Anda di halaman 1dari 5

Karebet Cindrayu (16) XI IPS 1

1. Pengertian hubungan Internasional.


Secara umum hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat
global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas
ketatanegaraan. Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama
atau dipersamakan dengan konsepsi politik luar negeri, hubungan luar negeri, dan politik
internasional.

2. Sebutkan sarana untuk hubungan international.


Sebuah hubungan internasional akan membutuhkan sebuah sarana yang bisa
digunakan oleh negara yang menjalin hubungan internasional menurut J. Fradhel yaitu
sebagai berikut :

1. Diplomasi
Diplomasi yaitu segala bentuk suatu kegiatan yang dipakai untuk menentukan sebuah
tujuan, dan menggunakan kemampuan supaya mencapai tujuan itu, menyesuaikan dengan
kepentingan nasional dengan negara lain, membuat tujuan nasional yang berjalan untuk
suatu kepentingan bangsa dan negara, serta menggunakan sarana dan kesempatan sebaik-
baiknya.

2. Propaganda
Propaganda yaitu sebuah usaha yang sudah diatur dengan secara sistematis dan
digunakan untuk mempengaruhi sebuah pikiran, emosi, dan tindakan suatu kelompok
demi kepentingan masyarakat umum, tetapi bukan untuk kepentingan pemerintahannya.
Informasinya dalam bentuk apapun bisa dijadikan propaganda tanpa adanya batasan
media.

3. Ekonomi, Sosial, dan Budaya


Memanfaatkan sebuah sarana Ekonomi, sosial, dan budaya dapat membantu
menambah pemasukkan negara dan merupakan sebuah sarana yang sangat efektif.

4. Kekuatan Militer
Pada sarana yang satu ini dapat meningkatkan sebuah kepercayaan suatu negara
dalam menghadapi berbagai sebuah ancaman dari negara lain. Juga diperlukan dalam
membentuk suatu kesiapan bersama untuk menghadapi suatu kemungkinan terjadinya hal
yang tidak diinginkan.

3. Tuliskan isi konvensi Wina thn 1969


Konvensi Wina atau Vienna Convention on The Law of Treaties adalah suatu
perjanjian yang mengatur mengenai hukum internasional antar negara sebagai subjek
hukum internasional yang berlangsung pada 23 Mei 1969 dan memasuki into force pada
27 Januari 1980.

Isi Konvensi Wina

Konvensi Wina mengkodifikasi beberapa ganjalan dalam hukum internasional


kontemporer, mendefinisikan sebuah perjanjian sebagai “suatu persetujuan internasional
yang disimpulkan antara negara – negara dalam bentuk tulisan dan diatur dalam hukum
internasional” dan juga mengafirmasi bahwa “setiap negara memiliki kapasitas untuk
menyimpulkan perjanjian”. Artikel pertama membatasi penerapan dari konvensi kepada
perjanjian tertulis antara negara – negara, tidak termasuk perjanjian yang diadakan antara
negara dan organisasi internasional atau antar organisasi internasional itu sendiri.

Konvensi tersebut disebut sebagai “perjanjian diatas perjanjian” dan dikenal


secara luas sebagai petunjuk yang berwenang sehubungan dengan pembentukan dan efek
perjanjian. Bahkan negara – negara yang belum meratifikasinya mengetahui tingkat
signifikansinya. Contohnya, Amerika Serikat mengakui bagian dari konvensi yaitu
merupakan hukum yang mengikat semua negara. Di India, Pengadilan Tertinggi juga
mengakui status dari konvensi tersebut.

4. Sebutkan azas-azas Hubungan Internasional

1. Asas Teritorial
Asas teritorial dalam hubungan internasional biasanya didasarkan pada kekuasaan
negara atas daerahnya. Menurut asas inilah, suatu Negara melaksanakan hukum bagi
semua orang dan semua barang yang berada di wilayah-wilayahnya.
Contoh asas territorial
Contoh asas territorial dalam hubungan internasional ini sendiri misalnya tentang
kekuasaan laut dan sumber daya yang dimiliki. Dengan adanya luasan laut tidak terbatas
setiap Negara akan menjaga kedaulan serta kekayaan milikinya.

2. Asas Kebangsaan
Asas kebangsaan dapat diartikan sebagai sebuah kerjasama internasional dengan
dasarkan pada kekuasaan yang dilakukan setiap negara kepada seluruh element seluruh
warga negaranya, sehingga fakta inilah setiap warga Negara akan senantiasa
mendapatkan perlakuan atas norma hukum dan negaranya.
Contoh asas kebangsaan
Contoh asas kebangsaan yang mendari pada hubungan internasional bisa dilihat
pada bantuan hukum takala ada WNI (Warga Negara Indonesia) terjerat kasus di Saudi
Arabia. Dalam konteksnya setiap warga Indonesia akan mendapatkan hak serta bantuan
sepenuhnya dari KBRI dalam menuntaskan beragam masalah-masalahnya tersebut.

3. Asas Kepentingan Umum


Asas kepentingan umum dalam hubungan internasional didasarkan pada
wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itulah dalam asas ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan
semua.
Contoh asas kepentingan umum
Contoh nyata dalam kasusnya misalnya saja adanya pristiwa terorisme yang
mengancam keberagam dan kedamaian masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
Setiap orang dalam masyarakat yang secara sengaja melakukan pemberontakan dengan
pengebomam tidak akan ada perlindungan hukum yang diberikan kepada setiap Negara
terkait. Hal ini lantaran keadaan asas perlindungan hukum segala bentuk peristiwa yang
bersangkutan dengan kepentingan umum adalah musuh bersama.

4. Asas Persamaan Harkat, Martabat, dan Derajat


Hubungan antarbangsa hendaknya didasarkan atas asas bahwa negara-negara
yang berhubungan adalah negara yang berdaulat. OIeh karena itu, hams dijunjung tinggi
harkat dan martabatnya oleh setiap negara yang berhubungan agar terwujud persamaan
derajat, sehingga saling menghormati dan menjaga hubungan baik dan saling
menguntungkan.
Contoh asas persamaan harkat, martabat, dan derajat
Contoh kasus dalam hubungan internasional khususnya pada asas ini misalnya
saja adanya bentuk pelatihan Militer yang dilakukan Indonesia dengan Asutralia. Pada
tahun 2017 silam lambing Indonesia yaitu Pancasila secara sengaja dijadikan simbul yang
melecehkan bangsa Indonesia.
Dengan adanya peristiwa inilah pada akhirnya hubungan internasional yang dilakukan
dalam bentuk kerjasama pada saat ini lansung dilakukan pemutusan dalam upaya
menjaga harkat, martebat, serta derajat masyarakat Indonesia sepenuhnya.

5. Asas keterbukaan
Asas keterbukaan sangatlah berkaiatan erat dengan hubungan antarbangsa perlu
dilakukan keterbukaan dan kedua belah pihak, sehingga setiap negara yang melakukan
kerjasama paham akan manfaat dan hubungan yang telah dilakukan atau akan dilakukan.
Contoh asas keterbukaan
Contoh mengenai beragam kasus dalam asas keterbukaan ini misalnya saja
adanya bentuk kerjasama Indonesia dengan Negara di kawasan Asia Tenggara yang
dikenal dengan ASEAN.

5. Jelaskan pengertian Perjanjian Internasional.

Perjanjian Internasional merupakan perjanjian yang dibuat di bawah hukum


internasioal oleh bebrapa pihak yaitu beberapa negara atau organisasi internasional.
6. Kapankah perjanjian internasional itu disahkan.
Lebih lanjut, pasal 9 ayat (2) UU Perjanjian Internasional menyatakan bahwa pengesahan
perjanjian internasional dilakukan dengan undang-undang atau keputusan
presiden. Penjelasan pasal 9 ayat (2) UU Perjanjian Internasional menyatakan bahwa:
-         pengesahan perjanjian internasional dengan undang-undang memerlukan persetujuan
DPR;
-         pengesahan perjanjian internasional yang dilakukan dengan keputusan presiden
(“Keppres”), cukup diberitahukan saja kepada DPR.
Catatan: Setelah diundangkannya UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (“UU No. 10/2004”), pengesahan perjanjian antara negara Republik
Indonesia dan negara lain atau badan internasional tidak lagi dapat dilakukan dengan
Keppres tapi dengan Peraturan Presiden (“Perpres”). Hal tersebut sesuai dengan
ketentuan pasal 46 ayat (1) huruf c butir 1 UU No. 10/2004.

7. Kapankah perjanjian internasional itu diakhiri.

Secara umum, alasan atau faktor yang dapat mengakibatkan berakhirnya masa berlaku
suatu perjanjian internasional, adalah :
1. Batas waktu berlakunya perjanjian internasional sudah berakhir.
2. Tujuan perjanjian sudah berhasil dicapai
3. Dibuat perjanjian baru yang menggantikan atau mengakhiri berlakunya perjanjian lama
4. Adanya persetujuan dari para pihak untuk mengakhiri berlakunya perjanjian
5. Salah satu pihak menarik diri dari perjanjian dan penarikan diri tersebut diterima oleh
pihak lain, dengan akibat perjanjian itu tidak berlaku lagi
6. Musnahnya obyek dari perjanjian itu sendiri.
7. Musnah atau hapusnya eksistensi dari salah satu pihak atau peserta dari perjanjian itu.
Suatu perjanjian internasional bisa punah atau berakhir karena hukum dan
tindakantindakan negara peserta. Moktar Kusumaatmadja menyatakan secara umum suatu
perjanjian internasional bisa punah atau berakhir karena sebab-sebab dibawah ini :
 Karena telah tercapai tujuan dari pada perjanjian itu.
 Karena habis berlakunya waktu perjanjian itu.
 Karena punahnya salah satu pihak peserta perjanjian atau punahnya objek
perjanjian.
 Karena ada persetujuan peserta-peserta tersebut untuk mengakhiri perjanjian itu.
 Karena diadakan perjanjian antara para peserta kemudian meniadakan perjanjian
yang terdahulu.
 Karena dipenuhi syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan
ketentuan-ketentuan perjanjian itu sendiri.
 Diakhirinya perjanjian secara sepihak oleh salah satu peserta dan diterimanya
pengakhiran itu oleh pihak lain.

8. Sebutkan keterlibatan Indonesia dalam berbagai bentuk kerjasama Internasional.


Kontribusi Indonesia dalam Percaturan Dunia Internasional

a. Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang ke-60 pada


tanggal 28 September 1950.
b. Memprakarsai penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955 yang
melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia Afrika yang kemudian
melahirkan Dasasila Bandung.
c. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB) pada tahun
1961, bahkan pada tahun 1992 dalam Konferensi Negara Negara Non-Blok yang
berlangsung di Jakarta, Indonesia ditunjuk menjadi Ketua GNB.
d. Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan
mengirimkan Pasukan garuda ke negara-negara yang dilanda konfik seperti Konggo,
Vietnam, Kamboja, Bosnia, dan sebagainya
e. Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN (Assosiaciation of South-East Asian
Nation) yaitu organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, bahkan Sekretariat
Jenderal ASEAN berada di Jakarta.
f. Ikut serta dalam setiap pesta olah raga internasional mulai dari SEA Games, Asian
Games, Olimpiade, dan sebagainya.
g. Indonesia aktif juga dalam beberapa organisasi internasional lainnya, misalnya OKI,
OPEC, APEC.
h. Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan berbagai negara yang ditandai dengan
pertukaran perwakilan diplomatik dengan negara yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai