Evidance Based Nursing Ibu Hamil Sesar
Evidance Based Nursing Ibu Hamil Sesar
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah yang
Diampu oleh Ns. Nur Isnaini, S.Kep., M.Kep
Disusun Oleh:
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HIV atau ’Human Immunodeficiency Virus’. HIV adalah virus yang
menyerang dan merusak kekebalan tubuh pada manusia, sehingga tubuh tidak
bisa melawan infeksi-infeksi yang masuk ke tubuh. Acquired Immune Deficiency
Syndrome atau yang lebih dikenal dengan dengan AIDS adalah suatu penyakit
yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I = Immuno
deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus. Maka dapat dikatakan HIV
adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan tubuh manusia
sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit
antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang
tubuh kita itulah yang disebut AIDS, yaitu:
A = Acquired (didapat), I = Immune (kekebalan tubuh),D = Deficiency
(kekurangan), S = Syndrome (gejala). Maka, selama bertahun-tahun orang dapat
terinfeksi HIV sebelum akhirnya mengidap AIDS. Namun penyakit yang paling
sering ditemukan pada penderita AIDS adalah sejenis radang paru-paru yang
langka, yang dikenal dengan nama pneumocystis carinii pneumonia (PCP), dan
sejenis kanker kulit yang langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS).
Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan
sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir dan disebabkan oleh
HIV atau Human Immunodeficiency Virus. AIDS bukan penyakit turunan, oleh
sebab itu dapat menulari siapa saja. Virusnya sendiri bernama Human
Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah
kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi
rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun
penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus,
namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
Penyakit ini kadang disebut “infeksi oportunistik”, karena penyakit ini
menyerang dengan cara memanfaatkan kesempatan ketika kekebalan tubuh
menurun sehingga kanker dan infeksi oportunistik inilah yang dapat
menyebabkan kematian. Biasanya penyakit ini baru muncul dua sampai tiga
tahun setelah penderita didiagnosis mengidap AIDS.
Orang yang mengidap KS mempunyai kesempatan hidup lebih lama
dibandingkan orang yang terkena infeksi oportunistik. Akan tetapi belum ada
seorang pun yang diketahui benar-benar sembuh dari AIDS. Seseorang yang
telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara fisik dia akan sama dengan
orang yang tidak terinfeksi HIV. Apakah seseorang sudah tertular HIV atau tidak
hanya bisa diketahui melalui tes darah. Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS
tidak menyadari bahwa mereka telah tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa
inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini
sangat cepat tertular dari satu orang ke orang lain. Masa inkubasi adalah
periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saat
penularan) sampai timbulnya penyakit.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari Evidence Based Nursing ini adalah menganalisis intervensi
pada ibu hamil yang menderita HIV/AIDS untuk melakukan test atau
pemeriksaan tentang HIV/AIDS untuk mengurangi penularan HIV/AIDS pada
janin yang dapat membahayakan kandungannya.
C. Manfaat Penulisan
1. Keperawatan
Evidence Based Nursing ini dapat menjadi sumber informasi bagi
perawat, khususnya di ruang lingkup keperawatan maternitas dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien ibu hamil dengan HIV/AIDS.
2. Pendidikan
Evidence Based Nursing ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
institusi pendidikan sebagai masukan untuk mempersiapkan para calon
tenaga medis masa depan untuk mengenali pentingnyapemeriksaan
HIV/AIDS sebelum menikah guna mengurangi banyaknya kasus tentang
penularan HIV/AID pada masa kehamilan. Dengan adanya pengetahuan
lebih tentang stigma pentingnya pemeriksaan HIV/AIDS diharapkan dapat
mengurangi resiko penularannya pada masa yang akan datang.
3. Penulis
Evidence Based Nursing ini dapat menambah wawasan dan
pengalaman belajar bagi mahasiswa dalam memberikan asuhan
keperawatan maternitas pada ibu hamil dengan HIV/AIDS di periode
prenatal dan postnatal secara holistic dan professional.
BAB II
LITERATURE REVIEW
PEMBAHASAN
A. Resume Kasus
15 Mei 2015 Ny a yang sedang mengandung dengan usia kandungan 3
bulan mendatangi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk menanyakan
lebih lanjut tentang gejala yang akhir-akhir ini sering dialami olehnya. Ny. A
mengeluh tentang sakit kepala, demam yang cukuplama, terdapat
pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak dan leher, sera bintik-bintik
putih pada lidah didalam mulutnya. Dokter sudah sedikit mencurigai apakah
positif/negatif terkena HIV/AIDS, dokter meminta untuk melakukan test
untuk memastikannya. Pada pemeriksaan pertama dilakukan tanggal 15 Mei
2015. Ny. A mengatakan ketakutan saat akan dilakukan test pemeriksaan hal
ini terungkap dari raut muka pasien yang sangat tegang dan seperti ada
penolakan, tidak lama kemudian Ny. A menceritakan kisah hidupnya yang
dulu bekerja di club malam sebagai seorang PSK. Hal ini menjadikannya takut
untuk memeriksakan keadaannya apakah positif atau negatif terkena
HIV/AIDS. Mengerti akan hal itu suami Ny. A meminta kepada perawat
untuk tetap melakukan pemeriksaan lebih lanjut demi mengetahui keadaan
istrinya yang sebenarnya.
Intervensi keperawatan yang dilakukan perawat kepada ibu hamil
adalah mengedukasi tentang pentingnya pemeriksaan HIV/AIDS ini, hal ini
dilakukan karena untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Dengan
dilakukannya test ini, diharapkan hasilnya baik namun jika tidak maka akan
dilakukan penanganan segera kepada ibu dan bayinya. Terlebih dalam
tindakan persalinannya. Mendengar penjelasan dan edukasi yang diberikan
oleh perawat akhirnya sang ibu menyetujui untuk dilakukan tindakan
pemeriksaan laboratorium berupa pengembilan sample darah.
Pada tanggal 16 Mei 2015 dilakukan pengkajian berupa pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang lain dan didapatkan: Tanda-tanda vital: a.
Tekanan darah 90/70 mmHg, b.Nadi 105x/menit, c.Respirasi 28x/menit,
d.Suhu 38,5ᵒC. Dengan pemeriksaan fisik yang janggal yaitu pada sistem
pernafasan dengan hasil auskultasi dada terdapat ronchi (+)(+) dengan
respirasi 28x/menit, sistem kardiovaskuler : wajah pucat, tampak mata cekung,
konjungtiva anemis, JVP tak meningkat, CRT>3 detik. Sedangkan
pemeriksaan penunjang didapatkan: Hemoglobin 7gr/dl, leukosit 5000mmᵌ,
PCV 40%, Trombosit 250.000mmᵌ, GDS 90gr/dl, pemeriksaan feses
sitomegalovirus, status imunosupresi sel T rendah, Limfopenia, Hasil rotgen
Pneunomia Pneumocystis carinii.
Setelah diketahui hasil pemeriksaan maka Ny.a mendapat diagnosa
medis HIV/AIDS dan diagnosa keperawatan salah satunya kecemasan.
Intervensi yang kedua meminimalkan paparan janin atau bayi terhadap
cairan tubuh ibu melalui persalinan dengan section caesaria (SC). Persalinan
dengan Sectio Caesaria (SC) berencana sebelum saat persalinan tiba
merupakan pilihan utama ibu HIV positif. Pada saat persalinan pervaginam,
bayi akan terpapar darah dan lendir ibu dijalan lahir. Bayi juga mungkin
terinfeksi karena menelan darah atau lendir di jalan lahir tersebut.
B. Korelasi Artikel Terhadap Kasus Kelolaan
Implikasi Keperawatan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Infeksi HIV penyebab AIDS pada ibu hamil bisa menular ke janin selama
kehamilan, saat melahirkan, atau selama menyusui. Di Indonesia, semua ibu
hamil di wilayah dengan angka kasus HIV yang tinggi, atau ibu hamil dengan
perilaku berisiko dianjurkan untuk menjalani tes HIV.
Tidak perlu merasa khawatir atau sungkan melakukan tes ini. Fasilitas
kesehatan tempat tes HIV dilakukan akan memberikan pelayanan VCT dan
menjamin kerahasiaan status pasien saat menjalani pemeriksaan HIV. Bila
ternyata ibu hamil positif HIV, penanganan medis akan dilakukan untuk
mengurangi risiko penularan HIV kepada bayi dan mencegah
berkembangnya infeksi HIV menjadi lebih berat.
Tidak ada salahnya untuk mencegah daripada mengobati
B. Saran
Menjaga kesehatan ibu hamil dan bayi adalah sesuatu hal yang
penting, tidak perlu merasa khawatir, justru dengan adanya
pemeriksaan HIV dapat dengan jelas menunjukan hasil apakah positif
atau negatif, adapun jika positif maka akan diberikan penanganan dan
solusi yang tepat. Dengan adanya penanganan yang tepat maka akan
mengurangi penularan pada bayi yang sedang dikandung.
DAFTAR PUSTAKA