Anda di halaman 1dari 3

Retina adalah bagian mata yang berhubungan dengan otak.

-Apakah fungsi dari Retina?

Mata adalah bagian yang sangat penting, karena merupakan salah satu dari panca indera manusia.
Mata dapat berfungsi dengan baik apabila ada cahaya. Dengan adanya cahaya ini maka mata akan
dapat melihat dengan baik. Bila di dalam kegelapan maka mata tidak mampu melihat benda
dikarenakan tidak ada cahaya yang masuk.

Retina atau Selaput Jala

Retina adalah lapisan sangat tipis di bagian belakang bola mata yang sensitif terhadap cahaya. Sel
dalam retina, yakni sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus), berfungsi memicu impuls saraf
melalui saraf optik ke otak untuk membentuk penglihatan. retina bertanggung jawab terhadap
kemampuan manusia dalam melihat. Maka, ketika retina rusak atau terkena penyakit, manusia tak
dapat melihat dengan maksimal. Bahkan penyakit retina yang kronis bisa menimbulkan kebutaan.

Fungsi retina bertalian erat dengan penglihatan. Sel basilus dan konus yang bertugas sebagai
penerima atau reseptor cahaya akan memberikan visualisasi atas apa yang dilihat oleh mata. Di
bagian belakang retina ada cakram optik yang lebih dikenal dengan nama titik buta atau blind spot. 

Wilayah blind spot pada retina berbentuk oval dengan ukuran 3 milimeter persegi. Ketika bayangan
suatu benda jatuh ke bagian blind spot alias cahaya tidak diterima oleh kedua sel itu, manusia tak
dapat melihat benda tersebut.

Retina memproses cahaya melalui lapisan sel fotoreseptor tersebut. Sel yang sangat peka terhadap
cahaya ini pada prinsipnya berkemampuan mendeteksi warna dan intensitas cahaya dari suatu
benda yang dilihat mata.

Retina menerima dan memproses informasi yang dikumpulkan oleh sel fotoreseptor itu dan
menyampaikannya ke otak. Nantinya, otaklah yang bekerja untuk menyatakan apa benda yang
dilihat dari informasi tersebut.

-Bagian otak manakah yang terhubung dengan Retina?

Saraf optik, pengelompokan serat saraf seperti kabel, menghubungkan dan mengirimkan informasi
visual dari mata ke otak. Saraf optik terutama terdiri dari akson sel ganglion retina (RGC). Di mata
manusia, saraf optik menerima sinyal cahaya dari sekitar 125 juta sel fotoreseptor (dikenal sebagai
batang dan kerucut) melalui dua jenis neuron perantara, sel bipolar dan amakrin. Di otak, saraf optik
mentransmisikan sinyal penglihatan ke nukleus genikulatum lateral (LGN), di mana informasi visual
diteruskan ke korteks visual otak yang mengubah impuls gambar menjadi objek yang kita lihat.

Dalam pembahasan hubungan persepsi, pencahayaan, dan desain interior, kita tidak dapat
mengesampingkan faktor sistem peng lihatan pada manusia itu sendiri. Faktor sistem penglihatan ini
merupakan gerbang masuknya informasi visual yang kemudian akan dipersepsikan manusia. Secara
garis besar sistem penglihatan manusia adalah sebagai berikut :

- Mata manusia berfungsi sebagai photo receptor dalam menerima rangsangan berupa objek visual /
cahaya melalui retina mata.
- Oleh retina rangsangan dirubah menjadi sinyal-sinyal elektrik yang diteruskan pada bagian otak
(Lateral Geniculate Nucleus).

- Pada Lateral Geniculate Nucleus sinyal elektrik tersebut digabungkan dengan referensi
(pengalaman dan latar belakang) yang sudah ada pada ingatan sebelumnya.

- Kemudian sinyal elektrik tadi diteruskan pada bagian otak lain yaitu visual cortex, di dalam visual
cortex sinyal elektrik tadi diubah menjadi sebuah persepsi dari manusia.

- Dan karena persepsi tersebut maka rang sangan akan diteruskan pada organ tubuh lain yang
akhirnya menghasilkan sebuah output berupa perilaku, gerak refleks, detak jantung dan lain-lain.

-Mengapa pengidap Diabetes harus melakukan pemeriksaan Retina ?

Diabetes menjadi salah satu penyakit yang berlangsung lama atau kronis yang disertai dengan kadar
gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah
akibat tidak diserap oleh sel tubuh dengan baik akan menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh.

Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, maka dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang
membahayakan nyawa penderita. Salah satu organ yang juga dapat terganggu yaitu mata. Ketua
Perkumpulan Ahli Vitreoretina Indonesian Vitreoretinal Society (INAVRS), Prof dr Arief S
Kartasasmita SpM (K) MKes MM PhD, mengatakan bahwa diabetes melitus bisa menjadi penyebab
utama gangguan pada mata yang disebut diabetik retinopati dan diabetik makular edema. "Oleh
karena itu, penting bagi pasien DM untuk dilakukan skrining dan pemeriksaan retina secara berkala
sehingga dapat mengetahui adanya diabetik retinopati dan diabetik makular edema beserta
progresifitasnya, serta untuk mengetahui kapan seorang pasien memerlukan untuk mulai menjalani
terapi," kata Arief. 

Retinopati diabetik adalah bentuk komplikasi diabetes yang memengaruhi mata. Hal ini disebabkan
oleh kerusakan pada pembuluh darah dari jaringan yang peka terhadap cahaya di bagian belakang
mata (retina). Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja yang memiliki penyakit diabetes tipe 1 atau
tipe 2. Semakin lama Anda mengidap penyakit diabetes dan semakin kurang terkontrolnya gula
darah Anda, maka semakin besar kemungkinan penyakit retinopati diabetik berkembang pada mata
Anda.
Sumber :

https://discoveryeye.org/optic-nerve-visual-link-brain/

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-mata/

 https://www.sehatq.com/penyakit/retinopati-diabetik

https://www.klinikmatanusantara.com/id/ketahui-lebih-lanjut/info-kesehatan-mata-dari-kmn-
eyecare/artikel/definisi-dan-fungsi-retina-serta-bermacam-penyakit-retina/

https://media.neliti.com/media/publications/217750-hubungan-antara-penglihatan-
pencahayaan.pdf

https://sains.kompas.com/read/2019/10/16/190400423/alasan-penderita-diabetes-harus-periksa-
retina-mata-secara-berkala

Anda mungkin juga menyukai