Anda di halaman 1dari 4

Masa emas usia anak tidak bisa terulang lagi, saat yang tepat untuk memberikan yang terbaik

bag buah
hati adalah pada tahun-tahun pertamanya. Masa sempurna untuk pembentukan sel-sel dan
perkembangan otak harus ditunjang oleh nutrisi yang baik. Nutrisi yang baik dimulai dari menu untuk si
kecil. Usia satu tahun merupakan masa peralihan dari makanan cair ke makanan padat. Bayi perlu
dikenalkan makanan padat secara bertahap. Mulai dari bubur nasi lalu nasi dan sayur. Siring
pertumbuhan gigi, bayi membutuhkan makanan dengan tekstur lebih padat daripada bubur. Selain me-
rangsang pertumbuhan gigi, makanan padat berguna untuk memperkenalkan bay dengan menu bar
yang lebih padat. Sebagai tahap awal, Bunda bisa memberikan biskuit yang tidak terlalu keras. Biskuit
nasi yang renyah tetapi lembut dimulut bisa menjadi alternatif untuk mengajari bayi memegang dan
mengunyah. Sejak usia ini, bay boleh diberikan berbagai macam jenis makanan dan bumbu. Tentu saja
tetap harus menghindari bahanpengawet, pewarna maupun pemanis buatan. Oleh karena itu lebih
aman jika Bunda menyiapkan sendir menu untuk si kecil. Balita membutuhkan banyak zat gizi sebagai
bekal untuk

pembentukan tubuh yang sempurna. Zat gizi diperlukan tubuh untuk menunjang aktivitas fisik, bagi
balita zat gizi diperlukan untuk tumbuh dan berkembang. Gizi yang, masuk dalam tubuh balita akan
berpengaruh kepada perkembangan otot serta kemampuan kognitifnya. Balita membutuhkan asupan
gizi sesuai dengan usianya, tidak berlebihan dan tidak pula kekurangan. Kelebihan zat gizi atau
kekurangan zat gizi akan menimbulkan masalah serius yang berakibat kepada terhambatnya
pertumbuhan balita. Zat yang diperlukan bagi balita adalah, karbohidrat, vitamin,mineral, air, lemak,
dan protein.

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi bagi otak dan pembentukan sel darah merah. Protein
berguna untuk membentuk sel dan jaringan bar dalam tubuh. Selain itu, protein berguna untuk
memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Lemak tidak selamanya jahat. Tubuh kita memerlukan lemak
tidak jenuh sebagai cadangan energi. Lemak jenuh yang perlu kita waspadai, kolesterol yang terdapat
pada lemak jenuh akan mengakibatkan penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan ginjal. Selain zat
tersebut, balita membutuhkan vitamin untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Vitamin dibagi
dalam dua kelompok. Vitamin A, D, E, K, yang larut dalam lemak, dan vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B12,
asam folat, biotin dan vitamin C, yang larut dalam air. Vitamin berperan penting untuk proses
metabolisme tubuh. Selain vitamin, serat adalah zat non-gizi yang diperlukan tubuh. Balita
membutuhkan serat dalam proses pencernaan. Sejak usia 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan
sayuran dan buah. Pure lembut dari aneka macam sayuran penting untuk mencukupikebutuhan gizi dan
nutrisi. Tahap awal, perkenalkan bayi

dengan buah-buahan lembut seperti pisang atau pepaya. Selanjutnya, menu bayi dan balita bisa
dimodifikasi dari berbaqai macam sayuran. Kombinasikan rasa manis dengan gurih, atau gurih dengan
asin.Menyiapkan Menu Shat untuk Balita Tidak sulit untuk menyiapkan menu bagi si kecil. Tahap demi
tahap proses yang dilakukan demi buah hati. Kita harus lebih waspada akan zat-zat berbahaya yang bisa
saja terbawa dalam bahan makanan. Bahan mentah yang kita beli, meski terlihat sempurna secara fisik,
belum tentu sayuran atau buah tersebut terbebas dari pestisida atau zat berbahaya lain. Kita tetap
harus mencuci dengan air mengalir, lakukan beberapa kali jika perl, sebelum bahan-bahan tersebut
digunakan. Bagaimanapun, menyiapkan sendiri makanan untuk balita jauh lebih baik. Kebersihan dan
cara memasak bisa kita kontrol. Kita bisa menghindari penggunaan zat yang tidak perlu. Makanan siap
saji, instan atau makanan yang dijual di luar tidak menjamin nutrisi untuk si kecil. Kita tidak tahu bahan
apa saja yang digunakan atau bagaimana cara memasaknya. Banyak pertanyaan mengkhawatirkan,
seperti apakah memakai penyedap rasa, pemanis buatan, ataukah pengawet. Tidak jarang para penjual
hanya mengejar keuntungan semata, sulit bagi konsumen untuk mengontrol bahan-bahan yang
seharusnya tidak digunakan dalam masakan, apalagi untuk anak-anak. Lebih baik meluangkan waktu
sebentar di dapur untuk menyiapkan menu si kecil, daripada dihantui oleh perasaan was-was akibat
kandungan makanan instan yang belum jelas.

Daya tahan tubuh balita tidak sekuat orang dewasa. Sangat mudah bag anak-anak terkena diare akibat
dari makanan yang mask atau cara memasak yang tidak benar. Kebersihan tempt makanan pun perlu
mendapat perhatian serius, tidak jarang kuman berbahaya bersembunyi dibalik kemasan cantik wadah
makanan yang kurang bersih. Bahaya zat pewarna juga mengintai buah hati melalui warna warni cantik
jajanan. Perlu diwaspadai jika mendapati jajanan dengan warna mencolok, warna dari pewarna alami
kurang mencolok jika dibandingkan dengan pewarna tekstil. Sayangnya, anak kecil lebih menyukai
jajanan dengan warna warni mencolok, di sinilah Bunda bisa mencuri perhatian si kecil dari pesona
jajanan tidak shat dengan masakan rumahan dengan kreasi unik dan tentu saja dengan rasa
lezat.Makanan sehat tidak selalu terlihat membosankan. Banyak kreasi yang bisa diciptakan dari bahan
makanan. Tampilan menu yang unik akan menarik minat si kecil, belum lagi nutrisi yang Bunda siapkan
akan tepat sasaran pada tumbuh kembang buah hati. Usia balita, si kecil mulai bertingkah di luar
dugaan. Kadang anak tidak mau makan nasi,maka bisa disiasati dengan pengganti karbohidrat lainnya,
seperti gandum, jagung, kentang, atau roti. Menyajikan menu dengan tampilan unik bisa meningkatkan
nafsu makan si kecil. Tahu bisa dibentuk dengan sedemikian rupa sehingga anak tidak bosan. Luaskan
imajinasi seperti seorang anak yang memandang dunia ini dengan imajinasi tapa batas.

Nutrisi sangat penting bag perkembangan tubuh balita. Sama seperti orang dewasa, anak membutuhkan
tiga kali makan dengan dua sampai tiga kali makanan ringan, hanya ukurannya saja yang berbeda. Anak-
anak akan merasa lapar sesudah beraktivitas, jika belum tiba waktu makan, Bunda bisa memberikan
makanan ringan atau buah segar. Sebaiknya beri jarak kira-kira satu jam sebelum makan, jadi tidak
merasa terlalu kenyang sebelum makan.

Bumbu sederhana seperti, garam, gula, merica boleh diberikan kepada si kecil, tentu saja dengan
takaran yang sesuai. Jumlah makan anak usia satu tahun kira-kira sepertiga dari ukuran orang dewasa.
Sejak usia ini, si kecil mulai diperkenalkan dengan berbagai macam rasa masakan. Aneka sayur berkuah
bisa membantu proses mengunyah, seiring gigi si kecil yang mulai berkembang. Sesuaikan makanan
padat dengan gigi si kecil. Jangan paksakan anak mengunyah makanan dengan potongan bear jika
giginya belum tumbuh sempurna. Sajikan lauk pauk, seperti ayam, daging, ikan dengan cara dipotong
kecil-kecil. Selalu memasak sampai matang sempurna untuk menu si kecil adalah cara terbaik untuk
memastikan tidak ada kuman dalam makanan, sehingga aman dikonsumsi bagi balita. Perkenalkan si
kecil dengan aneka macam sayuran hijau. Tidak jarang, anak menolak untuk makan sayur. Padahal
banyak nutrisi yang terkandung dalam sayuran. Sayuran memang lebih hambar dibandingkan dengan
buah yang kaya rasa, wajar jika anak lebih suka dengan buah dibanding sayur. Tetapi ada kebutuhan
nutrisi yang hanya bisa diperoleh dari sayur. Jangan lewatkan memberi menu sayur untuk si kecil.
Kuncinya, selalu kombinasikan dengan bahan masakan lain sehingga akan lebih kaya warna dan rasa.

Tampilan menu juga akan lebih menarik, tidak bisa dipungkiri, jika balita cenderung memilih makanan
dari bentuk dan warna yang menarik. Menghadapi Balita Susah Makan Masalah in sering dialami oleh
para Ibu. Anak-anak mendadak menolak makan, dan mereka cenderung memilih jajanan atau makanan
miskin gizi. Banyak sekali penyakit yang berawal dari makanan, oleh karena itu kita benar-benar harus
waspada. Apa yang kita berikan kepada balita untuk sarapan, makan siang atau makan malam, akan
berpengaruh kepada kehidupannya di masa depan. Menghindari jenis makanan miskin nutrisi adalah
pilihan terbaik demi tumbuh kembang balita. Anak yang sulit makan sayur bisa disiasati dengan berbagai
cara. Salah satunya dengan memberikan contoh langsung. Manfaatkan rasa ingin tahu anak dengan
memberikan contoh makan sayuran. Anak-anak sedang dalam tahap meniru apa pun yang dia lihat, ajak
anak-anak makan bersama anggota keluarga lainnya. Biarkan dia mengambil dengan sendok dan
menyuapkan sendiri ke dalam mulutnya, tent saja dalam pengawasan orang tua. Mengajak anak-anak
makan bersama teman sebaya. Ada hal menarik ketika anak-anak berkumpul bersama, mereka seolah
saling berkomunikasi dalam bahasa rahasia mereka. Lebih mudah bagi anak untuk bersosialisasi dengan
anak kecil lainnya daripada dengan orang dewasa. Manfaatkan kesempatan itu untuk memberikan
nutrisi terbaik bagi mereka. Suasana makan yang santai dan menyenangkan akan mem. buat si kecil
nyaman. Sebisa mungkin hindari makan sambil menonton televisi. Makan adalah proses belajar bag
anak mengunyah dan menelan merupakan kegiatan yang baru bagi si kecil. Perhatian anak akan
terpecah jika ada hal menarik seperti televisi di depannya. Bagi anak, makan membutuhkan konsentrasi.
Karena gigi yang belum sempurna, maka tidak jarang anak mengunyah terlalu lama, jika begini, beri
contoh mengunyah. Lakukan tapa terburu-buru, manfaatkan moment istimewa itu bersama si kecil,
tidak selamanya mereka menjadi 'si kecil' bukan

Menyiapkan menu shat dan enak tidak sesulit yang dibayangkan. Jika anak bosan dengan nasi, ganti
dengan kentang atau mi. Meski perlu berhati-hati, tidak semua mi yang beredar di pasaran aman bagi
tubuh. Tidak jarang demi omzet atau menekan biaya produksi, banyak produsen mi yang bermain
curang, memakai pengenyal, pengawet, pewarna yang berbahaya bagi tubuh. Bayangkan jika bagi tubuh
dewasa saja zat-zat itu bisa berbahaya, bagaimana jika mask dalam tubuh bayi. Mi menjadi pilihan
praktis pengganti nasi, dan disukai anak- anak. Mi instan memang praktis, namun tidak setiap hari kita
bisa mengonsumsi mi instan. Terdapat zat aditif dan lilin yang digunakan dalam mi siap pakai. Sayang
sekali jika kesempatan emas dalam usia perkembangan balita disi oleh makanan tidak sehat. Ada cara
lebih bai daripada memberikan mi instan kepada buah hati, kembali lagi, cara terbaik adalah dari dapur
sendiri. Mi bisa menggantikan kebutuhan karbohidrat dan serat bagi sikecil, Bunda hanya perlu
menyediakan waktu untuk membuat mi sendiri di rumah. Tapa mesin pembuat mi pun, kita bisa
berkreasi dengan terigu dan aneka sayur. Mi buatan rumah dengan warna warni cantik tent akan
menjadi pengalaman baru bagi si kecil. Sayuran kaya warna seperti bit, ubi ungu, bayam, atau wortel
akan membuat tampilan mi lebih menarik. Mi warna warni dengan kandungan gizi untuk si kecil siap
tersaji dengan mudah. Menu yang cantik dengan nutrisi baik. Seperti orang dewasa, anak-anak juga akan
merasakan kebosanan dalam makanan. Oleh karena itu kita perl membuat variasi menu. Jika dalam
riwayat keluarga ada alergi terhadap suatu bahan makanan, maka perl berhati-hati untuk memberikan
kepada si kecil. Meskipun belum tentu si kecil juga alergi, tetapi bersikap waspada akan lebih baik.
Variasi menu bisa dilakukan dengan menggabungkan bahan makanan favorit si kecil. Tidak menutup
kemungkinan dalam proses kreatif mencari variasi menu yang disukai si kecil berasal dari bahan
makanan yang kurang disukai anak. Seperti rasa bayam akan tersamarkan jika dibalut dengan manisnya
rasa jagung dan keju. Menciptakan menu baru sesuai dengan minat si kecil tapa mengurangi hak mereka
untuk mendapatkan gizi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai