Nito Septian
Country Manager
Servis/perbaikan;
• Penggantian minyak
• Pengeringan
• Penggantian/refurbish
bushing
• Penggantian/refurbish LTC
• dll...
Tes Diagnostik
Umur tambahan!
IEEE C57.12.90
• Kode Tes Standar
IEEE 62
• Panduan Tes
Lapangan
IEEE 62-1995
Komponen Tes Produk Megger
Tahanan Kumparan/Tahanan DC MTO
Penerapan Rasio/polaritas
Arus Eksitasi
TTR
Delta/TTR
IEEE 62 Kumparan/winding
Impedansi Hubung Singkat
FRA
MLR/FRAX
FRAX
Tahanan Isolasi Megger Seri MIT/S1
dengan Kapasitansi Delta/IDAX
Power factor/tan delta Delta/IDAX
produk FDS/Dielectric frequency response
Tegangan Induksi/partial discharge
IDAX
Megger Kapasitansi
Power factor/tan delta
Delta/IDAX
Delta/IDAX
Bushing Dielectric frequency response IDAX
Partial discharge
Temperatur (Infrared)
Kandungan air KF
DGA
Tegangan tembus OTS
Kandungan partikel
Power factor/tan delta IDAX/Delta
Minyak Isolasi
Tegangan Antarmuka
Keasaman
Visual
Warna
Kestabilan Oksidasi
Isolasi Selulosa Kandungan kelembaban IDAX-MODS
Tahanan kumparan/kontak MTO
Temperatur (Infrared)
Rasio TTR
Load (LTC)
Timing (make before break) MTO
Arus motor
Tap changer
Limit switch
Tekanan Kontak (Tes tahanan) MTO
Centering
De-energized (DETC)
Rasio TTR
Inspeksi Visual
Tahanan Isolasi MIT/S1
Core FRA FRAX
Tes hubungan pentanahan MoM/DLRO
IR = 0
V(terapan)
Isolasi Ideal
IC // IR = ITOTAL
Sistem Isolasi Nyata
I(kapasitif)
IC ITOTAL
IR
V(terapan)
Teori Tan-Delta
I(kapasitif)
IR
Power Factor =
IC ITOTAL ITOTAL
δ IR
Tan δ =
IC
θ
IR
V(terapan)
BARU ! Delta Seri 4000, Alat Tes Tan Delta 12 kV Otomatis
Aplikasi
DELTA4000 digunakan untuk pengujian sistem isolasi tegangan tinggi
di shop maupun lapangan, dengan tegangan tes hingga 12 kV ac. Hasil
tes dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi dan kualitas bahan
isolasi listrik serta proses manufaktur terkait untuk menemukan
kontaminasi, keretakan, cacat dan masalah lainnya seiring penuaan
isolasi.
Tes dilakukan dengan cara mengukur kapasitansi dan faktor disipasi
(faktor daya) pada obyek tes. Nilai yang didapat akan berubah saat
terjadi kondisi yang tidak diinginkan, seperti kelembaban pada isolasi,
keberadaan kontaminan konduktif pada minyak, gas ataupun bahan
isolasi lainnya, terjadinya partial discharge internal, dsb.
Alat ini mengukur parameter isolasi pada peralatan listrik tegangan
tinggi seperti trafo, bushing, mesin berputar, kabel, circuit breaker,
kapasitor, surge (lightning) arrester, dan lain sebagainya. Sebagai
tambahan, alat ini juga mampu mengukur arus eksitasi trafo serta rasio
trafo (dengan bantuan kapasitor TTR).
Keselamatan
Keselamatan adalah tanggung jawab pengguna.
Kesalahan penggunaan peralatan bertegangan tinggi ini dapat berdampak
sangat berbahaya.
Kegunaan peralatan ini hanya sebatas yang dijelaskan pada buku
manual. Jangan menggunakan alat ataupun asesorisnya pada peralatan
selain yang dijelaskan pada buku manual.
Jangan pernah menghubungkan alat tes dengan peralatan yang
bertegangan.
Jangan mengoperasikan peralatan dalam keadaan hujan ataupun
bersalju.
Jangan menggunakan peralatan di lingkungan yang eksplosif.
Operator yang terkualifikasi harus hadir kapanpun alat dioperasikan.
Perhatikan semua peringatan keselamatan yang tertera pada alat.
Informasi keselamatan mengacu pada antara lain IEEE 510 - 1983, “IEEE
Recommended Practices for Safety in High-Voltage and High-Power
Testing”.
PERSIAPAN PENGUJIAN
PERSIAPAN PENGUJIAN
1. Dalam pengukuran kapasitansi pada kumparan trafo, selalu buat
hubungan singkat antar bushing/fasa dalam satu kumparan untuk
menghilangkan efek induktansi kumparan. Kabel penghubung biasanya
tidak berisolasi dan tidak boleh bersentuhan langsung dengan bagian lain
pada trafo, baik yang terisolasi maupun tidak.
2. Dalam pengukuran arus eksitasi trafo, lakukan tes hanya pada kumparan
di sisi tegangan tinggi, untuk mengurangi arus pengisian yang dibutuhkan.
Atur posisi LTC, pada tap tertinggi atau terendah.
3. Tempatkan alat tes pada jarak paling tidak 1,8 m dari obyek tes.
4. Hubungkan alat dengan pentanahan impedansi rendah yang terbaik, jika
memungkinkan yang berada pada obyek tes. Kabel dan hubungan
pentanahan ini harus menjadi yang pertama kali terpasang dan terakhir
kali dilepaskan.
5. Hubungkan kabel kontrol dan kabel daya dengan unit kontrol maupun unit
HV. Pastikan steker jenis bayonet terkunci sempurna pada terminalnya.
6. Pasang kabel pengukuran berkode warna merah di INPUT RED dan
pastikan terkunci di terminal dengan baik. Jika diperlukan, pasang pula
kabel pengukuran berkode warna biru ke INPUT BLUE dengan prosedur
yang sama.
7. Pasang kabel interlock eksternal di terminal INTERLOCK 1 dan 2 dan
pastikan terkunci dengan baik.
PERSIAPAN PENGUJIAN
8. Pasang kabel tegangan tinggi di terminalnya pada unit HV dan pastikan terkunci
dengan baik.
9. Pastikan saklar suplai pada posisi OFF, lalu hubungkan kabel suplai ke alat dan
sumber ac yang tertanahkan serta dengan rating tegangan dan arus yang tepat.
10. Jika menggunakan generator sebagai sumber tegangan, pastikan generator juga
tertanahkan dengan baik. Jika tidak, maka rangkaian HV pada alat akan
dinonaktifkan.
11. Hubungkan capit buaya pada kabel pengukuran dengan terminal yang diinginkan
pada obyek tes.
12. Hubungkan kait/klip pada kabel tegangan tinggi dengan terminal yang diinginkan
pada obyek tes.
13. Lepaskan semua hubungan pentanahan keselamatan lain pada obyek tes.
14. Nyalakan Delta4110 menggunakan saklar suplai utama.
15. Hubungkan kabel Ethernet (atau USB) pada Delta4110 dan komputer.
16. Menggunakan software Delta Control: Aktifkan software Delta Control. Saat
layar “connect to Delta” tampil, pilihlah jenis komunikasi yang diinginkan, apakah
USB atau Ethernet. Untuk TCP/IP (Ethernet) unit Delta/hardware perlu dicari
terlebih dahulu. Layar baru akan tampil, kemudian secara otomatis software akan
mendeteksi alamat Delta yang dipilih dan terhubung. Kemudian layar Delta
Control akan tampil.
17. Menggunakan software PowerDB: Aktifkan software PowerDB. Prosedur
hubungan akan tampil ketika memulai tes pertama kali.
PERSIAPAN PENGUJIAN
JENIS-JENIS TES
Power Factor/Tan-Delta JENIS-JENIS TES
Tes Power Factor atau Tan-Delta adalah urutan tes semi otomatis yang dilakukan pada
tegangan yang ditentukan serta frekuensi line. Sistem akan menaikkan tegangan hingga
mencapai tegangan yang diatur kemudian mengukur Power Factor atau Tan-Delta.
Setelah tes selesai, sistem akan menurunkan tegangan kemudian menghentikan tes
dan menampilkan hasilnya.
Arus Eksitasi: tes standar untuk membantu menemukan permasalahan pada kumparan
atau inti trafo
Tes Tip-up Otomatis: untuk menguji peralatan listrik yang memiliki faktor disipasi yang
bergantung pada besarnya tegangan tes, atau dimana dicurigai obyek tes sudah dalam
kondisi bergantung tegangan yang ditunjukkan melalui tingginya faktor ketergantungan
terhadap tegangan tes. Tegangan tertinggi yang diterapkan dapat diatur pada halaman
utama dan tingkatan perubahan tegangan diatur pada halaman pengaturan.
Sapuan Frekuensi: untuk melakukan tes dalam jangkauan frekuensi tertentu.
Tegangan tertinggi yang diterapkan dapat diatur pada halaman utama dan tingkatan
perubahan tegangan diatur pada halaman pengaturan . Terdapat batasan kemampuan
tegangan sebagai berikut:
• 12 kV: 45-70 Hz
• 4 kV: 15-405 Hz
• 2 kV: 8-505 Hz
• 1 kV: 4-505 Hz
• 500 V 2-505 Hz
• 250 V 1-505 Hz
Manual: untuk kontrol tegangan tes manual berkelanjutan.
PENGATURAN TES
PENGATURAN DELTA CONTROL
Umum:
• mengubah frekuensi line baku
• pilihan tampilan hasil sebagai faktor daya (PF) atau tan-delta (DF)
• mengubah waktu integrasi antara 3 dan 200 detik, atau atau otomatis
Power Factor/Tan-delta: memilih frekuensi, apakah bervariasi atau pembalikan
sinkron dengan line untuk menekan noise
Arus Eksitasi: memilih frekuensi, apakah bervariasi atau pembalikan sinkron
dengan line untuk menekan noise
Tes Tip-up Otomatis:
• mengatur kV/langkah untuk tes tip-up otomatis
• memilih frekuensi, apakah bervariasi atau pembalikan sinkron dengan line
untuk menekan noise
Hasil-hasil: memilih tampilan apakah aktual atau ekivalen 10 kV
Sapuan frekuensi: mengatur frekuensi dimana tes akan dilakukan
Catatan penting: Jangan memilih frekuensi daya atau kelipatannya, misalnya
pada sistem 50 Hz maka hindarilah: 50, 100, 150… Hz, serta pada sistem 60 Hz
hindari 60, 120, 180… Hz
Manual: memilih mode penolakan interferensi dalam pengukuran manual
Bahasa: memilih bahasa tersedia Bahasa Indonesia!
KOREKSI SUHU
Delta4000 memberikan dua opsi metode koreksi suhu, yaitu: