunga Terong (Solanum sp.)
a. Gambar pengamatan

4 1
Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Kelopak bunga
3 3. Benang sari
2 4. Putik
5. Tangkai bunga
5

b. Foto pengamatan
Mahkota bunga

Benang Putik
sari
Kelopak
Tangkai bunga bunga

(sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto literatur

Keterangan :
1 1. Mahkota bunga
2. Benang sari
3. Putik
4. Tangkai bunga
4

3 2

(sumber : Muliani, 2015)


3. Bunga Kacapiring (Gardenia augusta)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. Mahkota bunga
3 2. Benang sari
3. Putik
2 4. Tangkai bunga

1
4

b. Foto pengamatan
Mahkota bunga

Kelopak bunga

Putik
Tangkai bunga Benang sari
(sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto literatur

1 Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Benang sari
3
3. Putik
4. Tangkai bunga
4
2

(sumber : pixabay, 2018)


4. Bunga Pepaya (Carica papaya)
a. Gambar pengamatan

Keterangan :
1
1. Mahkota bunga
4 2. Kelopak bunga
3
5 3. Benang sari
4. Putik
5. Tangkai bunga
2 2

b. Foto pengamatan

Tangkai
Mahkota bunga
bunga Putik

Benang sari
(sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto literatur

Keterangan :
2 1. Mahkota bunga
2. Kelopak bunga
1
3. Benang sari

(sumber : Utami, 2017)


5. Bunga Waru (Hibiscus tiliaecus)
a. Gambar pengamatan

1 Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Kelopak bunga
3. Benang sari
4. Putik
3
4 5. Tangkai bunga
5 2

b. Foto pengamatan

Mahkota
bunga

Benang sari

Putik Kelopak
bunga
Tangkai
bunga

(sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto literatur
Keterangan :
5 1. Mahkota bunga
2 2. Kelopak bunga
4
3. Benang sari
4. Putik
3 5. Tangkai bunga
1

(sumber : SteemPeak, 2018)


6. Bunga Teratai (Nymphaea sp.)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. Mahkota bunga
4 2. Tenda bunga
1
3. Benang sari
5
4. Putik
2 3 5. Tangkai bunga

b. Foto pengamatan

Benang sari

Tenda
Putik bunga

Tangkai
bunga
Mahkota
bunga
(sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto literatur
Keterangan :
1. Mahkota bunga
4
3 2. Tenda bunga
1 3. Benang sari
4. Putik

(sumber : Gepeji, 2017)


7. Bunga Permot/Rambusa (Passiflora foetida)
a. Gambar pengamatan

6 1
Keterangan :
1. Mahkota bunga
7 2. Kelopak bunga
3
3. Benang sari
4 4. Putik
5. Tangkai bunga
2 6. Braktea
5 7. Corona

b. Foto pengamatan
Mahkota
Benang sari Kelopak bunga
bunga

Corona

Putik Braktea Tangkai bunga

(sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto literatur
5 4 Keterangan :
1. Mahkota bunga
6
2. Kelopak bunga
3. Benang sari
7 1 4. Putik
5. Tangkai bunga
2 3
6. Braktea
7. Corona

(sumber : blog.ub.ac.id, 2018)


V. ANALISIS DATA
1. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus rosa-sinensis L.
(Sumber : Acevedo-Rodriguez, 2007)
Menurut hasil pengamatan, bunga sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis L.) termasuk kedalam bunga yang lengkap, atau bisa dikatakan
bunga yang sempurna. Hal itu dikarenakan bunga sepatu memiliki
perhiasan bunga yang lengkap (terdiri atas kelopak bunga dan mahkota
bunga), serta memiliki alat perkembangbiakan berupa benang sari
(stamen) dan putik (carpel). Bunga sepatu yang diamati memiliki tata
letak flos axillaris atau tumbuh dari ketiak daun. Bentuk bunga sepatu
ialah aktinomorf atau bersimetri radial.
Menurut literatur, tanaman bunga sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis L.) adalah tanaman semak yang berasal dari Asia Timur,
memiliki bunga yang besar, dan tidak berbau. Bunga dari berbagai jenis
kultivar dan hibrida bisa dari yang berwarna putih, hingga kuning,
oranye, merah jambu atau merah tua. Bunga sepatu memiliki putik
(stigma), benang sari (stamen), kelopak tambahan (epicalyx), kelopak
bunga (calyx), bakal biji (ovules), bakal buah (ovary), mahkota bunga
(petals), tangkai (style), dan tangkai bunga (pedicellus). Selain itu,
bunga sepatu juga merupakan bunga aktinomorf, berbentuk lingkaran,
memiliki kelopak tambahan dan kelopak bunga masing-masing
berjumlah lima, tidak berbau, dan berlendir.
Dari literatur tadi, dapati disimpulkan bahwa bunga sepatu
yang kami amati ialah sama dengan kembang sepatu pada literatur.

2. Bunga Terong (Solanum sp.)


Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
Species : Solanum sp.
(Sumber : Knapp, 2011)
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga terong (Solanum sp.)
termasuk kedalam bunga lengkap, atau bisa dikatakan bunga sempurna
(flos completes). Hal ini dikarenakan pada bunga terong dapat
ditemukan perhiasan bunga berupa kelopak bunga (calyx) dan mahkota
bunga (petals), serta ditemukannya dua alat perkembangbiakan, yaitu
benang sari (stamen) dan putik (carpel). Selain itu bunga terong yang
diamati tumbuh dari ketiak daun atau flos axillaris, berbentuk
aktinomorf, atau bisa dibilang simetri radial.
Menurut literatur, tanaman terong adalah salah satu dari
tanaman berbunga ekonomis dari family Solanaceae yang kebanyakan
merupakan tanaman herba. Memiliki bunga lengkap dengan bentuk
aktinomorf, dan hermafrodit (berkelamin dua), memiliki kelopak dan
mahkota yang masing-masing berjumlah lima. Bunga pada tanaman
terong memiliki warna ungu terang. Selain itu, pada tanaman terong
juga ditemukan zat anti inflamasi yang terdapat pada air ekstrak terong.
Dari literatur tadi, dapat disimpulkan bahwa bunga dari
tanaman terong (Solanum sp.) yang kami amati adalah sama dengan
bunga terong yang berasal dari literatur.
3. Bunga Kacapiring (Gardenia augusta)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Family : Rubiaceae
Genus : Gardenia
Species : Gardenia augusta
(Sumber : Taylor, 2000)
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga kacapiring
(Gardenia augusta) termasuk kedalam bunga lengkap atau bisa
dikatakan bunga sempurna (flos completes). Hal ini dikarenakan pada
bunga kacapiring dapat kita temui perhiasan bunga, berupa kelopak
bunga (calyx) dan mahkota bunga (petals), serta ditemukannya dua alat
kelamin, yaitu benang sari (stamen) dan putik (carpel). Selain itu,
bunga kacapiring memiliki bentuk aktinomorf dengan tata letak bunga
flos terminalis.
Menurut literatur, tumbuhan bunga kacapiring (Gardenia
augusta) merupakan tanaman belukar, dengan batang berbentuk
lonjong yang membentuk selubung. Tumbuhan ini berbunga pada ujung
batang (flos terminalis) dengan bentuk aktinomorf, kelopaknya seperti
berbentuk seperti cuping. Mahkota bunganya berwarna putih, berjumlah
6-9 lembar.
Dari literatur tadi, dapat dikatakan bahwa bunga kacapiring
yang kami amati ialah sama dengan bunga kacapiring pada literatur.

4. Bunga Pepaya (Carica papaya)


Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Family : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica papaya
(Sumber : ITIS, 2011)
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga pepaya (Carica
papaya) merupakan jenis bunga tidak lengkap (pada bunga jantan dan
betina) sekaligus bunga lengkap atau sempurna (pada bunga
hermafrodit/banci). Hal ini dikarenakan tanaman pepaya memiliki tiga
jenis bunga, dimana hal itu menyebabkan pepaya masuk kedalam
tumbuhan poligami (polygamus), yaitu jika pada satu tumbuhan
terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama-sama.
Bunga pepaya pada umumnya merupakan bunga dengan tata letak flos
axillaris atau tumbuh dari ketiak daun. Selain itu bunga pepaya juga
memiliki bentuk aktinomorf.
Menurut literatur, bunga pepaya (Carica papaya) termasuk
kedalam tanaman poligami (polygamus), yaitu jika pada satu tumbuhan
terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama-sama.
Selain itu tanaman pepaya juga bersifat monoeco-polygamus. Hal ini
disebabkan karena pepaya memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga
lengkap (perhiasan bunga dan dua alat kelamin lengkap), bunga jantan
(memiliki perhiasan bunga tetapi alat kelamin betina tidak ada), serta
bunga betina (memiliki perhiasan bunga tetapi alat kelamin jantan tidak
ada). Pohon jantan mudah dikenali karena memiliki malai, pohon betina
cukup susah dikenali, tetapi kedua jenis pohon ini tidak bisa
menghasilkan buah karena tak ada penyerbukan. Selain itu bunga
pepaya juga bunga dengan tata letak flos axillaris dengan bentuk
aktinomorf atau simetri radial.
Dari literatur diatas, dapat dikatakan bahwa bunga pepaya
yang kami amati ialah sama dengan bunga pepaya pada literatur.
5. Bunga Waru (Hibiscus tilliaceus)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliposida
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus tilliaceus
(Sumber : Acevedo-Rodriguez, 2007)
Berdasarkan hasi pengamatan, bunga waru (Hibiscus
tilliaceus) termasuk kedalam bunga yang lengkap atau bunga sempurna
(flos completes). Hal ini disebabkan pada bunga waru kita dapat
menemui perhiasan bunga berupa kelopak bunga (calyx) dan mahkota
bunga (petals), serta memiliki dua alat perkembangbiakan, yaitu benang
sari (stamen) dan putik (carpel). Selain itu, bunga waru memiliki
bentuk bunga aktinomorf atau simetri radial, dengan tata letak flos
axillaris atau tumbuh dari ketiak daun.
Menurut literatur, bunga dari tanaman waru (Hibiscus
tilliaceus) memiliki warna yang bervariasi, meliputi warna merah
hingga kuning, memiliki mahkota yang terdiri atas lima helaian daun
mahkota. Bunga waru merupakan bunga lengkap karena memiliki
perhiasan bunga dan alat kelamin bunga meliputi kelopak bunga
(calyx), mahkota bunga (petals), benang sari (stamen), dan putik
(carpel). Kelopak bunga terletak di bagian luar bunga, berfungsi
melindungi mahkota bunga saat berada dalam kondisi kuncup. Mahkota
bunga merupakan bagian bunga yang dipenuhi warna, hal ini
dimaksudkan untuk menarik perhatian serangga sehingga membantu
penyerbukan.
Dari literatur diatas, dapat dikatakan bahwa bunga waru
yang kami amati sama dengan bunga waru yang berada di literatur.
6. Bunga Teratai (Nymphaea sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnolipopsida
Ordo : Nymphaeales
Family : Nymphaeaceaee
Genus : Nymphaea
Species : Nymphaea sp.
(Sumber : Wagner, 2005)
Menurut hasil pengamatan, bunga tanaman teratai
(Nymphaea sp.) termasuk kedalam bunga yang tidak lengkap atau flos
in-completus), hal ini dikarenakan pada bagian perhiasan bunga, tidak
dapat dibedakan antara kelopak bunga dan mahkota bunga, atau dengan
kata lain memiliki bentuk dan warna yang sama, hal ini dinamakan
tenda bunga (perigonium). Bunga teratai memiliki dua alat kelamin,
yaitu benang sari (stamen) dan putik (carpel), selain itu bunga teratai
merupakan bunga yang tumbuh di ujung batang atau flos terminalis
dengan bentuk bulat sehingga termasuk aktinomorf atau simetri radial.
Menurut literatur, bunga dari tanaman teratai (Nymphaea
sp.) termasuk bunga tidak lengkap, karena bunga yang mempunyai
tenda bunga (perigonium) seringkali dianggap sebagai bunga yang tidak
lengkap (Tjitrosoepomo, 2013). Bunga teratai memiliki benang sari
(stamen) dan putik (carpel), beberapa jenis bunga teratai memiliki
warna yang berbeda, tetapi pada umumnya bunga teratai memiliki tata
letak flos terminalis dengan bentuk aktinomorf.
Dari literatur diatas, dapat dikatakan bahwa bunga dari
tanaman teratai yang kami amati sama dengan bunga yang diamati pada
literatur diatas.
7. Bunga Permot/Rambusa (Passiflora foetida)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Family : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Species : Passiflora foetida
(Sumber : Feuillet, 2000)
Menurut hasil pengamatan, bunga permot atau rambusa
(Passiflora foetida) terrmasuk kedalam bunga yang lengkap atau dapat
dikatakan juga sebagai bunga sempurna karena bunga rambusa memiliki
perhiasan bunga dan juga alat perkembangbiakan yang lengkap.
Perhiasan bunga sepatu yakni terdiri dari kelopak bunga (calyx) dan
mahkota bunga (petals) atau yang biasa disebut dengan tajuk bunga.
Alat perkembangbiakannya lengkap terdiri dari dua kelamin yakni
berupa benang sari (stamen) sebagai kelamin jantan dan putik (carpel)
sebagai kelamin betina sehingga bunga rambusa ini termasuk kedalam
bunga yang hermafrodit. Tata letak bunga sepatu yakni flos axillaris,
artinya bunganya tersebut terdapat pada bagian ketiak daun. Bentuk
bunga sepatu ini yaitu aktinomorf atau simetri radial.
Menurut Literatur, bunga pada tumbuhan rambusa taua
permot berbentuk malai, merupakan bunga sempurna, helaian ganda,
kelopak lonjong, ujung membulat panjang, 2-3 cm dan bunga berwarna
hijau. Buah rambusa merupakan buah buni, seluruhnya diselubungi oleh
daun pembalut yang menyerupai pembalut. warnanya hijau bercorak
hijau tua dan merah kuning bila masak, panjangnya 1,5-2 cm diameter
5- 8 cm, permukaan licin. Biji rambusa berwarna hitam dan bentuk
kecil.
VI. KESIMPULAN
1. Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif pada tanaman.
2. Bunga tunggal adalah tumbuhan yang memiliki satu bunga dalam suatu
tangkai bunga, bisa terletak di ketiak daun (flos axillaris) atau diujung
batang (flos terminalis).
3. Berdasarkan simetri, bunga dibedakan menjadi aktinomorf (simetri
radial) dan zigotomorf (simetri bilateral).
4. Berdasarkan kelengkapan, bunga dibedakan menjadi bunga lengkap dan
bunga tidak lengkap.
5. Bunga disebut lengkap apabila memiliki perhiasan bunga (kelopak
bunga dan mahkota bunga), serta memiliki dua alat perkembangbiakan.
6. Bunga disebut tidak lengkap apabila tidak memiliki atau sulit
membedakan antara kelopak bunga dan mahkota bunga, serta hanya
memiliki salah satu dari dua alat perkembangbiakan.
7. Bunga sepatu termasuk bunga lengkap dengan tata letak bunga flos
axillaris dan aktinomorf.
8. Bunga terong termasuk bunga lengkap dengan tata letak bunga flos
axillaris dan aktinomorf.
9. Bunga kacapiring termasuk bunga lengkap dengan tata letak bunga flos
terminalis dan aktinomorf.
10. Bunga pepaya termasuk tumbuhan poligami, dengan tata letak bunga
flos axillaris dan aktinomorf.
11. Bunga waru termasuk bunga lengkap dengan tata letak bunga flos
axillaris dan aktinomorf.
12. Bunga teratai termasuk bunga tidak lengkap dengan tata letak bunga flos
terminalis dan aktinomorf.
13. Bunga permot/rambusa termasuk bunga lengkap dengan tata letak bunga
flos axillaris dan aktinomorf.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Acevedo-Rodriguez, P. & Strong, M.T. (2007). Catalogue of the Seed Plants
of the West Indies. Diakses melalui
http://botany.si.edu/antilles/WestIndies/query.cfm. pada tanggal 6 April
2021.

Admin. (2009). Waru (Hibiscus tiliaceus). Diakses melalui


http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id. pada tanggal 4 April 2021.

Begum, H.A., Ghosal, K.K., & Chattopadhyay, T.K. (2010). Comparative


Morphology and Floral Biology of Three Species of the Genus of
Nymphaea from Bangladesh. Bangladesh Journal of Botany. 39(2):179-
183.

Bodhipadma, K., Noichinda, S., Thaiyanto, P., & Leung, D.W. (2013).
Morphology, Viability, and Germinability of Pollen from Two Forms of
Nymphaea. Science Asia. 39:214-218.

Das, M., & Barua, N. (2013). Pharmacological Activities of Solanum


melongena Linn. (Brinjal Plant). Internasional Journal of Green
Pharmacy. 7(4):274-277.

Dewi, A.K., & Dwimahyani, I.D. (2014). Pengaruh Radiasi Gamma


terhadap Perubahan Morfologi Pertumbuhan Stek Tanaman Kembang
Sepatu. Beta Gamma. 4(2):89-102.

Jadhav, V.M., Thorat, R.M., Kadam, V.J., & Sathe, N.S. (2009). Hibiscus
rosa sinensis L. “Rudrapuspa” : A Review. J. Pharm Res. 2(7):1168-
1173.

Low, Y.W. (2010). Taxonomy and Biogeography of Sundaland Gardenia


(Rubiaceae). Disertasi. University of Malaya.

Suaidah. (2020). Divisi Magnoliophyta Kelas Magnoliopsida Anak Kelas


Dilleniiidae. Laporan. Universitas Islam Negeri Antasari, Banjarmasin.

Tjitrosoepomo, Gembong. (2013). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta :


Gadjah Mada University Press.

Wagner, W.L., Herbst, D.R., & Lorence, D.H. (2005). Flora of the Hawaiian
Islands. Diakses melalui
http://botany.si.edu/pasificislandbiodiversity/hawaiianflora/index.htm.
pada tanggal 6 April 2021.

Anda mungkin juga menyukai