BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS DDALU SEPULUH SUMATRA UTARA TAHUN
2021
DISUSUN
SYARIAH
NIM : 2115302107
T/A: 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul ”PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
GIZI DALAM KEHAMILAN DI PUKESMAS DALU SEPULUH SUMATRA UTARA TAHUN
2021” Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam Penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat di harapkan oleh tim penulis demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Tim penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
semua, terutama bagi tim penulis sendiri. Semoga Allah memberkahi makalah ini sehingga
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian................................................................................................... 5
1. Manfaat Teoritis.................................................................................................. 5
2. Manfaat Praktis.................................................................................................... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori............................................................................................................ 7
1. Konsep Perilaku................................................................................................... 7
a. Pengertian Perilaku......................................................................................... 7
b. Proses Pembentukan Perilaku....................................................................... 8
c. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan....................................... 8
d. FaktorYang Mempengaruhi Perilaku........................................................... 9
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Air susu ibu (ASI) eksklusif adalah pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi, tanpa cairan
atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat dalam bentuk tetes atau sirup
atau pemberian ASI oleh ibu tidak secara penuh selama 6 bulan awal dan diselingi oleh susu
formula.((2)
Suatu penelitian di Ghana yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menunjukkan 16%
kematian bayi dapat dicegah dengan pemberian ASI sejak pertama kelahirannya. Angka ini naik
22% jika pemberian ASI dimulai dalam 1 jam pertama setelah kelahiran bayi. ((3)
450/Menkes/SK/IV/2018 telah menetapkan bahwa pemberian ASI secara eksklusif bagi bayi di
Indonesia adalah sejak lahir sampai dengan bayi berumur 6 bulan, dan semua tenaga kesehatan
agar menginformasikan kepada semua ibu yang baru melahirkan untuk memberikan ASI secara
eksklusif.((4)
Menurut Dirjen Gizi dan KIA masalah utama masih rendahnya penggunaan ASI di
Indonesia adalah faktor sosial budaya, kurangnya pengetahuan ibu hamil, keluarga dan
masyarakat akan pentingnya ASI, serta jajaran kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung
Peningkatan Pemberian ASI (PP-ASI). Masalah ini diperberat dengan gencarnya promosi susu
formula dan kurangnya dukungan dari masyarakat, termasuk institusi yang memperkerjakan
perempuan yang belum memberikan tempat dan kesempatan bagi ibu menyusui di tempat kerja
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan pemberian ASI di
Indonesia saat ini memprihatinkan, persentase bayi yang menyusui eksklusif sampai dengan 6
bulan hanya 15,3 persen. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong
peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah. Padahal kandungan ASI kaya akan karotenoid
dan selenium, sehingga ASI berperan dalam sistem pertahanan tubuh bayi untuk mencegah
berbagai penyakit. Setiap tetes ASI juga mengandung mineral dan enzim untuk pencegahan
penyakit dan antibodi yang lebih efektif dibandingkan dengan kandungan yang terdapat dalam
susu formula.((6)
Pada penelitian lain dikatakan pemberian ASI secara eksklusif dan susu formula adalah
ibarat dua keping mata uang, semakin singkat pemberian ASI secara eksklusif berarti semakin
awal/dini waktu pemberian susu formula. Pemberian susu formula yang semakin awal inilah
yang menyebabkan meningkatnya pertambahan berat dan tinggi badan. Dari pengamatan yang
dilakukan Kagan (1955) seperti dikutip Pudjiadi (1983), ternyata kenaikan berat badan bayi
prematur yang mendapat susu formula lebih cepat dibandingkankan dengan yang mendapat ASI.
Hal ini disebabkan oleh bertambahnya air dalam tubuh sehubungan dengan masuknya mineral
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang peranan penting ASI
terhadap pertumbuhan bayi dengan melihat pertambahan berat badan antara bayi yang
mengkonsumsi ASI eksklusif dan bayi yang mengkonsumsi ASI noneksklusif atau susu formula.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu “Apakah ada
perbedaan pertambahan berat badan bayi umur 0 – 6 bulan yang mengkonsumsi Air Susu Ibu
Tujuan Penelitian
Tujuan umum
Untuk mengetahui perbedaan pemberian ASI eksklusif dan noneksklusif terhadap
Tujuan khusus
Mengidentifikasi jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dan ASI noneksklusif.
Menganalisa perbedaan berat badan bayi 0 – 6 bulan yang mengkonsumsi ASI eksklusif dan
ASI noneksklusif.
Manfaat Penelitian
Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan, memperluas ilmu pengetahuan dalam pengembangan ilmu serta
Sebagai bahan masukan untuk peningkatan cakupan program khususnya kesehatan ibu dan
anak.
Dengan diketahui pengaruh ASI eksklusif terhadap tingkat pertumbuhan bayi akan menjadi
informasi bagi dokter untuk dapat memberikan edukasi yang baik di mulai pada saat hamil
Bagi Masyarakat
Mengetahui manfaat pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan, khusunya bagi ibu –
TINJAUAN PUSTAKA
padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat dalam bentuk tetes atau sirup sampai usia 6
bulan.((1)
World Health Organizations (WHO) dan United Nations International Children's Emergency
Fund (UNICEF) merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk memulai dan mencapai ASI
eksklusif : ((4)
Menyusui secara ekslusif hanya ASI. Artinya, tidak ditambah makanan atau minuman lain,
Menyusui kapanpun bayi meminta (on-demand), sesering yang bayi mau, siang dan malam.
Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan, disaat tidak bersama anak.
memberikan ASI eksklusif selama 4-6 bulan. Namun pada tahun 2019, setelah melakukan telaah
artikel penelitian secara sistematik dan berkonsultasi dengan para pakar, WHO merevisi
rekomendasi ASI eksklusif tersebut dari 4-6 bulan menjadi 6 bulan (180 hari), kemudian
dilanjutkan selama 2 tahun dengan panambahan makanan pendamping yang tepat waktu, aman,
Air Susu Ibu secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan bayi, misalnya ASI dari seorang
ibu yang kebutuhan bayi prematur. Komposisinya akan berbeda dengan ASI yang dihasilkan
oleh ibu yang melahirkan bayi cukup bulan.ASI yang keluar pada menit-menit pertama
menyusui disebut foremilk sedangkan ASI yang keluar pada saat akhir menyusui disebut
hindmilk.ASI merupakan gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang disesuaikan
dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik
Bayi saat lahir akan membuat zat kekebalan cukup banyak sehingga mencapai kadar
protektif pada waktu berusia 9 sampai 12 bulan. Pada saat kadar zatnya menurun dan yang
dibentuk oleh badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi kesenjangan kekebalan pada bayi,
maka bayi perlu diberi ASI, karena ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan
Kecerdasan berkaitan erat dengan otak maka jelas bahwa faktor yang mempengaruhi
perkembangan kecerdasan adalah pertumbuhan otak dan faktor penting dalam proses
pertumbuhan otak adalah nutrisi.Nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi, banyak
terdapat dalam ASI, karena kandungan daripada ASImencakup semua yang diperlukan dalam
pertumbuhan otak terutama taurin, laktosa, asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, Omega-3,
Omega-6).((9)
Adapun kandungan dari air susu ibu (ASI) ialah diantaranya : ((11)
Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh, kualitas protein sangat penting selama satu tahun
pertama kehidupan bayi.Protein yang utama adalah whey. Whey adalah protein yang halus,
lembut, mudah dicerna. ASI mengandung Akfa Laktalbumin, serta protein lainnya yaitu taurin,
yang merupakan protein otak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak, susunan syaraf,
pertumbuhan retina. Laktoferin adalah protein yang mengangkut zat besi dari ASI ke darah
sebagai pembunuh / penghancur bakteri yang jahat dan memberikan bakteri usus yang baik
menghasilkan vitamin. Lysosyme adalah suatu kelompok antibiotik alami didalam ASI.
Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah – ubah kadarnya. Kadarnya
bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan kalori untuk bayi yang sedang tumbuh.
Karbohidrat
Karbohidrat utama ASI adalah laktosa, ASI mengandung lebih banyak laktosa dibandingkan
dengan susu mamalia lainnya. Laktosa diperlukan untuk pertumbuhan otak, meningkatkan
penyerapan kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang, dan meningkatkan
pertumbuhan bakteri usus yang baik yaitu laktobacillus lifidusdan fermentasi laktosa akan
Berdasarkan waktu diproduksi, ASI mengalami perubahan selama beberapa periode tertentu.
ASI stadium I
ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh
kelnjar payudara dari hari ke-1 sampai hari ke-4, volume berkisar 150-300/24 jam. Kolostrum
berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi - komposisi lemak dan sel – sel
hidup. Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium
sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Hal ini
menyebabkan bayi yang mendapat ASI pada minggu ke-1 sering defekasi dan berwarna. ((12)
ASI stadium II
ASI stadium II adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke-4 sampai hari ke-10.
Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin tinggi dan jumlah
volume ASI semakin meningkat. Pada masa ini pengeluaran ASI mulai stabil begitu juga dengan
ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke-10 sampai seterusnya.
ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus menerus berubah yang disesuaikan dengan
perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan
Susu formula merupakan susu sapi yang susunan nutrisinya diubah sedemikian rupa
sehingga dapat diberikan kepada bayi tanpa memberikan efek samping. Susu formula sebelum
digunakan untuk makanan bayi, susunan nutrisi susu formula harus diubah hingga cocok untuk
bayi. Sebab ASI merupakan makanan yang ideal sehingga perubahan yang dilakukan pada
komposisi nutrisi susu sapi harus sedemikian rupa hingga mendekati susunan nutrisi ASI.
menurutt WHO tahun 2004, susu formula bayi adalah susu yang dihasilkan oleh industri untuk
keperluan asupan gizi yang diperlukan bayi. Susu formula kebanyakan tersedia dalam bentuk
bubuk. ((13)
pemberian susu formula tidak sesuai petunjuk pemberian sehingga berdampak buruk bagi anak.
Anak yang tidak mendapat ASI eksklusif beresiko terpapar penyakit seperti : alergi, infeksi
saluran kemih, diare, infeksi pernapasan, infeksi telinga tengah dan penyakit lainnya.((13)
Pertumbuhan bayi adalah sesuatu yang dimulai dari umur, berat badan, panjang badan dan
lingkar kepala.Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik
Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang
anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat
ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Beberapa faktor genetik antara lain :
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara
positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih
sering diakibatkan oleh faktor genetik, juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk
tumbuh kembang anak yang optimal bahkan kedua faktor ini dapat menyebabkan kematian anak
Jenis kelamin
Dikatakan anak laki – laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan, tetapi belum
Faktor lingkungan
Mekanis
Stress
Faktor lingkungan postnatal
Lingkungan biologis
Jenis kelamin
Umur
Gizi
Perawatan kesehatan
Faktor fisik
Sanitasi
Radiasi
Faktor psikososial
Stimulasi
Motivasi belajar
Stress
Sekolah
Adat istiadat
Agama
Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Keterangan :
= Variabel independent
= Variabel dependent
Definisi operasional
ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi , tanpa cairan atau
makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat dalam bentuk tetes atau sirup sampai
usia 6 bulan.
Air susu ibu (ASI) non eksklusif adalah pemberian nutrisi kepada bayi berupa susu formula
atau pemberian ASI oleh ibu tidak secara penuh selama 6 bulan awal dan diselingi oleh susu
formula.
Berat badan bayi 0 – 6 bulan adalah berat badan bayi, dimana dalam hal ini kami
Hipotesis
Berdasarkan judul penelitian “Analisa Perbedaan Berat Badan Bayi Umur 0 – 6 Bulan
yang Mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif dan ASI Noneksklusif Di Puskesmas Sawit
Sebrang”, dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : Terdapat perbedaan pertambahan berat
badan bayi 0 – 6 bulan yang mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan ASI noneksklusif
di RS Putri Hijau.
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cohort study yaitu suatu
penelitian survei dengan memilih dua kelompok atau lebih berdasarkan status paparan kemudian
diobservasi hingga periode tertentu, sehingga dapat diidentifikasi efek yang terjadi.
Waktu
Tempat
Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini, adalah bayi
Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
Sedangkan yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah bayi baru lahir sampai umur 1
Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik subjek penelitian dari suatu populasi target terjangkau
Ibu bayi bersedia dan berkomitmen bekerja sama dengan peneliti selama 6 bulan selanjutnya.
Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria
inklusi dari studi karena berbagai sebab. Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan yaitu accidental sampling yaitu mengambil responden
sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai
sumber data dengan kriteria utamanya adalah bayi yang berumur 0 – 1 bulan.
Variabel independent
Variabel Independent adalah suatu variabel yang bersifat bebas, atau biasa disebut variabel
bebas. Variabel independent pada penelitian ini adalah pemberian ASI Eksklusif dan ASI
Noneksklusif.
Variabel Dependent
Variabel dependent adalah suatu variabel yang bersifat terikat, atau biasa disebut variabel
terikat. Variabel dependent pada penelitian ini adalah berat badan bayi 0 – 6 bulan.
Teknik pengambilan data
Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan mengajukan permohonan
izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Universitas Haji Sumatra Utara kemudian
peneliti mengajukan permohonan izin pada Dinas Kesehatan Kota medan. Selanjutnya peneliti
menghubungi kepala puskesmas dan setelah mendapat izin, peneliti melakukan pengumpulan
data saat jadwal imunisasi puskesmas setiap hari kamis selama 2 minggu pada tanggal 24
November 2020 dan 30 November 2020 pada pukul 08.00-12.00 WIB, didampingi oleh bidan
RS Putri Hijau.
Peneliti berada di meja pendaftaran saat imunisasi dan menanyakan umur bayi serta
memastikan responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. Setelah selesai imunisasi kemudian
peneliti mendatangi bayi yang sesuai kriteria inklusi dan umur yang sesuai yaitu umur 0-1 bulan,
peneliti menjelaskan tujuan, manfaat penelitian, dan memberi informed consent kepada ibu bayi,
kemudian kuesioner diisi oleh ibu bayi tersebut. Kemudian peneliti meminta persetujuan ibu bayi
untuk dilakukan komitmen asupan nutrisi yang akan diberikan, apakah ibu bayi akan memberi
ASI eksklusif atau ASI Noneksklusif yaitu ASI diselingi susu formula,sampai bayi berusia 6
bulan.
Adapun data yang diambil adalah data sekunder yang diperoleh dari kartu menuju sehat
(KMS) untuk mengetahui berat badan saat lahir kemudian peneliti secara langsung menimbang
bayi kemudian bayi-bayi tersebut diobservasi oleh peneliti sampai berusia 6 bulan.
Teknik Analisis
Setelah data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahap yaitu
editing dengan memeriksa kembali data yang sudah didapat dan semua diisi sesuai dengan
maksud yang ada dalam kuisioner, coding dengan memberikan kode pada jawaban dan hasil
pengukuran yang memenuhi syarat, transfering dengan memindahkan data yang diperoleh dan
Penyajian data dibagi menjadi dua bagian yaitu data umum dan data khusus. Data umum
akan menampilkan karakteristik bayi yang diberi ASI Eksklusif maupun diberi ASI Eksklusif.
Data umum dimasukkan sesuai variabel dalam distribusi frekuensi kemudian dideskripsikan.
Data khusus menggambarkan pertambahan berat badan bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI
Eksklusif maupun diberi ASI Eksklusif, perbedaan berat badan bayi 0-6 bulan yang diberi ASI
Eksklusif dengan diberi ASI Eksklusif dalam tabel silang (cross tabulation) dan kemudian juga
dideskripsikan.
Uji statistik yang digunakan untuk melihat perbedaan berat badan bayi 0-6 bulan yang diberi
ASI Eksklusif dan diberi ASI Eksklusif adalah uji t- independent. Uji t- independent dikatakan
a. H0 : μ1 = μ2; artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan varians antara kedua populasi.
Pada penelitian ini nilai thitungakan dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikan (α) = 5%.
b. Tolak H0 (terima H1) bila thitung< - ttabel atau thitung> ttabelatau sig (2-tailed) <α
BAB IV
Pada bab ini disajikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai perbedaan
pertambahan berat badan bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan ASI Noneksklusif di
RS Putri Hijau Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 November 2020 sampai 5 Desember
2020 dengan jumlah sampel sebanyak 20 bayi, dimana 8 bayi yang diberi ASI Eksklusif, 8 bayi
yang diberi ASI Noneksklusif dan 4 bayi yang tidak diketahui pemberian nutrisinya. Responden
dalam penelitian ini adalah ibu- ibu yang memiliki bayi berusia 0-1 bulan kemudian difollow up
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini meliputi data umum dan data khusus. Data- data akan disajikan dalam
Data Umum
Penyajian data umum meliputi karakteristik bayi (jenis kelamin, frekuensi pemberian ASI,
alasan pemberian ASI Eksklusif, jenis ASI Noneksklusif yang diberikan, alasan pemberian ASI
Noneksklusif).
Karakteristik bayi dibedakan menjadi bayi yang diberikan ASI Eksklusif dan bayi yang
ASI Eksklusif
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif di Puskesmas RS
Putri Hijau.
No. Karakteristik bayi ASI Eksklusif
Frekuensi Presentase
1. Jenis Kelamin :
Laki-laki 3 37,5 %
Perempuan 5 62,5 %
2. Frekuensi pemberian ASI :
1-2 kali
3-5 kali
6-8 kali
8 100 %
≥ 8 kali
3. Alasan Pemberian ASI :
Anjuran Posyandu 4 50 %
Ingin bayinya sehat 2 25 %
Ibu sudah tahu ASI lebih baik 1 12,5 %
Bayi tidak mau makanan lain 1 12,5 %
ASI Noneksklusif
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Bayi yang mendapatkan ASI Noneksklusif di Puskesmas RS
Putri Hijau.
No. Karakteristik bayi ASI Noneksklusif
Frekuensi Presentase
1. Jenis Kelamin :
Laki-laki 3 37,5 %
Perempuan 5 62,5 %
2. Jenis Nutrisi yang diberikan :
ASI + Susu Formula 7 87,5 %
Susu Formula 1 12,5 %
3. Alasan Pemberian ASI Noneksklusif :
Bayi nangis terus 3 37,5 %
ASI tidak keluar 1 12,5 %
Ibu takut ASI tidak cukup 1 12,5 %
Ibu jarang bersama bayi karena bekerja 1 12,5 %
Kebiasaan dalam keluarga 1 12,5 %
Data Khusus
Data khusus meliputi berat badan bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan ASI
Noneksklusif, dan perbedaan berat badan bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan ASI
Noneksklusif.
Pertumbuhan Berat Badan Bayi Usia 0-6 Bulan yang diberi ASI Eksklusif dan ASI
Noneksklusif
Pertumbuhan berat badan bayi yang diberikan ASI Eksklusif dan ASI Noneksklusif
diperoleh dari selisih berat badan bayi usia 6 bulan dengan berat badan bayi saat lahir. Maka
Tabel 5.3 Pertambahan Berat Badan Bayi yang diberi ASI Eksklusif dan ASI Noneksklusif
No. ASI Eksklusif ASI Noneksklusif
Perbedaan Pertumbuhan Berat Badan Bayi Usia 0-6 Bulan yang diberi ASI Eksklusif
Total pertambahan berat badan bayi diperoleh dari selisih berat badan bayi saat usia 6 bulan
dengan berat badan bayi saat lahir , dapat dilihat hasil sebagai berikut.
Tabel 5.4Hasil Penelitian Rata-rata Total Pertambahan Berat badan bayi 0-6 bulan yang diberi
ASI Eksklusif dan ASI Noneksklusif
Nutrisi Berat Badan 0-6 Bulan
N % Rata-rata total %
pertambahan BB
bulan sebesar 4,78 kg (2,39%) pada bayi yang diberi ASI Eksklusif sedangkan menunjukkan
rata-rata total pertambahan berat badan bayi 0-6 bulan sebesar 4,01 kg (2,0%).
Usia 1 bulan
Dari hasil independen sample t-test untuk perbedaan berat badan bayi 1 bulan diperoleh
Tabel 5.5Hasil Penelitian Berat badan bayi 1 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan ASI
Noneksklusif
Nutrisi Berat Badan 1 Bulan
N % Rata-rata %
pertambahan BB
Analisa data dari tabel 5.5menunjukkan rata-rata pertambahan berat badan bayi 1 bulan
sebesar 1,56 kg (0,78%) pada bayi yang diberi ASI Eksklusif sedangkan menunjukkan rata-rata
Usia 2 bulan
Dari hasil independen sample t-test untuk perbedaan berat badan bayi 2 bulan diperoleh
Tabel 5.6Hasil Penelitian Berat badan bayi 2 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan ASI
Noneksklusif
Nutrisi Berat Badan 2 Bulan
N % Rata-rata %
pertambahan BB
Analisa data dari tabel 5.6menunjukkan rata-rata pertambahan berat badan bayi 2 bulan
sebesar 1,14 kg (0,57%) pada bayi yang diberi ASI Eksklusif sedangkan menunjukkan rata-rata
Usia 3 bulan
Dari hasil independen sample t-test untuk perbedaan berat badan bayi 3 bulan diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 5.7Hasil Penelitian Berat Badan Bayi 3 Bulan yang diberi ASI Eksklusif dan ASI
Noneksklusif
Nutrisi Berat Badan 3 Bulan
N % Rata-rata %
pertambahan BB
Analisa data dari tabel 5.7menunjukkan rata-rata pertambahan berat badan bayi 3 bulan
sebesar 0,99 kg (0,50%) pada bayi yang diberi ASI Eksklusif sedangkan menunjukkan rata-rata
Usia 4 bulan
Dari hasil independen sample t-test untuk perbedaan berat badan bayi 4 bulan diperoleh
Tabel 5.8Hasil Penelitian Berat badan bayi 4 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan ASI
Noneksklusif
Nutrisi Berat Badan 4 Bulan
N % Rata-rata %
pertambahan BB
Analisa data dari tabel 5.8menunjukkan rata-rata pertambahan berat badan bayi 4 bulan
sebesar 0,45 kg (0,23%) pada bayi yang diberi ASI Eksklusif sedangkan menunjukkan rata-rata
Usia 5 bulan
Dari hasil independen sample t-test untuk perbedaan berat badan bayi 5 bulan diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 5.9Hasil Penelitian Berat badan bayi 5bulan yang diberi ASI Eksklusif dan ASI
Noneksklusif
Nutrisi Berat Badan 5 Bulan
N % Rata-rata %
pertambahan BB
Analisa data dari tabel 5.9menunjukkan rata-rata pertambahan berat badan bayi 5 bulan
sebesar 0,39 kg (0,20%) pada bayi yang diberi ASI Eksklusif sedangkan menunjukkan rata-rata
Usia 6 bulan
Dari hasil independen sample t-test untuk perbedaan berat badan bayi 6 bulan diperoleh
Tabel 5.10Hasil Penelitian Berat badan bayi 6bulan yang diberi ASI Eksklusif dan ASI
Noneksklusif
Nutrisi Berat Badan 6 Bulan
N % Rata-rata %
pertambahan BB
sebesar 0,46 kg (0,23%) pada bayi yang diberi ASI Eksklusif sedangkan menunjukkan rata-rata
Pembahasan
Karakteristik Bayi
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa bayi yang mendapat ASI Eksklusif sebagian besar
adalah perempuan sebanyak 62,5 %, dengan frekuensi pemberian ASI sebanyak ≥ 8 kali per hari
(100 %), dan sebanyak 50 % alasan orangtua memberikan ASI Eksklusif karena anjuran
posyandu. Hal ini didukung oleh pendidikan yang dimiliki oleh orangtua, semakin tinggi
pendidikan seseorang akan lebih mudah untuk menerima informasi. Hal ini sesuai dengan
pendapat Steven,bahwa ibu yang memiliki pendidikan yang tinggi akan semakin mudah dalam
menyerap dan memahami apabila mendapat informasi mengenai masalah pertumbuhan bayi.(19)
Hal ini hampir sama pada bayi yang mendapat ASI Nonekslusif (tabel 5.2), persentase
perempuan lebih besar yaitu 62,5 % dan jenis ASI Nonekslusif adalah ASI + Susu formula 87,5
% serta pemberian Noneksklusif ASI secara dini disebabkan karena bayi terus menangis.
Perbedaan pertumbuhan berat badan bayi 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan ASI
Pertumbuhan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan ASI Noneksklusif adalah
sama-sama baik. Namun, apabila dilihat dari total pertambahan berat badannya, bayi yang diberi
ASI Eksklusif lebih besar pertumbuhannya dibandingkan bayi yang diberi ASI Noneksklusif.
Total yang diperoleh dari selisih berat badan bayi saat usia 6 bulan dengan berat badan bayi saat
lahir, rata-rata besar pertumbuhan berat badan bayi diberi ASI Eksklusif sebesar 4,7 kg
sedangkan besar pertumbuhan bayi dengan ASI Noneksklusif 4,0 kg. Hal ini menunjukkan
bahwa besar pertumbuhan berat badan dengan ASI Eksklusif lebih besar dibandingkan dengan
pertambahan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan ASI Noneksklusif.
Pertumbuhan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif lebih besar dibanding yang diberi
ASI Noneksklusif, disebabkan karena ASI mengandung gizi sangat lengkap antara lain LPUFAs
(long chain polyunsaturated fatty), protein, lemak, karbohidrat, laktosa, zat besi, mineral,
sodium, kalsium, fosfor dan magnesium, vitamin, taurin, laktobacillus, laktoferin dan lisosim
serta air, terdapat keseimbangan yang tepat antara karbohidrat, protein, mineral dan lemak. (20)
Selain itu juga, ASI lebih mudah dicerna oleh saluran pencernaan bayi, dibanding makanan lain,
Berdasarkan tabel5.4rata-rata total pertambahan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif
lebih besar dibanding dengan MP-ASI, hal ini disebabkan karena sebagian besar bayi sudah
diberi susu formula sejak dini dengan alasan bayi yang terus menangis (87,5 %), dan ibu
mengartikan lapar, ASI yang tidak keluar, ibu takut bahwa ASI nya tidak cukup dan adanya
kebiasaan dalam keluarga langsung memberikan makanan kesukaan. Memberikan susu formula
terlalu dini menyebabkan usus bayi belum mampu mencerna makanan dengan baik, sehingga
seringkali bayi susah buang air besar, akibatnya kesehatan bayi terganggu dan pertumbuhannya
Pendapat ini sesuai dengan penelitian Mahlia, tentang Pengaruh Karaktristik Ibu dan Pola
Asuh Makan terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi di Kecamatan Pangkalan Susu
Kabupaten Langkat, mengatakan bahwa waktu pertama kali pemberian MP-ASI memiliki
pengaruh terhadap pertumbuahan bayi terkait dengan kemampuan bayi mencerna makanan.(21)
Perbedaan pertumbuhan berat badan bayi 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan ASI
Berdasarkan berat badan per bulan dapat dilihat bahwa berat badan bayi usia 1-3 bulan
menunjukkan tidak adanya perbedaan berat badan, artinya bayi yang diberi ASI Eksklusif
maupun ASI Noneksklusif memiliki pertumbuhan yang sama baiknya. Hal ini dikarenakan pada
usia dibawah 3 bulan, pertumbuhan bayi rentan dipengaruhi oleh faktor- faktor lain selain
makanan seperti lingkungan.Hal ini sesuai dengan penelitian Fitrah, tentang perbedaan status
gizi antara bayi yang diberi ASI Eksklusif dan non ASI Eksklusif, bahwa selain konsumsi
Pendapat ini sejalan dengan penelitian Yuneita, yang meneliti Prilaku Ibu dalam Pemberian
ASI dan Tumbuh Kembang Bayi di daerah KIM, bahwa pertumbuhan bayi yang tergolong tidak
normal lebih banyak pada bayi yang tidak mendapatkan ASI sedini mungkin (68,9%)
Perbedaan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif maupun yang diberi ASI
Noneksklusif terjadi setelah bayi berusia 3 bulan, dimana berat badan bayi yang diberi ASI
Eksklusif lebih besar dibanding bayi yang diberi ASI Noneksklusif. Hal ini disebabkan karena
sumber energi bayi yaitu laktosa telah terpenuhi secara maksimal dari kandungan ASI serta
didukung oleh aktifitas enzim pencernaan,sekresi faktor instrinsik, pengeluaran asam lambung
pada usia 3 bulan sehingga membantu menyempurnakan metabolisme pada bayi. (24) Akan tetapi
pada bayi yang diberi ASI Noneksklusif atau susu formula cenderung mengalami intoleran
laktosa pada kandungan susu formula mengakibatkan terjadi gangguan metabolisme pada bayi,
sehingga bayi yang diberi ASI Eksklusif memiliki berat badan yang lebih baik dibanding bayi
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran mengenai
perbedaan berat badan bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan yang diberi ASI
Bayi yang diberi ASI Eksklusif sebanyak 8 bayi dan bayi yang diberi ASI Noneksklusif atau
Bayi yang diberi ASI Eksklusif maupun yang diberi ASI Noneksklusif atau susu formula sama-
sama memberikan pertambahan berat badan, serta pertambahan berat badan bayi 0-6 bulan
Berdasarkan total pertambahan berat badan, rata-rata besar pertumbuhan berat badan bayi yang
diberi ASI Eksklusif (4,7 kg) lebih besar dibanding yang diberi ASI Noneksklusif (4,0kg)
Saran
Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analisis terhadap hasil penelitian,
Bagi ibu-ibu yang memiliki bayi ≤ 6 bulan diharapkan agar dapat memberikan ASI
Eksklusif kepada bayinya hingga umur 6 bulan tanpa diberikan asupan nutrisi yang lain,
serta rajin membawa bayinya ke puskesmas atau posyandu sehingga dapat diukur berat
badan dan panjang badan agar dapat mengontrol status gizi bayi.
Bagi tenaga kesehatan agar perlu memperhatikan pemberian ASI Eksklusif bagi bayi usia 0-
6 bulan agar lebih ditingkatkan, melalui pemberian informasi yang lengkap dengan
melibatkan peran aktif orangtua bukan hanya istri tetapi suami juga, atau anggota keluarga
lainnya, kader, bidan, perawat, atau petugas kesehatan lainnya khususnya ketika ibu hamil
memeriksakan kehamilan, pada saat persalinan, dan masa nifas mengenai ASI dan
menyusui. Petugas kesehatan juga perlu mempertimbangkan aspek budaya yang dimiliki
meneliti tentang tanda pertumbuhan yang lain pada bayi seperti panjang badan dan lingkar
kepala bayi dan dihubungkan dengan asupan nutrisi yang diberikan, agar peneliti dapat
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization. Up To What Age Can A Baby Stay Well Nourished By Just
Being Breastfed.2012.
2. Richard M.Sharpe, Martin Browen, Morris Keith, Greig Irene, McKinell Chris,
S.McNeilly Alan, et al. Infant Feeding With Soy Formula : Effect On The Testis And On
Journal. 2012.
Kesehatan.Jakarta.
7. Suyatno. Pemberian ASI Secara Eksklusif Dan Pertumbuhan Bayi Usia 0 - 3 Bulan. Studi
Kasus Pada Bayi Yang Dilahirkandi 4 Rumah Sakit Bersalin Di Kota Semarang.
8. USAID Linkages Project. Exclusive Breastfeeding: The Only Water Source Young
Infants Need.2004.
Evidence.2002.
10. Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi di Indonesia.2005.Departemen
11. Utami Roesli. Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta: Tubulus Agriwidaya; 2007.
12. MHD. Arifin Siregar. Pemberian ASI Eksklusif Dan Faktor Yang Mempengaruhinya.
(WHO).
17. Hartono. 2008. SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
19. Steven P. Perawatan untuk Bayi dan Balita. 1st ed. Jakarta : Arcan; 2005.
20. Kodrat, Laksono. 2010. Dahsyatnya ASI & Laktasi. Yogyakarta: Media Baca.
21. Mahlia, Yamnur. Pengaruh Karakteristik Ibudan Pola Asuh Makan terhadap
22. Fitrah, A. 2009. Perbedaan Status Gizi Antara Bayi Yang Diberi ASI Eksklusifdan Non
ASI Eksklusif