Anda di halaman 1dari 5

BAB 4

Dinamika Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia


Karebet Cindrayu (16) XI IPS 1
A. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia melalui Hubungan
Internasional
1. Makna Hubungan Internasional
Secara umum hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat global
yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan.
Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan
dengan konsepsi politik luar negeri, hubungan luar negeri, dan politik internasional.
a. Politik luar negeri adalah seperangkat cara/kebijakan yang dilakukan oleh suatu
negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk
tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional negara yang bersangkutan.
b. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu
negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
c. Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan
tindakan beberapa atau semua negara serta proses interaksi antarnegara maupun
antarnegara dengan organisasi internasional.
2. Faktor yang Melatarbelakangi Hubungan Internasional
Perlunya kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor
berikut:
a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancamnya kelangsungan hidup
kesananya, baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa
suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain.
Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi,
politik, hukum, sosial budaya,pertahanan, dan keamanan. Pola hubungan internasional yang
dibangun oleh bangsa Indonesia dapat dilihat dari kebijakan politik luar negeri Indonesia.
Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan
persahabatan dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai macam
forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional.

3. Ruang Lingkup Hubungan Internasional


a. Bidang politik:
 Politik Internasional
 Politik Luar Negeri
 HANKAM
 Hukum Internasional
 Organisasi Internasional
b. Bidang Privat
 Ekonomi dan Moneter Internasional
 Ilmu Pengetahuan dan Kepariwisataan
4. Bentuk Hubungan Internasional
a. Hubungan Individual (kunjungan turis)
b. Hubungan Antar Kelompok (lembaga sosial)
c. Hubungan Antar Negara (kerjasama ekonomi/politik antar negara)
d. Hubungan Negara dengan Organisasi Internasional
e. Hubungan Negara dengan Individu
5. Hubungan Diplomatik
Dalam melaksanakan hubungan internasional, negara-negara di dunia sepakat untuk
mengirimkan wakil-wakilnya ke negara lain untuk mewakili kepentingan negaranya. Perwakilan
negara tersebut diatur dalam kerangka hubungan diplomatic.
6. Bentuk Perwakilan dalam Hubungan Diplomasi
a. Perwakilan Diplomatik
 Suatu hubungan luar negeri yang memiliki arti politik yang kegiatannya
meliputi seluruh wilayah negara dan bidang kerjanya melingkupi semua
kepentingan negara;
 Yang wilayah kerjanya meiliputi seluruh wilayah negara dan bidang
kerjanya melingkupi suatu organisasi internasional.
b. Perwakilan Konsuler
 Perwakilan suatu negara di negara lain
 Dalam arti non politik dan biasanya di bidang ekonomi dan perdagangan
 Mempunyai wilayah kerja tertentu
 Dalam wilayah negara penerima
7. Prosedur Penempatan Perwakilan Diplomatik
1) Kedua belah pihak saling menukar informasi tentang akan dibukanya perwakilan
oleh DEPLU
2) Mendapat persetujuan dari negara yang menerima
3) Diplomat yang akan ditempatkan menerima surat kepercayaan dari kepala negara
pengirim
4) Surat kepercayaan diserahkan kepada kepala negara penerima dalam suatu
upacara
8. Tingkatan Perwakilan Diplomatik (Kongres Wina Tahun 1815)
1) Duta besar berkuasa penuh (AMBASSADOR)
2) Duta (ENVOY)
3) Menteri Residen (RESIDENT MINISTER)
4) Kuasa Usaha (CHARGE DE AFFAIR)
5) ATASE
9. Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia
1) KBRI yang ditempatkan di suatu negara tertentu yang dipimpin oleh seorang duta
besar luar biasa dan berkuasa penuh
2) Perutusan tetap RI yang ditempatkan pada suatu organisasi internasional
10. Fungsi Perwakilan Diplomatik
1) Representing : Mewakili negara pengirim
2) Protecting : Melindungi kepentingan negara dan WN
3) Negotiating : Negosiasi dengan pemerintah negara penerima
4) Reporting : Melaporkan kondisi negara penerima
5) Promoting : Mempromosikan negara pengirim
11. Tingkatan Perwakilan Konsuler
1) Konsul jendral biasanya ditempatkan di ibukota provinsi/negara bagian dan
membawahi beberapa konsul
2) Konsul/wakil konsul mengepalai satu konsulat
3) Agen konsul mengurusi hal-hal yang sifatnya terbatas
12. Fungsi Perwakilan Konsuler
1) Melaksanakan suatu usaha peningkatan hubungan dengan negara pengirim pada
bidang non politik
2) Melindungi kepentingan nasional dan warga negaranya
3) Menyelenggarakan suatu pengamatan, penilaian, dan persandian
4) Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga PK
13. Kekebalan Diplomatik Konvensi Wina 1961
 Jenis kekebalan hukum yang memastikan bahwa diplomat dapat bertugas dengan
aman dan tidak dapat dituntut atau ditangkap oleh aparat negara-negara dia
bertugas
 Opsi bisa seorang diplomat bertindak criminal
1) Meminta negara pengirim mencabut statusnya
2) Persona non grata oleh negara penerima
14. Penggolongan Kekebalan Diplomatik
1) Kekebalan terhadap diri pribadi
2) Kekebalan yuridiksional
3) Kekebalan dari kewajiban menjadi saksi
4) Kekbalan kantor perwakilan dan rumah
5) Kekebalan korespondensi (kerahasiaan dokumen)
6) Kekebalan di negara ketiga
7) Pembebasan dari pajak dan bea cukai/bea masuk
15. Sasaran Kekebalan Diplomatik
1) Pejabat perwakilan diplomatic (duta besar dan konsulat jendral) beserta keluarga
2) Staf pribadi
3) Kurir diplomatic
16. Makna Pentingnya Hubungan Internasional Bagi Indonesia
 Pola hubungan internasional yang dibangun oleh Indonesia dapat dilihat dari
politik luar negeri Indonesia yang berprinsip politik luar negeri bebas aktif dan
diabdikan bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan pembangunan di
segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia
17. Tujuan Politik Luar Negeri Menurut Drs. Muhammad Hatta
1) Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara
2) Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar
kemakmuran rakyat
3) Meningkatkan perdamaian internasional
4) Meningkatkan persaudaraan segala bangsa
18. Kontribusi Indonesia dalam Percaturan Dunia Internasional
a. Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang ke-60 pada
tanggal 28 September 1950.
b. Memprakarsai penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955 yang
melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia Afrika yang kemudian
melahirkan Dasasila Bandung.
c. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB) pada tahun
1961, bahkan pada tahun 1992 dalam Konferensi Negara Negara Non-Blok yang
berlangsung di Jakarta, Indonesia ditunjuk menjadi Ketua GNB.
d. Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan
mengirimkan Pasukan garuda ke negara-negara yang dilanda konfik seperti Konggo,
Vietnam, Kamboja, Bosnia, dan sebagainya
e. Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN (Assosiaciation of South-East Asian
Nation) yaitu organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, bahkan Sekretariat
Jenderal ASEAN berada di Jakarta.
f. Ikut serta dalam setiap pesta olah raga internasional mulai dari SEA Games, Asian
Games, Olimpiade, dan sebagainya.
g. Indonesia aktif juga dalam beberapa organisasi internasional lainnya, misalnya
OKI, OPEC, APEC.
h. Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan berbagai negara yang ditandai dengan
pertukaran perwakilan diplomatik dengan negara yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai