5b1fe Modul 06 Sistem Manajemen Mutu
5b1fe Modul 06 Sistem Manajemen Mutu
MODUL- 06
2017
Modul 06 Sistem Manjemen Mutu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
Modul Sistem Manajemen Mutu sebagai Materi Substansi dalam Pelatihan
Pengawasan Pelaksanaan Air Baku Tingkat Dasar. Modul ini disusun untuk memenuhi
kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang sumber daya air.
Modul Sistem Manajemen Mutu disusun dalam 4 (empat) bab yang terbagi atas
Pendahuluan, Materi Pokok 2 (dua) Bab dan Penutup. Penyusunan modul yang
sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami
Peraturan Perundangan . Penekanan orientasi pembelajaran pada modul ini lebih
menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
Modul Sistem Manajemen Mutu disusun oleh PT. Binatama Wirawredha Konsultan
dengan Koordinator Penyusun Modul Adalah DR. Ir. F.J. Putuhena. akhirnya ucapan
terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim Penyusun dan
Narasumber, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik. Penyempurnaan
maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan
mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan yang terus menerus
terjadi. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kompetensi
ASN di bidang sumber daya air.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL...................................................................…. iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Deskripsi singkat.................................................................................................2
1.3. Tujuan Pembelajaran.........................................................................................2
1.3.1. Hasil Belajar.............................................................................................2
1.3.2. Indikator Hasil Belajar..............................................................................2
1.4. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok..................................................................2
BAB IV PENUTUP......................................................................................................22
4.1 Simpulan...........................................................................................................22
4.2 Tindak Lanjut....................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................26
GLOSARIUM...............................................................................................................25
KUNCI JAWABAN......................................................................................................26
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii
Modul 06 Sistem Manjemen Mutu
Deskripsi
Dalam Pelatihan Pengawasan Pelaksanaan Air Baku Tingkat Dasar, mata pelatihan
Sistem Manajemen Mutu menjelaskan tentang Manajemen Mutu yang terdiri dari
Rencana Mutu Unit Kerja (RMU), Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP), dan
Rencana Mutu Kontrak (RMK), serta Dokumen Administrasi dalam lingkup
kementerian PUPR, dan objek dari pengawasan adalah pelaksanaan bangunan
infrastruktur air baku.
Persyaratan
Dalam mempelajari modul pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat
menyimak dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat memahami
dengan baik materi yang merupakan bagian penting bagi jaminan mutu pengawasan
pelaksanaan air baku. Untuk menambah wawasan, peserta diharapkan dapat
membaca terlebih dahulu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2009
tentang sistem manajemen mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum.
Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara/Fasilitator, adanya kesempatan
tanya jawab, curah pendapat, diskusi, dan latihan
Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat Bantu/Media
pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/proyektor, Laptop, white board dengan spidol dan
penghapusnya, bahan tayang, serta bahan ajar.
BAB I
PENDAHULUAN
6) Rangkuman
7) Evaluasi
8) Umpan Balik dan Tindak Lanjut
BAB II
PENERAPAN RMU, RMP, DAN RMK
2.1 Umum
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 04 / KPTS / M / 2009 tentang
Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum (sekarang
Departemen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, PUPR), menjadi
Pedoman bagi seluruh jajaran di Departemen PUPR dalam rangka menjamin
mutu kegiatan departemen, dengan selalu mengutamakan manfaat bagi
masyarakat , serta pemenuhan terhadap perencanaan program Pemerintah.
Sistem Manajemen Mutu yang selanjutnya disebut SMM, adalah sistem
manajemen organisasi untuk mengarahkan dan mengendalikan
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan non-konstruksi di setiap Unit
Kerja, Unit Pelaksana Kegiatan dan Penyedia Jasa dalam hal pencapaian
mutu.
Pelaksanaan penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) di lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum dilakukan untuk mengakomodasi semua
sistem yang terkait dengan penjaminan mutu. Dengan dengan antara lain
mengacu juga pada:
2.1.1 SNI Nomor 19-9001-2001 tentang Sistem Manajemen Mutu
Persyaratan;
2.1.2. SNINomor19-19011-
2003tentangPedomanPengauditanSistemManajemenMutudanSistemM
anajemen Lingkungan;
Seluruh Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan di lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum wajib melaksanakan SMM dengan cara
mendokumentasikan, menerapkan secara efektif dan memelihara secara
konsisten sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing- masing Unit
Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan, serta secara terus-menerus
meningkatkan keefektifannya, termasuk Penyedia Jasa yang terikat kontrak
pekerjaan konstruksi maupun non-konstruksi wajib melaksanakan SMM
tersebut.
2.5 Latihan
1. Jelaskan fungsi rencana mutu kontrak sebagai bagian dari sistem
manajemen mutu Departemen PUPR.
2. Jelaskan mengenai kaitan Penggunaan RMK dengan Rencana Mutu
Pelaksanaan Kegiatan secara umum.
3. Sebutkan 3 butir isi RMK yang anda pilih untuk menjelaskan kaitannya
dengan Pengawasan Pelaksanaan secara umum.
2.6 Rangkuman
Sistem Manajemen Mutu, adalah sistem manajemen organisasi untuk
mengarahkan dan mengendalikan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi
dan non-konstruksi di setiap Unit Kerja, Unit Pelaksana Kegiatan dan
Penyedia Jasa dalam hal pencapaian mutu.
Dokumen-dokumen yang digunakan dalampenerapan SMM, yaitu
1. KebijakanMutu;
2. SMM Kementrian PUPR;
3. Manual Mutu;
4. Sasaran Mutu;
5. Prosedur Mutu;
6. Dokumen lainnya antara lain Petunjuk Pelaksanaan, Instruksi Kerja
yang menyangkut penyelenggaraan kegiatan di lingkungan Kementerian
PUPR;
7. Rekaman.
BAB III
ADMINISTRASI PENERAPAN MUTU KONSTRUKSI
Instruksi kerja berisi cara kerja atau petunjuk teknis dari suatu kegiatan
yang berkaitan dengan penjaminan mutu konstruksi pada tingkat Unit
Pelaksana atau Satuan Kerja .
Ruang Lingkup.
a) Penanggung Jawab
b) Pemeriksaan kelengkapan termasuk sumber daya manusia ,
peralatan inspeksi (pemeriksaan) , peralatan uji (test) dan
perlengkapan lain yang dibutuhkan
c) Informasi kelengkapan
d) Verifikasi Kelengkapan
e) Pengendalian pelaksanaan inspeksi dan test
f) Pemeriksaan hasil uji laboratorium dan uji lapangan
Penanggung Jawab
Pelaksana inspeksi dan test adalah Tim yang terdiri dari personil yang
mempunyai kompetensi dalam bidang inspeksi dan uji baik uji
laboratorium maupun uji lapangan . Penanggung jawab pelaksanaan
inspeksi dan test ini adalah Koordinator Pengawas Lapangan atau
petugas yang mewakili Pimpinan Unit Pelaksana ( Satuan Kerja ).
Pemeriksaan Kelengkapan
1) Untuk menjamin mutu konstruksi , kegiatan inspeksi dan test
dilakukan dengan mengacu pada RMP maupun RMK . Jadwal
kegiatan inspeksi dan test yang telah disusun dalam RMP serta
jadwal yang telah disepakati oleh penyedia jasa dan pengguna jasa
dalam RMK akan menjadi acuan dalam melaksanakan inspeksi dan
test terhadap produk hasil pekerjaan sesuai dengan progres yang
dihasilkan. Kegiatan ini meliputi pula identifikasi kebutuhan sumber
daya manusia, peralatan dan material yang diperlukan sesuai
dengan jenis dan macam inspeksi dan uji
2) Pemeriksaan kelengkapan meliputi kelengkapan personil yang
sesuai kompetensinya serta peralatan uji, material dan
perlengkapan lain yang diperlukan dalam melaksanakan inspeksi
dan uji.
3) Pemeriksaan format inspeksi , format uji laboratorium dan format uji
lapangan yang sesuai dengan NSPM atau spesifikasi teknis.
Verifikasi Kelengkapan
Verifikasi kelengkapan kegiatan inspeksi dan test harus dilakukan oleh
Penanggung Jawab pemeriksaan kelengkapan . Verifikasi dilakukan
dengan memeriksa kesiapan atau ketersediaan material atau produk di
lapangan yang harus di inspeksi serta kelengkapan peralatan , material
dan SDM .
Proses verifikasi mencakup :
1) Penetapan Penanggung Jawab pelaksana verifikasi
2) Penetapan kriteria pemenuhan verifikasi sesuai dengan persyaratan
mutu konstruksi yang telah ditentukan .
3) Pelaksanaan evaluasi pemenuhan kriteria
4) Pencatatan mutu hasil verifikasi .
3.3 Latihan
Jawab secara singkat pertanyaan latihan berikut ini.
1. Jelaskan dokumentasi sistem manajemen mutu
2. Jelaskan berbagai metode a
3. Jelaskan langkah-langkah untuk
3.4 Rangkuman
Pemahaman terhadap sistem manajemen mutu konstruksi di bidang sumber
daya air secara keseluruhan, khususnya pemahaman terhadap aspek-aspek
pengendalian catatan mutu sangat diperlukan dalam meningkatkan kinerja
aparatur pemerintah, terutama dalam menghadapi era globalisasi, dimana
mitra kerja, baik konsultan, kontraktor dan penyandang dana pada umumnya
telah menerapkan sistem manajemen mutu yang berlaku secara universal
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Sistem Manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam
hal mutu,untuk itu
seluruh Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum melaksanakan SMM dengan cara
mendokumentasikan, menerapkan secara efektif dan memelihara secara
konsisten sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing Unit
Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan, serta secara terus-menerus
meningkatkan keefektifannya, termasuk Penyedia Jasa yang terikat kontrak
pekerjaan konstruksi maupun non-konstruksi wajib melaksanakan SMM
tersebut.
1. Memahami dan mengidentifikasi proses kegiatan yang ada di masing-
masing Unit Kerja/ Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan;
2. Menetapkan urutan proses kegiatan serta interaksinya;
3. Menetapkan kriteria dan metoda agar proses kegiatan tersebut, agar dapat
dilaksanakan secara terkendali, efektif dan efisien;
4. Menjamin tersedianya sumber daya dan informasi untuk melaksanakan
dan memonitor proses-proses kegiatan tersebut;
5. Memonitor, mengukur dan menganalisa kesesuaian proses-proses
kegiatan tersebut dengan sasaran yang telah ditetapkan;
6. Melakukan tindakan yang diperlukan dalam upaya mencapai hasil yang
telah direncanakan, serta upaya perbaikan berkesinambungan proses-
proses kegiatan tersebut;
7. Dalam hal proses kegiatan yang dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa,
maka Unit Kerja/Satuan kerja/Unit Pelaksana Kegiatan wajib
mengendalikan proses kegiatan yang dapat mempengaruhi kesesuaian
persyaratan hasil pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
KUNCI JAWABAN
B. Evaluasi Bab 3:
1. Dokumentasi Sistem manajemen Mutu
- Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu
- Panduan/Manual Mutu
- Prosedur
- Instruksi Kerja
- Bukti Kerja/Rekaman
2) Kegiatan inspeksi dan test sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
didalam RMP dan RMK yang mencakup :
Ketersediaan sumber daya yang diperlukan
Ketersediaan peralatan uji dan kelengkapan lain yang diperlukan .
Ketersediaan pedoman atau tata cara uji sesuai NSPM .