Anda di halaman 1dari 2

Nama: Yenni Susanti Barus

NIM: 041989266
Jurusan: Manajemen S1

Tugas 2

1.Sebutkan dan jelaskan kegiatan-kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh BPR dan
BPRS sesuai dengan undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah
diubah dengan undang-undang No. 10 tahun 1998.
jawab:
Kegiatan-kegiatan yang boleg dilkukan BPR meliputi:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan kredit.
c.menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip Syariah, sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikar Bank Indonesia (SBI) deposito berjangka,
sertifikat deposito, dan tabungan pada bank lain.

Kegiatan yang tidak boleh dilakukan BPR meliputi:


a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalulintas pembayaran
b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
c. Melakukan penyertaan modal
d. Melakukan usaha perasuransian
e. Melakukan usaha diluar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam poin diatas.

Kegiatan yang boleh dilakukan BPRS meliputi:


a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk:
1. Simpanan berupa tabungan atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad wadi'ah
atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
2. Investasi berupa tabungan giro atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

b. Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk:


1. Pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah atau masyarakat.
2. Pembiayaan berdasarkan akad murabahah, salam atau istishna
3. Pembiayaan berdasarkan akad qardh
4. Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak pada nasabah.

c. Menempatkan dana pada Bank Syariah lain dalam bentuk titipan berdasarkan akad wadi'ah
d. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah
melalui rwkening BPRS yang ada di Bank umum Syariah, bank umum konvensional, dan unit
usaha syariah.
e. Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Syariah lainnya yang sesuai dengan
prisip syariah berdasarkan persetujuan Bank Indonesia.

2. Apa yang dimaksud dengan tingkat kesehatan Bank menurut peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.4/POJK.03/2016 tentang penilaian kesehatan Bank Umum dan sebutkan cakupan penilaiann-
penilaian tersebut.
Jawab:
Tingkat kesehatan bank adalah tingkat penilaian bank yang dilakukan terhadap resiko dan kinerja
bank, menyangkut aspek kuantitatif dan kualitatif.

Cakupan-cakupan penilaiannya meliputi:


1. Profile resiko(risk profile) merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan
manajemen resiko dalam operasional bank yang dilakukan terhadap 8 risiko:
-resiko kredit
-resiko pasar
-resiko likuiditas
-resiko operasional
-resiko hukum
-resiko statejik
-resiko kepatuhan
-resiko reputasi

2. Good corporate governance (GCG) merupakan penilaian terhadap manajemen bank atas
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG
3. Rentabilitas (earning) merupakan penilaian terhadap kinerja earnings, sumber-sumber
earnings, dan sustainability earnings bank.
4.permodalan (capital) yang merupakan penilaian terhadap tingkat kecukupan permohonan dan
pengelolaan permodalan.

3. Uraikanlah apa yang dimaksud dengan sewa pembiayaan menurut peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No.29/POJK.05/2014.
Jelaskan pihak-pihak yang terkait sewa pembiayaan.
Jawab:
Sewa pembiayaan adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang oleh
perusahaan pembiayaan untuk digunakan debitur selama jangka waktu tertentu, yang
mengalihkan secara substansial manfaat dan resiko atas barang dibiayai.

Anda mungkin juga menyukai