Anda di halaman 1dari 3

20 Sifat Mustahil Bagi Allah SWT

1. Adam
Adam artinya tiada. Ini merupakan kebalikan sifat wujud. Mengapa Allah mustahil
memiliki sifat adam? Langit, bumi, dan seluruh semesta ini merupakan bukti keberadaan
Allah SWT.
Hal ini tertulis dalam Alquran Surat Al-Araf yang berbunyi: “Sesungguhnya Tuhan kamu
ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayam di atas ‘Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya
dengan cepat, dan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan
semesta alam.”(QS.Al-Araf : 54).
2. Huduts
Huduts artinya permulaan atau ada yang mendahului. Ini adalah kebalikan dari sifat
qidam yang artinya awal atau mendahului. Allah berfirman:
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al-Hadid: 3).
3. Fana
Fana artinya binasa, tidak kekal, dan memiliki kesudahan. Fana adalah kebalikan sifat
baqa' yang berarti kekal. Segala sesuatu di bumi ini akan musnah, kecuali Allah Azza wa
Jalla.
4. Mumatsalatu lil hawaditsi
Mumatsalatu lil hawaditsi artinya menyerupai makhluk ciptaan-Nya, kebalikan dari
Mukholafatul Lilhawaditsi. Allah SWT adalah Zat Yang Maha Sempurna dan tidak ada
satupun makhluk di dunia ini yang mampu menyerupai-Nya.
5. Ihtiyaju lighairihi
Ihtiyaju lighairihi berarti memerlukan yang lain. Sebagai Zat yang Maha Agung, mustahil
bagi Allah SWT untuk meminta pertolongan dari makhluk ciptaannya sendiri.
6. Ta’adud
Ta’adud artinya berjumlah lebih dari satu, kebalikan dari wahdaniyah. Bukti keesaan
Allah ini tercantum dalam surat Al-Ikhlas yang berbunyi:
“Katakanlah ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak
ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
7. Ajzun
Ajzun artinya lemah dan tidak berkuasa. Allah tidak mungkin bersifat lemah karena Ia
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
8. Karahah
Karahah artinya terpaksa, tidak atas kehendak sendiri, atau tidak berkemauan. Segala
sesuatu terjadi sesuai kehendak-Nya dan tidak ada satu pun yang mampu mencegahnya.
9. Jahlun
Jahlun artinya tidak mengetahui atau bodoh. Ini kebalikan dari 'ilmun yang artinya
mengetahui. Allah SWT mengetahui atas segala sesuatu baik yang tampak maupun yang
tidak tampak.
10. Maut
Maut artinya mati, padahal Allah SWT bersifat kekal.
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58).
11. Shamamun
Shamamun artinya tuli atau tidak mendengar. Shamamun adalah sifat mustahil bagi Allah
karena Allah Maha mendengar apa yang diucapkan hambanya baik yang dikatakan secara
terang-terangan maupun yang disembunyikan.
12. Ama
Ama artinya buta atau tidak melihat. Mustahil Allah bersifat ama karena tidak ada satu
hal pun yang luput dari pengelihatan-Nya.
13. Bakamun
Bakamun artinya bisu atau tidak berbicara. Kebalikan dari Qadam yang memiliki arti
berfirman.
14. Kaunuhu ‘Ajiza
Arti kaunuhu ‘Ajizan adalah keadaan yang lemah dan tidak berkuasa. Sifat mustahil bagi
Allah ini adalah kebalikan dari sifat wajib Qadiran yang artinya berkuasa.
15. Kaunuhu Karihan
Kaunuhu Karihan artinya keadaan yang terpaksa dan tidak atas kehendak sendiri. Sifat ini
kebalikan dari Muridan yang artinya berkehendak.
Dalam surat Hud ayat 107, Allah berfirman:
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang
Dia kehendaki.” (QS.Hud: 107).
16. Kaunuhu jahilan
Kaunuhu jahilan artinya zat yang sangat bodoh. Kebalikan dari Aliman yang artinya
mengetahui.
17. Mayyitan
Arti mayyitan adalah Zat yang mati. Mustahil bagi Allah untuk mati karena Ia tidak
pernah tidur, bersifat kekal, dan tidak akan binasa.
18. Kaunuhu Ashamma
Kaunuhu Ashamma artinya keadaannya yang tuli dan tidak mendengar. Padahal
pendengaran Allah tak terbatas dan meliputi segala sesuatu.
19. Kaunuhu 'Ama
Kaunuhu 'Ama artinya keadaaannya yang buta dan tidak melihat. Ini adalah kebalikan
dari sifat Bashiran yang artinya melihat. Mustahil Allah bersifat kaunuhu ‘ama karena
Dia Maha Sempurna dengan seluruh keagungan-Nya.
20. Kaunuhu abkama
Artinya keadaannya yang bisu dan tidak berbicara. Allah tidak bisu karena Ia berfirman.
Firman-Nya tertuang dalam kitab-kitab suci yang diturunkan lewat para nabi.

Anda mungkin juga menyukai