Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS


ANALISIS LAPORAN KEAUNGAN

Oleh :
Daniya Fatima Salsabila (1910313320019)

Dosen pengampu :
Lili Safrida S.E.,M.Si.,Ak.

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
Analisis rasio likuiditas pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Tahun 2018

Current Ratio
aktiva Lancar 43268
=
Utang Lancar 46261

= 0,935 (kondisi buruk)

Quick Ratio
asset lancar−persediaan 43268−717
=
Utang Lancar 46261

= 0,919 (kondisi buruk)

Cash ratio
Kas atau setara kas 17439
=
Utang Lancar 46261

= 0,377 (kondisi buruk)

Tahun 2019

Current ratio
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 41722
=
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 58369

= 0,714 (kondisi buruk, terjadi penurunan)

Quick ratio

𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓−𝒑𝒆𝒓𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂𝒂𝒏 𝟒𝟏𝟕𝟐𝟐−𝟓𝟖𝟐


=
𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓 𝟓𝟖𝟑𝟔𝟗

= 0,705 (kondisi buruk, terjadi penurunan)


Cash ratio
kas atau setara kas 18242
=
Utang Lancar 58369

= 0,312 (kondisi buruk, terjadi penurunan)

Tahun 2020

Current ratio
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 46503
=
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 69093

= 0,673 (kondisi buruk, terjadi penurunan)


Quick ratio
asset lancar−persediaan 46503−582
=
Utang Lancar 69093

= 0,664 (kondisi buruk, terjadi penurunan)


Cash ratio
kas atau setara kas 20589
=
Utang Lancar 69093

= 0,298 (kondisi buruk, terjadi penurunan)


Analisa Current Ratio
Standar industri dari current ratio sendiri adalah 2 kali atau 200%. Bisa kita lihat pada tahun 2018
rata-rata indutrinya nilai current ratio sebesar 93,5% pada tahun 2018, 71,4% pada tahun 2019,
dan 67,3% pada tahun 2020. Dapat dikatakan perusahaan mengalami kesulitan untuk memenuhi
kewajiban lancarnya karena nilai current ratio kurang dari 100% selama 3 tahun terakhir dan itu
merupakan keadaan yang buruk. Current ratio perusahaan tersebut menurun setiap tahunnya.
Sehingga dapat dikatakan tingkat likuiditas dalam keadaan buruk karena tidak dapat memenuhi
kewajiban lancarnya.

Analisis Quick Ratio

Standar industri dari quick ratio sendiri adalah 1,5 kali atau 150%. Nilai quick ratio pada tahun
2018 adalah 91,9% , lalu ditahun 2019 menurun menjadi 70,5% dan terjadi penurun lagi ditahun
2020 yaitu menjadi 66,4%. Rata-rata quick ratio perusahaan ini Iumayan jauh dari rata-rata karena
rutin terjadi penurunan selama 3 tahun terakhir. Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu
menjual persediannya jika ingin melunasi utang lancar, atau dapat menjual surat berharga ataupun
penagihan piutang.

Analisis Cash Ratio

Standar industri dari cash ratio sendiri adalah 1 kali atau 100%. Dapat kita lihat bahwa pada tahun
2018 rata-rata cash rationya 37,7%, lalu terjadi penurunan ditahun 2019 menjadi 31,2% dan terjadi
penurunan lagi tahun 2020 yaitu 29,8%. Dapat disimpulkan terjadi penurunan selama 3 tahun
berturut-turut. Dari analisis cash ratio diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya cash ratio
yang terus menurun menunjukkan adanya uang kas yang kurang dibandingkan tingkat kebutuhan.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kondisi perusahaan buruk.

Anda mungkin juga menyukai