POSBINDU PTM
Nomor
Revisi Ke
Berlaku Tgl
Ditetapkan
Kepala UPT
Puskesmas Purwareja Klampok 2
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PURWAREJA KLAMPOK 2
A. Pendahuluan
1
Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian.
Menurut Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014, penyebab
kematian akibat PTM utama adalah stroke (21,1%), penyakit jantung koroner (12,9%)
dan DM dengan komplikasi (6,7%). Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku
manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama di negara-negara
berkembang.
Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda
klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau sudah stadium lanjut akibat
tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya.
B. Latar Belakang
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya, yaitu merokok, diet
yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah
dan mengendalikan faktor resiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya
pengobatan PTM. Pengendalian faktor resiko PTM merupakan upaya untuk mencegah
agar tidak terjadi faktor resiko bagi yang belum memiliki faktor resiko, mengembalikan
kondisi faktor resiko PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah komplikasi,
kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup. Salah satu strategi
pengendalian PTM yang efektif dan efisien adalah pemberdayaan dan peningkatan
peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut
berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan
ketrampilan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta tindak
lanjut. Kegiatan ini disebut Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM.
Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM diharapkan
dapat meningkatnkan sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor resiko PTM
sehingga peningkatan kasus PTM dapat dicegah. Sikap mawas diri ini ditunjukkan
dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaat
fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya pada saat sakit, melainkan juga pada
keadaan sehat.
Pada tahun 2017 baru terbentuk satu Posbindu yaitu Posbindu As-Syifa di desa
Pagak yang dilaksanakan setiap tanggal 12. Seiring waktu berjalan, kegiatan Posbindu
ini tidak selalu terlaksana pada setiap tanggal yang telah disepakati dikarenakan
kurangnya kordinasi antara pengelola Posbindu dengan kader dimaksud.
Pada awal tahun 2018, terbentuk Posbindu di dua desa yaitu desa Kecitran dan
desa Sirkandi, serta satu Posbindu Khusus yaitu Posbindu Karyawan Puskesmas.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2
2. Tujuan Khusus
D. Tata Nilai
CEMARA
Kegiatan Pokok :
Rincian Kegiatan :
3
kesehatan pengetahuan tentang kesehatan Diskusi
G. Sasaran
Sasaran Posbindu PTM adalah pria dan wanita usia 15 tahun s/d 59 tahun.