Anda di halaman 1dari 1

Analisis Vegetasi

Vegetasi alam terbentuk dari hasil interaksi dari berbagai faktor lingkungan. Vegetasi adalah
masyarakat atau komunitas tumbuhan yang dipengaruhi faktor abiotik dan biotik fungsinya
untuk memudahkan melihat kondisi ekosistem.
Komposisi vegetasi adalah komunitas.
Bentuk ada 2 konsosiasi BENTUK VEGETASI YANG HANYA DIDOMINASI HANYA 1
JENIS SAJA CONTOH HUTAN PINUS, HUTAN JATI DIDOMINASI OLEH
TUMBUHAN JATI
Asosiasi adalah bentuk vegetasi yang heterogen walaupun menag masi ada yang
mendominasi contoh hutan hujan tropis di indonesia kebanyakan didominasi oleh famili
dipterocarpaceae atau meranti-merantian kayunya sangat brmanfaat nilainya sangat tinggi.
Ada spesies-spesies herba, verdu, lain yang didominasi atau beragam.
Metode vegetasi adalah survey (sampel) -> deskriptif dan non deskriptif.
Mendeskripsikan disini peneliti harus mendeskripsikan harus memahami taksonomi jadi bisa
mengetahui kunci determinannya, deskripsi tentang spesies, habitat, morfologi, dll.
Menganalisis harus jelas, padat, singkat.
Anveg
Mempelajari tumbuhan herba, gramine, ada pohon muda, dasar yang menutupi lantai vegetasi
Data kuantitatif ditekankan kedalam jumlah dan ukuran ddaerah vegetasi diameternya berapa,
luas daerah yang ditumbuhi vegetasi.
Data lingkungan pendukung misalkan bahan induk, stuktur tanah, topografi ketinggiannya
bagaimana.
Lingkungan dan vegetasi sangat erat karena adanya interaksi didalamnya contooh padang
rumput menjadi pengembara ternak.
Nilai non kayu misalkan madu, resin, bisa dimanfaatkan
Bentuk data yang dianalisis : kuantitatif, analitik, sintetik
Bentuk unit sampling : kuadrat bisa diartikan jidar, garis, titik
Ukuran kuadrat 3 syaratnya harus terpenuhi
Dari P2 diperluas lagi semakin luas dimana pada tahap ke 4 dicatat untuk akumulatif,
kenaikan spesies dinaikan secara kumulatif.
Parameter
Kerapatan
Frekuensi
Cover

Anda mungkin juga menyukai