Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN PERDAMAIAN

Pada hari ini, Senin tanggal 14 Januari 2018, di Jakarta telah dibuat dan ditandatangani
Perjanjian Perdamaian oleh dan antara :

PT Leather Priangan, beralamat di Jl. Buah batu No. 81, Bandung, yang dalam hal ini
diwakili oleh Dedi Kusuma, Direktur Utama dari dan karenanya bertindak untuk dan atas
nama perseroan tersebut; untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.

Dan

PT Dwipa Perkasa, beralamat SCBD, lantai 7, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 51, Jakarta,
yang dalam hal ini diwakili oleh Ferdi Budiman. SE, Direktur Utama dari dan karenanya
bertindak untuk dan atas nama perseroan tersebut; untuk selanjutnya disebut sebagai
Pihak Kedua.

Pihak Pertama, dan Pihak Kedua dalam hal bertindak secara Bersama-sama dalam
hubungannya dengan perjanjian ini, selanjutnya disebut PARA PIHAK;

- Bahwa Pihak Pertama adalah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang
memproduksi sepatu, tas, dompet dan ikat pinggang dan pabriknya berada di
Bandung;

- Bahwa Pihak Kedua adalah perusahaan yang telah ditunjuk sebagai Distributor Pihak
Pertama untuk memasarkan produk-produk sepatu Pihak Pertama yang merupakan
sebuah perusahaan swasta nasional yang berkedudukan di Jakarta;

- Bahwa Kerjasama bisnis antara PT Leather Priangan dengan PT Dwipa Perkasa


didasarkan atas “Sole Distribution Agreement” yang berlaku mulai tanggal 6
Februari 1998 dan berakhir pada tanggal 6 Februari 2001.

- Bahwa Perjanjian (Agreement) telah beberapa kali diperpanjang. Perjanjian-


perjanjian perpanjangan tersebut ditandatangani pada : Tahun 2001, Tahun 2004,
Tahun 2007, Tahun 2010, Tahun 2013, dan terakhir Tahun 2016, yang akan berakhir
pada Tahun 2019.

- Bahwa antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah terjadi perselisihan atau
sengketa (dispute) mengenai masalah tidak terpenuhinya target penjualan minimal
produk-produk tersebut;

Berdasarkan atas hal-hal tersebut di atas, Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat
untuk mengakhiri perselisihan atau sengketa (dispute) tersebut dengan cara perdamaian
dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dan ditentukan di dalam pasal-pasal sebagai
berikut :

1
Pasal 1

PT Dwipa Perkasa (distributor) tidak dibenarkan untuk menjadi distributor dari


perusahaan lain untuk produk yang sama .PT Dwipa Perkasa tidak dibenarkan untuk
memproduksi produk-produk yang sama dengan produk-produk dari PT Leather Priangan
(prinsipal) .

Pasal 2

Pihak Kedua bersedia atau dapat menerima pemutusan Sole Distribution Agreement
tersebut dengan syarat Pihak Pertama memberikan kompensasi sebesar Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah).

Pembayaran dapat dilakukan oleh Pihak Pertama dengan cara mentransfer ke rekening
Pihak Kedua di bawah ini :

Bank : BCA, Kebayoran Baru

No. Rekening : 3110018674

Atas nama : PT Dwipa Perkasa

Pasal 3

Pembayaran kompensasi dilakukan oleh Pihak Pertama paling lambat 7 (tujuh) hari
terhitung sejak penandatanganan perjanjian perdamaian.

Pasal 4

Keterlambatan pembayaran kompensasi akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan.

Pasal 5

(i) Selama “Distribution Agreement” berlaku, Pihak Pertama tidak dibenarkan untuk
menunjuk distributor lain untuk seluruh jenis produk sepatu yang diproduksi oleh
Pihak Pertama yang dipasarkan di wilayah Jawa.

(ii) Pelanggaran ketentuan ayat (1) pasal ini oleh Pihak Pertama, menerbitkan hak Pihak
Kedua untuk menuntut ganti rugi kepada Pihak Pertama sebesar Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) dan uang ganti rugi tersebut wajib dibayar
oleh Pihak pertama kepada Pihak Kedua, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak
terjadinya pelanggaran oleh Pihak Pertama.

2
(iii) Apabila Pihak Pertama terlambat melakukan pembayaran uang ganti rugi
sebagaimana dimaksud di dalam ayat (ii) pasal ini, kepada Pihak Pertama dikenakan
denda 1% (satu persen) per bulan dan denda dihitung sejak lewatnya 30 (tiga puluh)
hari keterlambatan pembayaran tersebut.

Pasal 6

Apabila Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah melaksanakan seluruh kewajiban masing-
masing sebagaimana diatur dan ditentukan di dalam Perjanjian Perdamaian ini, masing-
masing pihak tidak dibenarkan untuk melakukan tuntutan-tuntutan hukum apapun kepada
pihak lainnya.

Pasal 7

(i) Perjanjian ini mulai berlaku pada saat ditandatangani oleh Pihak Pertama dan Pihak
Kedua.

(ii) Perjanjian Perdamaian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan masing-masing
bermeterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Jakarta, 14 Januari 2018

Pihak Pertama, Pihak Kedua,


PT Leather Priangan, PT Dwipa Perkasa,

Darminta, SE Ir. Indra Kusuma


Direktur Utama Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai