Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PADA AWOR COFE SHOP

DISUSUN OLEH :
HARDIANTO HUTABARAT
11170316

DOSEN :
Dr. Singgih Santoso, S.E., M.M.

Program Studi Manajemen

Fakultas Bisnis

Universitas Kristen Duta Wacana

2020/2021

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era perkembangan jaman sekarang banyak orang yang memerlukan waktu untuk melepas
kepenatan. Perkembangan bisnis coffee shop di kota yogyakarta semakin lama semakin meningkat.
Pada saat ini bisnis coffe shop semakin banyak menjangkau semua lapisan masyarakat, bisnis coffe
shop ini berdiri sebagai jawaban tuntutan masyarakat untuk menghilangkan kepenatan dan berbagi
waktu bersama sahabat/kerabat. Meningkatnya persaingan mengakibatkan adanya perubahan pola
dan cara para pesaing dalam mempertahankan bisnisnya. Oleh karena itu, setiap pelaku bisnis
dituntut memiliki kepekaan terhadap perubahan kondisi persaingan bisnis yang terjadi
dilingkungannya dan menempatkan orientasi terhadap kemampuan untuk menarik konsumen agar
mampu berhasil dalam menjalankan usahanya. Meningkatnya perkembangan coffe shop yang
beredar dikalangan masyarakat saat ini sudah sangat banyak dan tidak dapat dihindari lagi terjadinya
persaingan yang sangat ketat di antara pengusaha di bidang coffe shop dalam merebut kepuasan
konsumen yang lebih besar. Pengusaha di bisnis coffe shop berupaya untuk menarik dan
mendapatkan konsumen yang banyak untuk meningkatkan laba sehingga dengan hal ini suatu
produk coffe shop diharapkan dapat menjadi kepuasan tersendiri bagi konsumen. Hal ini sangat
penting karena keberhasilan usaha di bisnis coffe shop sangat ditentukan oleh pengusaha dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sangat menentukan kepuasan konsumen. Kepuasan
konsumen merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan
kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspetasi mereka tindakan yang dilakukan
konsumen. Perasaan senang atau kecewa tersebut terbentuk di dalam diri konsumen melalui
kualitas produk, harga dan lokasi yang dirasakan. Faktor kualitas produk, harga dan lokasi menjadi
salah satu faktor dalam meningkatkan kepuasan yang diperoleh oleh konsumen setelah melakukan
pembelian. Konsumen cenderung membeli produk yang memiliki kualitas produk yang baik, harga
terjangkau, dan lokasinya yang strategis serta dekat dengan pusat perbelanjaan yang dapat
menjangkau konsumen. Awor coffe shop yang ada di yogyakrta adalah salah satu usaha yang
bergerak dibidang coffe yang menyediakan kopi dengan varian rasa yang berbeda-beda dan juga
cemilan-cemilan kecil yang mereka tawarkan untuk mendapatkan kepuasan dari konsumen yang
datang, varian rasa yang disediakan awor coffe shop tidak kalah jauh dari coffe shop yang lain.

Bisnis kedai kopi di Indonesia belakangan ini berkembang begitu pesat. Perubahan gaya hidup
hingga perkembangan jenis musik tertentu turut mendorong jenis bisnis ini bertumbuh.
Hasil riset TOFFIN, perusahaan penyedia solusi bisnis berupa barang dan jasa di industri HOREKA
(Hotel, restoran, dan kafe), bersama Majalah MIX MarComm mencatat jumlah kedai kopi di
Indonesia pada Agustus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai. Demikian dilansir dari hasil riset
resminya, Selasa (17/12/2019).
Angka itu ternyata meningkat hampir tiga kali lipat atau bertambah sekitar 1.950 gerai dari 2016
yang hanya sekitar 1000. Angka riil jumlah kedai kopi ini bisa lebih besar karena sensus kedai kopi itu
hanya mencakup gerai-gerai berjaringan di kota-kota besar, tidak termasuk kedai-kedai kopi
independen yang modern maupun tradisional di berbagai daerah.

2
1.2 RUMUSAN MASALAH

1.Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Awor Coffe Shop ?

2.Apakah harga berpengaruh terhadap kepasan konsumen di Awor Coffe Shop ?

3.Apakah lokasi coffee berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Awor Coffe Shop ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh:

1.Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen

2. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen

3. Untuk menganalisis pengaruh lokasi terhadap kepuasan konsumen

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat penelitian ini bagi penulis, yaitu dapat memberikan pengalaman dalam meneliti
sistem pemasaran yang ada di sebuah perusahaan. Tidak hanya mengandalkan karyawan
yang ada namun dengan beberapa teknik dalam memasarkan produk, serta menambah
wawasan penulis mengenai wacana nilai pengetahuan khususnya dibidang pemasaran.
2. Manfaat penelitian ini bagi perusahaan, yaitu dapat menjadi sumber informasi serta
manfaat sebagai evaluasi pada peningkatan kualitas perusahaan yang berkaitan dengan
kualitas produk, harga dan lokasi sehingga membuat para konsumen yang melakukan
pembelian terhadap produk di Awor Coffe Shop dapat merasa puas.

1.5 Batasan Masalah

 Tempat penelitian : Awor Coffe Shop Jl.Dr.Wahidin


 Variable yang diteliti
 Kualitas produk
 Harga
 Lokasi

3
1.6 Format Tinjauan Pustaka

 Kualitas produk
Menurut Nasution (2005), kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan konsumen.
 Harga
Harga merupakan sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa , atau jumlah
dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa (Kotler & Armstrong, 2008: 345). Umar (2009: 21)
menyatakan harga merupakan sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat
dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli
dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang
sama terhadap semua pembeli
 Lokasi
Lokasi atau tempat merupakan kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
pelanggan sasaran (Kotler & Armstrong, 2008: 63). Kotler & Keller (2009b: 17) menyatakan
bahwa lokasi merupakan setiap lapisan perantara pemasaranyan akan melaksanakan
semacam tugas dalam membawa produk dan kepemilikan lebih dekat kepada pembeli akhir

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

Pemasaran merupakan sebuah konsep kunci keberhasilan suatu bisnis dengan memperhatikan
keinginan dan pemenuhan kebutuhan pelanggan untuk tercapainya target penjualan yang telah
ditetapkan. Hal tersebut akan memberi dampak positif bagi perkembangan usaha suatu perusahaan
di tengah era persaingan bisnis yang begitu ketat, sebagian besar masyarakat sering mengartikan
pemasaran sebagai proses penjualan barang dan jasa, tetapi apabila dilihat lebih mendalam
pengertian pemasaran mempunyai aspek yang lebih luas dari pada pengertian tersebut.

4
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi
konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman
barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang
pemasaran disebut pemasar. Pemasar sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip
pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) pemasaran merupakan sebuah proses sosial dimana dalam
proses tersebut individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas menukarkan produk dan jasa yang bernilai
kepada pihak lain

Pemasaran merupakan sebuah proses yang terdiri dari dua tahap, yaitu pemasaran secara sosial dan
pemasaran secara manajerial. Pemasaran secara sosial menunjukan peran seorang pemasar didalam
masyarakat, sedangkan pemasaran secara manajerial digambarkan sebagai seni menjual produk.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemasaran :

1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan ini tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, misalnya kesiapan
masyarakat dalam menerima atau menolak sebuah produk, politik, tingkat
perekonomian, peraturan pemerintah, serta munculnya pesaing.
2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal dapat dikendalikan oleh perusahaan, terdiri dari dua kelompok,
yaitu sumber non pemasaran seperti kemampuan produksi, keuangan dan personal
serta komponen pemasaran yaitu produk, harga, distribusi dan promosi.

Kotler dan Armstrong (2012) yang menyatakan bahwa manajemen pemasaran adalah serangkaian
proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan suatu nilai bagi para pelanggan dan
membangun hubungan yang kuat dengan mereka agar tercipta suatu nilai dari para pelanggan
tersebut.

Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu dalam
memilih target pasar dan mendapatkan, mempertahankan, dan meningkatkan konsumen dengan
membuat, memberikan, dan mengkomunikasikan nilai konsumen yang superior.

Berdasarkan definisi di atas, dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran adalah melakukan
rangkaian proses untuk menciptakan suatu nilai guna membantu pencapaian tujuan organisasi atau

5
perusahaan. Kegiatan pemasaran itu dilakukan melalui serangkaian proses perencanaan,
pengarahan, pengendalian, dan penetapan harga, pemetaan distribusi, serta kegiatan promosi.

Adapun tujuan dari kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli
barang dan jasa perusahaan (disamping barang lain) pada saat mereka membutuhkan, hal ini sangat
penting bagi manajer pemasaran untuk memahami “mengapa” dan “bagaimana” tingkah laku
konsumen tersebut demikian, sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan produknya secara lebih baik.

2.2 Kualitas Produk

Dewasa ini konsumen menginginkan kualitas produk yang baik dengan harga yang murah. Produk
maupun jasa yang dijual harus memiliki kualitas yang baik atau sesuai dengan harga yang
ditawarkan. Agar suatu usaha atau perusahaan 20 dapat bertahan dalam menghadapi persaingan,
terutama persaingan dari segi kualitas, perusahaan perlu meningkatkan kualitas produk atau
jasanya. Menurut Kotler dan Amstrong (2012) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan.

Menurut Kotler dan Keller (2008) bahwa kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari
suatu barang atau jasa, dalam hal kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
dinyatakan atau tersirat. Menurut Kotler dan Armstrong (2012) kualitas produk adalah karakteristik
produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan
yang dinyatakan atau diimplikasikan.

Kualitas produk menjadi salah satu tolak ukur penting bagi kesuksesan sebuah perusahaan, karena
dengan kualitas produk yang baik, perusahaan akan mampu bersaing dengan para pesaingnya.
Perusahaan juga harus melakukan inovasiinovasi baru terhadap produk yang mereka tawarkan
karena konsumen cenderung bersikap kritis terhadap produk-produk yang beredar di pasaran.

Persepsi konsumen terhadap kualitas produk, dapat dipengaruhi oleh harga produk. Konsumen
memiliki persepsi, apabila semakin tinggi harga suatu produk maka semakin tinggi pula kualitas dari
produk tersebut. Konsumen dapat mempunyai persepsi seperti itu ketika mereka tidak memiliki
petunjuk atau acuan lain dari kualitas produk, selain harga produk, namun sebenarnya persepsi
kualitas suatu produk dapat dipengaruhi pula oleh reputasi toko, iklan, dan variabel- variabel
lainnya. Menurut Tedjakusuma, Hartini, dan Muryani (2008), untuk produk yang merupakan
kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman, konsumen sangat mempertimbangkan
kualitasnya, karena merupakan kebutuhan pokok dan sangat berhubungan dengan kesehatan

6
manusia,maka kualitas produk sangat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan
pembelian produk.

2.3 Harga

Harga produk atau jasa yang dipasarkan merupakan faktor yang sangat penting. Harga suatu barang
atau jasa merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan bagi konsumen sebelum
melakukan keputusan pembelian. Harga jual akan menentukan kedudukan perusahaan pada pasar
persaingan, di dalam persaingan usaha yang semakin ketat sekarang ini dan semakin banyaknya
usaha- usaha baru yang bergerak di bidang yang sama atau hampir sama, menuntut perusahaan
dapat menentukan harga terhadap produk atau jasa yang mereka jual dengan tepat. Persaingan
harga sangat mempengaruhi bertahan atau tidaknya suatu perusahaan menghadapi para
pesaingnya.

Menurut Kotler dan Keller (2008), harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk
produk itu, sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2012), harga merupakan sejumlah uang yang
dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-
manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

1. Metode Dasar Penetapan harga

Metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya dalam bentuk yang paling sederhana adalah :

a. Metode Cost-Plus Pricing


Dalam metode ini, penjual atau produsen menetapkan harga jual satu unit barang yang
besarnya sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup
laba yang diinginkan (margin) pada unit tersebut
b. Metode Mark – Up Pricing
Metode ini banyak dipakai oleh para pedagang. Pedagang yang membeli barang-barang
dagangan akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga beli dengan sejumlah
mark-up (penambahan), yang dipakai untuk menutup biaya Overhead (biaya pengeluaran
tambahan) dan laba bagi perusahaan.

2. Tujuan Penetapan Harga

Pada umumnya penjual mempunyai beberapa tujuan dalam penetapan harga produknya. Tujuan
tersebut antara lain:

1. Mendapatkan laba maksimum.

7
2. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan
bersih.

3. Mencegah atau mengurangi persaingan.

2.4 Lokasi

Lokasi merupakan salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian. Pengambilan lokasi yang baik dan strategis ialah berada di pusat kegiatan masyarakat.
Lokasi yang dipilih haruslah mampu mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga usahanya dapat
bertahan. Dalam memilih lokasi untuk menjalankan suatu usaha, para pengusaha/ pelaku usaha
perlu mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya :

1. Akses yaitu kemudahan untuk menjangkau

2. Visibilitas yaitu kemudahan untuk dilihat

3. Lalu lintas, ada 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu banyaknya orang yang lalu lalang bisa
memberikan peluang yang besar tejadinya impuls buying dan kepadatan serta kemacetan bisa
menjadi hambatan

4. Tempat parkir yang luas dan aman

5. Ekspansi yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan di kemudian hari.

6. Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan

7. Persaingan yaitu lokasi dengan pesaing sejenis

8. Peraturan pemerintah (Tjiptono. 2008).

Kotler dan Keller (2009) mengartikan lokasi sebagai sarana aktivitas perusahaan agar produk mudah
didapatkan oleh konsumen sasarannya, sedangkan Effendy (2008) berpendapat bahwa yang perlu
mendapat perhatian dalam hal lokasi ini meliputi banyak hal (saluran distribusi, persediaan dan
transport) termasuk didalamnya tempat perusahaan beroperasi, berproduksi maupun cara
penyampaian barang dari produsen kepada konsumen.

2.5 Kepuasan pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan faktor terpenting dalam berbagai kegiatan bisnis. Kepuasan
pelanggan adalah tanggapan konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara
harapan yang sebelumnya dengan kinerja produk yang dirasakan.

8
Dengan terpuaskannya keinginan dan kebutuhan para pelanggan, maka hal tersebut memiliki
dampak yang positif bagi perusahaan. Apabila konsumen merasa puas akan suatu produk tentunya
konsumen tersebut akan selalu menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut secara terus
menerus. Dengan begitu produk dari perusahaan tersebut dinyatakan laku di pasaran, sehingga
perusahaan akan dapat memperoleh laba dan akhirnya perusahaan akan tetap survive atau dapat
bertahan bahkan kemungkinan akan berkembang.

Dengan terpuaskannya keinginan dan kebutuhan para pelanggan, maka hal tersebut memiliki
dampak yang positif bagi perusahaan. Apabila konsumen merasa puas akan suatu produk tentunya
konsumen tersebut akan selalu menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut secara terus
menerus. Dengan begitu produk dari perusahaan tersebut dinyatakan laku di pasaran, sehingga
perusahaan akan dapat memperoleh laba dan akhirnya perusahaan akan tetap survive atau dapat
bertahan bahkan kemungkinan akan berkembang.

Menurut Willie (dalam Tjiptono, 1997:24) mendefinisikan bahwa kepuasan pelanggan sebagai
“Suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa”.
Sebagai tanggapan dari pengalaman yang dirasakan oleh pelanggan setelah mengkonsumsi suatu
produk atau jasa.

Sedangkan menurut Gerso Ricard (Dalam Sudarsito 2004:3) menyatakan bahwa “Kepuasan
pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui.”
Kepuasan pelanggan merupakan anggapan pelanggan bahwa dengan menggunakan suatu produk
perusahaan tertentu dan harapannya telah terpenuhi.

2.6 Peneliti terdahulu

Adi (2012) penelitian mengenai analisis pengaruh harga, kualitas produk, dan kualitas layanan
terhadap kepuasan pelanggan waroeng spesial sambal cabang Lampersari Semarang. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel harga, kualitas produk, dan kualitas
layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Ardhana (2010) penelitian mengenai
pengaruh kualitas pelayanan, harga dan lokasi terhadap kepuasan pelanggan pada bengkel caesar
Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial kualitas pelayanan,
harga dan lokasi berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan pada bengkel caesar Semarang.

Haryanto (2013) penelitian mengenai strategi promosi, kualitas produk, kualitas layanan terhadap
kepuasan pelanggan restoran cepat saji McDonald’s. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan
secara simultan strategi promosi, kualitas produk, kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan. Wowor (2013) penelitian ini mengenai bauran pemasaran jasa, pengaruhnya terhadap

9
kepuasaan konsumen pengguna mobil toyota avanza veloz PT. Hasjrat Abadi Manado. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara simultan bauran pemasaran jasa berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen.

Rondonuwu (2013) penelitian mengenai kualitas produk, harga dan kualitas layanan pengaruhnya
terhadap kepuasan konsumen pengguna mobil nissan march pada PT. Wahana Wirawan Manado.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kualitas produk, harga dan kualitas layanan
berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen. Tuan (2012 ) penelitian mengenai
effects of service quality and price fairness on student satisfaction. penelitian menunjukkan bahwa
berbagai dimensi dalam kualitas pelayanan yang dirasakan dan dianggap kewajaran harga memiliki
dampak positif terhadap kepuasaan mahasiswa. Wulandari (2013) penelitian mengenai pengaruh
kualitas produk, kualitas pelayanan dan lokasi terhadap kepuasan konsumen kopikita Semarang.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial kualitas produk,
kualitas pelayanan dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

2.7 Kerangka Pemikiran

Kerangka penelitian ini menggambarkan pengaruh tiga variabel independen yaitu kualitas produk,
harga dan lokasi terhadap variabel dependen yaitu kepercayan terhadap kepuasan konsumen dalam
membeli suatu produk . Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat
disusun kerangka pemikiran sebagai berikut :

Kualitas Produk (X1) H2


Sumber: Adi, Haryanto, Rondonuwu.
Kepuasaan Konsumen
Harga (X2) H3 (Y)
Sumber: Adi, Rondonuwu, Tuan.
H4
Lokasi (X3)
Sumber: Ardhana ,Wowor, Wulandari
H1

Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1: Kualitas produk, Harga, Lokasi diduga secara bersama berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen pada Awor Coffe Shop

H2: Harga diduga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Awor Coffe Shop

H3: Lokasi diduga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Awor Coffe Shop

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dilakukan dengan cara kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:214), “Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian, teori-teori melalui pengukuran
variabel, penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik”. Penelitian
secara survey dengan pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan instrument kuesioner
atau wawancara untuk mendapatkan tanggapan responden dan memperoleh fakta-fakta dari gejala
yang ada serta mencari keterangan secara faktual tanpa mengetahui mengapa gejala tersebut ada.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi penelitian pada Awor Coffe Shop di Jalan Dr.
Wahidin Sudirohusono No.16, Klitren, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta . Waktu yang diperlukan dalam melakukan penelitian tersebut sekitar 2 bulan.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data-data penelitian ini adalah:

1. Kuesioner.

2. Wawancara.

3. Observasi.

3.4 Metode Analisis

Uji Validitas

Uji validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2012: 455). Dasar
pengambilan keputusan untuk menguji validitas butiran angket adalah :

1. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka variabel tersebut valid.

2. Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r tabel maka variabel tersebut tidak valid.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator
dari suatu variabel atau konstruk (Sugiyono, 2012: 455). Alat untuk mengukur reabilitas adalah Alpha

11
Cronbach yang didasarkan pada nilai koefisien reliabilitas adalah baik apabila nilai Alpha Cronbach
0,60 atau lebih besar.

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada
hubungan yang lebih tinggi atau sempurna di antara variabel bebas atau tidak (Wibowo, 2012: 87).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varian dari residual pada pengamatan model regresi tersebut (Wibowo, 2012: 93).

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residu (perbedaan yang ada) yang diteliti
memiliki distribusi normal atau tidak normal (Wibowo, 2012: 61).

Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas
produk (X1), harga (X2) dan lokasi (X3) terhadap kepuasaan konsumen (Y) (Wibowo, 2012: 126).
Bentuk persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

Y = β0+𝛃𝟏 𝐗𝟏 +𝛃𝟐𝐗𝟐+𝛃𝟑𝐗𝟑+e

Dimana:

Y : Kepuasan konsumen.

X1 : Kualitas produk.

X2 : Harga.

X3 : Lokasi.

β0 : Intercept Y.

β1 : Koefisien regresi kualitas produk.

β2 : Koefisien regresi harga.

β3 : Koefisien regresi lokasi.

e : error atau sisa (residual).

12
Koefisien Determinasi (R2 )

Analisis ini digunakan dalam hubungannya untuk mengetahui jumlah atau persentase sumbangan
pengaruh variabel bebas dalam model regresi yang secara serentak atau bersama-sama memberikan
pengaruh terhadap variabel tidak bebas (Wibowo, 2012:135).

Pengujian Hipotesis secara simultan (Uji F)

Pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan dilakukan dengan uji F.Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Apabila F hitung > F tabel maka H0 ditolak
sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari regresi dapat menerangkan variabel terikat
secara serentak dan sebaliknya.

Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t)

Pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial dilakukan dengan uji t. Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat signifikan peran secara parsial antara variabel independen terhadap
variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan.
Apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan dengan demikian variabel bebas dapat menerangkan
variabel terikatnya dan sebaliknya.

13

Anda mungkin juga menyukai