Anda di halaman 1dari 9

JURNAL

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT TERHADAP


MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 8 SEMESTER 1
PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS

THE EFFECT OF EDUTAINMENT LEARNING METHOD TO THE


STUDENT’S INTEREST AN MATH TO THE 8 GRADE STUDENTS AT
FIRST SEMESTER ON EQUATION IN A STRAIGHT LINE MATERIAL

Oleh:
LAILATUL QODRIYAH
12.1.01.05.0187

Dibimbing oleh :
1. Drs. Darsono, M.Kom.
2. Ratna Yulis Tyaningsih, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2017
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Qodriyah| 12.1.01.05.0187 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Matematika || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT


TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 8
SEMESTER 1 PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS
Lailatul Qodriyah
12.1.01.05.1087
FKIP – Pendidikan Matematika
laila.laqod@gmail.com
Drs. Darsono, M.Kom. dan Ratna Yulis Tyaningsih, M.Pd.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa
pembelajaran matematika masih menggunakan metode pembelajaran konvensional dan cenderung
berpusat pada guru. Akibatnya, suasana kelas monoton, pasif, dan kurang menarik. Salah satu
penyebabnya adalah kurangnya minat belajar matematika siswa.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah minat belajar matematika siswa
sebelum diberi pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran edutainment? (2)
Bagaimanakah minat belajar matematika siswa sesudah diberi pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran edutainment? (3) Apakah metode pembelajaran edutainment berpengaruh secara
signifikan terhadap minat belajar matematika siswa?.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar
sebelum dan sesudah diberi pembelajaran dengan metode edutainment serta terdapat pengaruh yang
signifikan atau tidak metode edutainment terhadap minat belajar siswa. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah menggunakan angket. Berdasarkan hipotesis maka digunakan uji Wilcoxon Match Pairs Test.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Minat belajar matematika siswa sebelum diberi
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran edutainment diperoleh rata – rata
ketercapaian indikator minat siswa sebesar 59,62% dengan kategori cukup. (2) Minat belajar
matematika siswa sesudah diberi pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
edutainment diperoleh rata – rata ketercapaian indikator minat siswa sebesar 66,88% dengan kategori
tinggi. (3) Metode pembelajaran edutainment berpengaruh secara signifikan terhadap minat belajar
matematika siswa.

KATA KUNCI : Minat Belajar, Metode Edutainment.

I. LATAR BELAKANG menyelesaikan permasalahan yang


Matematika merupakan salah terjadi dalam kehidupan manusia.
satu ilmu yang sangat bermanfaat Untuk itu pendidikan matematika
dalam kehidupan manusia. Dalam sangatlah penting untuk dikenalkan
filsafat matematika, matematika lahir dan ditanamkan sejak dini karena
dari permasalahan kehidupan manusia. matematika adalah ilmu yang
Semua ilmu yang diturunkan oleh berhubungan langsung dan sangat
matematika adalah untuk bermanfaat dalam kehidupan manusia.
Lailatul Qodriyah| 12.1.01.05.0187 simki.unpkediri.ac.id
FKIP – Pendidikan Matematika || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Ada banyak alasan tentang Dari hasil wawancara dengan


perlunya belajar matematika. Menurut salah satu guru matematika di UPTD
Cockroft yang dikutip oleh Mulyono SMP N 1 Mojo, hasil belajar beberapa
Abdurrahman mengemukakan bahwa pada materi persamaan garis lurus
matematika perlu diajarkan kepada kurang memuaskan dibuktikan dengan
siswa karena (1) selalu digunakan nilai yang masih di bawah kriteria
dalam segala segi kehidupan; (2) ketuntasan minimal (KKM).
semua bidang studi memerlukan Persentase hasil belajar siswa yang
ketrampilan matematiika yang sesuai; memenuhi KKM atau di atas KKM
(3) merupakan sarana komunikasi sebesar 22,5%. Persentase ini tentunya
yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat masih perlu ditingkatkan agar dapat
digunakan untuk menyajikan meningkatkan hasil belajar siswa.
informasi daam berbagai cara; (5) Nana Sudjana (1989:39)
meningkatkan kemampuan berpikir mengatakan bahwa hasil belajar yang
logis dan ketelitian (6) memberikan dicapai siswa dipengaruhi oleh dua
kepuasan terhadap usaha memecahkan faktor utama yakni faktor dari dalam
masalah yang menantang diri dan faktor yang datang dari luar
(Abdurrahman, 1999: 253). diri peserta didik. Salah satu faktor
Mengingat pentingnya ilmu internal (faktor dari dalam diri peserta
matematika, maka pada pendidikan didik) yang turut menentukan
formal matematika telah diajarkan keberhasilan belajar siswa adalah
mulai dari Sekolah Dasar. Tapi minat. Faktor yang dapat
sayangnya, para siswa di sekolah tidak mempengaruhi minat siswa salah
menyadari betapa pentingnya satunya adalah metode pembelajaran,
matematika tersebut. Mereka malah misalnya metode yang digunakan guru
tidak menyukai matematika dan kurang baik atau monoton, maka
menganggap matematika sebagai ilmu akibatnya siswa tidak semangat dalam
yang membosankan dan sangat sulit belajar, dan minat untuk belajarpun
untuk dipahami. Kurangnya minat akan menjadi rendah (Slameto, 2003:
terhadap matematika ini sangat terlihat 65).
pada siswa – siswa sekolah menengah Minat sangat berpengaruh
pertama. terhadap proses dan hasil belajar. Jika
bahan yang dipelajari tidak sesuai

Lailatul Qodriyah| 12.1.01.05.0187 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Matematika || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

dengan minat seseorang, tentunya dia pengetahuan yang didapat oleh siswa
tidak akan bersemangat dalam belajar mudah terlupakan.
(Shoimatul, 2013: 20). Dengan kata Di dalam proses belajar
lain minat merupakan penyebab mengajar, guru harus memiliki strategi
seseorang mengerjakan sesuatu yang agar siswa dapat belajar secara efektif
diinginkannya. Minat belajar dapat dan efisien serta mengena pada tujuan
kita definisikan sebagai ketertarikan yang diharapkan. Salah satu langkah
dan kecenderungan yang tetap untuk untuk memiliki strategi itu, guru harus
memperhatikan dan terlibat dalam menguasai teknik – teknik penyajian,
aktivitas belajar karena menyadari atau biasanya disebut metode
pentingnya atau bernilainya hal yang mengajar. Setiap materi yang akan
dipelajari. disampaikan harus menggunakan
Dengan demikian dapat metode yang tepat, karena dengan
diungkapkan bahwa guru menentukan metode belajar yang berbeda akan
keberhasilan proses pembelajaran. mempengaruhi siswa dalam menerima
Proses pembelajaran akan berlangsung pelajaran, terutama pelajaran
dengan baik jika guru mempunyai dua matematika.
kompetensi utama yaitu kompetensi Salah satu metode
substansi materi pembelajaran atau pembelajaran yang diprediksi dapat
penguasaan materi pelajaran dan membangkitkan minat belajar
kompetensi metodologi pembelajaran matematika adalah metode
(Shoimatul, 2013: 64). Biasanya guru edutainment.Penelitian sebelumnya
menggunakan model pembelajaran yang telah dilakukan oleh Roudlotul
konvensional dan metode ceramah Fitria dan Arif Widiyatmoko(2015)
sebagai cara untuk menyampaikan “Pengembangan Media Science
materi pelajaran. Melalui model Circuit Berbasis EdutainmentPada
pembelajaran konvensional dan Pembelajaran IPA Tema Optik”,
metode ceramah siswa akan lebih mampu membuktikan bahwa
banyak pengetahuan, namun penggunaan metode pembelajaran
pengetahuan itu hanya diterima dari edutainmentmemberikan hasil positif
informasi guru akibat pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar dan
menjadi kurang bermakna karena ilmu minat siswa.

Lailatul Qodriyah| 12.1.01.05.0187 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Matematika || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Pembelajaran menyenangkan Latar belakang di atas


adalah adanya pola hubungan yang menunjukkan bahwa perlu
baik antara guru dengan siswa dalam dikembangkan metode pembeajaran
proses pembelajaran. Guru edutainment untuk meningkatkan
memposisikan diri sebagai mitra minat belajar siswa.
belajar siswa, bahkan dalam hal
tertentu tidak menutup kemungkinan II. METODE
guru belajar dari siswanya. Dalam hal Penelitian ini dilaksanakan di
ini perlu diciptakan suasana yang UPTD SMP N 1 Mojo di Kabupaten
demokratis dan tidak ada beban, baik Kediri pada semester ganjil tahun
guru maupun siswa dapam melakukan ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini
proses pembelajaran. Untuk adalah eksperimen semu. Populasi
mewujudkan proses pembelajaran daripenelitian ini adalah seluruh siswa
yang menyenangkan, guru harus kelas 8 di UPTD SMP Negeri 1 Mojo
mampu merancang pembelajaran Kediri. Sampel yang digunakan untuk
dengan baik, memilih materi yang subjek penelitian diambil 1 kelas
tepat, serta memilih dan secara acak dari 10 kelas yaitu kelas
mengembangkan strategi yang dapat 8F sebagai kelas eksperimen.
melibatkan siswa secara optimal Pelaksanaan eksperimentasinya
(Rusman, 2012: 326). yaitu kepada kelompok yang diteliti
Permainan selain berfungsi sebelum diberikan pembelajaran
penting bagi perkembangan pribadi, dengan menggunakan metode
juga mempunyai fungsi untuk edutainment, terlebih dahulu diketahui
membangun suasana belajar yang kondisi awal minat belajar siswa
dinamis, penuh semangat, dan dengan memberi angket respon siswa.
antusiasme. Karakteristik permainan Setelah itu diberikan pembelajaran
adalah menciptakan suasana belajar dengan menggunakan metode
yaag menyenangkan serta serius tapi edutainment selama 4x pembelajaran
santai. Permainan digunakan untuk dan 1x ulangan harian. Kemudian
penciptaaan suasana belajar dari pasif pada akhir eksperimen akan diberikan
ke aktif, dari kaku menjadi gerak, dan angket respon siswa untuk mengetahui
dari jenuh menjadi semangat (Sutikno, minat belajar setelah diberi
2013: 101).

Lailatul Qodriyah| 12.1.01.05.0187 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Matematika || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

pembelajaran dengan menggunakan M : Skor maksimal tiap butir


metode edutainment. pernyataan angket minat belajar
Variabel yang diteliti adalah matematika
metode edutainment dan minat belajar Sedangkan pengujian hipotesis
siswa. Instrumen yang digunakan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon
dalam penilitian ini berupa angket Match Pairs Test. Untuk kriteria
untuk mendapatkan respon minat keputusan uji hipotesis adalah H0
belajar siswa. Metode pengumpulan ditolak apabila niai Zhitung lebih besar
data yang digunakan yaitu angket dan dari Ztabel. adapun rumus Z dalam
dokumentasi. Analisis penelitian ini pengujiannya adalah:
adalah analisis deskriptif yang T  T
z
berfungsi untuk mendeskripsikan atau T
memberikan gambaran terhadap obyek Dimana :
yang diteliti melalui data sampel T = jumlah jenjang / rangking yang
sebagaimana adanya. kecil.
Jumlah skor untuk setiap nn  1
T 
indikator angket minat belajar 4

matematika dihitung persentase setiap n(n  1)( 2n  1)


T 
indikator minat belajar dengan 24

menggunakan rumus berikut ini:


III. HASIL DAN KESIMPULAN
 Ti 
Pi     100 % Minat belajar matematika pada
 S  Ni  M  materi persamaan garis lurus diukur
Keterangan: dengan menggunakan angket minat
Pi : Persentase setiap indikator angket belajar. Sebelum diberikan perlakuan
minat belajar matematika penerapan metode pembelajaran,
Ti : Jumlah skor total setiap indikator siswa pada kelas eksperimen diberikan
minat belajar matematika angket awal untuk mengetahui minat
S : Banyaknya siswa awal belajar siswa. Setelah diberikan
Ni : Banyaknya butir pernyataan perlakuan penerapan metode
angket untuk setiap indikator minat pembelajaran, siswa pada kelas
belajar matematika eksperimen diberikan angket lagi
untuk mengetahui minat belajar siswa.

Lailatul Qodriyah| 12.1.01.05.0187 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Matematika || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Variabel minat belajar dalam tiap indikator minat belajar


penelitian ini diukur dengan empat matematika siswa adalah ketercapaian
indikator yaitu perasaan senang dalam indikator minat belajar matematika ke-
kegiatan belajar mengajar, ketertarikan 1 sebanyak 65,20%, indikator minat
siswa dalam belajar, perhatian siswa belajar k-2 sebanyak 65,90%,
dalam kegiatan belajar mengajar, dan indikator minat belajar k-3 sebanyak
keterlibatan siswa dalam 70,50% dan indikator minat belajar k-
pembelajaran. 4 sebanyak 65,90% dengan
Dari hasil angket sebelum keseluruhan memiliki kriteria tinggi.
pembelajaran dengan Metode Analisis uji Wilcoxon Match
Edutainment diketahui: mean adalah Pairs Test digunakan untuk
47,775, skor minimum adalah 30, skor mengetahui ada atau tidaknya
maksimum adalah 71 dan jumlah hasil pengaruh dari metode pembelajaran
angket keseluruhan adalah 1911. edutainment terhadap minat belajar
Sedangkan persentase ketercapaian matematika siswa pada materi
tiap indikator minat belajar persamaan garis lurus.
matematika adalah ketercapaian Berdasarkan hasil pengujian
indikator minat belajar matematika ke- analisis data maka dihasilkan
1 sebanyak 56,25% memiliki kriteria perubahan nilai yang positif sebanyak
sedang, indikator minat belajar k-2 35, perubahan nilai yang negatif
sebanyak 58,75% memiliki kriteria sebanyak 3, dan yang tidak mengalami
sedang, indikator minat belajar k-3 perubahan nilai sebanyak 2.
sebanyak 62,28% memiliki kriteria Sedangkan jumlah jenjang yang
tinggi dan indikator minat belajar k-4 bertanda positif adalah 720 dan jumlah
sebanyak 60,21%memiliki kriteria jenjang yang bertanda negatif adalah
sedang. 21.
Dari hasil angket sesudah Berdasarkan analisis uji
pembelajaran dengan Metode Wilcoxon Match Pairs Test didapat
Edutainment diketahui: mean adalah nilai Zhitung sebesar 5,0688 lebih besar
53,375, skor minimum adalah 41, skor dari Ztabel sebesar 1,96 sehingga H0
maksimum adalah 70 dan jumlah hasil ditolak. Artinya bahwa penggunaa
angket keseluruhan adalah 2135. metode pembelajaran edutainment
Sedangkan persentase ketercapaian berpengaruh secara signifikan

Lailatul Qodriyah| 12.1.01.05.0187 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Matematika || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

terhadap minat belajar matematika IV. DAFTAR PUSTAKA


siswa. Abdurrahman, Mulyono. 1999.
Berdasarkan hasil penelitian, Pendidikan bagi Anak
Berkesulitan Belajar.Jakarta:
dapat disimpulkan: (1) Minat belajar
Rineka Cipta.
siswa sebelum diberi pembelajaran
dengan menggunakan metode Djarwanto. 2007. Statistik
Nonparametrik. Yogyakarta:
pembelajaran edutainment pada materi
BPFE-Yogyakarta.
persamaan garis lurus melalui angket
menunjukkan bahwa rata – rata Rusman. 2012. Model – model
Pembelajaran Mengembangkan
ketercapaian indikator siswa sebesar
ProfesionalismeGuru (Edisi 2).
59,62% dengan kategori cukup, (2) Jakarta: PT Rajagrafindo
Minat belajar siswa setelah diberi Persada.
pembelajaran dengan menggunakan
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-
metode pembelajaran edutainment Faktor yang Mempengaruhinya.
pada materi persamaan garis lurus Jakarta: PT.Rineka Cipta.
melalui hasil angket menunjukkan
Sugiyono. 1999. Statistik
bahwa rata – rata ketercapaian
Nonparametris Untuk
indikator siswa sebesar 66,88% Penelitian. Bandung: CV
dengan kategori tinggi. Dari Alfabeta.
penjelasan di atas dapat disimpulkan
Sutikno, M. Sobry. 2013. Belajar dan
bahwa minat belajar matematika siswa Pembelajaran Upaya Kreatif
mengalami peningkatan, (3) Dalam Mewujudkan
Pembelajaran Yang Berhasil.
Berdasarkan perhitungan uji Wilcoxon
Lombok: Holistica.
Match Pairs Test pada hasil angket
minat belajar matematika siswa Ula, S. Shoimatul. 2013. Revolusi
didapat nilai Zhitung sebesar 5,0688 Belajar Optimalisasi
Kecerdasan Melalui
lebih besar dari Ztabel sebesar 1,96.
Pembelajaran Berbasis
Artinya bahwa metode pembelajaran Kecerdasan Majemuk.
edutainment berpengaruh secara Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

signifikan terhadap minat belajar


matematika siswa kelas 8 semester 1
pada materi persamaan garis lurus.

Lailatul Qodriyah| 12.1.01.05.0187 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Matematika || 8||

Anda mungkin juga menyukai