Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU

NOMOR : /SK/DIRUT/V/2014

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN AMBULANCE
DI RS MARDI RAHAYU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu


pelayanan yang aman, berfokus kepada keselamatan pasien serta
kepuasan pelanggan (patient centeredness) di Rumah Sakit Mardi
Rahayu, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Ambulance
yang bermutu tinggi
b. Bahwa agar pelayanan Ambulance dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur sebagai
landasan bagi penyelenggaraan pelayanan Ambulance di Rumah Sakit
Mardi Rahayu
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas
perlu ditetapkan Kebijakan Pelayanan Ambulance dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit Mardi Rahayu

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia No.


44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang – Undang Republik Indonesia No.
22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas
3. Undang – Undang Republik Indonesia No.
23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No 44. tahun 1993 tentang kendaraan dan pengemudi
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No
0701 / YANMED / RSKS / GDE / VII / 1991 tentang Pedoman
Pelayanan Gawat Darurat
7. Keputusan Pengurus Yayasan Kristen
Kesejahteraan Mardi Rahayu Nomor : 84/YKKMR/I/X-2010 tentang :
Revisi Organisasi dan Tata Kerja RS Mardi Rahayu
8. Peraturan Perusahaan Yayasan Kristen
Kesejahteraan Mardi Rahayu
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS MARDI RAHAYU TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN AMBULANCE DI RS MARDI RAHAYU.
Kedua : Kebijakan pelayanan Ambulance Rumah Sakit Mardi Rahayu
sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini.
Ketiga : Kebijakan pelayanan Ambulance Rumah Sakit Mardi Rahayu
sebagaimana dimaksud dalam lampiran Surat Keputusan ini harus
digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan Ambulance
di Rumah Sakit Mardi Rahayu.
: Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Ambulance
Rumah Sakit Mardi Rahayu dilaksanakan oleh Bagian Umum
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal : 12 Mei 2014 dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Kudus
Pada tanggal 12 Mei 2014
Plt Direktur Utama,

Dr. Khrisna Nugraha Widjaja

Lampiran
Keputusan Direktur RS. Mardi Rahayu
Nomor : ……../SK/DIRUT/V/2014
Tanggal : 12 Mei 2014

KEBIJAKAN PENYELENGGARAKAN PELAYANAN AMBULANCE


RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU

I. KEBIJAKAN UMUM
1. Pelayanan kesehatan yang di selenggarakan di rumah sakit Mardi Rahayu merupakan
pelayanan terhadap manusia secara utuh, dilakukan sebagai wujud ucapan syukur atas
karunia keselamatan yang telah kita terima dari Tuhan Yesus Kristus.
2. Pelayanan yang diberikan kepada pasien harus berorientasi pada keselamatan pasien
dan upaya peningkatan mutu, sesuai dengan visi , misi dan nilai dasar yang ada di
rumah sakit Mardi Rahayu ( Cinta Tuhan,Hargai orang lain, Aku peduli, Nyatakan
syukur dalam segala hal,GEmbira )
3. Seluruh staf rumah sakit Mardi Rahayu harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
pedoman, panduan dan standar prosedur operasional yang berlaku, serta sesuai
dengan etika profesi, etika rumah sakit serta peraturan perusahan yang berlaku.
4. Pelayanan rumah sakit dilaksanakan dalam 24 jam , kecuali di unit- unit tertentu.
5. Rumah sakit memberikan pelayanan yang seragam bagi semua pasien dan dicatat
dalam rekam medis pasien.
6. Pelayanan rumah sakit di setiap unit kerja harus selalu berfokus pada pasien dengan
melaksanakan akses pelayanan dan kontinuitas serta dengan memberikan edukasi
kepada pasien dan keluarga.
7. Rumah sakit Mardi Rahayu selalu memberikan pelayanan terlebih dahulu tanpa
memungut uang muka.
8. Rumah sakit memberikan pelayanan sosial bagi pasien yang tidak mampu.
9. Seluruh karyawan rumah sakit Mardi Rahayu dalam melaksanakan pekerjaannya
wajib sesuai dengan ketentuan K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ), termasuk
dalam penggunaan APD ( Alat Pelindung Diri).
10. Rumah sakit dalam memberikan pelayanan menghormati hak pasien dan keluarga
sesuai dengan undang-undang dan nilai-nilai serta kepercayaan yang dianut oleh
pasien.
11. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien setiap petugas harus memperhatikan
privasi pasien.
12. Semua petugas yang terlibat dalam memberikan pelayanan kepada pasien wajib
melakukan handhygiene dengan “ five moment dan 6 langkah cuci tangan “
13. Semua petugas wajib memiliki izin , lisensi, sertifikasi sesuai dengan standar profesi
dan ketentuan yang berlaku di rumah sakit Mardi Rahayu.
14. Penyediaan tenaga di setiap unit kerja harus mengacu pada pola ketenagaan.
15. Peralatan di unit kerja harus selalu siap pakai dan dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku .
16. Dalam melaksanaksan fungsi koordinasi dan evaluasi maka setiap unit kerja wajib
melaksanakan rapat rutin bulanan minimal 1 kali dalam 1 bulan.
17. Semua kepala seksi, kepala bagian , manager dan direksi wajib untuk membuat
laporan bulanan dan tahunan.
18. Rumah sakit menjalankan program keselamatan pasien melalui 7 standar keselamatan
pasien, 7 langkah keselamatan pasien , dan 6 sasaran keselamatan pasien.
19. Rumah sakit menjalankan program PONEK ( Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Komprehensif ) untuk menurunkan angka kematian bayi dan ibu serta
meningkatkan kesehatan ibu.
20. Rumah sakit melaksanakan penanggulangan TB sesuai dengan pedoman strategi
DOTS.
21. Rumah sakit melaksanakan penanggulangan HIV /AIDS sesuai dengan pedoman
ODHA serta disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit Mardi Rahayu.
22. Rumah sakit Mardi Rahayu akan merujuk pasien jika diperlukan pelayanan dan
fasilitas yang tidak tersedia di rumah sakit Mardi Rahayu atau atas permintaan
pasien / keluarga .

II. KEBIJAKAN KHUSUS


1. Pelayanan Ambulance untuk pasien maupun jenasah dilaksanakan 24 jam.
2. Team Ambulance minimal terdiri dari Supir / Pengemudi dan Perawat.
3. Pemesanan pelayanan Ambulance Rumah sakit melalui prosedur yang ada. dengan
tarif yang ditetapkan oleh rumah sakit dan diinformasikan kepada keluarga pasien.
4. Dalam proses mengantar pasien ambulance harus dalam keadaan siap pakai dalam hal
fisik ambulance dan kelengkapan peralatan yang dibutuhkan pasien selama dalam
proses transfer.
5. Semua pasien yang berada dalam kondisi kritis atau berisiko kritis dalam proses
transfer harus menggunakan ambulance. Mobil pribadi dapat digunakan transfer
pasien apabila pasien dalam kondisi stabil dan tidak perlu pendampingan tenaga
medis.
6. Rumah sakit menyediakan kendaraan Ambulance yang sesuai dengan kebutuhan
transportasi pasien, yang memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku berkenaan
dengan pengoperasian Ambulance, kondisi dan pemeliharaan kendaraan Ambulance.
1. Pemeliharaan peralatan kendaraan Ambulance yang dimaksudkan untuk
membantu persiapan pemakaian kendaraan Ambulance dan memperlancar
operasional kendaraan. Pemeliharaan kendaraan diatur dalam prosedur.
Pemeliharaan kendaraan meliputi :
6.1.1. Bagian fisik kendaraan
6.1.2. Bagian peralatan yang berhubungan dengan pasien baik peralatan medis
maupun Non medis
2. Untuk memperlancar operasional Ambulance Rumah Sakit maka dibuat prosedur
pemeliharaan Ambulance yang berkaitan dengan perencanaan biaya dan
pemeliharaan Ambulance.
1. Servis mobil rutin
2. Servis rusak
3. Pengisian Bahan Bakar
4. Penggantian oli
5. Pemeliharaan peralatan pasien
2. Rumah Sakit Mardi Rahayu menetapkan lima (5) jenis ambulance:
1. Ambulance Jemputan UGD
2. Ambulance Emergency
3. Ambulance Transport
4. Ambulance Pelayanan Kesehatan Masyarakat
5. Ambulance Jenazah / Mobil Jenasah
3. Ambulance Jemputan UGD digunakan untuk proses transfer khusus penjemputan
pasien yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit Mardi Rahayu, khusus dalam
kota Kudus.
4. Ambulance Emergency digunakan untuk proses transfer pasien kritis atau risiko kritis.
Standarisasi peralatan medis dan non medis yang harus ada di ambalance Emergency :
1. Bagian fisik kendaraan Ambulance, baik luar maupun dalam.
2. Bagian peralatan yang berhubungan dengan pasien antara lain
1. Medis (steril)
2. Medis non steril
3. Non medis
5. Ambulance Transport digunakan untuk proses transfer pasien stabil. Standarisasi
peralatan dilengkapi dengan fasilitas brankart, oksigen, dan perlengkapan emergency.
6. Ambulance Pelayanan Masyarakat digunakan event-event sosial untuk pelayanan
pengobatan gratis, bakti sosial, maupun sebagai transfer pasien stabil sewaktu
kegiatan tersebut.
7. Ambulance Jenazah digunakan untuk proses pengantaran jenazah. Standarisasi mobil
jenazah dilengkapi dengan brankart jenazah.
8. Rumah Sakit Mardi Rahayu bekerja sama dengan Rumah Sakit lain yang mempunyai
fasilitas Ambulance Emergency, Ambulance Transport maupun Ambualance
Jenasah / mobil jenazah.
9. Penangung jawab layanan ambulance wajib meningkatkan kualitas pelayanan melalui
monitoring kualitas, keamanan transportasi dan kepuasan pelanggan melalui survei
yang dilakukan secara berkala.

Plt Direktur Utama,

Dr. Khrisna Nugraha Widjaja

Anda mungkin juga menyukai