Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang
pendidikan tertentu pula.Menurut Abdul Majid Standar kompetensi merupakan kerangka
yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur.Pada setiap
mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang
dapat kita lihat dari standar isi. Jika sekolah memandang perlu mengembangkan mata
pelajaran tertentu misalnya pengembangan kurikulum muatan local, maka perlu dirumuskan
standar kompetensinya sesuai dengan nama mata pelajaran dalam muatan local tersebut.
2.Standar Kompetensi
1. kompetensi wirausaha
Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari seperti pengetahuan generik dan spesifik,
motif, sifat, citra diri, peran sosial dan keterampilan yang menghasilkan kelahiran usaha,
kelangsungan hidup dan / atau pertumbuhan (Bird, 1995). Demikian pula, Baumdkk., 2001
mendefinisikan kompetensi sebagai karakteristik individu seperti pengetahuan, keterampilan
dan/atau kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tertentu. Dengan
menggabungkan temuan Man (2001) dan penelitian kualitatif Ahmad & Seet (2009) bersama
dengan beberapa penelitian serupa lainnya, analisis dikembangkan untuk mengidentifikasi
kompetensi yang dapat dikaitkan dengan peran yang dimainkan oleh pengusaha UKM.
2. Kompetensi Strategis
3. Kompetensi Konseptual
Kompetensi konseptual berkaitan dengan kemampuan berpikir out of the box yang sering
tercermin dalam kemampuan untuk merangsang pola berpikir baru dan mengembangkan ide
dan konsep baru yang terkadang memerlukan penyimpangan dari prosedur normal dalam
melakukan sesuatu (Michalko, 2000).Kemampuan ini memungkinkan wirausahawan untuk
melakukan sesuatu secara berbeda, mengambil perspektif baru, menciptakan nilai dengan
cara baru, serta fokus untuk menemukan ide-ide baru dan menindaklanjutinya
(Thompsondkk., 1997). Kemampuan berpikir analitis dan mengatasi ketidakpastian sangat
bergantung pada kemampuan konseptual (Bird, 1995). Menurut Man & Lau (2008),
kompetensi konseptual mencerminkan kemampuan konseptual wirausahawan seperti
menganalisis, memecahkan masalah, mengambil keputusan, berinovasi dan mengambil
risiko.
4. Kompetensi Peluang
Menjadi pemilik bisnis, pengusaha dituntut untuk mengambil berbagai tugas dan menangani
area fungsional yang berbeda yang menuntut kemampuan untuk merencanakan dan mengatur
berbagai sumber daya dalam organisasi (Chandler & Hanks, 1994). McClelland (1987)
menyarankan bahwa pemantauan sangat penting dalam menjaga agar perusahaan beroperasi
secara efisien, menyarankan bahwa pemilik bisnis harus dapat memantau dengan cermat
kegiatan bisnis mereka sehingga kegiatan dilakukan dengan tepat. Selain itu, pengelolaan
sumber daya manusia di UKM dilaporkan sebagai kegiatan khas yang mengharuskan
wirausahawan untuk membekali diri dengan keterampilan pengorganisasian terutama
memimpin, mendelegasikan, membimbing dan melatih (Martin & Staines,1994).
6. Kompetensi hubungan
Dalam bisnis, pengusaha dituntut untuk berurusan dengan banyak orang termasuk pemasok,
pelanggan, karyawan, otoritas pemerintah, pesaing, dan pemangku kepentingan lainnya.
Berada dalam kontak dengan beragam individu penting bagi pengusaha karena memberi
mereka akses ke informasi dan sumber daya lainnya (Jenssen & Greve, 2002). Dalam
melakukannya, pengusaha perlu memiliki kompetensi hubungan yang
baik untuk memungkinkan mereka untuk maju dalam bisnis mereka. Hal ini sejalan dengan
teori ketergantungan sumber daya (Barringer & Harrison, 2000) yang menunjukkan bahwa
pengusaha menggunakan hubungan sosial mereka untuk mendapatkan sumber daya yang
mereka butuhkan untuk meluncurkan bisnis (Hansen, 2001; Jenssen, 2001).
7. Kompetensi teknis
Kompetensi teknis mencakup kemampuan untuk menggunakan dan mengadopsi keterampilan
teknis termasuk teknik dan penanganan alat yang relevan dengan bisnis (Martin & Staines,
1994). Ini melibatkan pengetahuan tentang instrumen dan fungsi alat, mesin atau prosedur
penelitian sertapenguasaan tugas atau isi pekerjaan. Telah diusulkan bahwa terlibat dalam
peran fungsional, pengusaha memerlukan kompetensi teknis untuk memastikan bahwa tugas-
tugas yang berhubungan dengan bisnis dapat diselesaikan dengan memuaskan (Chandler &
Hanks, 1994). (Baum et al, 2001) telah mendukung ini dengan menunjukkan bahwa
keterampilan teknis merupakan persyaratan penting bagi pengusaha untuk menciptakan usaha
yang sukses.
8. Kompetensi pribadi
Kompetensi pribadi mengacu pada kualitas dan kemampuan pribadi yang penting yang
membantu dalam membangun kekuatan pribadi dan meningkatkan efektivitas individu dalam
melakukan tugas-tugas tertentu yang menantang seperti mengelola bisnis sendiri (Man &
Lau, 2000). Ini mungkin termasuk tekad dan kepercayaan diri (Thompson, DJ & Stout, DG,
1997),kecerdasan emosional dan kesadaran diri (Goleman, D. 1998), pengendalian diri dan
toleransistres (Markman & Baron, 2003), self- motivasi (Martin & Staines, 1994) serta
manajemen diri(Winterton, 2002).
Karena kebutuhan untuk mengembangkan sifat-sifat pribadi dan kompetensi yang diperlukan
bagi seorang wirausahawan (misalnya kreativitas, mengenali kegiatan bisnis, inovasi,
kemampuan untuk menemukan solusi dan membuat kesepakatan), maka tugas lembaga
pendidikan dan juga lembaga yang menjalankan kebijakan kewirausahaan untuk
mengarahkan program studi. untuk mengembangkan keterampilan siswa
sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran tertentu melaksanakan studi yang sesuai untuk
mendukung pemetaan kebutuhan tersebut.