Anda di halaman 1dari 9

Nama : Keisya M M Kilmanun

Nim : 1710024
SP Kep Menjelang Ajal

Penatalaksanaan gangguan jiwa


Prinsip Eklektik-Holistik
 Eklektif : Pendekatan scr rinci & selektif thd hal yg sangat diperlukan
 Holistik : Manusia sebagai kesatuan utuh, tak bisa dipisahkan
 Mns terdiri 3 aspek, organobiologis,psikologis-edukatif, sosial-kultural-----
etiologi & landasan terapi
Penatalaksanaan gangguan jiwa
• Psikofarmaka
• Psikoterapi dan Konseling
• Cara pengobatan lain
• Merujuk pada ahli kesehatan jiwa
Langkah-langkah menggunakan psikofarma
• Identifikasi jenis gangguan, tegakkan diagnosis
• Upayakan pemilihan obat yg tepat
• Jelaskan bagaimana cara & berapa lama
• Pengawasan Efek Samping Obat
• Hindari penggunaan obat terlalu singkat untuk anti depresan, jangka waktu
terlalu lama untuk obat tidur
• Cegah keinginan untuk pemberian obat seperti sebelumnya
Dosis Anti psikotik Tipikal :
• Chlorpromazine 150-1800 mg/hari
• Flufenazine 5-15 mg/hari
• Trifluoperazine 5-30 mg/hari
• Perpenazine 8-24 mg/hari
• Haloperidol 1.5-30 mg/hari
Gejala overdosis
• Tampil dalam bentuk depresi CNS (somnolen, tidur yang dalam, atau
coma) dan hipotensi.
• Dapat pula gelisah/ agitasi, convulsi, panas tinggi, perubahan EKG atau
gejala ext.piramidal.
• Bila terjadi- Stop obat, rawat di RS

Konsultasi spesialistik
 Jika setelah 2 minggu pengobatan efektif, tidak ada perbaikan.
 Pada kasus efek samping motorik berat atau timbul demam tinggi, kekakuan,
hipertensi,-- hentikan pemberian antipsikotik dan rujuk

Jenis Dosis Efek Ekstrapiram Aticholiner Hipotens


Antipsikotik mg/h Seda idal gik i
ari si Orthosta
tik

Clozapine 300- +++ 0/+ +++ +++


(Clozaril) 900
dibagi
2-3
kali/h
ari

Olanzapine 5-20 + 0/+ +/++ +


(Zyprexa) dibagi
1-2
kali/h
ari

Quetiapine(Seroq 150- + 0/+ 0/+ +


uel) 600
dibagi
2-3
kali/h
ari

Risperidone(Risp 1-6 + 0/+ 0/+ +


erdal) dibagi
2-3
kali/h
ari

(Abilify)

(lodapin)

gambaran obat antipsikotik oral atipikal

Obat-obat utk gg bipolar


 Keputusan utk memulai pengobatan hrs dilakukan ahli
 Pemakaian Litium, hrs ada fasilitas pemeriksaan kadar obat dalam darah
 Jika tidak ada ahli, valproat & Karbamazepin lebih aman
 Jangka waktu pengobatan panjang, minimal 2 th
ANTIDEPRESAN
 Antidepresan efektif untuk ggn depresi dan berbagai jenis ggn cemas.
 Antidepresan digolongkan menjadi:
1. Trisiklik (TCA) contohnya amitriptyline, imipramin, clomipramin.
2. SSRI contohnya: paroxetine, fluoxetine, fluvoxamine, sertraline.
3. Golongan lainnya contohnya mirtazapine, trazodone
Indikasi, Efek Samping Dan Cara Pemberian
Indikasi
 Depresi berat.
 Bila depresi berat dengan ciri psikotik maka dikombinasi dengan
pemberian antipsikotik.
 Depresi dengan afek yang melancholic
 Beberapa jenis anxietas
 Clomipramine banyak digunakan untuk ggn obsessif kompulsif.

Efek Samping
- Sedasi, mulut kering, hipotensi ortostatik,dizziness, konstipasi, takikardia,
heart block
- Hati hati pada pasien usia lanjut, dan kondisi medik lain khususnya
jantung. karena sangat sensitif dengan efek samping yang berkaitan
dengan reseptor kolinergik dan alpa adrenergik.
- Indeks terapeutik yang sempit shg bahaya over dosis.
Cara pemberian
- Dimulai dengan dosis rendah. Ditingkatkan secara bertahap setelah 7 – 10
hari bila tidak ada reaksi
- Setelah 2 minggu tetap tidak ada reaksi, dosis boleh ditingkatkan lagi
- Reaksi klinik mungkin dapat dicapai setelah 4 minggu
- Pada usia lanjut , berikan dosis kecil dan titrasi untuk meminimalkan
toksisitas
- Penghentian obat secara mendadak dapat menimbulkan rebound fenomen
dan efek samping cholinergic
SSRI
- Efektif untuk depresi dan beberapa gangguan cemas. (OCD, Panic, Fobia
social)
- Efektif untuk komorbid depresi dengan gangguan fisik (jantung, kejang,
trauma kepala, stroke, dementia, parkinson, astma,glaucoma dan cancer
- Level puncak dalam darah setelah 6 jam.
- Penyerapan diusus tidak dipengaruhi oleh makanan
Efek samping
- Dizziness sementara, mengantuk, tremor,berkeringat, sakit kepala, mulut
kering, diare, mual muntah, penurunan berat badan(sementara).
- Kd-kd cemas dan insomnia (fluoxetine)
- Somnolen atau mengantuk berat (paroxetine)
- Diare (sertraline)
- Pada minggu pertama sering menimbulkan gejala cemas, gelisah,
insomnia, dan ggn pencernaan
- Terangkan kepada pasien, bahwa gejala diatas akan hilang dengan
berlalunya waktu
- Pemberian BZD sementara dapat mengurangi lama dan beratnya gejala
- Penghentian obat secara mendadak dapat menimbulkan gejala bersifat
sementara, misalnya lemas, kesemutan,dizziness
- Fluoxetine dapat menyebabkan hipoglikemia, pasien yang mendapat terapi
insulin harus ada penyesuaian
Benzodiazepine
- Semua BZD mempunyai efek anxiolitik, hipnotik, relaksasi otot dan
antikonvulsan.
- Indikasi utama adalah mengurangi anxietas (cemas) dan Insomnia jk
pendek.
- Efektif untuk mengatasi insomnia jangka pendek.
- Penggunaan untuk pasien anxietas harus dinilai setiap 4 –6 bulan.
- Kurang efektif untuk mengatasi depresi bahkan dapat mencetuskan atau
memperberat depresi.
Psikoterapi Suportif
Terapi scr psikologis utk memberi dorongan pasien dlm mengatasi kejiwaannya
- Reassurance, meyakinkan pasien akan kemampuannya, misal memberi
dukungan & umpan balik thd hal positif
- Sugesti, saran/dorongan utk atasi mslh
- Ventilasi, terapis bertindak sbg pendengar yg baik
PROSES KEPERAWATAN
- Interactive, problem solving process
- Cara mencapai tujuan asuhan keperawatan yang sistematis dan individual
- Menghargai otonomi dan kebebasan individu membuat keputusan
- Perawat dan klien membangun hubungan saling percaya untuk
memaksimalkan kekuatan, mempertahankan integritas dan meningkatkan
respon adaptif
Tujuan Asuhan Keperawatan :
o Memaksimalkan interaksi positif pasien dengan lingkungan

o Meningkatkan derajad kesejahteraan/kesehatan


o Meningkatkan aktualisasi diri

PROSES KEPERAWATAN JIWA


o Suatu cara asuhan
o Metodologi pemberian asuhan keperawatan

o Dimiliki oleh perawat


o Salah satu ciri kemandirian perawat

o Hakekatnya merupakan problem solving


o Tahapan : pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, evaluasi yang berkesinambungan
Proses keperawatan jiwa :
o unik dalam pelaksanaannya
o masalah pasien tidak dapat dilihat secara langsung
o gejala yang berbeda-beda
o penyebabnya bervariasi
o klien tidak mampu bercerita
o menceritakan hal yang berbeda dengan yang dialaminya
“perawat jiwa membutuhkan kejelian dalam melaksanakan proses keperawatan”
Kemampuan yang harus dimiliki PERAWAT JIWA (Stuart dan Sundeen, 1995):
o kesadaran / tilik diri (self awareness)
o mengobservasi dengan akurat
o berkomunikasi secara terapeutik
o berespon secara efektif
KUNCI UTAMA
Terbinanya Hubungan Saling Percaya
Untuk mendapatkan data pengkajian, Klien harus ikut serta dalam askep
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
serangkaian tindakan yang dapat dilaksanakan untuk mencapai setiap tujuan khusus
Dalam melakukan rencana :
- Perawat kesehatan jiwa mengembangkan rencana asuhan yang
menggambarkan intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan.
- Rencana asuhan digunakan untuk memandu intervensi terapeutik secara
sistematis dan mencapai hasil klien yang diharapkan.
Berdasarkan survey masalah yang dilakukan di beberapa rumah sakit jiwa ditemukan
ada 7 masalah keperawatan utama pasien yang dirawat meliputi:
- Risiko perilaku kekerasan
- Gangguan sensori persepsi: halusinasi
- Isolasi sosial
- Gangguan proses pikir: waham
- Risiko bunuh diri
- Defisit perawatan diri
- Gangguan konsep diri: harga diri rendah
- Ansietas
- Kehilangan
- Konsep diri
EVALUASI DENGAN PENDEKATAN SOAP
S : respon subjektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan
O : respon objektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan
A : analisa terhadap data subjektif dan objektif untuk menyimpulkan apakah masalah
masih tetap ada, muncul masalah baru atau ada data yang kontradiksi terhadap
masalah yang ada
P : tindak lanjut berdasarkan hasil analisa respon pasien
RENCANA TINDAKAN LANJUT (P)
1. Rencana dilanjutkan
2. Rencana dimodifikasi
3. Rencana dibatalkan
4. Rencana selesai
PROSES KEPERAWATAN JIWA
DEFINISI
Proses keperawatan merupakan metode pemberian asuhan keperawatan pada pasien
(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) yang logis, sistematis, dinamis dan
teratur
(Depkes, 1994)
Suatu metoda pemberian asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional ( Kozier,
1991 )
Metode pemberian asuhan keperawatan yang terorganisir dan sistematis, berfokus
pada respon yang unik dari individu atau kelompok individu terhadap masalah
kesehatan yang aktual dan potensial ( Rosalinda, 1986 )
Suatu aktifitas yang dinamik dan berkelanjutan yang meliputi interaksi perawat klien
dan proses pemecahan masalah ( Schultz dan videbeck, 1998 )

Anda mungkin juga menyukai