Anda di halaman 1dari 10

Peran Metode

e-Journal Volume Pembelajaran


10 Nomor 1 TahunDrill Dalam
2021.Pembelajaran Produktif
Edisi Yudisium di Bidang
Periode Tata Busana
Januari 2021. Hal 39-48

PERAN METODE DRILL DALAM PEMBELAJARAN PRODUKTIF DI BIDANG


TATA BUSANA

Fida Yuniar Rodiastuti, Lutfiyah Hidayati


Program Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
fidarodiastuti16050404071@mhs.unesa.ac.id, lutfiyahhidayati@unesa.ac.id

ABSTRAK - Metode drill merupakan cara PENDAHULUAN


mengajar dengan memberikan latihan secara Pendidikan berperan penting sebagai
intens, berulang, dan berkelanjutan terhadap pembentuk karakter kepribadian manusia dalam
materi yang dipelajari siswa untuk mencapai menentukan pribadi manusia menjadi baik atau
suatu keterampilan tertentu. Artikel Literatur buruk. Sistem pendidikan yang layak diharapkan
Review ini bertujuan untuk membahas peran mampu mencetak anak bangsa yang berkualitas.
metode drill dalam pembelajaran produktif di Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh proses
bidang tata busana berdasarkan penelusuran pembelajaran yaitu yang dilakukan oleh seorang
artikel pada google schoolar yang dilakukan di guru dan murid. Salah satu jenjang sekolah
Indonesia mulai dari tahun 2012 hingga 2020. menengah merupakan Sekolah Menengah
Diperoleh ±110 artikel dengan judul yang terkait, Kejuruan (SMK).
kemudian dilakukan identification, screening,
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dan eligibility melalui kriteria inklusi dan
adalah suatu jenjang pendidikan menengah yang
eksklusi sehingga dipilih sebanyak 8 artikel yang
mengutamakan keahlian. Siswa-siswa diajarkan
relevan dengan tujuan penelitian. Hasil studi
tentang teori dan diberi pelatihan untuk
literatur menemukan bahwa metode drill
mempersiapkan peserta didik menjadi lulusan
berperan dalam 1) Meningkatkan hasil belajar
yang siap memasuki dunia industri, serta
siswa dalam sub kompetensi mengukur badan
mencetak sumber daya manusia yang unggul
pria, sub kompetensi membuat pola rok, sub
yaitu generasi yang memiliki keahlian (skill),
kompetensi menggambar proporsi tubuh, sub
ilmu pengetahuan, dan mampu mengikuti
kompetensi pembuatan hiasan busana, dan sub
kemajuan teknologi sehingga mampu bersaing,
kompetensi pembuatan belahan golbi celana
dan berkolaborasi dengan warga negara lain
wanita, 2) Meningkatkan aktivitas siswa pada
dalam pasar dunia. Untuk itu siswa SMK
sub kompetensi menggambar busana pria, sub
difokuskan pada kegiatan pembelajaran dan
kompetensi pembuatan pola dasar dadan wanita,
pelatihan keahlian. Salah satu jurusan keahlian
dan 3) Meningkatkan aktifitas guru dalam sub
SMK merupakan di bidang tata busana.
kompetensi menggambar proporsi tubuh.
Beberapa keterampilan yang diajarkan dalam
Kata Kunci: metode drill, pembelajaran bidang tata busana merupakan keterampilan
produktif di bidang tata busana desain, membuat pola dan menjahit.

Namun dalam setiap proses pembelajaran


tentunya memiliki bermacam-macam kendala.

1
Beberapa kendala yang sering terjadi dalam paling baik, masing-masing metode
proses belajar mengajar keterampilan di bidang pembelajaran memiliki kelebihan dan
tata busana yaitu siswa yang belum dapat kekurangan masing-masing. Karena pemilihan
menerapkan materi yang telah diajarkan dengan metode mengajar sangat tergantung kepada
efektif dan efisien atau cepat dan tepat, siswa tujuan pengajaran, materi yang diajarkan, jumlah
kurang termotivasi untuk terus mengasah siswa, media pendukung, dan lain lain. Oleh
kemampuannya agar bisa maksimal. karena itu, aktifitas pembelajaran dapat
Kendala-kendala tersebut merupakan suatu menggunakan pendekatan mulai dari yang
masalah yang harus diselesaikan agar sederhana sampai dengan yang kompleks.
pembelajaran dapat berjalan efektif sehingga Sampai dapat ditentukan metode seperti apa
siswa memiliki bekal pengetahuan dan skill yang yang harus diterapkan agar dapat mempermudah
matang. kegiatan pembelajaran. Salah satu metode
pembelajaran yang dapat diterapkan untuk
Slameto (2003:2) menyatakan belajar
meningkatkan hasil belajar dalam bidang tata
merupakan suatu usaha yang dilakukan setiap
busana yaitu dengan metode drill.
individu untuk mencapai suatu perubahan
tingkah laku baru, sebagai hasil pengalamannya Metode drill disebut juga metode latihan,
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. metode drill adalah metode mengajar yang tepat
Jihad (2008:12) menjelaskan pembelajaran untuk menanamkan sebuah kebiasaan,
merupakan inti dari proses pendidikan secara memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik, dan
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang dapat juga diterapkan untuk melatih ketangkasan,
peran utama. ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
Metode drill sangat cocok untuk melatih
Salah satu hal yang dapat menentukan
keterampilan motorik dan keterampilan psikis,
keberhasilan sebuah proses pembelajaran adalah
karena latihan sangat penting untuk dapat
metode pembelajaran. Penyajian materi akan
menguasai keterampilan (Djamarah, dan Zein,
lebih dimengerti siswa apabila didukung oleh
2002: 87). Roestiyah (2012: 125) berpendapat
metode pembelajaran yang tepat. Saat guru
bahwa metode drill merupakan sebuah cara
membantu siswa mencapai informasi, gagasan,
mengajar yang mengharuskan peserta didik
keterampilan, nilai, cara berpikir, dan tujuan
melakukan latihan, supaya peserta didik
mengekspresikan dirinya sendiri, guru
mempunyai ketangkasan atau ketrampilan yang
sebenarnya sedang mengajari siswa belajar
lebih optimal mengenai materi yang telah
(Joyce, dkk, 2009:7). Berdasarkan pemaparan
dipelajari. Dari kedua pendapat diatas dapat
tersebut maka metode pembelajaran merupakan
disimpulkan bahwa metode drill merupakan
salah satu cara yang digunakan untuk
aktivitas yang sama yang dilakukan secara
menyampaikan isi/materi pembelajaran.
berulang. Pengulangan itu sengaja dilakukan
Pemilihan metode pembelajaran harus
agar hubungan antara stimulus dengan suatu
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi
respon menjadi lebih kuat sehingga tidak mudah
pembelajaran, kompetensi guru, karakteristik
dilupakan.
siswa dan juga lingkungan/fasilitas pembelajaran.
Karena tidak ada satu metode mengajar yang

2
Peran Metode Pembelajaran Drill Dalam Pembelajaran Produktif di Bidang Tata Busana

Terdapat pula keunggulan dan kelemahan latihan yang telah didapatkan (f) Variasi latihan
metode drill. Sriyono, dkk (1992: 113) harus dikuasai oleh guru supaya siswa tidak
mengemukakan bahwa keunggulan metode drill merasa jenuh (g) Guru tidak boleh terburu-buru
diantaranya: (1) Materi yang diajarkan secara melangkah kepelajaran berikutnya sebelum
teratur akan lebih melekat pada diri siswa (2) pelajaran yang diajarkan dalam latihan
Guru dapat memberikan pengawasan, segera betul-betul matang, (h) Latihan secara individu
memberikan bimbingan dan koreksi akan lebih baik daripada latihan bersama.
sehinggandapat mendukung siswa agar lebih dini
Hamalik (2008: 97) menjelaskan peranan
melakukan perbaikan terhadap kesalahannya
latihan didalam kegiatan pembelajaran, yaitu: 1)
sehingga pembelajaran menjadi efisien, (3)
Siswa yang telah mendapatkan latihan akan
Pengetahuan atau keterampilan yang sudah
mendapatkan pengalaman baru, 2) Latihan bisa
terlatih bisa diterapkan pada kegiatan sehari-hari
mengoptimalkan hasil belajar, aspek belajar,
baik untuk kepentingan studi ataupun untuk
merubah perilaku siswa, yaitu: kebiasaan,sikap,
bekal hidup saat terjun di masyarakat.
keterampilan, penghargaan, pengertian, dan
Sedangkan Sagala (2014:218) menjelaskan lain-lain. 3) Latihan bisa mengasah kemampuan
beberapa kelemahan dari metode drill, antara berpikir dalam pemecahan masalah yang
lain: 1) Metode drill dapat menghambat inisiatif dihadapi 4) Latihan dapat mengoptimalkan
dan kreatifitas siswa, karena siswa diharuskan pembelajaran seperti: mengingat, meniru, dan
untuk menyesuaikan diri dengan pola tingkah menjawab 5) Latihan juga bisa menambah
laku yang baru (konformitas), 2) Latihan yang semangat belajar siswa.
dilakukan dengan terus menerus dan
Keterampilan di bidang tata busana
berulang-ulang akan menyebabkan kebosanan
meliputi desain, membuat pola, dan menjahit.
dan monoton, 3) Membentuk kebiasaan baru
Mata pelajaran keterampilan Tata Busana adalah
yang kaku, karena murid dilatih untuk memiliki
sebagian bekal keterampilan hidup kepada siswa.
kecakapan merespon secara otomatis tanpa perlu
Aktifitas pembelajaran keterampilan Tata
berpikir kritis, 4) Metode drill juga dapat
Busana secara keseluruhan juga merupakan
memunculkan sikap verbalisme pada siswa,
penerapan dari mata pelajaran lain dalam
karena siswa lebih sering dilatih menghafalkan
membuat sebuah produk yang dipraktikkan dan
dan menjawab soal dengan otomatis.
dibuat oleh siswa. Mata pelajaran keterampilan
Menurut Sriyono (1992:113) ada beberapa Tata Busana sebagai mata pelajaran muatan
syarat pemberian metode drill, diantaranya: (a) lokal, berperan dalam memberi kesempatan
Siswa harus tertarik dengan latihan yang siswa dalam mengasah dan memaksimalkan
diajarkan, dan menyadari latihan tersebut kompetensi keterampilan siswa dalam mata
sebagai kebutuhannya, (b) Siswa harus erlebih pelajaran keterampilan di bidang tata busana.
dulu mengetahui arti dan manfaat diadakan
Sesuai dengan Kurikulum 2013 mata
latihan, (c) Latihan harus disajikan dengan
pelajaran keterampilan di bidang tata busana
sistematis, tertib dan langkah demi langkah yaitu
meliputi: Pengetahuan Bahan Tekstil, Dasar
berurutan mulai dari dasar hingga akhir, (e)
Desain, Pembuatan Pola, Teknologi Menjahit,
Mengulangi, menerapkan, dan menanyakan
Desain Busana, Pembuatan Hiasan Busana,

3
Pembuatan Busana Custom Made, Pembuatan penelitian pendukung pada artikel ini merupakan
Busana Industri, dan Produk Kreatif dan seluruh jurnal penelitian yang membahas tentang
Kewirausahaan.. Mata pelajaran tersebut penerapan metode drill dalam pembelajaran
memerlukan latihan secara intensif dan berlanjut keterampilan di bidang tata busana.
untuk mengasah keterampilan, memperdalam
METODE
pemahaman dan menguasai berbagai
materi/teknik yang diajarkan kepada siswa, Pada kajian literatur ini dilakukan
sehingga siswa bukan hanya memahami teori penelusuran pustaka dengan sejumlah jurnal
namun juga mampu mempraktikkan dengan penelitian menggunakan Google Schoolar
proses dan hasil jadi yang tepat. dengan rentang tahun 2012-2020. Penelitian ini
difokuskan pada peran metode drill dalam mata
Selaras dengan pendapat dari Sudjana
pelajaran produktif di bidang tata busana. Pada
(2010: 86) yang mengatakan bahwa metode drill
pencarian kata kunci pertama yaitu “Peran
merupakan metode pembelajaran yang
Metode Drill Dalam Pembelajaran Produktif di
membimbing siswa untuk melakukan latihan
Bidang Tata Busana” ditemukan ±110 artikel
secara berulang-ulang dengan tujuan
yang terkait dengan variabel. Pencarian artikel
menyempurnakan ketrampilan agar menjadi
tersebut melalui proses identification, screening,
permanen. Sehingga diharapkan keterampilan di
dan eligibility melalui kriteria inklusi dan ekslusi
bidang tata busana yang sudah dikuasai oleh
hingga didapatkan sebanyak 8 artikel yang
siswa tidak hanya temporer, namun dapat
paling relevan. Berikut adalah skema proses
melekat dalam diri siswa dalam jangka waktu
pencarian artikel pada Gambar 1.
yang lama atau permanen.

Kajian literatur ini dilakukan dengan


bertujuan untuk membahas peran metode drill
dalam pembelajaran produktif di bidang tata
busana berdasarkan penelitian yang dilakukan di
Indonesia mulai dari tahun 2012 hingga 2020
dan telah terbukti keberhasilannya. Semua jurnal

4
Peran Metode Pembelajaran Drill Dalam Pembelajaran Produktif di Bidang Tata Busana

Gambar 1.

Inklusi : Artikel dari tahun 2012-2020


terpublikasi secara nasional

Eksklusi : Artikel dibawah tahun 2012

Inklusi : Full text, sesuai dengan judul


studi literatur

Eksklusi : Tidak sesuai dengan judul


literatur

Inklusi : Peran Metode Drill Dalam


Pembelajaran Produktif di Bidang
Tata Busana

Eksklusi : Modul, e-learning

Gambar 1. Flow chart pencarian artikel.

HASIL & PEMBAHASAN 2 Hasugian, Upaya Metode drill


P.S. (2012) Meningkat dapat
Berikut hasil pencarian artikel pada Tabel kan meningkatkan
1. Keaktifan aktivitas siswa
Tabel 1. Hasil Penelitian Yang Relevan Belajar dan hasil belajar
Siswa siswa pada
N Penulis Judul Hasil Penelitian Pada kompetensi
o Penelitian Pelajaran mengukur badan
Pembuata pria dan
1 Asatman, Penerapan Metode drill n Pola menggambar
R., & Metode dapat Dasar pola dasar
Triyanto, drill meningkatkan Kemeja kemeja
M. A. Untuk kemampuan dan Pria
(2016) Meningkat kemandirian Melalui
kan siswa pada Model
Kemampu kompetensi Pembelaja
an Siswa menggambar ran
Dalam busana pria. Latihan
Menggam (drill) Di
bar Kelas XI
Busana SMK
Pria Pembangu
nan

5
Daerah ran drill
Lubuk kelas X
Pakam busana 2
SMKN 3
3 Indriani, R. Metode Metode drill Blitar
(2016) drill untuk dapat
Pembuata meningkatkan
n Pola hasil belajar,
Dasar melatih siswa 7 Tarigan, D. Pengaruh Metode drill
Badan menjadi terampil R. L. Pengguna dapat
Wanita. dan disiplin pada (2016) an Metode meningkatkan
sub kompetensi Latihan hasil belajar
pembuatan pola Terhadap dalam
dasar badan Hasil pembuatan
wanita. Belajar hiasan busana
Pembuata
4 Manurung, Pengaruh Metode drill n Hiasan
L. (2015) metode dapat Busana
latihan meningkatkan
terhadap hasil belajar 8 Wahyuning Pengaruh Metode drill
hasil pada sub sih, L., & Metode dapat
belajar kompetensi Wening, S. drill meningkatkan
membuat pembuatan pola (2016) Terhadap pencapaian
pola rok rok Pencapaia kompetensi
pada n pembuatan
siswa Kompeten belahan golbi
kelas X si celana wanita
SMK Pembuata
Negeri 3 n Belahan
Pematang Golbi
Siantar Celana
Wanita di
5 Pangestika, Pengaruh Metode drill SMK
I. D. (2016) Pengguna dapat Negeri 9
an Metode meningkatkan Surakarta
drill hasil belajar
berbantua menggambar
n Video proporsi tubuh PEMBAHASAN
Tutorial
Terhadap Untuk mengetahui apa saja peran dari
Hasil
Belajar metode pembelajaran drill yang diterapkan pada
Desain pembelajaran produktif di bidang tata busana,
Busana
Siswa maka dalam pembahasan ini akan dianalisa
Kelas XI berbagai hasil penelitian dari artikel-artikel yang
SMK
Negeri 8 relevan. Berdasarkan pada Tabel 1.
Medan menunjukkan bahwa 8 artikel yang menjelaskan
6 Rachmawat Meningkat Metode drill mengenai penerapan metode drill pada mata
i, F.N. kan hasil dapat pelajaran produktif di bidang tata busana,
(2012) belajar meningkatkan
menggam aktivitas guru, ditemukan bahwa:
bar aktivitas siswa,
proporsi dan hasil belajar 1) Metode drill dapat meningkatkan hasil
tubuh siswa pada sub
belajar siswa
mengguna kompetensi
kan menggambar
metode proporsi tubuh Penelitian yang dilakukan oleh Hasugian
pembelaja (2012) yang menyimpulkan bahwa terjadi

6
Peran Metode Pembelajaran Drill Dalam Pembelajaran Produktif di Bidang Tata Busana

peningkatan aktifitas siswa dan hasil belajar penerapan metode drill dapat meningkatkan
siswa pada sub kompetensi mengukur badan pria hasil belajar menggambar proporsi tubuh.
setelah diterapkan metode pembelajaran drill.
Tarigan (2016) dalam penelitiannya juga
Pada siklus I mencapai ketuntasan belajar
mengemukakan bahwa metode latihan yang
sebanyak 19 orang (63,33%), hingga pada siklus
diterapkan untuk mempelajari hiasan pada
II mencapai ketuntasan sebanyak 27 orang
busana mendapatkan hasil yang lebih tinggi
(90%). Dalam menggambar pola dasar kemeja
dibandingkan dengan hasil belajar pembuatan
pria pada siklus I mencapai ketuntasan belajar
hiasan busana menggunakan metode
sebanyak 18 orang (60%) hingga pada siklus II
konvesional. Pada penerapan metode latihan
mencapai ketuntasan sebanyak 26 orang
diketahui hasil belajar yang diperoleh yaitu nilai
(86,67%). Dalam aktivitas belajar siswa pada
rata-rata sebesar 38 dan standar deviasi 10,11
siklus I mencapai 76,8% hingga pada siklus II
dengan memiliki kecenderungan nilai tinggi
aktivitas belajar siswa meningkat menjadi
sebesar 83,33 %. Sedangkan pada penerapan
sebesar 88,4%.
metode konvensional diperoleh nilai rata-rata
Dalam penelitian yang dilakukan oleh 33 dan standar deviasi 14,5 dengan memiliki
Manurung (2015) menjelaskan bahwa hasil tingkat kecenderungan tidak tinggi tidak rendah
pembuatan pola rok yang diajarkan pada siswa tetapi memiliki persentase 66,67 %. Hal ini
kelas X SMK Negeri 3 Pematang Siantar dengan dikarenakan selama diterapkan metode drill,
metode demonstrasi memiliki hasil lebih rendah siswa mendapatkan banyak latihan serta dituntut
dibandingkan dengan hasil membuat pola rok untuk menjadi disiplin dan mandiri, sehingga
dengan metode latihan. Hal ini dibuktikan siswa lebih menguasai materi pembuatan hiasan
dengan pengambilan sampel penelitian secara busana.
acak yaitu sebanyak 30 orang untuk metode
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh
latihan dan sebanyak 30 orang untuk metode
Wahyuningsih (2016) menjelaskan bahwa
demonstrasi. Sehingga jumlah keseluruhan
penerapan metode pembelajaran drill juga
sampel sebanyak 60 orang yang mencapai sub
memiliki pengaruh yang signifikan pada hasil
kompetensi membuat pola rok. Lebih tingginya
pencapaian kompetensi. Hal ini dibuktikan
hasil pembuatan pola rok dengan menggunakan
melalui signifikansi 0,05 yang berarti
metode drill dikarenakan siswa sering
pencapaian kompetensi siswa dilihat dari jumlah
mendapatkan latihan sehingga dapat
siswa yang mencapai KKM melalui penerapan
mematangkan materi yang diajarkan.
metode drill berbantuan media video memiliki
Pangestika (2016) menyampaikan bahwa pencapaian kompetensi yang lebih tinggi
hasil belajar menggambar proporsi tubuh pada dibandingkan dengan pencapaian kompetensi
siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 8 yang menerapkan metode pembelajaran
Medan pada kelas ekperimen menunjukkan hasil konvensional. Hal ini dikarenakan pada
yang cenderung lebih tinggi yaitu 100% penerapan metode drill, siswa banyak
dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu sebesar mendapatkan latihan, serta dituntut untuk
77,78%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa disiplin dan mandiri sehingga dapat lebih
menguasai materi. Dapat disimpulkan bahwa

7
penerapan metode drill berbantuan media video 3) Metode drill dapat meningkatkan aktivitas
pada sub kompetensi pembuatan belahan golbi guru
celana wanita lebih efektif dibandingkan dengan
Pada penelitian yang dilakukan oleh
penerapan metode pembelajaran konvensional.
Rachmawati (2012) mengemukakan bahwa
Pelaksanaan metode drill juga dapat
terjadi peningkatan pada keseluruhan aspek yang
dikombinasikan dengan media lain supaya tidak
diamati selama penerapan metode pembelajaran
monoton.
drill , yaitu: 1) Peningkatan yang terjadi dalam
2) Metode drill dapat meningkatkan aktivitas aktivitas guru dikarenakan guru telah
siswa melaksanakan fase-fase metode pembelajaran
drill dengan tepat dan disiplin sehingga dapat
Pada penelitian yang dilakukan oleh
merefleksi kekurangan yang terjadi pada proses
Asatman (2016) bahwa penerapan metode drill
pembelajaran sebelumnya, 2) Peningkatan yang
pada sub kompetensi menggambar busana pria
terjadi dalam aktivitas siswa setelah mengikuti
diketahui mengalami peningkatan secara
langkah-langkah metode pembelajaran drill yang
bertahap di setiap siklusnya yaitu mulai dari 20
dipandu oleh guru dengan disiplin, 3)
siswa sebelum diterapkan metode drill sampai
Peningkatan yang terjadi pada hasil belajar siswa
pada siklus ketiga mencapai 39 siswa. Hasil
dikarenakan siswa sudah terlatih secara intens
penelitian tersebut membuktikan bahwa terdapat
secara berulang dengan guru sehingga siswa
peningkatan pada kemampuan siswa dalam
dapat mengerjakan dan menyelesaikan seluruh
menggambar busana pria setelah diterapkan
tugas pada sub kompetensi menggambar
metode drill.
proporsi tubuh dengan hasil yang maksimal dan
Indriani (2016) dalam penelitiannya memuaskan.
berpendapat bahwa metode drill berperan
Berdasarkan analisa yang dilakukan
meningkatkan hasil belajar karena siswa merasa
terhadap 8 jurnal dengan topik penerapan
diperhatikan oleh guru, dinilai setiap prosesnya,
metode drill dalam mata pelajaran produktif di
dihargai hasil kerjanya, juga pada saat siswa
bidang tata busana, diketahui bahwa metode drill
ingin mengajukan pertanyaan ada rasa percaya
berperan dalam 1) Meningkatkan hasil belajar
diri. Pada sub kompetensi Pembuatan Pola Dasar
siswa dalam sub kompetensi mengukur badan
Badan Wanita, siswa mendapatkan banyak
pria, sub kompetensi membuat pola rok, sub
latihan/praktik sehingga siswa menjadi trampil,
kompetensi menggambar proporsi tubuh, sub
disiplin, dan menguasai materi dalam sub
kompetensi pembuatan hiasan busana, dan sub
kompetensi membuat pola dasar wanita,
kompetensi pembuatan belahan golbi celana
sehingga bisa menyelesaikan tugas praktik
wanita, 2) Meningkatkan aktivitas siswa pada
dengan tepat waktu. Dengan diterapkannya
sub kompetensi menggambar busana pria, sub
metode drill berhasil meningkatkan kemampuan
kompetensi pembuatan pola dasar dadan wanita,
siswa sehingga membuat siswa dapat belajar
dan 3) Meningkatkan aktifitas guru dalam sub
mandiri dan berfikir kreatif selama proses
kompetensi menggambar proporsi tubuh.
pembelajaran dengan kepercayaan diri yang
tumbuh pada diri siswa untuk mengerjakan
tugas.

8
Peran Metode Pembelajaran Drill Dalam Pembelajaran Produktif di Bidang Tata Busana

PENUTUP UCAPAN TERIMA KASIH


Simpulan 1. Prof. Dr. Nurhasan, M. Kes selaku Rektor
Universitas Negeri Surabaya.
Berdasarkan pembahasan terhadap 8 jurnal
2. Dr. Maspiyah. M. Kes selaku Dekan Fakultas
yang relevan, didapatkan kesimpulan bahwa Teknik, Universitas Negeri Surabaya.
metode drill berperan dalam: 1) Meningkatkan 3. Dr. Hj. SriHandajani, S. Pd., M. Kes selaku
hasil belajar siswa dalam sub kompetensi Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
mengukur badan pria, sub kompetensi membuat Surabaya.
pola rok, sub kompetensi menggambar proporsi 4. Dr. Lutfiyah Hidayati, S. Pd., M. Pd selaku
tubuh, sub kompetensi pembuatan hiasan busana, Ketua Program Studi S1 Pendidikan Tata
Busana, dan selaku Dosen Pembimbing
dan sub kompetensi pembuatan belahan golbi Skripsi/Artikel Ilmiah.
celana wanita, 2) Meningkatkan aktivitas siswa
5. Kedua orang tua, Bpk. Faujan dan Ibu
pada sub kompetensi menggambar busana pria, Sulanjari yang telah memberikan dukungan dan
sub kompetensi pembuatan pola dasar dadan doa selama saya menempuh pendidikan di
Universitas Negeri Surabaya.
wanita, dan 3) Meningkatkan aktifitas guru
6. Mas Bagus Satria yang telah mendampingi,
dalam sub kompetensi menggambar proporsi memberikan dukungan dan doa hingga artikel
tubuh. ilmiah ini dapat saya selesaikan.
7. Rekan-rekan S1 Pendidikan Tata Busana
Saran 2016 yang saling mendukung dan membantu
Saran yang dapat diberikan yaitu, selama proses pengerjaan Artikel Ilmiah ini
hingga selesai.
1) Untuk guru, diharapkan agar menerapkan
metode latihan (drill) dalam pembelajaran DAFTAR PUSTAKA
produktif di bidang tata busana sehingga
[1] Ali, M. 2004. Guru Dalam Proses Belajar
pemahaman dan keterampilan siswa menjadi Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
lebih maksimal dan guru dapat merefleksi [2] Asatman, R., & Triyanto, M. A. (2016).
kekurangan yang terjadi pada proses Penerapan Metode Drill Untuk
Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam
pembelajaran sebelumnya.
Menggambar Busana Pria. E-Journal
Pendidikan Teknik Busana-S1, 5(2).
2) Untuk siswa, diharapkan agar selalu disiplin
drdan patuh pada arahan guru saat proses [3] Jihad, A. 2008. Evaluasi Pembelajaran.
Jakarta: Multi Press.
pembelajaran, dan lebih sering berlatih baik saat
sekolah maupun saat di rumah sehingga mampu [4] Ernawati, dkk. (2008) Tata Busana untuk
SMK jilid 2 diterbitkan oleh: Direktorat
menguasai materi dan terampil. Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan
3) Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Dasar dan Menengah, Departemen
metode drill berperan dalam meningkatkan hasil Pendidikan Nasional, diperbanyak oleh PT
Macanan Jaya Cemerlang Klaten.
belajar siswa, aktifitas siswa, dan juga aktivitas
guru dalam pembelajaran keterampilan di bidang [5] Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan
Pembelajaran. 2008. Jakarta: Bumi Aksara.
tata busana, maka diharapkan guru menerapkan
[6] Hasugian, P. S. (2012). Upaya
metode pembelajaran drill pada pembelajaran
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa
produktif di bidang tata busana. Pada Pelajaran Pembuatan Pola Dasar
Kemeja Pria Melalui Model Pembelajaran

9
Latihan (Drill) Di Kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi (Doctoral dissertation,
Pembangunan Daerah Lubuk Pakam Tahun UNIMED).
Ajaran 2011/2012 (Doctoral dissertation,
UNIMED). [18] Wahyuningsih, L., & Wening, S. (2016).
Pengaruh Metode Drill Terhadap
[7] Indriani, R. (2016). Metode Drill untuk Pencapaian Kompetensi Pembuatan
Pembuatan Pola Dasar Badan Wanita. Belahan Golbi Celana Wanita di SMK
Tahun XVII, Nomor 1, Februari Negeri 9 Surakarta. E-Journal Pendidikan
2016:11-19. Teknik Busana, 5(4).

[8] Joyce, dkk. (2009). Models of teaching


model-model pengajaran (edisi delapan).
(terjemahan achmad fawaid dan ateilla
mirza). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

[9] Manurung, L. (2015). Pengaruh metode


latihan terhadap hasil belajar membuat
pola rok pada siswa kelas X SMK
Negeri 3 Pematang Siantar (Doctoral
dissertation, UNIMED).

[10] Sudjana, N. (2010). Dasar- Dasar Proses

belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

[11] Pangestika, I. D. (2016). Pengaruh


Penggunaan Metode Drill Berbantuan
Video Tutorial Terhadap Hasil Belajar
Desain Busana Siswa Kelas XI SMK
Negeri 8 Medan (Doctoral dissertasion,
UNIMED).

[12] Rachmawati, F.N. (2012). Meningkatkan


hasil belajar menggambar proporsi tubuh
menggunakan metode pembelajaran Drill
kelas X busana 2 SMKN 3 Blitar (Doctoral
dissertation, Tesis S1 Program Studi
Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya. Surabaya.
eJournal), 2(1):60-64.
[13] Roestiyah. (2012). Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

[14] Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-faktor


yang mempengaruhinya. Jakarta:Rineka
Cipta.

[15] Sriyono, dkk. 1992. Teknik Belajar


Mengajar Dalam CBSA. Jakarta: Rineka
Cipta.

[16] Djamarah, S. B, dan Zein, A. 2002.


Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka
Cipta.

[17] Tarigan, D. R. L. (2016). Pengaruh


Penggunaan Metode Latihan Terhadap
Hasil Belajar Pembuatan Hiasan Busana
Pada Siswa Kelas XI Kriya Tekstil SMK

10

Anda mungkin juga menyukai