Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KE – 1

MAKALAH KONVERSI BILANGAN

Dosen Pengampu : Yoga Dwitya Pramudita, S.Kom., M.Cs.

Disusun Oleh:

Nama : Achmad Fany Fadheli

NIM : 200411100088

KELAS : IF 3C

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Tuhan Yang


Maha Esa, karena berkat Ridho dan Karunia-nya sehingga saya dapat
menyelesaikan isi dari makalah Jaringan Komputer yang berjudul
“KONVERSI BILANGAN”, dengan baik, dan tepat pada waktunya.

Saya tidak luput lupa untuk menyampaikan banyak-banyak


terimaksih kepada bapak Yoga Dwitya Pramudita, S.Kom., M.Cs.
selaku dosen pengampu yang telah membantu dan membimbing saya
dalam menyelesaikan isi dari makalah Jaringan Komputer yang
berjudulkan “KONVERSI BILANGAN”.

Saya menyadari pasti masih banyak sekali kekurangan pada


makalah yang saya buat ini. Oleh karena itu saya meminta bantuan ke
pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang dapat membangun
saya nantinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangatlah bermanfaat dan
berguna untuk saya kedepannya dalam penyempurnaan tugas makalah
selanjutnya.

Akhir kata dari saya semoga isi dari makalah yang sudah saya buat
ini bisa bermanfaat dan berguna bagi kita sekalian.

Bangkalan, November 2021

Achmad Fany Fadheli

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. KONVERSI BILANGAN DESIMAL........................................................................................................... 3
1. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN BINER............................................................3
2. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN OKTAL..........................................................5
3. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE HEKSADESIMAL...............................................................5
B. KONVERSI BILANGAN BINER................................................................................................................. 6
1. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN DESIMAL............................................................6
2. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN OKTAL................................................................7
3. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN HEKSADESIMAL..............................................7
C. KONVERSI BILANGAN OKTAL................................................................................................................ 8
1. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN DESIMAL..........................................................8
2. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN BINER................................................................9
3. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN HEKSADESIMAL.............................................9
D. KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL........................................................................................... 10
1. KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL KE DESIMAL.............................................................10
2. KONVERSI HEKSADESIMAL KE BINER.......................................................................................... 11
3. KONVERSI HEKSADESIMAL KE OKTAL......................................................................................... 12
E. PENGGUNAAN KONVERSI BILANGAN............................................................................................. 13
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................................. 15
B. SARAN.......................................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu sistem bilangan
dengan basis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain.
[ CITATION Mus10 \l 1033 ]

Konversi bilangan adalah proses mengubah bentuk bilangan satu


ke bentuk bilangan lain yang memiliki nilai yang sama misal : nilai
bilangan desimal 12 memiliki nilai yang sama dengan bilangan octal 15;
Nilai bilangan biner 10100 memiliki nilai yang sama dengan 24 dalam
octal dan seterusnya. [ CITATION sid14 \l 1033 ]

Dalam kehidupan sehari-hari, bilangan yang kita pergunakan untuk


menghitung adalah bilangan yang berbasis 10 atau disebut Sistem
Desimal. Setiap tempat penulisan dapat terdiri dari simbol-simbol 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Susunan penulisan bilangan menunjukan harga / nilai
tempat dari bilangan tersebut misalnya, satuan, puluhan, ratusan dst.
Tempat penulisan semakin kekiri menunjukan nilai tempat
bilangan yang semakin tinggi. Dalam teknik Digital maupun teknik
mikroprosessor pada umumnya bilangan yang dipakai adalah bilangan
yang berbasis 2 atau Sistem Biner. Dalam sistem biner disetiap tempat
penulisan hanya mungkin menggunakan simbol 0, atau simbol 1,
sedangkan nilai tempat bilangan tersusun seperti pada sistem desimal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu konversi bilangan decimal?
2. Bagaimana konversi bilangan decimal ke bilangan yang lain?
3. Apa itu konversi bilangan biner?
4. Bagaimana konversi bilangan biner ke bilangan yang lain?
5. Apa itu konversi bilangan octal?
6. Bagaimana konversi bilangan octal ke bilangan yang lain?
7. Apa itu konversi bilangan heksadesimal?
8. Bagaimana konversi bilangan heksadesimal ke bilangan yang lain?
9. Apa saja kegunaan konversi bilangan?

C. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini kami buat, selain unutk mengetahui bebrapa hal


tentang reverensi bilangan, makalah ini juga dibuat untuk menyelesaikan
tugas PIK yang diberikan oleh dosen yang brsangkutan.
BAB II

PEMBAHASAN
KONVERSI BILANGAN

A. KONVERSI BILANGAN DESIMAL


Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang
menggunakan 10 macam angka dari 0, 1, sampai 9. Setelah angka 9,
angka berikutnya adalah 1, 0, 1 1, dan seterusnya (posisi di angka 9
diganti dengan angka 0, 1, 2,… 9 lagi, tetapi angka di depannya
dinaikkan menjadi 1). Sistem bilangan desimal ditemukan oleh Al-
Kashi,ilmuwan persia Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai
sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan
basis (radix) 10.

1. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN BINER


Cara konversi bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi
bilangan desimal dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per seitap
pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah
urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.
Contoh:

1. 1052011(10) = ……….
1052011/2 = 516005 (1)

/2 = 258002 (1)

/2 = 120001 (0)

/2 = 60000 (1)

/2 = 30000 (0)

/2 = 15000 (0)

/2 = 7500 (0)

/2 = 3750 (0)

/2 = 1875 (0)

/2 = 937 (1)

/2 = 468 (1)

/2 = 234 (0)

/2 = 117 (0)

/2 = 58 (1)

/2 = 29 (0)

/2 = 14 (1)

/2 = 7 (0)

/2 = 3 (1)

/2 = 1 (1)

/2 = 0 (1)

= 11101010011000001011(2)
2. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN OKTAL
Konversi bilangan decimal ke oktal yaitu dengan cara :

1. Gunakan pembagian dengan 8 secara suksesif sampe sisanya 0


2. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu :
 Sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB)
 Dan sisa yang lain menjadi most significant bit (MSB)

Contoh :

1511(10) =……….

1511/8 = 188 sisa 7

/8 = 23 sisa 4

/8 = 2 sisa 7

/8 = 0 sisa 1

= 1747(8)

3. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE HEKSADESIMAL


Konversi bilangan decimal ke hexadecimal yaitu dengan cara :

1. Gunakan pembagian dengan 16 secara suksesif sampai sisanya


0
2. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu :
 Sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB)
 Dan sisa yang lain menjadi most significant bit (MSB)
Contoh :

962504(10) = ……..
962504/16 = 60156 sisa 8
/16 = 3759 sisa 12
/16 = 234 sisa 15
/16 = 14 sisa 10
/16 = sisa 14
= EAFC8(16)

B. KONVERSI BILANGAN BINER


Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah
sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0
dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm
Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari
semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat
mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini
juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit.
Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah
1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang
bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for
Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.

1. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN DESIMAL


Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan
mengalikan satu-satu bilangan dengan 2 (basis biner) pangkat 0 atau 1
atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan.
Contohnya yaitu: 1100112 = ………10
Penyelesaiannya yaitu
Biner Hasil
1 X 25 32
1 X 24 16
0 X 23 0
0 X 22 0
1 X 21 2
1 X 20 1
NILAI DALAM 5110
DESIMAL

2. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN OKTAL


Konversi bilangan biner ke octal sebaliknya yakni dengan
mengelompokkan angka biner menjadi tiga-tiga dimulai dari sebelah
kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam
angka desimal dan hasilnya diurutkan.
Contohnya yaitu: 101001000112 = ………8
10 100 100 011
1 x21 1x22 1x22 0x22
0x20 0x21 0x21 1x21
0x20 0x20 1x20
2 4 4 3
Bilangan octal= 24438

3. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN


HEKSADESIMAL
Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan hexadesimal,
lakukan pengelompokan 4 digit bilangan biner dari posisi LSB sampai
ke MSB.

Contohnya yaitu: 1111101000012 = ………….16

1111 1010 0001


1x23 1x23 0x23
1x22 0x22 0x22
1x21 1x21 0x21
1x20 0x20 1x20
13 10 1
Bilangan heksadesimal = DA1

C. KONVERSI BILANGAN OKTAL


Oktal adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang
digunakan pada sistem bilangan ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi
Sistem Bilangan Oktal berasal dari Sistem bilangan biner yang
dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB atau
Least Significant Bit).

1. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN DESIMAL

Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan


mengalikan satu-satu bilangan dengan 8 (basis octal) pangkat 0 atau 1
atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64
= 95(desimal).

Lihat gambar
2. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN BINER

Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan memecah


bilangan octal tersebut persatuan bilangan kemudian masing-masing
diubah kebentuk biner tiga angka. Maksudnya misalkan kita
mengkonversi nilai 2 binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu
hasil seluruhnya diurutkan kembali.
3. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN
HEKSADESIMAL
Teknik mengonversi bilangan octal ke hexa desimal adalah dengan
mengubah bilangan octal menjadi biner kemudian mengubah binernya
menjadi hexa. Ringkasnya octal->biner->hexalihat contoh,

D. KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL


Bilangan heksadesimal atau bilangan basis 16 adalah sebuah
sistem bilangan yang menggunakan 16  buah simbol. Simbol yang
digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, kemudian dilanjut
dengan menggunakan huruf A sampai F.

Selengkapnya simbol yang digunakan dalam sistem bilangan


Heksadesimal adalah (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F) Di mana
A = 10, B = 11, C= 12, D = 13 , E = 14 dan F = 15. Sistem bilangan ini
digunakan untuk menampilkan nilai alamat memori dalam pemrograman
komputer. [CITATION kon12 \l 1033 ]

1. KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL KE DESIMAL


Konversi heksadesimal ke desimal dilakukan dengan
mengalikan digit bilangan heksadesimal dengan pangkat 16 dari kanan
ke kiri mulai dari pangkat 0, 1, 2, 3, …, dst. [CITATION car13 \l 1033 ]

Contoh :
F516 = (15 x 161)10 + (5 x 160)10 = 240 + 5 = 245

2. KONVERSI HEKSADESIMAL KE BINER


Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke
heksadesimal. Setiap digit heksadesimal langsung dikonversi ke biner
lalu hasilnya dipadukan. [ CITATION car13 \l 1033 ]
Contoh :

F516 = ….2 ?

1. Pertama-tama hitung F16 = 11112 (F16 = 1510 = 11112


berdasarkan cara konversi dari desimal ke biner).
2. Lalu hitung 516 = 01012 (harus selalu dalam 4 digit biner, bila
nilai hasil konversi tidak mencapai 4 digit biner maka
tambahkan angka 0 di depan hingga menjadi 4 digit biner).
3. Kemudian didapatkan hasil F516 = 111101012.
4. Fungsi di Ms. Excel yang dapat digunakan juga untuk
mengkonversi heksadesimal ke biner adalah HEX2BIN()
3. KONVERSI HEKSADESIMAL KE OKTAL
Untuk konversi heksadesimal ke oktal mirip dengan cara
konversi oktal ke desimal. Lakukan konversi heksadesimal ke biner
terlebih dahulu lalu dari biner dikonversi lagi ke octal. [ CITATION car13 \l
1033 ]

Contoh :

F516 = ….8 ?

1. Konversi bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner


F516 = 1111 01012 (angka F dan 5 dikonversi terlebih dahulu
menjadi biner)
2. Kemudian bilangan tersebut diekelompokkan setiap 3 digit
dimulai dari yang paling kanan.
3. Selanjutnya 3 digit biner tranformasikan menjadi oktal
11 110 1012 = 3658
E. PENGGUNAAN KONVERSI BILANGAN
Salah satu alat dalam kehidupan sehari-hari kita yang
menggunakan sistem digital yang paling mudah ditemui adalah
kalkulator. Alat yang kelihatannya sederhana, namun pada kenyataannya
lebih kompleks daripada yang kita bayangkan. Mesin hitung atau
Kalkulator adalah alat untuk menghitung dari perhitungan sederhana
seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sampai
kepada kalkulator sains yang dapat menghitung rumus matematika
tertentu.

Kalkulator bekerja sangat akurat dan mampu memberikan jawaban


dengan cepat atas soal hitungan yang sulit. Di dalam kalkulator elektronis
terdapat sakelar pemutus arus listrik yang sangat kecil. Sakelar tersebut
merupakan “otak” dari kalkulator yang dijalankan dengan energi listrik.
Sakelar pemutus arus mengerjakan semuanya, lalu menunjukkan hasil
perhitungan pada layar kecil kalkulator.

Semua kalkulator elektronis bekerja dengan cara yang hampir


sama. Kalkulator ini menggunakan cara penambahan yang sangat cepat
untuk menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Ketika
menekan tombol pada kalkulator, maka kita menggunakan angka-angka
sederhana seperti 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sebuah kalkulator bekerja
dengan sebuah sistem yang disebut dengan sistem biner. Sistem biner
adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol
(digit), yaitu 0 dan 1. Sistem ini disebut juga sebagai bit atau binary digit.

Sistem bilangan biner berbeda dengan sistem bilangan desimal.


Bilangan desimal menggunakan angka-angka mulai dari 0 hingga 9.
Sementara bilangan biner hanya menggunakan angka 0 dan 1. Sistem ini
dipakai sebagai dasar penulisan bilangan berbasis digital. Kalkulator
elektronis diprogram berdasarkan digital. Oleh karena itu, digunakanlah
sistem biner. Untuk mengerjakan soal hitungan, langkah pertama yang
dilakukan oleh kalkulator adalah mengubah angka-angka desimal tersebut
menjadi angka biner. Setelah melalui proses hitung secara biner, hasil
hitung kemudian diubah kembali ke dalam angka-angka desimal tadi
untuk menunjukkan hasil perhitungan pada layar kalkulator.

Contohnya, jika menekan angka 5 pada kalkulator, maka sistem


akan mengubah angka 5 tersebut menjadi angka biner, yaitu “101”.
Angka tersebut kemudian disimpan di dalam memori dan akan digunakan
untuk melakukan penjumlahan.

Prinsip dasar kerja kalkulator hampir sama dengan prinsip memori


pada komputer, yaitu menggunakan media penyimpan sementara. Dalam
tutorial ini saya menggunakan empat media penyimpan, banyaknya
media penyimpan pada dasarnya hanya untuk memudahkan kita dalam
proses pembuatan program ini. Media penyimpan disini berupa empat
buah variable, variable pertama (memori operator) berfungsi meyimpan
operator aritmetik, variable kedua (memori angka) berfungsi menyimpan
angka, variable ketiga (memori logic) berfungsi menyimpan nilai 1 atau
0, dan variabel keempat (memori simpan) berfungsi menyimpan angka
yang disimpan.

Misalnya kita akan menghitung nilai dari 36/(12+6), maka langkah


pertama adalah menghitung nilai dari 12+6 lalu nilainya disimpan, baru
kemudian 36 dibagi dengan nilai simpanan. [ CITATION htt \l 1033 ]
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang
menggunakan 10 macam angka dari 0, 1, sampai 9.
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah
sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1
Oktal adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang
digunakan pada sistem bilangan ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7.

Bilangan heksadesimal atau bilangan basis 16 adalah sebuah


sistem bilangan yang menggunakan 16  buah simbol. Simbol yang
digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, kemudian dilanjut
dengan menggunakan huruf A sampai F.

B. SARAN
Dalam makalah kami ini mungkin saja masih banyak kesalahan yang ada,
itu karena kami masih dalam proses pembelajaran. Kami hanya bisa
menyaranlkan agar siapapun yang membaca makalah ini bisa memberi
kami kritik dan masukannya agar pembuatan makalah berikutnya bisa
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from http://sutondoscript.blogspot.com/

Musbikhin. (2010, Oktober 30). konversi-bilangan. Retrieved September 24, 2014, from
musbikhin.com: http://www.musbikhin.com/konversi-bilangan

siddiq. (2014, - 4). konversi-bilangan-biner-octal-desimal.html. Retrieved September 23, 2014, from


hyperpost.blogspot.com: http://hyperpost.blogspot.com/2014/04/konversi-bilangan-biner-
octal-desimal.html

Sri, w. (2013, - -). cara-konversi-bilangan-desimal-biner,html. Retrieved September 23, 2014, from


cara.aimyaya.com: http://www.cara.aimyaya.com/2013/02/cara-konversi-bilangan-desimal-
biner.html#bin2oct

Zizura, u. (2012, November 17). konversi-bilangan-heksa-desimal-ke.html. Retrieved september 23,


2014, from ulya-zizura.blogspot.com: http:/ulya-zizura.blogspot.com/2012/11/konversi-
bilangan-heksa-desimal-ke.html

Anda mungkin juga menyukai