Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN RENCANA PENELITIAN

TUGAS AKHIR MAHASISWA


PROGRAM STUDI AGRONOMI

Ketentuan:
 Ringkasan terdiri dari 3 hal pokok, yaitu:
a. Latar belakang yang meliputi pentingnya objek yang diteliti (1 paragraf)
b. Persoalan yang timbul dan perlu dicari solusinya (1 paragraf)
c. Solusi untuk mengatasi persoalan (1 paragraf)
d. Metode penelitian : bahan, alat, rancangan penelitian
e. Parameter yang diamati/ dicari, metode analisis dan uji
 Ringkasan ditulis dengan huruf Times New Roman, font 12, spasi 1,5
 Isi ringkasan 250-500 kata (1 halaman)

Judul Penelitian: Pengaruh Komposisi Media Tanaman dan Konsentrasi Pupuk Silika
Terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum
Mill.)

Ringkasan Penelitian
Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan salah satu tanaman hortikultura
yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia karena memiliki nilai ekonomi yang
tinggi. Tanaman ini tidak hanya berfungsi sebagai sayuran atau bumbu masak yang dapat
diolah dengan berbagai olahan makanan, tapi juga dapat diolah untuk minuman segar, bisa
dijadikan bahan pewarna alami, bahan untuk kosmetik perawatan kecantikan dan obat-obatan.
Tanaman tomat juga memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Tomat memiliki komposisi zat
yang cukup lengkap dan baik bagi kesehatan, yaitu diantaranya mengandung protein,
karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, mineral, vitamin A dan vitamin C (Rosyidah.,
2017). (a.)
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2019), produksi tomat di Indonesia selama periode
2017 sampai 2021 diproyeksikan naik dengan rata-rata pertumbuhan 2,04 % per tahun. Tahun
2017 produksi tomat diproyeksikan sebesar 955.060 ton, tahun 2018 naik menjadi 975.459 ton,
tahun 2019 sebesar 995.640 ton, tahun 2020 naik sebesar 1.015.636 ton kemudian meningkat
lagi pada tahun 2021 menjadi 1.035.475 ton. Hal tersebut menunjukkan bahwa produksi tomat
diproyeksikan naik setiap tahunnya mulai tahun 2017-2021.
Tingkat konsumsi tomat nasional tahun 2017-2021 juga diproyeksikan akan
meningkat. Proyeksi konsumsi tomat tahun 2017 sampai 2021 diperkirakan akan meningkat
sebesar 4,14% per tahun, sedangkan jumlah penduduk diproyeksikan naik dengan rata-rata
pertumbuhan 1,13% per tahun. Dengan demikian total konsumsi tomat selama periode 2017
sampai 2021 diproyeksikan naik dengan rata-rata pertumbuhan 5,32% per tahun. Pada tahun
2017 konsumsi tomat diproyeksikan sebesar 855.974 ton, tahun 2018 sebesar 904.332 ton,
tahun 2019 sebesar 953.001 ton, tahun 2020 naik sebesar 1.003.015 ton dan pada tahun 2021
terutama tingkat konsumsi nasional meningkat lagi sebesar 1.053.249 ton. Peningkatan tingkat
konsumsi akan terus dapat naik seiring dengan kebutuhan masyarakat (BPS, 2019).
Badan Pusat Statistika Pertanian telah menyatakan bahwa tahun 2017-2021 produksi
tomat di Indonesia terus mengalami peningkatan, demikian juga dengan permintaan tomat
yang juga terus mengalami peningkatan. Produksi tomat perlu untuk terus ditingkatkan, hal ini
berkaitan dengan permintaan untuk pemenuhan kebutuhan konsumen yang terus meningkat
setiap tahunnya. Namun buah tomat yang saat ini menjadi salah satu komoditas hortikultura
yang bernilai ekonomi tinggi, masih memerlukan penanganan serius terutama dalam hal
kualitas buahnya. Buah tomat sebagai buah klimaterik bersifat mudah busuk sehingga
memiliki daya simpan yang rendah. Permasalahan ini merugikan terutama bagi pedagang,
pelaku agroindustri dan konsumen tomat yang memanfaatkannya sebagai bahan konsumsi.
Tomat memiliki kandungan air yang tinggi yang menyebabkan laju respirasi yang meningkat
selaras dengan terjadinya penuaan. Hal tersebut disebabkan kandungan gas etilen mampu
mempercepat laju respirasi sehingga buah akan cepat mengalami penuaan (Mubarok dkk.,
2020). Etilen pada tanaman berdampak buruk terhadap kualitas buah, karena mampu
mempercepat daya simpan buah. Selain permasalahan mengenai daya simpan, permintaan
terhadap buah tomat berkualitas semakin menjadi perhatian. Aspek kualitas buah yang menjadi
perhatian antara lain ketebalan daging buah, warna, dan kekerasan buah. (b)
Upaya untuk menanggulangi masalah dalam produktivitas dan kualitas daya simpan
tanaman tomat dalam budidaya tomat salah satunya adalah pemupukan. Pemupukan silika
pada tanaman tomat dapat meningkatkan kekerasan buah tanaman tomat. Silikon merupakan
unsur pembangun yang menguntungkan bagi tanaman secara umum. Menurut Wulanjari
(2016) mengatakan bahwa pemberian pupuk daun silika pada tanaman tomat dapat
meningkatkan kekerasan buah melalui pembentukan polimer silika pada dinding sel. Silika
juga tersimpan pada lapisan atas dan bawah kutikula daun sehingga mampu mengontrol
terjadinya respirasi sehingga tekanan turgor dalam sel tubuh tanaman lebih terjaga. Kekerasan
buah yang lebih baik diharapkan mampu menekan kerusakan pada buah sehingga dapat
meningkatkan masa simpan buah tomat.
Selain pemupukan, upaya yang dilakukan yaitu pemberian media tanam pada tanaman
tomat. Abu sekam padi adalah bahan limbah dari sisa pembakaran sekam padi yang
merupakan salah satu sumber penghasil silika terbesar. Selain menjadi bahan media tanam,
dapat juga dimanfaatkan sebagai pupuk pada tanaman. Abu sekam padi hasil pembakaran yang
terkontrol pada suhu tinggi (500-6000 C) akan menghasilkan abu silika yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai proses kimia. Abu sekam padi atau abu sekam bakar ini dapat
menggemburkan tanah dan usnur yang terkandung di dalamnya sangat baik untuk kesuburan
tanah. Hasil penelitian menujukkan bahwa abu sekam padi mengandung silika sebanyak 86-
97% berat kering. Martanto (2001) menyatakan bahwa pemberian abu sekam dengan
kandungan silikanya berpengaruh nyata terdahadap laju pertumbuhan tinggi tanaman tomat
serta menekan serangan hama dan penyakit. Pemberian unsur silika pada tomat juga dapat
meningkatkan diameter tanaman, meningkatkan jumlah buah, dan bobot buah per tanaman
(Kiswondo, 2011). Pada tanaman yang memiliki kandungan silika yang cukup dapat
meningkatkan pertumbuhan dan kesuburan tanaman (Advinda, 2018). Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh dari penambahan pemberian media abu sekam padi bakar
dan pupuk silika dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan, produksi, dan
kualitas tanaman tomat serta untuk mengetahui mana perlakuan terbaik dari penambahan
pemberian sekam bakar dan konsentrasi silika (c).
Penelitian akan dilakukan dengan metode serta alat dan bahan seperti yang digunakan yaitu
tanah, benih tomat, abu sekam padi bakar, polybag, plastik, ajir, tali rafia, sekop, timbangan,
ember, handsprayer, penggaris, jangka sorong, penetrometer, alat tulis, alat dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan faktor pertama yaitu
penggunaan komposisi media tanam abu sekam padi dengan tanah dengan 3 taraf perlakuan yang
dimasukkan ke dalam polybag berdasarkan perbandingan volume sampai di sisakan sekitar 5cm
dari bagian polybag dengan ukuran 35x35 cm (A1.) media campuran tanah dan abu sekam dengan
perbandingan 2:1 (A2.) media campuran tanah dan abu sekam dengan perbandingan 1:1 (A3.)
Media campuran tanah dan abu sekam dengan perbandingan 1:2. Kemudian faktor kedua yaitu
konsentrasi pupuk silika yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu (B1.) tanpa silika (0 ppm) (B2.)
silika 50 ppm (B3.) silika 100 ppm (B4.) silika 150 ppm. Pemberian pupuk silika diberikan pada
tanaman tomat dengan cara disemprotkan ke daun tanaman tomat 1 minggu sekali. Perlakuan
diulang sebanyak tiga kali, setiap perlakuan dikombinasikan menjadi 12 kombinasi sehingga
menghasilkan 36 unit percobaan. Dengan parameter tingkat pertumbuhan, produksi dan kualitas
panen pada tanaman tomat. (d)

Variabel yang diamati dalam penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah buah,
bobot/berat buah, jumlah cabang, ketebalan daging buah tomat, kekerasan buah, daya simpan
buah tomat. Untuk mengetahui adanya pengaruh beberapa perlakuan dari pemberian konsentrasi
silika dan penambahan media tanam abu sekam terhadap pertumbuhan, produksi, dan kualitas
tanaman tomat, maka data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam dengan tingkat
kepercayaan 95%, apabila terdapat beda nyata maka diuji lebih lanjut dengan uji BNT dengan
taraf 5% untuk mengetahui perlakuan mana yang berpengaruh nyata (e)

DAFTAR PUSTAKA:
Fatriansyah, J. F., F.W. Situmorang dan D. Dhaneswara. 2018. Ekstraksi Silika Dari Sekam
Padi. Prosiding Seminar Nasional Fisika Universitas Riau.1: 123-127.
Kiswondo, S. 2011. Penggunaan Abu Sekam Dan Pupuk ZA Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Embryo. 8: 9-17.
Mubarok, S., A.R.A. Adawiyah., A. Rosmala., F. Rufaidah., A. Nuraini., dan E. Suminar.
2020. Hormon Etilen dan Auksin Serta Kaitannya Dalam Pembentukan Tomat Tahan
Simpan Dan Tanpa Biji. Jurnal Kurtival. 19: 1217-1222.
Rosyidah, A. 2017. Hasil dan Kualitas Tomat Lycopersicum esculentum Mill). Pada Berbagai
Pemberian Pupuk Kalium. Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan
Malang. 1: 140-144.
Wulanjari. D. 2016. Pengaruh Pupuk Daun Silika Dan Cekaman NaCl Terhadap Pertumbuhan,
Produksi dan Kualitas Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Pada Media Hidroponik
Substrat. Tesis. Jember : Universitas Jember.
Hasil ringkasan :
 Soft file dalam bentuk Ms. Word (Nama mhs_Konsentrasi TA_Judul penelitian)
 Tugas dalam bentuk soft file di kirim ke : rizayrusdiana@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai