Anda di halaman 1dari 10

DOI: https://doi.org/10.24114/jupiis.v12i2.

20155

Pengembangan Model Pembelajaran Hybrid Learning


Dengan Pendekatan Problem Based Learning
Pada Matakuliah Pengantar Sosiologi
Development of Hybrid Learning Model With the Problem Based
Learning Approach In the Introduction to Sociology Subject
Trisni Andayani*, Harun Sitompul & Julaga Situmorang

Program Studi Tekniologi Pendidikan, Program Pascasarjana


Universitas Negeri Medan

Diterima: 10 Oktober 2020; Disetujui: 06 Desember 2020; Dipublish: 06 Desember 2020


Abstrak
Telah dilakukan pengembangan model pembelajaran hybrid learning dengan pendekatan problem based learning (PBL)
pada matakuliah Pengantar Sosiologi. Model pembelajaran hybrid Learning dengan pendekatan PBL matakuliah Pengantar
adalah pembelajaran yang secara khusus dipergunakan pada perkuliahan tatap muka dan online di Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan. Tujuan dari pengembangan model pembelajaran ini adalah agar dapat memberikan pedoman
bagi dosen pengampu matakuliah Pengantar Sosiologi maupun mahasiswa dalam merencanakan, mengelola,
mengembangkan serta mengevaluasi kegiatan pembelajaran.Dengan diintegrasikannya model hybird learning dan PBL
dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman materi ajar dan capaian hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini telah
berhasil merancang buku model, rencana pelaksanaan pembelajara, bahan ajar cetak dan bahan aajar non cetak yang telah
divalidasi ahli. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa model pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan layak
dan efektif untuk meningkatkan capaian hasil belajar.

Kata Kuci: hybrid learning, problem based learning.

Abstract
The development of a hybrid learning model with a problem-based learning (PBL) approach has been carried out in the
Introduction to Sociology course. Hybrid Learning learning model with the PBL approach in the introductory course is
learning that is specifically used in face-to-face and online lectures at the Faculty of Social Sciences, Medan State
University. The purpose of developing this learning model is to provide guidance for lecturers in the introductory sociology
course and students in planning, managing, developing and evaluating learning activities. The integration of hybrid learning
and PBL models in learning can improve understanding of teaching materials and student learning outcomes. This research
has succeeded in designing model books, learning implementation plans, printed teaching materials and non-printed
teaching materials that have been validated by experts. Based on the data obtained, it is known that the learning model
developed is declared feasible and effective to improve learning outcomes.
Keywords: hybrid learning, problem based learning.

How to Cite: Andayani, T. Sitompul, H. & Situmorang, J. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran
Hybrid Learning Dengan Pendektan Problem Based Learning Pada Matakuliah Pengantar Sosiologi. JUPIIS:
Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial,
*Corresponding author: ISSN 2549-1660 (Print)
E-mail: trisniandayani@gmail.com ISSN 2550-1305 (Online)

506
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial,

PENDAHULUAN Model pembelajaran e-learning adalah


Mata kuliah Pengantar Sosiologi model pembelajaran yang banyak mendapat
merupakan mata kuliah yang mempelajari perhatian saat ini demikian juga dengan
semua aspek masyarakat dan globalisasi pendekatan PBL, beberapa hasil penelitian
telah mengingatkan kita tentang yang dapat dtelusuri terkait dengn kajian
pentingnya otonomi matakuliah ini untuk pemanfaatan hybrid learning dan PBL
menjelajah dan mengeksplorasi berbagai diantaranya Shams (2013), Ahmad dan
fenomena sosial dengan menggunakan Ismail (2013), Abdurrozak, Jayadinata, dan
kerangka konseptual dan tradisi sendiri guna Isrok‘atun (2016), Nafiah dan Suyanto (2014),
mendukung isu-isu makro-Pengantar Lewis, Whiteside dan Dikker (2014),
Sosiologis. Mengingat pentingnya Fazlollahtabar dan Sharma (2008),
globalisasi dalam matakuliah Pengantar Tuapattinaya (2017), Fitriana (2017),
Sosiologi diperlukan pemanfaatan Bainamus dkk (2017), Indarto dkk (2018),
teknologi infromasi dalam Asyrofi dan Juanedi (2016), Fatimah dan
pembelajarannya. Pemanfaatan teknologi Widiyatmoko (2014).
infromasi dalam pembelajaran Pengantar
Sosiologi nantinya telah mengubah pola METODE PENELITIAN
dan interaksi pembelajaran. Berbagai Dalam penelitian ini digunakan metode
model pembelajaran yang berbasis investigasi awal untuk mengetahui kondisi riil
teknologi infromasi telah dikembangkan pelaksanaan pembelajaran matakuliah
oleh banyak ahli pendidikan yang Pengantar Sosiologi. Metode penelitian yang
bekerjasama dengan ahli teknologi digunakan RnD dengan mengadaptasi model
informasi dan komunikasi. Berbagai istilah Gall and Borg (2007) dengan subjek sebagai
model pembelajaran yang berbasis sararan pengembangan adalah mahasiswa
teknologi infromasi lahir, seperti e-learning, semester 1 Fakultas Ilmu Sosial Universitas
web-based learning, online learning, Negeri Medan. Objek investigasi yang
difokuskan dalam penelitian ini adalah
distance learning, dan juga blended learning.
ketersediaan perangkat pembelajaran yang
Pilihan terhadap model pembelajaran
digunakan dosen dan mahasiswa. Perangkat
yang dikembangkan adalah PBL, hal ini
pembelajaran tersebut dianalisis kelengkapan
didasari bahwa PBL merupakan pembelajaran
unsurnya apakah telah memenuhi dari sisi
yang berpusat pada mahasiswa yang berfokus
struktur, susunan dan isi (konten) sehingga
pada keaktifan dan kolaboratif mahasiswa
layak untuk digunakan dalam perkuliahan.
dalam mengeksplorasi pengetahuan melalui
Tahapan selanjutnya adalah perancangan
keterlibatan dengan masalah dan kasus-kasus
perangkat pembelajaran dengan
nyata. Mahasiswa untuk aktif secara bersama-
mengintegrasikan hybrid learning dan PBL
sama dan berkolaborasi untuk memecahkan
ke dalam perangkat tersebut. Setelah didesain,
permasalahan yang ada di masyarakat secara
perangkat tersebut validasi oleh ahli untuk
bersama-sama yang dilakukan dengan adanya
mengetahui kelayakannya sebelum
pemberian rangsangan berupa masalah-
diimplementasikan. Jenis instrumen yang
masalah yang kemudian dilakukan pemecahan
menjadi fokus penilaian dan kelayakan yakni
masalah oleh mahasiswa yang diharapkan
dari sisi desain, materi, dan penggunaan
dapat menambah keterampilan mahasiswa
bahasa. Setiap komponen dinilai ahli sebagai
dalam pencapaian materi pembelajaran.

507
Trisni Andayani, Harun Sitompul & Julaga Situmorang, Pengembangan Model Pembelajaran Hybrid

validator dengan menggunakan indikator perangkat pembelajaran yang didesain oleh


yang telah dikembangkan. pengampu matakuliah seperti bahan
pembelajaran, pedoman dosen, dan pedoman
HASIL DAN PEMBAHASAN mahasiswa. Kegiatan perkuliahan dilakukan
Pengembangan model pembelajaran dosen hanya dengan memberikan silabus yang
hybrid learning dengan pendekatan PBL ini berisi topik-topik pembahasan saja kepada
dirancang berdasarkan hasil analisis mahasiswa, dan (6) ketersediaan jaringan
kebutuhan pembelajaran sebagai berikut: (1) internet yang memadai di lingkungan kampus
matakuliah Pengantar Sosiologi merupakan Universitas Negeri Medan. Hal ini
matakuliah dasar umum yang wajib diambil memudahkan akses mahasiswa untuk
oleh seluruh mahasiswa di lingkungan melaksanakan pembelajaran online.
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Berdasarkan hasil analisis kebutuhan
Medan, (2) pencantuman tujuan pembelajaran pembelajaran di atas, maka terdapat
matakuliah yang terdapat di dalam silabus dan kebutuhan akan perlunya pengembangan
rancangan kegiatan perkuliahan yang dibuat model pembelajaran hybrid learning dengan
dosen sebatas hanya pencantuman tujuan pendekatan PBL yang dilengkapi dengan
pembelajaran yang didasarkan atas deskripsi bahan ajar untuk tatap muka dan pembelajaran
pencapaian materi ajar yang dikuasai oleh online sebagai satu kesatuan yang tidak
mahasiswa, sehingga terkesan tujuan terpisahkan dalam perkuliahan Pengantar
pembelajaran yang dibuat dosen dituliskan Sosiologi. Tersedianya perangkat
untuk memenuhi ketercapaian materi saja, (3) pembelajaran tersebut kiranya dapat
strategi atau metode yang digunakan dosen memfasilitasi dosen dan mahasiswa untuk
pengampu matakuliah Pengantar Sosiologi mencapai kompetensi yang diharapkan yaitu
dalam perkuliahan lebih dominan terciptanya proses pembelajaran yang
menggunakan metode ceramah, (4) terdapat berkualitas, partisipasi mahasiswa dalam
ketidakseragaman silabus dan rancangan pembelajaran dan pencapaian kompetensi
kegiatan perkuliahan. Ketika ditelusuri lebih serta hasil belajar yang dicapai mahasiswa.
lanjut hal ini terjadi karena diantara pengampu Hasil validasi ahli terhadap kelayakan
matakuliah Pengantar Sosiologi tidak saling produk yang dikembangkan dapat dilihat pada
berkoordinasi di dalam membuat rancangan tabel-tabel berikut:
kegiatan perkuliahan, (5) tidak ditemukan

508
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial,

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat ditampakkan pada bagian kegiatan inti untuk
bahwa nilai rata-rata dari hasil uji kelayakan setiap pertemuan pada rencana perkuliahan
dari ahli desain instruksional terkait dengan semester (RPS) yang dirancang dan sesuai
produk bahan pembelajaran Pengantar dengan itu dibuat bahan ajarnya.
Sosiologi yaitu 3,54 atau 94,54 adalah Hasil uji kelayakan ahli media
kategori sangat layak. Namun demikian ahli berdasarkan aspek yang diamati dan indikator
desain memberikan saran perbaikan terkait yang dievaluasi dari produk bahan
dengan produk pembelajaran Pengantar pembelajaran Pengantar Sosiologi tercantum
Sosiologi sebagai berikut: langkah-langkah pada Tabel 2 berikut:
pembelajaran PBL berbasis hybrid learning

Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dlihat desain grafis sesuai dengan konteks dan materi
bahwa nilai rata-rata dari hasil uji kelayakan pembelajaran, dan (2) model pembelajaran
ahli media terhadap produk bahan agar disesuaikan dengan langkah-langkah
pembelajaran Pengantar Sosiologi yaitu 3,58 pembelajaran.
atau 89,35 adalah kategori sangat layak. Hasil uji kelayakan ahli materi
Namun demikian ahli media memberikan berdasarkan aspek yang diamati dan indikator
saran perbaikan terkait dengan produk bahan yang dievaluasi dari produk bahan
pembelajaran Pengantar Sosiologi sebagai pembelajaran Pengantar Sosiologi tercantum
berikut: (1) agar disempurnakan kombinasi pada Tabel 3 berikut:
warna dan teks, penggunaan animasi dan

19
Trisni Andayani, Harun Sitompul & Julaga Situmorang, Pengembangan Model Pembelajaran Hybrid

Berdasarkan data Tabel di atas dapat berbagai perbaikan sesuai dengan saran-saran
dilihat nilai rata-rata dari hasil uji kelayakan yang disampaikan ahli materi.
dari ahli materi terkait dengan produk bahan Untuk lebih detail dapat dilihat pada
pembelajaran Pengantar Sosiologi yaitu 3,36 Gambar 1 sebagai rangkuman haasil validasi
atau 85,41 adalah kategori layak tanpa revisi. ahli terhadap produk model pembelajaran
Namun demikian untuk produk bahan yang dikembangkan sebagai berikut:
pembelajaran berikutnya tetap dilakukan

3.54 3.58 3.49


4 3.36

3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Ahli Desain Ahli Media Ahli Materi Kumulatif
Instruksional

Mengacu pada Gambar 1 di atas maka pembelajaran Pengantar Sosiologi memberi


dapat dilihat bahwa skor kumulatif 3,49 hasil efek nyata terhadap hasil belajar mahasiswa.
uji kelayakan ahli terhadap produk bahan Selanjutnya untuk mengetahui kriteria
pembelajaran Pengantar Sosiologi berada keefektifan produk yang dikembangkan
pada kategori sangat layak. dilakukan pengujian Gain Ternormalisasi (N-
Selanjutnya pengujian keefektifan Gain), dalam hal ini hasil pengujian N-Gain
produk pembelajaran Pengantar Sosiologi diperoleh harga 0,48 kategori sedang. Dengan
dilakukan atas hasil belajar yang diperoleh demikian dapatlah disimpulkan bahwa produk
melalui pre-test dan post-test. Pre-test (tes pembelajaran Pengantar Sosiologi memiliki
kemampuan awal) dalam hal ini adalah skor tingkat keefekifan sedang untuk
perolehan subjek terhadap materi ajar yang meningkatkan capaian hasil belajar
akan diajarkan sedangkan post-test adalah mahasiswa.
skor perolehan subjek terhadap materi ajar Kualitas dan keberhasilan perkuliahan
yang telah diajarkan. Pengujian keefektifan pada prinsipnya bergantung pada kualitas
produk digunakan t-test, dalam hal ini pendesainan dari perkuliahan itu sendiri yang
diperoleh harga thitung 17,54 dan harga ttabel dilakukan secara sistematis dan teruji.Hal ini
pada α = 0,05 yaitu 2,042. Oleh karena harga sejalan dengan penjelasan Reiser dan
thitung > harga ttabel maka Ho ditolak, maka Dempsey (2007) bahwa dalam desain
dapat disimpulkan bahwa produk pembelajaran dilakukan melalui proses

20
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial,

sistematis dalam mengembangkan program produk model pembelajaran hybrid learning


pendidikan dan pelatihan yang dilakukan dengan pendekatan PBL matakuliah
secara konsisten dan teruji. Proses tersebut Pengantar Sosiologi yang dikembangkan
dilalui secara rumit tapi kreatif, aktif dan mencerminkan tingkat kelayakan untuk
berulang-ulang”. digunakan dalam perkuliahan. Saran
Peran strategis dosen selaku pengampu perbaikan tim ahli desain instruksional
matakuliah menjadi penting dalam merancang meliputi: langkah-langkah model
sebuah perkuliahan. Dosen pengampu pembelajaran hybrid learning dengan
matakuliah harus mempunyai visi yang jelas pendekatan PBL ditampakkan pada bagian
dan analisis yang tajam tentang rancangan kegiatan inti untuk setiap pertemuan pada
desain perkuliahannya yang dapat membantu rencana perkuliahan semester (RPS) yang
dan memfasilitasi mahasiswa untuk belajar. dirancang dan sesuai dengan itu dibuat bahan
Merujuk kepada keinginan untuk ajarnya.
meningkatkan kualitas dan keberhasilan Perbaikan produk bahan pembelajaran
perkuliahan maka dalam hal ini dosen sesuai dengan saran yang disampaikan oleh
pengampu matakuliah merupakan perancang tim ahli desain instruksional penting
dan pengembang dalam mendesain dilakukan karena produk bahan pembelajaran
perkuliahan. ini menjadi pedoman dalam melaksanakan
Produk bahan pembelajaran Pengantar perkuliahan Pengantar Sosiologi baik dari
Sosiologi yang dikembangkan diharapkan perspektif dosen pengampu matakuliah
merupakan pedoman dan rujukan yang dapat maupun mahasiswa. Dalam hal ini produk
dimanfaatkan oleh dosen pengampu bahan pembelajaran dapat memberikan
matakuliah dan mahasiswa yang mengikuti kemudahan bagi dosen untuk melaksanakan
perkuliahan. Perangkat yang terdapat dalam perkuliahan dan mahasiswa untuk mengikuti
produk bahan pembelajaran adalah bahan perkuliahan dan memahami materi ajar
pembelajaran berupa kompilasi teori dalam Pengantar Sosiologi.
ruang lingkup Sosiologi dari berbagai sumber Produk bahan pembelajaran yang telah
rujukan. direvisi berdasarkan saran-saran perbaikan tim
Model pembelajaran hybrid learning ahli desain instruksional kemudian
dengan pendekatan PBL matakuliah dikonfirmasikan ulang kepada tim ahli desain
Pengantar Sosiolopgi jika ditinjau dari aspek instruksional untuk kiranya dapat
keterbaruan maka produk bahan pembelajaran direkomendasikan sebagai produk bahan
ini adalah bahan pembelajaran yang dirancang pembelajaran yang layak untuk dilakukan
untuk kebutuhan pembelajaran di perguruan ujicoba lapangan. Tujuan mengakomodir
tinggi yang telah memberikan fasilitas saran-saran perbaikan yang disampaikan tim
jaringan internet yang ditujukan kepada ahli desain instruksional terhadap produk
mengisi “ruang kosong” dalam perkuliahan bahan pembelajaran Pengantar Sosiologi yaitu
Pengantar Sosiologi yang selama ini dominan diharapkan produk bahan pembelajaran
dilakukan dengan aktivitas tatap muka saja. tersebut selain fungsi utamanya memuat
Secara umum hasil validasi ahli desain kandungan keilmuan matakuliah Pengantar
instruksional terhadap produk bahan Sosiologi maka kiranya memiliki nilai
pembelajaran Pengantar Sosiologi kemenarikan dan kebermanfaatan bagi dosen
menunjukkan skor 3,54 dan berada pada dan mahasiswa. Kemenarikan dan
kategori sangat layak. Hal ini bermakna bahwa kebermanfaatan produk bahan pembelajaran

511
Trisni Andayani, Harun Sitompul & Julaga Situmorang, Pengembangan Model Pembelajaran Hybrid

dapat menumbuhkan dan meningkatkan dikembangkan mencerminkan tingkat


minat, motivasi belajar dan kemandirian kelayakan untuk digunakan.
mahasiswa sebagai pengguna produk bahan Hasil validasi ahli media yang
pembelajaran ini. menyatakan bahwa produk bahan
Hal mendukung temuan penelitian pembelajaran layak untuk diteruskan pada
sebelumnya yang dilakukan Shams (2013) tahapan berikutnya yaitu ujicoba lapangan
pembelajaran hybrid learning membantu tentunya setelah mengakomodir saran-saran
meningkatkan otonomi (kemandirian) siswa perbaikan yang disampaikan tim ahli media.
dalam mempelajari kosakata; dan juga Dalam hal ini saran perbaikan tim ahli materi
membantu meningkatkan pengetahuan yaitu penyempurnaan kombinasi warna dan
kosakata pelajar. Demikian juga dengan teks, penggunaan animasi dan desain grafis
penelitian Ahmad dan Ismail (2013) sesuai dengan konteks dan materi
menunjukkan mayoritas mahasiswa (n = 50) pembelajaran, dan model pembelajaran agar
memiliki pengalaman belajar yang lebih baik disesuaikan dengan langkah-langkah
saat dilaksanakan model pembelajaran hybrid pembelajaran.
learning berbantuan komputer. Perbaikan model pembelajaran hybrid
Pendekatan pembelajaran dirancang learning dengan pendekatan PBL matakuliah
dengan mengadopsi prinsip pembelajaran Pengantar Sosiologi sesuai dengan saran yang
yang berpusat kepada mahasiswa dalam disampaikan oleh tim ahli media penting
memahami materi perkuliahan. Hal ini sejalan dilakukan karena model pembelajaran ini
dengan penjelasan Dick, Carey dan Carey menjadi pedoman dalam melaksanakan
(2009: 232) bahwa kriteria dalam menyusun perkuliahan Pengantar Sosiologi terutama dari
bahan pembelajaran adalah: berpusat pada perspektif mahasiswa dalam memahami
tujuan, berpusat pada pebelajar, berpusat pada materi ajar Pengantar Sosiologi. Dengan kata
belajar, berpusat pada konteks dan kriteria lain produk bahan pembelajaran ini dapat
teknis. Produk bahan cetak berupa modul dan menjadi sumber belajar bagi mahasiswa.
pembelajaran online berupa aplikasi google Aspek yang menjadi perhatian ahli
forms, menurut ahli desain instruksional media adalah kemudahan untuk mengakses
ditinjau dari bentuk kemandirian proses dan menggunakan apliklasi pembelajaran
pembelajaran yang didesain telah memiliki online sebagai salah satu sumber belajar.
tingkat kemandirian yang layak. Materi yang Dalam perspektif sumber belajar maka model
terdapat dalam modul sudah memiliki tingkat pembelajaran hybrid learning dengan
ketepatan dan relevansi dengan kebutuhan pendekatan PBL matakuliah Pengantar
mahasiswa. Pemberian contoh konkret pada Sosiologi merupakan sumber belajar yang
pembahasan materi mampu menumbuhkan direncanakan (by design) dalam bentuk bahan
semangat dan keyakinan kepada mahasiswa cetak. Terkait dengan hal ini AECT (1986:9)
untuk memahami materi ajar. menjelaskan bahwa sumber belajar dapat
Hasil validasi ahli media terhadap model dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: (1)
pembelajaran hybrid learning dengan sumber belajar yang direncanakan (by design),
pendekatan PBL matakuliah Pengantar yaitu semua sumber belajar yang secara
Sosiologi menunjukkan skor 3,58 dan berada khusus telah dikembangkan sebagai
pada kategori sangat layak. Hal ini bermakna komponen sistem instruksional untuk
bahwa produk bahan pembelajaran yang memberikan fasilitas belajar yang terarah dan
bersifat formal; dan (2) sumber belajar karena

512
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial,

dimanfaatkan (by utilization) yaitu sumber- Model pembelajaran hybrid learning


sumber yang tidak secara khusus didesain dengan pendekatan PBL yang memadukan
untuk keperluan pembelajaran namun dapat pembelajaran tatap muka dan online sudah
ditemukan, diaplikasikan dan digunakan tepat pada pelaksanaan pembelajaran yang
untuk keperluan belajar. berpusat pada mahasiswa dan menggiringnya
Peranan model pembelajaran hybrid untuk melakukan pembelajaran secara
learning dengan pendekatan PBL matakuliah mandiri. Dengan demikian, model
Pengantar Sosiologi sebagai sumber belajar pembelajaran hybrid learning dengan
yaitu membantu mahasiswa dalam mencapai pendekatan PBL dapat menciptakan proses
hasil belajar yang optimal dikarenakan pembelajaran yang efektif, efisien dan
memberikan rangsangan untuk belajar dan menarik. Hal ini sejalan dengan temuan
mempercepat pemahaman serta penguasaan penelitian Lewis, Whiteside dan Dikker
ilmu yang dipelajari. Hal ini ditegaskan (2014) yang menunjukkan pengalaman belajar
Siregar dan Nara (2010: 128) tentang manfaat online yang dialami siswa merupakan solusi
sumber belajar yaitu: (1) dapat memberikan yang tepat untuk meningkatkan partisipatif
pengalaman belajar yang lebih konkret dan siswa dan menurunkan angka putus sekolah di
langsung; (2) dapat menyajikan sesuatu yang masa mendatang. Demikian juga dengan
tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau temuan penelitian Fazlollahtabar dan Sharma
dilihat secara langsung; (3) dapat menambah (2008) yang menemukan berbagai aspek
dan memperluas cakrawala sains yang ada di dalam pembelajaran hybird learning yang
dalam kelas; (4) dapat memberikan informasi memberikan dampak terhadap aspek ekonomi
yang akurat, dan terbaru; (5) dapat membantu dan lingkungan pada masa mendatang
memecahkan masalah pendidikan baik makro dibandingkan pembelajaran konvensional.
maupun dalam lingkungan mikro; (6) dapat Hasil validasi ahli materi terhadap model
memberikan motivasi positif, lebih-lebih bila pembelajaran hybrid learning dengan
diatur dan dirancang secara tepat; dan (7) pendekatan PBL matakuliah Pengantar
dapat merangsang untuk berpikir lebih kritis, Sosiologi menunjukkan skor 3,39 dan berada
merangsang untuk bersikap lebih posisif dan pada kategori layak tanpa revisi. Hal ini
merangsang untuk berkembang lebih jauh. bermakna bahwa produk bahan pembelajaran
Lebih lanjut dapat dipaparkan bahwa yang dikembangkan mencerminkan tingkat
pemberian stimulus berupa contoh, pemilihan kelayakan untuk digunakan. Hasil validasi ahli
jenis, bentuk dan ukuran huruf untuk materi menyatakan bahwa produk bahan
komponen kegrafisan penyajian yang terdapat pembelajaran ini layak untuk diteruskan pada
dalam bahan ajar cetak (modul) dan tahapan berikutnya yaitu ujicoba lapangan
pembelajaran online juga berhubungan tentunya setelah mengakomodir saran-saran
dengan upaya dalam penciptaan kondisi perbaikan yang disampaikan tim ahli materi.
belajar yaitu pemberian stimulus Menurut ahli materi, tingkat kebenaran
pembelajaran. Dengan kata lain desain yang materi menurut bidang keilmuan dan
terdapat dalam bahan ajar cetak (modul) dan relevansinya dengan tujuan pembelajaran
pembelajaran online tersebut diharapkan dapat umum dan tujuan pembelajaran khusus telah
menumbuhkan motivasi belajar bagi relevan. Dalam hal ini relevansi materi dengan
mahasiswa serta dapat memperoleh hasil tujuan pembelajaran merupakan kunci untuk
pembelajaran yang efektif. mencapai keberhasilan pembelajaran yaitu
suatu kemampuan yang akan dicapai

513
Trisni Andayani, Harun Sitompul & Julaga Situmorang, Pengembangan Model Pembelajaran Hybrid

mahasiswa. Dengan kata lain materi Hal ini mengindikasikan bahwa


pembelajaran berkenaan dengan bahan mahasiswa memiliki karakteristik yang
pembelajaran yang harus dikuasai mahasiswa berbeda satu dengan lainnya sehingga faktor
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang keterbacaan produk bahan pembelajaran
hendak dicapai. menjadi faktor penting diperhatikan karena
Pernyataan di atas sesuai dengan hal tersebut akan memudahkan mahasiswa
paparan Dick, Carey dan Carey (2009) bahwa untuk memahami materi ajar. Hal ini
tujuan pembelajaran umum dapat mendukung temuan sebelumnya yang
diidentifikasi melalui tigas aspek yakni: (1) dilakukan Tuapattinaya (2017) yang
pernyataan umum yang jelas tentang hasil menunjukkan media pembelajaran berbasis
belajar peserta didik; (2) berhubungan dengan model pembelajaran hybrid learning efektif
analisis kebutuhan dan masalah yang dan telah layak digunakan untuk
diidentifikasi; dan (3) dapat diperoleh melalui meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.
pembelajaran.
Perbaikan produk bahan pembelajaran SIMPULAN
sesuai dengan saran yang disampaikan oleh Simpulan yang dapat diambil dari
tim ahli materi penting dilakukan karena temuan penelitian adalah: (1) hasil kelayakan
produk bahan pembelajaran ini menjadi terhadap model pembelajaran hybird learning
pedoman dalam melaksanakan perkuliahan dengan pendekatan PBLoleh ahli desain
Pengantar Sosiologi terutama dari perspektif instruksional adalah 3,54 kategori sangat
keterbacaan produk bahan pembelajaran bagi layak, hasil kelayakan ahli media adalah 3,58
dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan kategori layak dan kelayakan ahli materi
perkuliahan Pengantar Sosiologi. Bahan adalah 3,36 kategori layak tanpa revisi.
pembelajaran yang terdapat dalam produk Dengan demikian dapatlah dimaknai bahwa
bahan pembelajaran berbentuk bahan cetak produk bahan pembelajaran yang
maupun non cetak berupa rangkaian tulisan, dikembangkan memiliki kelayakan untuk
untuk itu maka haruslah ditulis dalam tingkat digunakan dalam pembelajaran matakuliah
keterbacaan yang mudah dimengerti dan Pengantar Sosiologi, dan (2) hasil pengujian
menarik. Terlebih-lebih sekali menurut ahli keefektifan produk menunjukkan bahwa
materi produk bahan pembelajaran ini produk yang dikembangkan memberikan efek
memaparkan cukup banyak terminologi dan nyata terhadap peningkatan capaian hasil
istilah di dalamnya. melalui uji statitik terbukti dari prhirungan
Urgensinya keterbacaan menjadi harga thitung (17,54) > ttabel (2,04) kemudian
penting untuk diperhatikan karena di diketahui juga nilai N-Gain 0,48 kategori
dalamnya memuat materi-materi ajar yang keefektifan sedang.
dikuasai mahasiswa dalam matakuliah Rekomendasi yang dapat diberikan
Pengantar Sosiologi, untuk itu aspek produk model pembelajaran hybrid learning
keterbacaan menjadi penting di dalam dengan pendekatan PBL dapat digunakan
rancangan bahan pembelajaran. Di samping mahasiswa secara individual maupun
itu urgensiketerbacaan dalam produk bahan kelompok sebagai sumber belajar. Untuk itu
pembelajaran karena mahasiswa sebagai penggunaanya haruslah memperhatikan
pengguna memiliki perbedaan individual supporting system dari pelaksanaan
terkait dengan kemampuan daya serap dan pembelajaran yaitu ketersediaan bahan ajar
perkembangan berpikir. cetak dan fasilitas internet

514
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial,

Systems in Iran. International Journal of Cyber


Society and Education Pages 49-60, Vol. 1, No.
DAFTAR PUSTAKA 1, March 2008 p. 49-60.
Abdurrozak, Rizal., Kurnia Jayadinata, Asep dan Isrok Fitriana, Nurin. Penerapan Model Pembelajaran
‘Atun. Pengaruh Model Problem Based Blended Learning Pada Mata Kuliah Pemisahan
Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kimia Materi Kromatografi Untuk
Kreatif Siswa. Jurnal Pena Ilmiah. Vol. 1, No, 1 Meningkatkan Kualitas Belajar. Jurnal: Erudio
2016 p. 871-880. Vol 4 No 1 2017 p. 46-54
Ahmad, Zaiha dan Ismail, Isma Zuriyya. Utilization of Gall, Meredith D., Gall, Joyce P. dan Borg, Walter R.
Hybrid Learning in Accomplishing Learning Education Research: An Introduction. Eight
Satisfaction as Perceived by University Student Edition. Boston: Pearson Education, 2007.
International Journal of e-Education, e- Indarto, Pungki., Fatoni, Muhad., dan Nurhidayat.
Business, e-Management and e-Learning, Vol. Model Pembelajaran Hybrid Learning pada
3, No. 2, April Mata Kuliah Sepakbola di Pendidikan Olahraga
2013.http://www.ijeeee.org/Papers/200- FKIP UMS. Journal Of Sport Science And
ET004.pdf p. 98-101. Education (Jossae) Vol: 3, No: 2 October 2018
Association for Educational Communication and p. 69-75.
Technology. The Definition of Educational Lewis, S., Whiteside, A., dan Dikkers, A. Garrett.
Terminology. Alihbahasa: Arief S. Sadiman Autonomy and Responsibility: Online Learning
dkk. Jakarta: Rajawali 1986. as a Solution for At-Risk High School Students.
Asyrofi, M. dan Junaedi, Iwan. Kemampuan International Journal of E-Learning & Distance
Representasi Matematis Ditinjau Dari Multiple Education. Volume 29 (2) 2014 p. 1-11.
Intellingence Pada Pembelajaran Hybrid Nafiah, Yunin Nurun., dan Suyanto. Penerapan Model
Learning Berbasis Konstruktivisme. Jurnal Problem-Based Learning Untuk eningkatkan
UJMER Vol 5 No. 1 2016 p. 32-39. Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar
Bainamus, Putri Miland., Hartanto, dan Abdullah, M. Siswa. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 4, Nomor
Ilham. Terhadap Kemampuan Komunikasi 1, Februari 2014 p. 125-143.
Matematika Pada Sekolah Menengah Pertama Reiser, Robert A. dan Dempsey, John V. Trends and
Negeri 1 Curup Tengah. Jurnal Pendidikan Issues In Instructional Design and Technology.
Matematika, Volume 11, Nomor 2, Juli 2017 New Jersey: Pearson Merril Prentice Hall, 2007.
p. 16-23. Shams, Idee Edalati. Hybrid Learning and Iranian EFL
Dick, Walter., Carey, Lou., dan Carey, James O. The Learners; Autonomy in Vocabulary Learning.
Systematic Design of Instruction. Seventh Procedia Social and Behavioral Sciences Journal
Edition. New Jersey: Pearson, 2009. Nol. 93, 2013 p. 1588-1602
Fatimah, F. dan Widiyatmoko, A. Pengembangan Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. Teori Belajar Dan
Science Comic: Berbasis Problem Based Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
Learning Sebagai Media Pembelajaran Pada Tuapattinaya, Prelly. M.J. Pengembangan Media
Tema Bunyi dan Pendengaran Untuk Siswa Pembelajaran Biologi Berbasis Hybrid Learning
SMP. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 3 (2). Untuk Meningatkan Hasil Belajar Siswa Pada
2014. p. 65-74. SMP Negeri 6 Ambon. Jurnal Biology Science
Fazlollahtabar, Hamed dan Sharma, Narendra K. E- & Education Vol. 1 No.1 2017 p. 186-192.
Learning versus Face-to-Face Learning: An
Economic Analysis of Higher Educational

515

Anda mungkin juga menyukai