Anda di halaman 1dari 43

CRITICAL BOOK REPORT

KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu : Dr. Kustoro Budiarta, ME

Disusun Oleh :

1 . Cut Miranda Ramadana ( 7193510068 )

2 . Christian Permata Simanihuruk ( 7193510002 )

3 . Samuel Banurea ( 7193510053 )

4. Irgi Khalifah Akbar ( 7193210025)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
kasihNyalah sehingga kami bisa menyelesaikan tugas Critical Books Report (CBR) guna
memenuhi mata kuliah “ Kewirausahaan”. kami berterimakasih kepada dosen pengampu telah
memberikan tugas ini.

Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan
dalam tugas ini. Oleh karena itu, kami meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Medan, November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............... ...................................... .....................................................ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR .....................................................................................4

1.2 Tujuan Penulisan CBR ..................................................................................................4

1.3 Manfaat CBR ................................................................................................................4

1.4 Identitas Buku ...............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ringkasan Isi Buku .......................................................................................................5

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku ...............................................................................34

BAB III PENUTUP

3. 1 Kesimpulan ................................................................................................................41

3. 2 Saran ..........................................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................43

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Critical Book Report adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topic materi yang
pada umumnya di materi perkuliahan terhadap buku yang berbeda. Penulisan critical
book report ini pada dasarnya adalah untuk membandingkan dua buku yang berbeda.
Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan
kelebihan masing-masing. Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan
resensi terhadap buku itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu buku
dengan kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangan nya artinya buku
ini sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.

.
1.2 Tujuan Penulisan CBR
Tujuan Penulisan CBR ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengulas isi sebuah buku
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku utama dan buku pembanding
4. Membandingkan isi buku utama dan buku pembanding

1.3 Manfaat CBR


Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah:
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang meresensi suatu buku
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
dengan ringkasan buku , pembahasan  isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku
tersebut.
3. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-buku
yang dianalisis tersebut.

4
1.4 Identitas Buku
BUKU UTAMA
1. Judul buku : Enterpreneuship
2. Pengarang : David S. Kodrat, Wina Christina
3. Penerbit  : Erlangga
4. Tebal Buku : 169 Hal
5. IS : 978-602-298-557-0

BUKU PEMBANDING I
1. Judul Buku : Kewirausahaan Bertindak Kreatif dan Inovatif
2. Pengarang : Mulyadi, S.Sos.I. M.Hum
3. Penerbit : Rafah Press
4. Tahun Terbit : 2011
5. Cetakan :1
6. Kota Terbit : Malang
7. Tebal Buku : 167 Halaman
8. ISBN : 978–979-1339-84-1

BUKU PEMBANDING II
9. Judul Buku : Fundamentals for Becoming a Successful Entrepreneur
10. Pengarang : Alan L. Carsrud and Malin Brännback
11. Penerbit : Pearson Education, Inc.
12. Tahun Terbit : 2016
13. Cetakan : 1st Edition
14. Tebal Buku : 288 Halaman
15. ISBN : ISBN-10: 0-13-396681-X dan ISBN-13: 978-0-13-396681-7

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 RINGKASAN ISI BUKU

2.1.1 BUKU UTAMA

BAB I

PENGEMBANGAN ENTREPRENEURSHIP UNTUK KEMAKMURAN BANGSA

Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi diperlukan agar kehidupan manusia menjadi lebih baik. Namun,
perkembangan ekonomi yang lambat terutama ketika disertai dengan ketimpangan yang semakin
melebar dapat menciptakan lingkungan yang penuh dengan rasa saling tidak percaya. Hal ini
dipengaruhi oleh kemudahan atau kesulitan yang dihadapi oleh para individu untuk naik ke
jenjang ekonomi yang lebih tinggi sehingga memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.

Prospek perekonomian di masa depan dapat tercapai sepanjang individu dan perusahaan
dapat berdagang secara bebas satu sama lain di dalam lingkup geografis yang seluas-luasnya
(sepanjang biaya trasportasi tidak melampaui keuntungan pedagang). Oleh karena itu,
perdagangan inttanegara dan antarnegara menjadi sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi.

Metode Pertumbuhan Ekonomi

1. Model pertumbuhan linier


Model pertumbuhan linier bergerak dari tahap ekstren satu ke tahap ekstrem lainnya.
a. Model yang diajukan Adam Smith
Kemakmuran perekonomian sebuah negara merupakan konsekuensi alamiah dari
spesialisasi dalam produksi melalui pembagian kerja dan perluasan perdagangan. Smith
percaya bahwa pertumbuhan sebuah negara akan terhenti pada saat terjadi kemacetan dan
keterbatasan spesialisasi produksi. Smith menunjukkan prinsip-prinsip dasar dan asal-
usul pemerintah yang digolongkan menjadi empat tahap berdasarkan tahapan jenis sosial

6
ekonomi mulai dari tahap primitif (perburuan), tahap penggembalaan, tahap pertanian,
dan tahap perdagangan (komersial).
b. Model yang diajukan Walt Whiltman Rostow
Tahap pertumbuhan Rostow didasarkan pada keyakinan bahwa kedaulatan negara adalah
pemberi pengaruh utama bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Setiap masyarakat
berjalan melalui lima tahapan mulai dari masyarakat tradisional, prakondisi untuk tinggal
landas, tinggal landas, dorongan menuju kedewasaan, dan era konsumsi tinggi secara
massal.
c. Model yang diajukan Alvin Toffler
Toffler menggunakan sumber kekuatan produksi untuk membagi sejarah manusia
menjadi empat tahap, yaitu: era nomaden, era pertanian, era industrialisasi, dan era
informasi. Pada era nomaden, sumber produksi adalah tenaga manusia (raw human
power). Selanjutnya, dengan mengamati cuaca yang berulang setiap 365 hari, masyarakat
menemukan cara sumber bercocok tanam. Dalam era ini, lahan menggantikan tenaga
manusia sebagai produksi yang paling kritis. Lahan dijadikan sebagai pusat aktivitas
ekonomi.
2. Model pertumbuhan sekuler
Model tahap sirkuler mendalilkan bahwa sejarah manusia berasal dari sebuah titik asal
tertentu atau situasi tertentu dan berjalan melalui serangkaian tahapa berbeda sebelum
bergerak menuju tahap akhir. Model tahap sirkuler menunjukkan bahwa tahap akhir sama
dengan titik awal atau cenderung berhubungan dengan tahap tertentu di dalam model
terscbut. Dalam hal ini, model tahap sirkuler menunjukkan bahwa sejarah mengulang dirinya
sendiri dan berjalan melalui proses evolusioner yang berbentuk pegas dalam jangka panjang.
a. Model rancangan Karl Marx
Marx berpikir mengenai kapitalisme sebagai salah satu dari tahap yang tidak dapat
dihindari dan harus dihadapi oleh umat manusia setelah feodalisme, tetapi sebelum
sosialisme. Secara alamiah, Marx berpendapat bahwa mekanisme pasar akan berlaku
hanya di bawah kapitalisme.
b. Model rancangan Michael Porter
Teori Porter adalah model diamond yang digunakan untuk menjelaskan mengapa suatu
negara memperoleh keunggulan kompetitif. Model ini menjelaskan bahwa daya saing

7
suatu negara ditentukan olehl kondisi faktor seperti tenaga kerja terampil, kondisi
permintaan, industri terkait dan industri pendukung, serta strategi perusahaan, struktur,
dan persaingan.
c. Pemikiran Willian J. Baumol, Robert E. Litan, dan Carl J. Schramm
Istilah kapitalisme dipahami oleh sebagian besar orang dengan merujuk pada
karakteristik umum dan sederhana dari sebuah bentuk organisasi ekonomi. Kapitalisme
dipahami dengan sebagian besar atau sejumlah porsi signifikan dari alat-alat produksi
yang ada di dalamnya, yaitu lahan, pabrik, dan mesin produksi dikuasai oleh sektor
swasta.

Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Entrepreneurship

Perekonomian yang paling berhasil adalah perekonomian yang memiliki "campuran"


antara entrepreneur inovatif dan perusahaan-perusahaan besar yang lebih mapan. Perusahaan
besar tersebut menyempurnakan dan memproduksi inovasi-inovasi yang dikembangkan oleh
para entrepreneur secara massal. Perekonomian semacam ini terbuka bagi olah pikir dan
percobaan berkelanjutan yang akan memberikan hasil dengan jumlah yang sangat besar karena
berbagai macam keahlian dan pengetahuan yang dimiliki masyarakat luas digabungkan dengan
sekelompok perencana atau ahli apa pun.

Manfaat Entrepreneurship bagi Negara-Negara Miskin

Entrepreneurship mencipatan lapangan kerja untuk menanggulangi kemiskinan menjadi


strategi yang tetap relevan. Namun, hambatan birokrasi menyebabkan investasi dan
entrepreneurship tidak bertumbuh dengan subur karena rendahnya pengembalian atas aktivitas
ekonomi dan tingginya biaya modal.

BAB II

ENTREPRENEURSHIP SEBAGAI SEBUAH ILMU

Perkembangan Sejarah Entrepreneurship

Timbulnya entrepreneur tidak terlepas dari konteks masyarakat setempat. Sebagai contoh,
di Prancis, entrepreneur dikaitkan dengan pertanian sehingga konteks inovasi yang dimaksud di

8
sini adalah inovasi yang mampu mengelola hasil pertanian untuk menghasilkan panen yang lebih
banyak. Dari perspektif sejarah ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan entrepreneurship
akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan potensi wilayah dan konteks masyarakat setempat.

Pendekatan dalam Entrepreneurship

Entrepreneurship adalah suatu cara berpikir, menelaah, dan bertindak yang didasarkan
pada peluang bisnis, pendekatan holistik, dan kepemimpinan yang seimbang. Pendekatan holistik
mengacu pada pembaruan nilai yang tidak lagi menggunakan shareholder approach, tetapi saat
ini lebih mengarah pada stakebolder approach. Inti dari proses entrepreneurship adalah
kreativitas untuk menemukan peluang usaha (Timmons, et al. 1987) diikuti oleh kemauan dan
tindakan untuk meraih peluang tersebut.

Entrepreneurship sebagai Sebuah Ilmu

Ilmu memiliki dua karakteristik yaitu objek dan metode. Objek sebagai material dan
metode sebagai prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang memiliki langkah-langkah
sistematis dan dapat dianalisis. Ilmu entrepreneurship memiliki asumsi bahwa manusia adalah
makhluk pekerja yang mampu menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Ilmu
entrepreneurship bertujuan menelaah sudut pandang seorang entrepreneur yang menjadikan
seseorang mampu menjalankan usaha dalam ekonomi pasar (Chell, 2008).

BAB III

STRATEGI MENCIPTAKAN ENTREPRENEUR SEBAGAI SALAH SATU


KOMPETENSI UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

Mengembangkan Bakat Entrepreneurship

Terdapat tiga ciri utama seorang entrepreneur, yaitu:

1. Kemampuan melihat peluang bisnis, seseorang yang mampu melihat peluang bisnis yang
berbeda dari orang lain dan memanfaatkan peluang tersebut.

9
2. Inovatif dan kreatif, tindakan yang dapat mengubah sesuatu menjadi lebih menarik dan
membuat seorang entrepreneur menjadi inovator.
3. Kemampuan untuk memperhitungkan resiko, sehingga seorang entrepreneur dapat mengatasi
rintangan dan menyeimbangkan resiko untuk menuju keberhasilan.

Kunci Keberhasilan Pendidikan Entrepreneurship

Ada empat kunci keberhasilan pendidikan entrepreneurship, yaitu:

1. Mampu meningkatan keahlian mahasiswa.


2. Universitas sebaiknya mempunyai competitive advantage.
3. Memiliki kemampuan mengembangkan ekonomi wilayah.
4. Mampu mengatasi tantangan global di abad ke-21.

Teknologi Pendidikan Entrepreneurship

Pendidikan entrepreneurship terintegrasi dapat dipelajari melalui dua pendekatan, yaitu:

Entrepreneurial process, yaitu tahapan yang dilakukan seorang entrepreneur hingga eksekusi
yang dikenal sebagai entrepreneurial process. Keempat tahapan ini adalah mencari peluang
usaha, menemukan peluang usaha, mengeksploitasi peluang usaha, dan mengeksekusinya.
Peluang usaha bersama-sama dengan atribut individual dan lingkungan usaha merupakan
sumber-sumber yang digunakan untuk menemukan peluang usaha, eksploitasi peluang usaha,
dan eksekusi.

Eentrepreneurial intensity, mendasarkan perilaku dan sikap entrepreneurship pada tiga dimensi
kunci, yaitu inovasi, pengambilan risiko, dan sikap proaktif (Covin dan Slevin, 1989; Miller,
1983; dan Morris dan Sexton, 1996).

Strategi Menciptakan Entrepreneur Melalui Pendidikan

Standar akademik yang sudah benar secara teori, tetapi masih salah. Secara praktik, belum dapat
diterima serta terdapat benturan antara teori akademik dan kehidupan nyata pada tingkat
pemikiran ataupun tindakan. Berikut ini beberapa strategi yang dapat dilakukan:

10
 Membangkitkan inspirasi mahasiswa untuk menanamkan pola pikir seperti seorang
entrepreneur.
 Melatih kemampuan melihat peluang, kreativitas, dan mengakulasikan resiko.
 Melatih dan memingkatkan keterampilan memimpin.
 Mengembangkan jejaring bisnis yang dimiliki mahasiswa

BAB IV

MENCARI DAN MENANGKAP PELUANG USAHA

Opportunity Recognition

Opportunity recognition menunjukkan jika kebutuhan dan keinginan konsumen sudah ada dan
sudah jelas, begitu juga dengan penawaran atau pemasoknya. Ini disebut dengan peluang usaha
yang sudah diketahui (opportunity recognition). Jika kita ingin memanfaatkan peluang usaha
jenis ini, kita hanya perlu mengamatinya apakah pelaku usaha yang telah masuk dalam bisnis ini
cukup banyak atau masih relatif sedikit.

Opportunity Discovery

Sebenarnya kebutuhan akan suatu produk sudah ada, hanya saja belum usaha yang
menyadarinya. Proses discovering atau menemukan suatu solusi dengan sengaja adalah proses
opportunity discovery.

Opportunity Seeking

Menangkap peluang bisnis merupakan hal yang cukup sulit karena kebutuhan konsumen atas
suatu produk belum ada, tetapi sudah ada beberapa produsen yang membuatnya. Dalam situasi
ini, entrepreneur belum tahu siapa yang akan membutuhkan produk ini, berapa harga yang dapat
diterima, bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan prospek pengguna produk, dan berapa
besar peluangnya.

11
Opportunity Creating

Penciptaan peluang usaha biadanya dikenal dengan konsep blue ocean. Meskipun demikian,
entrepreneur sejati selalu melakukan terobosan dan inovasi secara terus-menerus. Bahkan,
menciptkan permintaan sehingga konsumen seakan-akan menjadi sadar akan adanya kebutuhan
tersebut. Artinya, scorang entrepreneur mampu menciptakan kebutuhan bagi konsumen, create
its own demand.

Teknik Menangkap Peluang Usaha

 Market insight, dilakukan dengan mengenali dan mengelompokkan individu untuk diamati
behavior-nya berdasarkan kejadian, manfaat, penggunaan, dan sikap lalu dengan ini kita
dapat menemukan segmen pasar yang baru.
 Competitor insight, dilakukan dengan mempelajari atau mengamati konsumen yang
menstimulasi perilaku kompetitor. Jika kita hanya mengamati perilaku kompetitor
berdasarkan produk atau rencana yang akan dikeluarkan, kita tidak dapat melakukan tindakan
proaktif. Tindakan proaktif baru dapat dilakukan ketika kita mengamati perilaku
konsumennya yang mendorong perubahan dalam produk atau bisnis kompetitor.
 Consumer insight, dilakukan dengan mengamati perubahan perilaku konsumen. Saat ini,
konsumen membeli barang agar "menjadi sesuatu". Semakin maju teknologi, semakin cepat
perubahan perilaku konsumen.

Proses Menangkap Peluang Usaha sebagai Proses Entrepreneurship

Peluang usaha yang baik mempunyai karakteristik tertentu. Adapun kriteria untuk menilai
peluang usaha adalah (Morris, 1998):

 Mengidentifikasikan peluang usaha.


 Mengembangkan konsep.
 Meenentukan persyaratan sumber-sumber.
 Mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan.
 Menerapkan dan mengelola sumber daya.
 Menghasilkan profit.

12
BAB V

KREASI DAN INOVASI

Konsep Kreativitas

Kreativitas dapat dijelaskan sebagai alat untuk mengembangkan inovasi. Plato dalam bukunya
berjudul Ion menjelaskan bahwa kreativitas timbul dari inspirasi yang hebat (bersifat ketuhanan).
Proses kreasi adalah kondisi di mana kesadaran seseorang menyerah pada kegilaan. Hal ini
menunjukkan bahwa proses kreasi diperoleh dari sumber eksternal. Sebaliknya, Aristoteles
mempunyai pandangan yang berbeda. Proses kreasi menekankan pada tingkat keahlian,
kecermatan, dan ketelitian. Hal ini menunjukkan bahwa proses kreasi berasal dari sumber
internal.

Hubungan Kreativitas, Inovasi, dan Entrepreneurship

Dimulai dengan kreativitas, lalu kreativitas dikembangkan menjadi inovasi. Ketika inovasi
dilakukan di semua ragam fungsi bisnis, maka itulah entrepreneurship. Kreativitas adalah
pembentuk inovasi dan inovasi adalah pembentuk entrepreneurship.

Hubungan Inovasi dan Permintaan (Demand)

Keputusan seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur dapat disebabkan oleh adanya
dorongan ingin menciptakan sesuatu yang baru, yang sebelumnya tidak pernah ada, atau ingin
melakukan sesuatu secara berbeda dari apa yang dilakukan kebanyakan orang. Inilah yang
dimaksud dengan peran entrepreneur sebagai pelaku inovasi (Harefa dan Siadari, 2008). Inovasi
diperlukan tidak hanya untuk memenuhi dorongan yang bersifat idealistis (new innovation),
melainkan juga untuk meraih pangsa pasar. Dalam persaingan yang ketat dibutuhkan terobosan-
terobosan yang menyebabkan sebuah produk atau jasa berbeda dan lebih baik dari lainnya.

Proses Pengembangan Produk Baru

Terdapat 7 tahap yang harus dilalui untuk merealisasikan sebuah ide bisnis menjadi produk baru:

 Menggali ide bisnis adalah tahap awal dari langkah seorang entrepreneur

13
 Menyaring ide bisnis berdasarkan kapabilitas pribadi dirinya disatu sisi dan potensi pasar
disisi lain
 Mengembangkan konsep bisnis dan menguji konsep tersebut
 Menyusun strategi pemasaran
 Melakukan analisis bisnis
 Merancang pengembangan produk
 Melakukan uji pasar/tahap komersialisasi

Inovasi Teknologi (Proses), Inovasi Nilai (Produk), dan Inovasi Bisnis

- Inovasi teknologi adalah segala inovasi untuk meningkatkan nilai suatu proses
pengolahan input menjadi output yang dapat dinikmati pelanggan karena akan
memberikan efisiensi dan produktivitas tinggi.
- Inovasi nilai (produk) adalah inovasi yang melibatkan penciptaan produk baru atau
pengembangan produk secara substansial dari suatu produk yang sudah ada sebelumnya
mencakup inovasi fungsi, kemampuan teknikal, kemudahan digunakan dan dimensi
lainnya dari suatu produk.
- Inovasi model bisnis ini melibatkan perubahan cara bisnis dalam meningkatkan nilai
usaha yang bersangkutan.

Inovasi Produk dan Jasa Pada Masa Krisis Ekonomi

Perusahaan yang bertahan hidup dari krisis ekonomi dikarenakan dapat melihat peluang pada
masa masa sulit mereka akan mengembangkan berbagai produk dan layanan inovatif yang tepat
sesyai dengan kondisi pasar pada saat itu.

Manfaat Inovasi dalam Pembaruan Ekonomi

Menurut studi GEM mengungkapkan bahwa:

- Negara dengan tingkat entrepreneur yang tinggi cenderung mengalami pertumbuhan


ekonomi yang tinggi
- Dukungan keuangan sangat terkait erat dengan tingkat aktivitas entrepeneurship
- Pendidikan memiliki peran penting bagi entrepreneur

14
BAB VI

PEMIKIRAN DESAIN DAN PEMIKIRAN BISNIS SEBAGAI METODE


PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVATIF

Berpikir Desain

Pada era saat ini yang selalu memerlukan kreativitas dan inovatif maka kemampuan desain
berpikir sangat penting. Dengan desain berpikir seorang pengusaha atau entrepreneur dapat
memberikan hasil terbaik yang pelanggan butuhkan dan dpat eksplorasi perkembangan pasar
persaingan bisnis. Berpikir desain akan berfokus pada solusi inovatif. Yang pertama harus
diperhatikan adalah pencarian data. Untuk mencari inspirasi dilapangan melalui tolak ukur dan
mengamati tren. Pencarian data meliputi kebutuhan dan keinginan konsumen, kapabilitas
teknologi dan komunitas dan ketersediaan finansial. Dalam mengawali kegiatannya seseorang
yang berpikir desain berasal dari ketidaktahuan untuk menemukan kesempatan baru seperti
mendefinisikan masalah, menghadirkan dan mengevaluasi beberapa alternative solusi kemudian
mengevaluasi beberapa alternative solusinya sehingga dapat memilih alternative terbaik dan
mengeksekusinya.

Enterprise: Sistem Sosial yang Kompleks

Definisi organisasiadalah entitas sosial yang diarahkan pada tujuan,dirancangsebagai sistem


aktivitas dengan sengaja terstruktur dan terkoordinasi, dan terkait denganlingkungan eksternal
(Daft, 2013:12). Organisasi terjadi ketika orang berinteraksi dengan satusama lain untuk
melakukan fungsi-fungsi penting yang membantu mencapai tujuan. Sebagaientitas sosial maka
organisasi merupakan kumpulan orang yang saling berinteraksi satudengan yang lainnya untuk
mencapai suatu tujuan yang ditetapkan. Orang-orang sebagaianggota organisasi terstruktur dalam
departemen-departemen yang terpisah dan memilikiperan serta tugas masing-masing. Akitvitas
yang dilakukan dalam organisasi dikoordinasikanoleh manajer untuk mengelola sumber daya
yang ada secara terus menerus demi tercapainyatujuan akhir secara bersama-sama. Sebagai suatu
entitas sosial maka organisasi tidak dapatmelakukan aktivitasnya secara individual melainkan
harus berhubungan dengan lingkungan eksternalnya.

15
Struktur Sistem dan Pola Perilaku

Dalam system social yang begitu kompleks maka struktur system internal merupakan hal yang
penting untuk dibangun dalam perancangan sebuah system. Dari struktur yang kuat inilah yang
akan menentukan perilaku system yang berjalan. Maka analisis akan diawali dari perilaku system
yang diharapkan muncul.

Sosok Enterprise Desaigner

Seorang desainer melakukan oengamatan,mendengar cerita/pengalaman, dan mendapatkan


inspirasi langsung saat berada dilapangan. Seorang pemikir desain tidak harus menempuh
pendidikan sebagai desainer professional. Tetapi ada banyak orang yang kecendurungan alami
untuk menjadi seorang desainer.

BAB VII

ENTREPENEURSHIP BERBASIS TEKNOLOGI

In bisa disebut sebagai teknopreneurship. Teknopreneruship merupakan salah bagian dari


suatu proses kegiatan bisnis yang didalamnya berisikan berbasis teknologi, dengan memiliki
tujuan dan harapan agar dapat mengembangkan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
dikalangan muda saat kondisi sekarang ini

Technopreneurship (technology entrepreneurship) adalah gabungan dari inovasi-inovasi dan


teknologi (kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan tekhnologi) dengan
kewirausahaan (bekerja sendiri untuk mendatangkan keuntungan melalui proses bisnis)
Technopreneurship bersumber dari sebuah invensi dan inovasi. Technopreneurship juga
diartikan sebagai kumpulan dari beberapa inovasi yang berbasis tekhnologi. Sedangkan
tekhnologi adalah cara atau metode untuk mengolah sesuatu agar terjadi efesiensi biaya
dan waktu, sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas.

Beberapa contoh yang terkait mengenai teknopreneur-ship seperti nama orang- orang
tekernal Steve Jobs dari Apple Inc., Sergey Brin dan Larry Page dari Google, Bill Gates dari
Microsoft, Mark Zuckerberg dari Facebook dan para Technopreneur (Teknopreneur) terkenal

16
lainnya di luar sana. Terkadang, hanya dengan menyebutkan nama mereka, orang akan
lebih memahami konsep dan makna teknopreneurship. Dalam meningkatkan
Technopreneurship salah satu caranya adalah menghadiri acara yang mengasah
technopreneurship, seperti Startup Weekend yang merupakan cara yang bagus.

Didalam dunia yang sangat berkembang ada 3 paradoks yang didapatkan dari perubahan lanskap
yang terjadi.

1. teknologi informasi membuat seseorang menjadi lebih mudah berkomunikasi sebagai makhluk
hidup dengan membawa pesan yang lebih emosional

2. teknologi interaktif tidak menciptakan dunia pria melainkan dunia wanita.

3. jika ingin memenangkan kompetisi di era perkembangan teknologi perusahaan harus


menawarkan keuuntungan perasaan dan bukan keuntungan rill.

BAB VIII

PENGUATAN LEMBAGA ENTREPRENEURSHIP

Modal Benih

Merupakan pendanaan untuk ide atau konsep ini merupakan tahap awal dan yang paling beresiko
dari investasi modal venturan. Teknologi baru dan inovasi memiliki peluang yang sama untuk
berhasil dari gagal.

Modal Awal(Start Up)

Ini tahap kedua dari siklus modal ventura,dalam tahap ini akan melakukan pembentukan
perusahaan, pembentukan tim, pengembangan rancangan ide bisnis.

17
Modal Tahap Pertama

Modal ini diberikan kepada seorang entrepreneur yang sudah memiliki produk mulai berproduksi
secara komersial dan melakukan pemasaran terbuka terhadap perluasan pasar.

Modal Tahap Kedua

Modal yang diberikan untuk mengembangkan pemasaran dan memenuhi kebutuhan modal kerja
yang bertumbuh dari sebuah perusahaan yang telah dimuali berproduksi,tetapi tidak memiliki
carus kas positif untuk memenuhi kebutuhan yang berkembang.

Keuangan Tahap Lanjut

Disediakan untuk perusahaan yang telah menghasilkan produk komersial dan telah meletakkan
dasar pemasarn yag kuat untuk melakukan ekspansi pasar, akuisisi, dan pengembangan produk.

Pendanaan Pengembangan Ekspansi

Ini dilakukan melalui pertumbuhan organic seperti memperluas kapasitas produksi dan
pengaturan system distribusi yang tepat melalui akuisisi. Ekspansi membutuhkan pendanaan dan
dukungan kapitalis ventura baik untuk pertumbuhan organic ataupun akuisisi untuk ekspansi.

Pendanaan Untuk Pengganti

Ini hanya menggantikan pemegang saham dengan pemegang saham lainnya. Tidak
menambahkan modal baru karena akan mengubah struktur kepemilikan.kapitalis ventura
membeli saham untuk mengurangi saham mereka diperusahaan yang tidak go public.

Pendanaan Buy Out dan Buy In

Dana yang disediakan bagi manajemen yang sedang beroperasi digunakan untuk mendapatkan
atau membeli saham bisnis-bisnis yang mereka kelola dalam jumlah signifikan dapat disebut buy
out. Sedangkan buy in merupakan dana yang disediakan untuk memungkinkan seorang manajer
membeli saham dari luar perusahaan untuk dibawa kedalam perusahaan.

18
Pendanaan Turnaround

Ini bentuk langka dari keuangan tahap lanjut dimana sebagian besar kapitalis ventura
menghindarinya. Ini memiliki resiko tinggi. Ketika suatu perusahaan yang telah mapan
dinyatakan sakit maka perusahaan akan membutuhkan pendanaan dan bantuan manajemen.

Bridge Finance

Penawaran prapublik atau keuangan pra merger atau akuisisi. Ini adalah putaran terakhir dari
pembiayaan sebelum keluar dari pembiayaan yang telah direncanakan.

Modal Venturan Indonesia

Merupakan suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal ke dalam suatu
perusahaan swasta sebagai pasangan usaha untuk jangka waktu tertentu. Pembiayaan modal
ventura biasanya bergerak pada usaha beresiko tinggi dan memberikan laba tinggi. Ini diberikan
kepada perusahaan baru ataupun perusahaan yang memiliki ide-ide kreatif dengan potensi yang
sangat besar.

Dasar Hukum Pembiayaan Modal Ventura di Indonesia

Modal ventura adalah bentuk investasi atau pendanaan usaha yang bersifat legal dan resmi di
mata hukum. Adapun dasar-dasar hukum yang menjamin terlaksananya modal ventura secara
aman dan terkendali termuat dalam KEPPRES No. 61 Tahun 1998 tentang Lembaga Pembiayaan
Ventura serta Keputusan Menteri Keuangan No.125/KMK.013/1998 tentang Ketentuan dan Tata
Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Dalam Keputusan Menteri Keuangan
No.125/KMK.013/1998, disebutkan jika salah satu tujuan diberikannya sumber pembiayaan
modal ventura adalah upaya untuk mengelola sumber pembiayaan dan pembangunan oleh
lembaga pembiayaan agar mampu menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.

Hambatan Perkembangan Modal Ventura di Indonesia

 Pembentukan perusahaan modal ventura di Indonesia adalah untuk melakukan


pembiayaan sebanyak-banyaknya kepada UKM, padahal pada dasarnya penyertaan
perusahaan modal ventura dilakukan kepada perusahaan individu yang berstatus
Perseroan Terbatas (PT)

19
 Sumber dana perusahaan modal ventura lebih besar berasal dari pinjaman dari pada
modal sendiri. Sifat pinjaman yang mengharuskan adanya pembayaran secara tetap
nominalnya setiap periode tidak sesuai dengan sifat penyertaan yang fluktuatif
penerimaan nominal dalam tiap periodenya.
 Sifat pembiayaan modal ventura adalah disamping memenuhi kebutuhan keuangan, juga
memenuhi kebutuhan non keuangan yaitu dampingan manajemen
 UKM sudah terbiasa dengan kredit. UKM lebih terbiasa melakukan pembayaran tetap
tiap periodenya layaknya angsuran kredit. Dengan angsuran tetap tiap periodenya, UKM
tidak perlu repot untuk menghitung berapa porsi yang harus dibayarkan tiap periodenya
bila dilakukan penyertaan.
 Kepemilikan usaha UKM adalah usaha keluarga. Kebanyakan usaha UKM di Indonesia
adalah dibangun oleh keluarga, sehingga tidak terjadi pemisahan yang jelas antara harta
milik keluarga dan harta milik usaha.

BAB IX

PENELITIAN EKSPERIMEN: SUATU PENDEKATAN UNTUK PENELITIAN


ENTREPRENEURSHIP

Penelitian eksperimen di terapkan ketika rekayasa sosial di butuhkan. Jenis metode penelitian ini
sangat efektif untuk mengevaluasi suatu treatment atau kebijakan yang hendak di terapkan pada
masyarakat.

Penelitian eksperimen (Experimental Research) adalah suatu penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainya dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
Penelitian eksperimen merupakan metode sistematis untuk membangun hubungan yang
mengandung fenomena sebab akibat.

Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang mengandung
pendekatan kuantitatif. Dalam metode eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan
yaitu, kegiatan mengontrol, kegiatan manipulasi, dan kegiatan observasi.

20
Prinsip Dasar Desain Eksperimen

 Replikasi Yaitu frekuensi atau pengulangan perlakuan dalam suatu eksperimen atau
penelitian yang sama dengan dilakukan secara berulang-ulang. Replikasi dilakukan untuk
menerapkan hasil-hasil eksperimen terdahulu, tetapi dengan cara yang pertama kali
dilakukan, khususnya segi kelompok atau unit, waktu, dan tempat. Adapun perlakuan
yang diberikan dalam replikasi tetap sama atau sedikit bervariasi sesuai keperluan.
 Randomisasi Tujuan randomisasi adalah agar pengelompokan subjek ke dalam
kelompok ekperimen dan kontrol menjadi lebih objektif. Penentuan anggota sampel
dengan randomisasi disebut random assignment. Randomisasi bertujuan mengurangi bias
yang disebabkan oleh kesalahan sistematis (systematic error) yang dilakukan secara
sengaja oleh peneliti dalam menentukan subjek-subjek yang akan diteliti.
 Kontrol Internal Adalah mengendalikan kondisi lapangan dari heterogen menjadi
homogeny. Caranya dengan membagi unit-unit eksperimen dalam kelompok-kelompok,
sehingga antarkelompok memiliki homogenitas dan perimbangan, kecuali perlakuan yang
harus dibuat secara berbeda.imbang, kesalahan dapat diminimalkan dan dikendalikan.
Kontrol internal berguna untuk membuat prosedur uji lebih kuat, lebih efisien, dan lebih
sensitive. Hal ini karena pengelompokan yang homogen dan berimbang, kesalahan dapat
diminimalkan dan dikendalikan.
 Perlakuan Pembanding Pemberian perlakuan terhadap kelompok eksperimen mutlak
dilakuka. Peneliti sengaja memberikan pemaparan kepada subjek yang diteliti tentang
perlakuan lalu mempelajari efeknya. Untuk mempelajari bahwa penelitian sudah
memberikan efek tertentu pada subjek yang diteliti, diperlukan kelompok pembanding
yang berfungsi sebagai kelompok kontrol. Suatu penelitian dianggap sebagai penelitian
eksperimen apabila menggunakan kelompok kontrol atau KK sebagai pembanding.

Jenis Desain Eksperimen

- Pra-eksperimen
- Desain eksperimen kuasi(semu)
- Desain Eksperimen Ulang Non-Random
- Desain Eksperimen Seri Ganda
- Desain Bergilir

21
- Desain Eksperimen Sampel Seri
- Desain Eksperimen Murni
- Desain Eksperimen Sederhana
- Desain Eksperimen Ulang
- Desain Eksperimen Solomon
- Pemilihan Desain Eksperimen

2.1.2 BUKU PEMBANDING I

BERTINDAK KREATIF DAN INOVATIF

Berfikir kreatif

Berfikir Kreatif Kreatif adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara
cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang .

Beberapa pengertian kreatifitas menurut para ahli :

 Freedman(1982),Kreatifitas adalah kemampuan untuk memahami dunia,


mengintepretasikan pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara baru dan asli.
 Woolfolk (1976), Kreatifitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan
sesuatu(hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.

Kretifitas adalah kemapuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang
baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang
dihadapi.

Kriteria kreatifitas :

 Sensitivity problems, artinya kratifitas dilihat dari kepekaan terhadap masalah yang
muncul.
 Originality, artinya pemecahan masalah dengan cara baru, bukan meniru pemecahan
masalah yang lain.
 Ingenuity, artinya kecerdikan dalam pemecahn masalah.

22
 Breadth, artinya ketepatan dalam pemecahan masalah dan berguna.
 Recognity by peers, artinya ada pengakuan dari kelompoknya tentang penemuannya
(Danny and Davies, 1982).

Hal terpenting yang harus diperhatikan dalamn kreativitas adalah kemampuan berpikir
menyebar (divergent thinking) dan berpikir menyatu (convergent thinking). Convergent thinking
adanya jawaban yang benar dan tepat, sedangkan Divergent thinking adalah menghasilkan
bermacam-macam alternatif pemecahan yang luas, yang masing-masing merupakan
kemungkinan yang masuk akal.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas :

1. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dala individu yang dapat mempengaruhi
kretivitas, diantaranya :

 Sikap terbuka terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam individu
 Fokus evaluasi yang internal, artinya kemampuan individu dalam meniali produk yang
dihasilkan ditentukan oleh dirinya sendiri, meski ada kemungkinan kritik dari orang lain.

2. Faktor eksternal yang mempengaruhi seseorang dalam mengembangkan diri, yaitu :

 Kebudayaan.
 Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat.
 Menekankan pada becoming dan tidak hanya being.
 Memberi kebebasan terhadap semua warga negaratanpa diskriminasi, terutama jenis
kelamin.
 Adanya kebebasan setelah pengalamn tekanan dan tindakan keras.

Dalam berpikir kreatif, Pada umumnya hambatan yang dihadapi adalah hambatan mental yang
dapat berasal dari diri sendiri maupun dari lingkungannya.

Hambatan yang berasal dari dalam diri yaitu :

1. Hambatan emosional (Emotional Barriers), yaitu ketidakmampuan berpikir kreatif akibat


perasaan tertentu yang mengganggu.

23
2. Hambatan persepsi ( perceptional Barries ), yaitu hambatan yang berhubungan dengan
kemampuan intelektual.

3. Hambatan yang dipelajari ( Learned Barriers ), yaitu hambatan berpikir kreatif karena terpaku
pada apa yang dipelajari.

Hambatan yang berasal dari luar diri antara lain :

1. Hambatan karena kebudayaan (Cultural Barriers). Kebudayaan yang dianut masyarakat ,


misalnya aturan yang berlaku,nilai – nilai, norma yang dianut.

2. Hambatan yang berasal dari lingkungan kerja, Kemampuan berpikir kreatif dapat dipengaruhi
oleh lingkungan kerja individu yang bersangkutan.

3. Disamping hambatan dari luar, juga bisa didapat dari keluarga. Bila orang tua urang mampu
memberikan kesempatan kepada anak – anak untuk berpikir kreatif maka dorongan anak untuk
berpikir kreatif akan hilang.

Bertindak Inovatif

Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan


masalah dan menemukan peluang . Sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dapat dalam bentuk
hasil seperti barang dan jasa, dan bisa dalam bentuk proses seperti ide, metode, dan cara. Nilai
tambah yang berharga adalah sumber peluang bagi wirausaha.

Strategi untuk menggalakkan inovasi :

 Kenal kemampuan sendiri.


 Tukar persepsi (pandangan) anda.
 Tukar budaya orgnisasi.
 Sanggup menghadapi kegagalan.

Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses, dan


jasa-jasa inovasi sebaga alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan
instrumen penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru
dan menciptakan nilai.

24
2.1.3 BUKU PEMBANDING II

Analisis Buku Ketiga (Fundamentals for Becoming A Successful Entrepreneur from


Business Idea to Launch and Management

Chapter 1: What Is This Thing Called Entrepreneurship?

Why Entrepreneurship Became Important?

Studi Birch menunjukkan bahwa perusahaan rintisan kecil bertanggung jawab atas lebih
dari 80% dari semua pekerjaan baru yang diciptakan di Amerika Serikat dan bahwa perusahaan
besar pada kenyataannya menurunkan lapangan kerja. Perusahaan kecil lebih mungkin untuk
berkembang daripada organisasi besar. Jika perusahaan besar menciptakan lapangan kerja baru
yang akan terjadi melalui unit bisnis baru, bukan perusahaan baru. Terus terang: perusahaan
besar menciptakan lapangan kerja baru melalui pembentukan unit bisnis baru. Mom dan Pop
Delis membuka toko kedua yang dikelola oleh putri pemilik. Statistik dari Administrasi Bisnis
Kecil AS selama bertahun-tahun tetap cukup stabil dan hal yang sama berlaku untuk sebagian
besar negara Barat; 99,5% dari semua perusahaan di suatu negara diklasifikasikan sebagai
perusahaan kecil. Ini berlaku untuk Amerika Serikat, Australia, Chili, India, atau Finlandia. Pada
tahun 2015 ada bukti dari Amerika Serikat bahwa 310 pengusaha baru per setiap 100.000 orang
dewasa ditambahkan setiap bulannya. Ini naik dari rata-rata bulanan 280 pada tahun 2014. Ini
menunjukkan tingkat kewirausahaan telah kembali ke pola yang lebih normal sejak resesi besar
tahun 2008. Hal yang sama menariknya adalah pada tahun 2013, 23 juta orang menjadi
wiraswasta, menurut AS Biro Sensus. Untuk alasan apapun, semakin banyak individu yang
memilih jalan yang berbeda untuk menjadi seorang pengusaha.

Who Is an Entrepreneur?

Pada akhir 1980-an para akademisi mencoba mendefinisikan siapa wirausahawan itu dan
apa itu wirausaha. Artikel William Gartner “Siapakah wirausahawan itu? Apakah pertanyaan
yang salah” diterbitkan pada tahun 1988. Teman kami Bill mempertanyakan gagasan tentang

25
“seorang pengusaha.” Ia berpendapat bahwa mengapa pertanyaancenderung dijawab dengan
deskripsi tentang siapa. Kemudian peneliti lain mencoba membingkai ulang agenda penelitian
dan mendefinisikan apa yang dilakukan seorang wirausahawan, mengapa mereka
melakukannya, bagaimana mereka melakukannya, dan kemudian siapa pelakunya. Dikatakan
bahwa jika kita dapat menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, kita harus dapat
merancang program pendidikan yang ditargetkan untuk menciptakan lebih banyak
wirausahawan. Menyelesaikan ujian kewirausahaan, atau jurusan kewirausahaan di universitas,
maka akan menjadi solusi rasional untuk menciptakan wirausahawan. Tapi, kebanyakan dari kita
tahu bahwa ini bukan cara kerjanya. Tentu saja wirausahawan telah ada selama ribuan tahun dan
tentunya jauh sebelum ada orang yang mengembangkan kursus tentang cara menjadi wirausaha
di universitas seperti Texas, Harvard, Stanford, New South Wales, Helsinki, atau Oxford.

Entrepreneurial Mindset

Kami percaya bahwa sebagian besar wirausahawan potensial akan memikirkan ide yang
mungkin dari perspektif pribadi apakah itu sesuatu yang ingin dilakukan (diinginkan) dan
sesuatu yang menurut seseorang dapat dilakukan (layak). Gagasan ini konsisten dengan teori
perilaku terencana, yang menyatakan bahwa seseorang yang menemukan peluang yang
diinginkan dan layak kemungkinan besar akan menciptakan usaha. Niat tidak ada, tidak ada
tindakan, dan dengan demikian tidak ada usaha baru. Untuk pembahasan yang lebih mendalam
tentang teori ini, lihat Carsrud dan Brännback (2009) dengan beberapa bab yang menjelaskan
aspek teori ini sehubungan dengan wirausaha.

Entrepreneurial Goals

Beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan akhir kewirausahaan adalah untuk menciptakan
kekayaan, dan jika kekayaan tidak diciptakan, itu adalah sesuatu yang lain dari kewirausahaan.
Ini secara implisit berarti bahwa penciptaan kekayaan sama dengan kesuksesan. Posisi ini
memiliki beberapa kesulitan mendasar karena kekayaan mungkin bukan tujuan utama atau
bahkan sekunder, tetapi hanya hasil dari pencapaian tujuan lain. Dr Jonas Salk bisa saja

26
mematenkan vaksin polionya tetapi pilihannya malah membasmi penyakit itu. Menyiratkan
bahwa Anda harus kaya untuk dianggap sebagai pengusaha adalah hal yang menggelikan.

A Mini-Case Example

Sebagai contoh seorang wirausahawan yang termotivasi, mari kita lihat salah satu
wirausahawan seni dan sosial di Florida yang kita kenal baik, Patrick Dupre Quigley.
Patrick dilatih sebagai musisi klasik di Universitas Notre Dame dan kemudian di
Universitas Yale. Dia telah bekerja sama dengan Michael Tilson Thomas konduktor terkenal.
Menariknya, dia juga pernah bekerja di berbagai firma pemasaran dan hubungan masyarakat
selama di sekolah dan tahu bahwa harus ada cara berbeda untuk membuat musik klasik dapat
diakses. Dia memiliki tujuan yang jelas: untuk menciptakan grup musik klasik yang
berkelanjutan di pasar Florida Selatan. Miami, meskipun memiliki gedung konser yang baru dan
megah serta gedung opera/balet yang canggih, telah menyaksikan banyak grup musik klasiknya
berjuang dan/atau gagal seperti Florida Philharmonic.
Jelas bagi Patrick bahwa biaya organisasi semacam itu termasuk musisi penuh waktu
tidak dapat dipertahankan dengan model tradisional pendapatan konser dan sumbangan. Dia juga
menyadari bahwa penonton yang lebih muda tidak akan menonton konser klasik yang berdurasi
lebih dari sembilan puluh menit. Dia juga tahu bahwa ada banyak musisi lepas yang hebat,
terutama penyanyi, yang bisa dia bawa, membayar mereka dengan baik untuk seri konser
tertentu dan begitu seri konser selesai, mereka akan kembali ke rumah mereka atau pergi
keberikutnya pertunjukan. Hasil dari usahanya telah menjadi salah satu dari sedikit organisasi
seni nirlaba yang menguntungkan di Florida, Seraphic Fire dan orchestra
(terkaitnyawww.SeraphicFire.org).
Kami melihat contoh ini sebagai salah satu di mana memiliki tujuan yang jelas dapat
memotivasi seorang wirausahawan, dalam hal ini wirausahawan sosial di arena seni. Intinya
adalah bahwa Patrick melihat kebutuhan dan memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan itu.
Hasilnya adalah kebahagiaan bagi kami yang telah menghadiri konsernya, atau membeli CD,
atau mengunduh musik yang dibawakan oleh grupnya.

27
Opportunity and the Entrepreneur
Apa yang sebagian besar peneliti akan setujui adalah bahwa terlepas dari apa yang
mendorong seseorang, atau terlepas dari apa bentuk kewirausahaan yang diambil, ada
persyaratan mendasar bagi peluang untuk eksis bahkan jika pengusaha melakukan bisnis karena
kebutuhan. Seseorang yang berniat menjadi wirausahawan harus merasakan bahwa ada peluang.
Apakah peluang itu layak sebagai dasar untuk penciptaan usaha adalah masalah yang sama sekali
berbeda. Biasanya, orang yang melihat peluang berpikir itu adalah peluang yang bagus. Untuk
mencerminkan kenyataan ini, kami telah bertahun-tahun menggunakan definisi kewirausahaan,
yang awalnya ditawarkan oleh dua rekan Harvard Business School, Stevenson dan Jarillo (1990)
yang menurut kami paling tepat. Definisi ini juga berguna bagi pengusaha kebutuhan (yang
terpaksa mencari peluang). Yang lebih penting adalah memungkinkan pengusaha Kirzner dan
Schumpeter eksis. Definisi ini awalnya:

Chapter 2: What Is Being Successful: Well It All Depends

Success in the Entrepreneurial Context


Untuk benar-benar memahami kesuksesan, seseorang juga harus memahami
kebalikannya, dalam hal ini kegagalan.  Di sini sekali lagi, kegagalan harus dipertimbangkan di
mata yang melihatnya. Dunia wirausaha penuh dengan cerita tentang bagaimana beberapaorang
dianggap gagal. Misalnya, Walt Disney, orang di belakang Mickey Mouse dan kerajaan bisnis
yang sekarang menyandang namanya, dianggap di awal kehidupan profesionalnya gagal dan dia
dipecat dari pekerjaannya karena bosnya mengklaim dia tidak punya imajinasi. Seekor tikus
yang berbicara membutuhkan banyak imajinasi. Seorang guru pernah memberi tahu Thomas A.
Edison bahwa dia akan kesulitan menemukan pekerjaan di mana keterampilan minimalnya dapat
digunakan karena dia pada dasarnya gagal. Nah di sana pergi bola lampu.
Apa yang mengingatkan kita pada kisah sukses ini adalah sesuatu yang ditemukan Bill
Gross, pendiri Idealab, ketika dia melihat keberhasilan dan kegagalan di berbagai perusahaan
portofolionya. Dia memburu hal-hal yang benar-benar menentukan kesuksesan. Apa yang dia
temukan: Hal nomor satu adalah waktu. Waktu menyumbang 42 persen dari perbedaan antara
keberhasilan dan kegagalan. Tim dan eksekusi berada di urutan kedua, dan ide, diferensiasi ide,

28
keunikan ide yang sebenarnya berada di urutan ketiga. Ini mengarahkan kita untuk
mendiskusikan bagaimana pengusaha lain memandang kesuksesan mereka dan apa yang mereka
lihat yang mendorongnya.

Anda perlu mengenal diri sendiri terlebih dahulu jika Anda akan menempuh jalan yang
sulit dan berbatu menjadi seorang wirausaha, termasuk seberapa jauh Anda dapat mendorong
keluarga Anda dalam mengejar impian Anda. Hambatan terbesar untuk menjadi seorang
pengusaha tetaplah keraguan diri pribadi.

Chapter 3: Getting a Good Idea and Making It Work

Kemampuan untuk menciptakan dan menyenangkan pelanggan adalah ujian asam dari ide
bisnis. Penting untuk diingat bahwa harga bukanlah satu-satunya dimensidigunakan pelanggan
untuk menilai suatu produk, tanyakan pelanggan iPhone Apple mana pun. Penting untuk diingat
bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk memasarkan dan mendistribusikan berbagai barang
dan jasa bergantung pada pelanggan yang menjadi sasaran usaha tersebut. Jelas Apple tidak
melihat pelanggan yang sadar harga dan sensitif, setidaknya belum. Akan menarik untuk melihat
bagaimana pameran iWatch di pasar karena modelnya yang berbeda memiliki titik harga yang
berbeda dan ditujukan untuk pasar yang sangat berbeda.

Concept Benefits: Needs, Wants, and Fears

Sebagai seorang wirausahawan, Anda perlu menyadari bahwa


suatu kebutuhan atau keinginan dapat bersifat primitif, sepele, dan sederhana, sama
halnya dengan kebutuhan atau keinginan yang dapat menjadi sangat kompleks. Kami mengenal
seseorang yang merasa bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa museum seni dan seni. Orang lain
mungkin sama sekali tidak menghargai kebutuhan itu. Ketika berbicara
tentang kebutuhan dan keinginan dan keinginan , kami mengingatkan bahwa Anda tidak dapat
melupakan ketakutan pelanggan.

29
The Role of Creativity

Kreativitas dapat didefinisikan bagi wirausahawan sebagai kemampuan untuk


menghasilkan atau mengenali ide, mengusulkan alternatif, atau mengidentifikasi kemungkinan
yang dapat memecahkan masalah. Itu membutuhkan komunikasi dengan orang lain, dan bahkan
menghibur orang lain dengan tindakan Anda. Pikirkan bagaimana penemuan film telah membuat
George Lucas terhibur dengan Star Warsfilm. Ya, Lucas akan dianggap sebagai pengusaha oleh
banyak orang karena kreativitas dan kesuksesan filmnya, kontribusinya pada teknologi industri,
dan kemampuannya untuk menceritakan kisah yang menarik. Apa yang mendorong kreativitas
adalah kemampuan untuk merasa bergairah tentang sesuatu. Jika Anda tidak memiliki gairah,
sulit untuk menahan rasa frustrasi yang sering dibawa oleh produk/jasa ke pasar.

Kreativitas adalah tindakan, ide, atau produk apa pun yang mengubah domain yang ada,
atau yang mengubah domain yang ada menjadi domain baru. . . Yang penting adalah apakah
kebaruan yang dia hasilkan diterima untuk dimasukkan ke dalam domain.

Generating Ideas

Kita cenderung berpikir bahwa kreativitas dan rasa ingin tahu yang mereka miliki sebagai
seorang anak entah bagaimana telah dikalahkan dari mereka karena mereka telah dididik. Di
sinilah penting untuk diingat bahwa pengetahuan adalah apa yang tersisa setelah semua yang
telah diajarkan kepada Anda telah dilupakan. Intuisi sering menjadi bagian penting dalam
menemukan ide bisnis yang layak. Ini tentang belajar mengajukan pertanyaan yang tepat, begitu
itu terjadi, jawabannya mudah. Ini adalah pandangan yang juga dipegang Einstein dalam
karyanya seperti yang telah kita catat sebelumnya.

Chapter 4: The Basics About Marketing You Have to Know

Semakin banyak, semua konsumen, terutama yang lahir sejak tahun 1990, telah
mengkonsumsi informasi dengan cara yang sangat berbeda dari orang tua dan kakek-nenek
mereka, seperti yang dibuktikan oleh penurunan di surat kabar cetak. Alih-alih memiliki satu

30
layar untuk informasi, TV keluarga, hari ini kita memiliki sejumlah perangkat digital yang
bersaing untuk mendapatkan perhatian konsumen. Bahkan saat ini orang dewasa yang paling
merugikan teknologidi usia 60-an biasanya terpaku pada ponsel atau komputer meja mereka
sebagian besar waktu. Individu yang lebih muda adalah pengguna multilayar yang terbiasa
mengonsumsi berbagai informasi dari berbagai sumber secara bersamaan. Tantangan bagi
pemasaran usaha baru ini adalah untuk menerobos banjir masukan ini. Ada beberapa bukti
bahwa bagi konsumen yang lebih muda, mereka beralih ke media sosial sebagai cara awal untuk
belajar tentang produk dan layanan baru.

Perlu Anda ingat bahwa semakin banyak generasi internet bahkan generasi yang lebih tua
menggunakan media sosial untuk terhubung dengan teman dan keluarga. Adalah tugas Anda
sebagai pengusaha untuk terhubung dengan orang-orang ini pada tingkat pribadi. Usaha baru
yang tidak menggunakan media sosial kemungkinan besar akan gagal menjangkau bagian pasar
konsumen yang sedang berkembang. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, ketika
menggunakan media sosial sebagai bagian dari strategi periklanan, ingatlah bahwa itu bukan
pengganti interaksi pribadi. Di banyak industri, penjualan akhirnya dilakukan pada tingkat
interaksi individu. Juga ingat bahwa Anda perlu menguji berbagai platform media untuk
memastikan mereka benar-benar mencapai target pasar Anda sebelum meluncurkan program
pemasaran apa pun. Sebagai perusahaan baru, Anda tidak dapat membayar upaya pemasaran
yang gagal. Apa pun yang Anda ingat, konten adalah kuncinya. Itu harus menarik, semakin perlu
visual, perlu akurat (tidak ada salah ejaan misalnya), dan Anda perlu segera merespons (tentu
dalam 24 jam) untuk setiap kontak dari pelanggan potensial. Perhatikan halaman web Anda dan
kemampuannya untuk tersedia di perangkat seluler karena di situlah semakin banyak informasi
tentang perusahaan dilihat dan penjualan dilakukan. Perusahaan seperti Squarespace dan lainnya
telah menghilangkan banyak rasa frustrasi dalam membuat Situs Web dan
memeliharanya. Perhatikan halaman web Anda dan kemampuannya untuk tersedia di perangkat
seluler karena di situlah peningkatan informasi tentang perusahaan dilihat dan penjualan
dilakukan. Perusahaan seperti Squarespace dan lainnya telah menghilangkan banyak rasa
frustrasi dalam membuat Situs Web dan memeliharanya. Perhatikan halaman web Anda dan
kemampuannya untuk tersedia di perangkat seluler karena di situlah peningkatan informasi

31
tentang perusahaan dilihat dan penjualan dilakukan. Perusahaan seperti Squarespace dan lainnya
telah menghilangkan banyak rasa frustrasi dalam membuat Situs Web dan memeliharanya.

Chapter 5: It Is All About Bulding a Better: Mousetrap: Product and Services


Development

Product/Service Innovation

Pada titik ini mungkin berguna untuk mendefinisikan apa yang membuat suatu produk
(atau layanan) inovasi. Bagi kami itu adalah penciptaan dan pengenalanproduk/layanan yang
baru, atau versi yang lebih baik dari produk dan/atau layanan yang tersedia sebelumnya. Bagian
penting dari proses ini adalah memiliki produk/layanan yang praktis dan berkelanjutan
(walaupun contoh hamburger sebelumnya dapat menunjukkan kebutuhan untuk terus-menerus
mengganti pelanggan yang menderita serangan jantung fatal). Selain bercanda, kemampuan
untuk mengembangkan produk dan layanan yang layak sangat penting untuk kesuksesan
usaha. Terus terang: jika tidak ada penjualan, tidak ada bisnis. Jika tidak ada pelanggan, tidak
ada penjualan.

Innovation Impact

Inovasi dapat diklasifikasikan berdasarkan fokus dan dampaknya. Ketika memikirkan


fokus, Anda dapat memikirkan inovasi produk/layanan. Beberapa di antaranya terdiri dari
perubahan karakteristik produk termasuk bagaimana produk atau layanan tersebut diperhatikan
oleh konsumen. Kita hanya perlu mengingat bagaimana GM mengecat mobil dengan warna yang
berbeda ketika Henry Ford mengatakan kepada pelanggan bahwa mereka dapat memiliki warna
apa pun yang mereka inginkan selama itu hitam.

Industry Change as Opportunity for Product/Development

Bagi seorang wirausahawan, penting untuk belajar mengidentifikasi sinyal awal dari
perubahan potensial yang dapat berdampak pada usaha baru mereka. Hal ini juga berlaku bagi

32
siapa saja yang memiliki niat untuk menjadi pengusaha di masa depan. Sementara sinyal seperti
itu dapat mengancam, mereka juga merupakan sumber peluang yang penting. Kami telah
membahas ini sebelumnya di bab sebelumnya, tetapi kami percaya bahwa penting untuk
mengulangi pesan ini. Kemampuan untuk mengidentifikasi sinyal perubahan menawarkan
kemungkinan untuk mengantisipasi baik potensi peluang sukses atau potensi
kejatuhan. Pertanyaan penting adalah sebagai berikut:
 Perkembangan apa yang paling penting?
 Kelompok pelanggan apa yang harus diperhatikan secara khusus?
 Apakah ada faktor kontekstual yang mempengaruhi perubahan dan inovasi?
 Apakah perubahan itu bersifat global, nasional, atau hanya regional?

Chapter 6: Finding Team Members and Building an Entrepreneurial


Organization

Ketika Anda berada di sebuah start-up, sepuluh orang pertama akan menentukan apakah
perusahaan itu berhasil atau tidak. Masing-masing adalah 10 persen dari perusahaan. Jadi
mengapa Anda tidak mengambil waktu sebanyak yang diperlukan untuk menemukan semua
pemain A? Jika tiga tidak begitu hebat, mengapa Anda menginginkan sebuah perusahaan di
mana 30 persen orang-orang Anda tidak begitu hebat? Perusahaan kecil lebih bergantung pada
orang-orang hebat daripada perusahaan besar. —Steve Jobs

Saat Anda tumbuh, usaha Anda, Anda akan disajikan dengan banyak peluang baru, yang
bisa sangat bagus, atau berpotensi berbahaya. Pahami bahwa mengembangkan bisnis mendorong
Anda untuk mempelajari keterampilan baru. Keterampilan baru itu akan memungkinkan Anda
untuk mengatasi peluang yang sebelumnyatidak tersedia untuk Anda. Anda akan belajar bekerja
sama dengan perusahaan lain sambil bersaing dengan mereka pada saat yang sama. Menjadi
manajer wirausaha yang sukses berarti meningkatkan kompetensi perusahaan untuk tidak hanya
memanfaatkan peluang yang ada tetapi juga mengeksplorasi potensi peluang baru yang
tersedia. Ketika usaha baru Anda tumbuh lebih mapan, Anda akan menemukan metode operasi
Anda berubah menjadi yang baru.

33
Saat Anda membangun usaha Anda, Anda akan menemukan diri Anda berjejaring dengan
pesaing potensial yang mungkin perlu Anda hubungi jika Anda mendapatkan pesanan yang tidak
dapat Anda penuhi. Saat Anda tumbuh, Anda akan menambahkan struktur organisasi, proses,
dan kontrol yang menciptakan kebijakan dan prosedur yang diperlukan. Anda sebagai pengusaha
perlu membatasi manajemen tingkat menengah yang tidak menghasilkan pendapatan. Kami telah
menemukan bahwa terlalu sering struktur semacam ini menghambat inovasi. Anda harus
mengadopsi gaya kepemimpinan kewirausahaan yang menanamkan pemikiran kewirausahaan
pada orang-orang yang Anda pekerjakan. Anda akan ingin menumbuhkan lingkungan yang
inovatif dan kewirausahaan dalam usaha Anda. Sadarilah bahwa Anda harus terus-menerus
memperkuat usaha dan membangkitkan kembali inovasi dan pemikiran kewirausahaan.

Chapter 7: Everything You Really Need to Know About Entrepreneurical


Finance

Proses kewirausahaan ini lebih penting daripada sekadar memiliki sejumlah uang dan
membelanjakannya. Penting bagi Anda untuk memahami bagaimana usaha Anda menghasilkan
uang; di mana ia menghasilkan uang; ketika menghasilkan uang; ketika Anda menghabiskan
uang; bagaimana Anda menghabiskan uang; dan di mana Anda menghabiskan uang. Setiap
pengusaha perlu memahami bahwa ada siklus uang. Artinya, Anda harus mengeluarkan uang
(yang waktu dan tenaga) untuk menghasilkan uang. Trik sebenarnya adalah menghabiskan lebih
sedikit dari yang Anda hasilkan dari proses dan melakukannya secepat mungkin.
Building an Entrepreneurial Financial Strategy

Kami telah menemukan bahwa ada beberapa standar dasar untuk memiliki start-up yang
sukses. Yang pertama adalah untuk mendapatkan operasional cepat. Yang kedua adalah untuk
mencapai titik impas yang cepat. Berikutnya adalah fokus pada proyek-proyek yang
menghasilkan uang. Tujuan lainnya adalah menawarkan produk atau layanan bernilai tinggi yang
dapat mendukung penjualan pribadi kepada klien. Menariknya, perilaku kunci berikutnya adalah
jangan menghabiskan waktu berlebihan untuk merekrut tim awal yang sempurna, tetapi temukan
tim yang percaya pada bisnis dan dapat menyelesaikan tugas utama. Prinsip selanjutnya adalah
prinsip yang sangat kami yakini, yaitu menjaga pertumbuhan tetap terkendali dengan berfokus

34
pada arus kas. Terakhir, mulailah mengolah bank lebih awal sebelum Anda
membutuhkannya. Ingatlah bahwa perubahan dan ketidakpastian adalah konteks untuk sebuah
start-up. Pikirkan perubahan sebagai bagian dari hadiah untuk sukses. Saat usaha Anda dimulai,
tumbuh, dan menua, Anda perlu melihat kembali semuanya dengan segar: peran, organisasi,
keuangan, bahkan kebijakan yang membuat usaha baru berdiri dan berjalan. Semua ini akan
tercermin dalam strategi keuangan yang berubah.

Chapter 8: How to Grow or Not to Grow Your Venture: That Is the


Management Challenge

Kami telah mencoba memberi Anda beberapa cara berbeda untuk memikirkan
pertumbuhan dan mengembangkan usaha Anda dari memikirkan pertumbuhan sebagai pangsa
pasar, jumlah karyawan, hingga pertumbuhan laba. Setiap perusahaan akan tumbuh pada tingkat
tertentu dan juga akan, kadang-kadang, bahkan berkontraksi. Ini hanyalah bagian alami dari
kehidupan sebuah usaha. Jika Anda beruntung, perusahaan tersebut dapat bertahan selama 20
tahun, yang merupakan rata-rata bagi banyak perusahaan nonpublik. Jika Anda benar-benar
beruntung, Anda mungkin akan berakhir seperti beberapa perusahaan keluarga Italia di industri
anggur yang berusia lebih dari 1.000 tahun dan masih dimiliki oleh keturunan keluarga
pendiri. Dengan kata lain, perusahaan dapat memiliki kehidupan mereka sendiri dalam banyak
cara. Vitalitas kehidupan itu semua tergantung pada seberapa baik para manajer bertindak
sebagai penjaga warisan mereka. Beberapa melakukannya dengan cukup baik dalam menjaga
kelangsungan perusahaan; orang lain benar-benar mengacaukannya. Sejak dini, sadarilah
tantangan-tantangan yang dibawa oleh perubahan-perubahan ini bagi perusahaan dan bagi
wirausahawan sebagai manajernya. Andalah yang membuat pilihan tentang bagaimana Anda
ingin menghadapinya, jadi waspadalah terhadap mereka yang memiliki agenda yang mungkin
bertentangan dengan tujuan Anda untuk mengembangkan perusahaan. Jadi sekarang mari kita
beralih ke latihan untuk Anda lakukan. jadi waspadalah terhadap mereka yang memiliki agenda
yang mungkin bertentangan dengan tujuan Anda untuk mengembangkan perusahaan. Jadi
sekarang mari kita beralih ke latihan untuk Anda lakukan. jadi waspadalah terhadap mereka yang
memiliki agenda yang mungkin bertentangan dengan tujuan Anda untuk mengembangkan
perusahaan. Jadi sekarang mari kita beralih ke latihan untuk Anda lakukan.

35
Chapter 9: Planning: Should You, When Do You, and How Do You?

Why Plan?

Rencana bisnis bukanlah batu nisan yang diukir di granit yang dimaksudkan untuk
bertahan selama ribuan tahun ke depan. Mungkin rencana bisnis terakhir yang ditulis di atas batu
adalah Sepuluh Perintah dan bahkan pada akhirnya Musa melanggarnya. Sejak itu kami telah
menggunakan berbagai bentuk pengolah kata seperti pena dan tinta dan sekarang
komputer. Mengapa ini bergeser dari batu? Jawabannya sederhana. Setiap rencana kedaluwarsa
pada saat selesai, tetapi itu tidak berarti itu tidak berguna.

Seperti yang kami katakan, kami sangat yakin bahwa beberapa perencanaan diperlukan
karena alasan sederhana bahwa rencana bisnis menjadi cara untuk bersiap menghadapi hampir
semua hal yang dapat terjadi. Jauh lebih baik bersiap untuk baik dan buruk, daripada tidak! Ini
tidak sama dengan mendaftar semua hal yang mungkin bisa salah; itu juga untuk mempersiapkan
apa yang harus dilakukan jika Anda mencapai kesuksesan box office. Ingat, tidak ada yang akan
membunuh Anda lebih mati daripada kesuksesan Anda sendiri. Kami berpendapat bahwa
persiapan itu penting, karena peluang untuk berhasil sampai saat ini masih kurang
menguntungkan dan bersiap akan meningkatkan kemungkinan keberhasilan. Kenyataan pahitnya
adalah 85 persen bisnis tidak lagi berbisnis setelah 5 tahun. Ini tidak berarti bahwa semuanya
telah gagal—mereka mungkin telah diperoleh dan melanjutkan kehidupan kedua
mereka. Artinya, konsep bisnis yang orisinal tidak sepenuhnya sesuai dengan ide orisinalnya.

When Do You Plan?

Ada serangkaian temuan dari penelitian, dan dari pengalaman pribadi kami, kami merasa
paling membantu ketika Anda mempertimbangkan kapan harus mulai menulis rencana
formal. Pertama, ketika menulis rencana bisnis, seseorang cenderung berasumsi bahwa segala
sesuatunya tidak berubah seiring waktu, tetapi kita tahu bahwa itu berubah. Bersiaplah untuk
perubahan tersebut dan jangan takut untuk kembali ke rencana untuk melakukan modifikasi,
bahkan yang kecil. Jangan menganggap ini sebagai tanda gagal membuat rencana yang baik

36
sejak awal, tetapi lebih sebagai fakta nyata dari realitas bisnis : bisnis terus berubah. Modifikasi
tidak bisa dihindari, yang lebih merupakan aturan daripada pengecualian.

How Long Will It Take?

Jika Anda mengambil lebih dari satu tahun, kemungkinan besar Anda mengambil terlalu
lama dan kesempatan telah hilang. Inilah yang oleh beberapa orang di bidang kami disebut
sebagai jendela kelangsungan hidup. Peluang terbaik Anda untuk meluncurkan usaha dan
menulis rencana yang sukses adalah yang terbaik antara 5 dan 12 bulan sejak awal, dengan rata-
rata 10 bulan. Artinya, mereka yang berencana melakukan lebih baik daripada mereka yang
tidak. Jika Anda jauh lebih awal atau lebih lambat, hanya menulis rencana di awal tidak akan
efektif dalam menciptakan usaha yang layak. Antara periode bulan 7 dan 10 tampaknya saat ada
jendela 2 bulan di mana menulis rencana dapat memiliki dampak yang efektif pada usaha, tetapi
Andalah yang perlu memiliki pengetahuan praktis dalam melakukan sesuatu untuk usaha
tersebut. . Pikirkan menulis rencana sebagai membuat komitmen

For Whom Do You Plan?

Anda harus jelas tentang apa yang dijual perusahaan dan kepada siapa. Anda perlu
menunjukkan bahwa Anda memahami jika perusahaan harus tumbuh, seberapa cepat, dan apa
yang mungkin menghalangi kesuksesan. Di sinilah tim pendiri perlu mempertimbangkan
lingkungan bisnis. Jika ada peraturan khusus yang akan mempengaruhi usaha, Anda harus
mengakuinya. Misalnya, jika pengusaha berniat untuk terjun ke bisnis produksi makanan atau
restoran, ada serangkaian peraturan tentang cara menyimpan dan menangani makanan. Produk
susu atau daging akan membutuhkan penyimpanan berpendingin khusus. Peraturan ini akan
bervariasi di seluruh perbatasan nasional, tetapi juga di Amerika Serikat di seluruh negara
bagian.

What Goes into a Business Plan?

37
Melalui semua bab kami, kami telah mencoba memberi Anda dasar-dasar menjadi
pengusaha yang sukses. Salah satu yang kami singgung adalah kemampuan wirausahawan untuk
melihat peluang dan memanfaatkannya. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah tidak hanya
membuat rencana bisnis tetapi yang lebih penting mengimplementasikannya. Seperti yang telah
kami tunjukkan beberapa kali, rencana itu sendiri kurang penting daripada proses pengumpulan
informasi yang diperlukan dan pemahaman bagaimana keputusan di satu bidang seperti
pemasaran memengaruhi sumber daya manusia dan operasi. Saat menulis dokumen rencana
bisnis untuk investor, beberapa bagian yang harus Anda sertakan adalah
1. Ringkasan eksekutif (Anda mungkin juga memerlukan ringkasan eksekutif yang
berdiri sendiri).
2. Deskripsi konsep bisnis yang jelas baik itu untuk layanan atau produk.
3. Analisis pasar terperinci dan rencana penetrasi pemasaran untuk tahun pertama.
4. Analisis persaingan saat ini dan potensi serta diskusi tentang bagaimana sektor
industri tempat Anda beroperasi dan di mana usaha Anda cocok.
5. Pengenalan kepada tim manajemen, pengalaman dan keahlian mereka, dan
bagaimana hal itu sesuai dengan usaha.
6. Garis besar yang masuk akal untuk operasi awal termasuk siapa yang membuat atau
melakukan apa untuk usaha tersebut.
7. Diskusi tentang risiko kritis yang akan dihadapi usaha, dan ini dapat diintegrasikan
dalam berbagai divisi rencana.
8. Akhirnya, rencana keuangan terperinci, dengan asumsi dan proyek arus kas.

2.2 PEMBAHASAN

2.2.1 Kelebihan Buku Utama

Materinya dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami Terdapat beberapa contoh yang
memudahkan penalaran pembaca kemudian penjelasan yang dipaparkan sangat menarik karena
jelas tepat singkat dan tidak bertele-tele sehingga tidak membingungkan pembaca , di buku ini
terdapat beberapa contoh sehingga membuat pembaca dapat memahami materi Dibuku ini juga
dilengkapi dengan latihan soal,bahan diskusi dan juga rangkuman atas materai materi yang di
sajikan .

38
2.2.2 Kelebihan Buku Pembanding I

Kelebihan: Buku ini memiliki bahasa yang mudah dipahami, terdapat juga poin-poin
dalam setiap bahasan, pendapat-pendapat ahli,sehingga buku ini terlihat lebih ringkas, tetapi
tidak mengurangi kelengkapan isinya. Cover pada buku ini menarik, sehingga pembaca tertarik
untuk membacanya.

2.2.3 Kelebihan Buku Pembanding II

 Penyajian buku kompleks, sehingga materi yang diberikan sangat lengkap.


 Di akhir setiap chapter, selalu memberikan latihan dan studi kasus. Dengan demikian, ini
dapat melatih para pembaca/ pembelajar dalam pemahamannya terhadap chapter-chapter
yang dibaca/ pelajari.
 Bahasa yang digunakan sederhana, tidak teralu banyak menggunakan istilah-istilah yang
sulit untuk dipahami.
 Banyak memberikan insight terkait materi-materi yang dibahas, selalu memberikan
rujukan yang jelas dan materi yang diberikan banyak bersumber dari peneltian-penelitian
yang jelas dan valid.

2.2.4 Kekurangan Buku Utama

Kekurangan adalah buku sangat terfokus pada materi dan penjelasan yang panjang,
namun tidak ada rangkuman pada setiap bab, sehingga pembaca harus membaca secara
keseluruhan untuk mendapat inti dari setiap bab dan juga tidak ada soal evaluasi untuk mengasah
pengetahuan pembaca.

2.2.5 Kekurangan Buku Pembanding I

Buku utama ini ada beberapa bahasa yang tidak dimengerti, terdapat juga kata yang
belum pernah dibaca sebelumnya, Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit

39
untuk dipahami, Dan juga isi buku memiliki banyak pengertian dari para-para pendapat ahli
sehingga membuat pembaca merasa bosan.

2.2.6 Kekurangan Buku Pembanding II

 Tampilan cover kurang menarik, terlalu monoton. Menurut kami, covernya juga tidak
relevan dengan topik yang diangkat.
 Buku terlalu textbook, tidak banyak memberikan bentuk visualisasi dalam bentuk
apapun, seperti grafik, tabel, dan yang lainnya.
 Penulis tidak konsisten dalam memberikan kesimpulan dalam setiap chapter.
 Tata letak penulisan buku juga masih ada yang kurang rapi.

40
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadian
seseorang. The officer of Advocacy of Small Business Administration. bahwa kewirausahaan
yang berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian. Seperti telah diungkapkan bahwa
wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau individu yang mempunyai kemampuan
naluriah untuk melihat benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar,
mempunyai semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya
suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Motif berprestasi ialah suatu
nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan
secara pribadi.

Dan dapat disimpulkan bahwa ketiga buku yang kami analisis dalan tugas Critical Book
Review ini merupakan buku-buku yang dudah bias di kategirikan sebagai bahan ajal yang
mendukung tingkat keinginan dan kemauan pembacanya untuk melakukan sebuah wirausaha.
Dan ketiga biku tersebut sudah layak menjadi pedoman bagi para pemula khususnya mahasiswa
untuk memulai membangun sebuah usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang
dimiliki.

3.2 Saran

Adapun saran yang kami berikan bagi penulis buku yaitu hendaknya penyajian buku
ini mempertahankan keunikannya tersendiri yang telah terbangun dari hal-hal yang berkaitan
langsung dengan pribadi internal dan juga eksternal dunia Kewirausahaan. Hendaknya
penyajian makna tersirat buku juga terus dikembangkan lebih mendetail agar tidak ditafsir
menyimpang dari yang diharapkan.

Saran lain yang ingin kami sampaikan pada kesempatan ini adalah agar setiap
mahasiswa lebih banyak membaca buku, seperti pepatah mengatakan “membaca adalah

41
jembatan ilmu” bukan hanya sekedar membaca, tetapi juga harus dapat memahami isi dari
buku tersebut karna apabila kita membaca sebuah buku tetapi tidak tahu apa maksud dan
tujuan buku tersebut sama saja hasilnya dengan nol. Dengan membaca buku kita akan
mendapat informasi, dengan mendapat informasi kita akan mengetahui tentang permasalahan
dan perubahan yang terjadi, dengan kita mengetahui permasalahan kita akan mencari solusi,
apabila kita mempunyai solusi atas segala permasalahan yang ada maka kita akan semakin
dewasa dalam menyikapi segala permasalahan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
42
www.erlangga.co.id

Purwanto Djoko,2002.Komunikasi Bisnis (edisi kedua),Jakarta :Penerbit erlanggga,

Purwanto Djoko,2019.Komunikasi Bisnis Jakarta : Penerbit Erlangga

43

Anda mungkin juga menyukai