Anda di halaman 1dari 5

Keliru, Ribuan Orang di Indonesia

Meninggal Dunia setelah Vaksin Covid-19


Jumat, 8 Oktober 2021 13:29 WIB

Potongan orasi dari seorang pria dalam aksi unjuk rasa, dibagikan di
Facebook pada 29 Agustus 2021. Pada detik ke 21, pria itu mengklaim
bahwa ada ratusan bahkan ribuan orang di Indonesia yang meninggal dunia
setelah divaksin.

Potongan video orasi itu berdurasi 2:47 menit, berisi protes terhadap upaya
vaksinasi Covid-19 yang dianggap memaksakan pada masyarakat Sulawesi
Utara. Mereka juga memprotes pemberlakuan pembatasan kegiatan
masyarakat (PPKM) yang menurunkan kesejahteraan warga ekonomi
bawah.
Namun dalam orasi itu juga memuat pernyataan tentang orang yang
meninggal karena vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
“Ratusan orang bahkan sudah ribuan orang di Indonesia ini meninggal dunia
setelah vaksin. Apa yang akan kalian gantikan pada mereka. Jutaan
manusia di sana ketakutan karena vaksin,” kata pria tersebut.
Tangkapan layar dengan klaim ratusan hingga ribuan orang meninggal usai vaksin Covid-19
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil verifikasi Tempo, menunjukkan, video orasi tersebut terjadi dalam
unjuk rasa oleh Aliansi Pejuang Penuntut Keadilan Masyarakat (PPKM) di
depan gedung DPRD pada 26 Agustus 2021. Berita dari Tribun
News memperlihatkan foto pria yang sama dengan video yang beredar.
Namun sejauh ini tidak ada bukti atau laporan tentang ratusan bahkan
ribuan orang di Indonesia yang meninggal setelah disuntik vaksin Covid-19.
Dikutip dari Kompas.com pada 20 Mei 2021, Ketua Komisi Nasional
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Safari
mengungkapkan, dari ratusan laporan kejadian ikutan pasca imunisasi
(KIPI), ada 30 kasus meninggal dunia setelah divaksinasi Covid-19. Jumlah
tersebut terdiri dari 27 kasus yang dilaporkan setelah mendapatkan vaksin
Sinovac dan tiga setelah vaksin Astrazeneca.
Kendati demikian, Komnas KIPI mempertegas bahwa kejadian tersebut
bukan akibat langsung dari vaksinasi. Dari 27 tersebut , 10 orang meninggal
karena terinfeksi Covid-19, 14 orang karena penyakit jantung dan pembuluh
darah, satu orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak dan dua
orang karena diabetes mellitus dan hipertensi tidak terkontrol.
Sedangkan tiga kasus lainnya, satu orang karena radang paru-paru dan satu
orang positif Covid-19. Satu lainnya meninggal dalam perjalanan ke rumah
sakit, sehingga tidak ada data yang cukup untuk mengetahui penyebabnya.
Tempo telah mengkonfirmasi ulang data tersebut ke Komisi Nasional
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Safari, Jumat
8 Oktober 2021. Hindra menyatakan sampai hari ini tidak ada kasus
kematian yang disebabkan oleh vaksinasi Covid-19. “Tidak ada satupun
kematian yang terkait dengan vaksin. Semua penyebab kematian
disebabkan oleh penyakit lain yang disertai oleh orang tersebut,” kata dia
kepada Tempo.
Menurunkan Risiko Infeksi
Hasil studi yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kemenkes RI, membuktikan bahwa vaksin mampu menurunkan
risiko terinfeksi COVID-19, serta mengurangi perawatan dan kematian bagi
tenaga kesehatan.
Studi ini dilakukan terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta
meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi, dan tenaga umum lainnya sepanjang
periode Januari-Juni 2021.
Studi tersebut mengamati kasus konfirmasi positif COVID-19, perawatan,
dan kematian karena COVID-19 pada tiga kelompok tenaga kesehatan yaitu
mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, vaksinasi
lengkap (dosis kedua), dan yang belum divaksinasi. Para tenaga kesehatan
ini mayoritas mendapatkan vaksin Sinovac.
Pada dua periode observasi di Januari-Maret dan April-Juni 2021, terlihat
bahwa proporsi kasus meninggal karena COVID-19 pada tenaga kesehatan
yang belum divaksin (0,03 persen) tidak berbeda dengan tenaga kesehatan
yang telah mendapat vaksin dosis pertama (0,03%persen). Sedangkan
vaksinasi dosis lengkap melindungi tenaga kesehatan dari risiko kematian
dengan rasio 0,001 persen pada periode Januari-Maret 2021 dan 0,01
persen pada periode April-Juni 2021.
KESIMPULAN
Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan bahwa klaim pria yang
berorasi dengan menyebut ratusan bahkan ribuan orang di Indonesia yang
meninggal dunia setelah divaksin adalah keliru. Tidak ada bukti dan laporan
tentang jumlah warga yang meninggal setelah vaksinasi Covid-19 mencapai
ratusan bahkan ribuan. Laporan jumlah 30 orang meninggal ke Komnas KIPI
pun, sudah diverifikasi tidak terkait langsung dengan vaksin Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai