FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tn. S DENGAN HIPERTENSI PADA NY. P DI TEGAL BUAH PADAN
SAMBIAN DENPASAR BARAT
Tanggal 03 Oktober S/D 08 Oktober 2021
A. Pengkajian
Pengumpulan data dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Oktober 2021 pukul
11.00 wita. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan
fisik dan dokumentasi.
a. Data umum
1) Kepala Keluarga
a) Nama : Tn. S
b) Umur : 50 Tahun
c) Jenis kelamin : Laki-laki
d) Pendidikan : Tamat SMA
e) Pekerjaan : Wiraswasta
f) Agama : Hindu
g) Suku/Bangsa : Indonesia
h) Alamat : Br Tegal Buah, Padang Sambian,
Denpasar Barat
i) Tanggal pengkajian : 03 Oktober 2021
2) Komposisi Keluarga
Tabel 1
Komposisi Keluarga Tn. S
No Nama L/P Umu Hub. dg Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Kondisi Ket
r (th) KK
1. Tn. S L 50 KK SMA Wiraswasta Lengkap Sehat
2. Ny. P P 48 Istri SMA Pedagang Lengkap Sakit
3. An. A P 21 Anak S1 Pelajar Lengkap Sehat
4 An. G L 15 Anak SMP Pelajar Lengkap sehat
3). Genogram
Penjelasan :
Ny. P adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ny. P bekerja sebagai
pendagang dan suami Ny. P bekerja sebagai wiraswasta. Ny. P
memiliki dua orang anak, satu orang anak perempuan dan satu anak
laki-laki. Kedua orang anaknya belum menikah dan masih bersekolah.
Ny. P saat ini tinggal bersama suami dan kedua anaknya. Ny. P saat ini
tengah mengalami sakit hipertensi
4) Tipe Keluarga
Keluarga Ny. Adalah keluarga dengan tipe keluarga inti (Nuclear
family) yaitu dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
diperoleh dari keturunannya.
5) Latar Belakang Budaya (Etnis)
Latar belakang budaya keluarga Ny. P adalah berlatar belakang budaya
bali, dalam kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa daerah bali dan
Bahasa Indonesia dalam berinteraksi dengan anggota keluarga maupun
masyarakat. Keluarga Ny. P tinggal di lingkungan yang homogen.
6) Agama
Keluarga Ny. P beragama hindu, biasanya mereka sembahyang setiap
hari dirumah dan pada hari-hari tertentu seperti purnama, tilem, dan hari
raya hindu lainnya mereka sembahyang di tempat suci (Pura).
7) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ny. P bekerja sebagai pedagang, membuka warung kecil-kecilan
dirumah seperti menjual snack dan sembako, sedangkan suaminya Tn.
S berkerja sebagai wiraswasta. Tn. S dan Ny. P mengatakan
penghasilan keduanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya, serta
kedua anaknya yang masih bersekolah.
Tabel 2
Rata-Rata Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga Tn. S
No Nama Pekerjaan Pendapatan Pengeluaran Keterangan
1 Tn. S Wiraswasta Rp. 3.500.000 Pengeluaran Pembayara
selama 1 bulan n air,
yaitu turunan
Rp. 1.500.000 banjar,
listrik,
biaya
sekolah
anak,
makanan
dan
kebutuhan
sehari-hari.
2 Ny. P Pedagang Rp. 1.500.000 Rp. 1000.000 Keperluan
dapur,
banten dan
kebutuhan
sehari-hari.
3 An. A Pelajar - - -
4 An. G Pelajar - - -
Total Rp. 5.000.000 Rp. 2. 500.000
Penjelasan:
Pendapatan keluarga Tn. S didapatkan dari pendapatan kerja Tn. S dan
pendapatan kerja Ny. P. Total pendapatan dalam satu bulan keluarga
Tn. S yaitu Rp. 4.500.000 selalu tetap. Untuk total pengeluaran
keluarga Tn. P dalam satu bulan yaitu Rp. 2.500.000 dan pengeluaran
ini bisa berubah tiap bulan (tidak tetap). Jika ada pendapatan yang
bersisa maka sisa pendapatan tersebut akan ditabung oleh keluarga Tn.
S.
8) Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Ny. P tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi,
tetapi apabila ada waktu luang maka Ny. P sekeluarga akan berekreasi
ke pantai. Selain itu, biasanya hanya menonton televisi sambil bercerita.
b. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan saat ini
Keluarga Ny. P saat ini dalam tahap V, dimana keluarga yang memiliki
anak remaja (families with teenagers). Tujuan utama pada keluarga
pada tahap anak remaja adalah melonggarkan ikatan keluarga untuk
meberikan tanggung jawab dan kebebasan remaja yang lebih besar
dalam mempersiapkan diri menjadi seorang dewasa mudah. Tugas
perkembangan keluarga yang pertama pada tahap ini adalah
menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab seiring dengan
kematangan remaja dan semakin meningkatnya otonomi. Tugas
perkembangan keluarga yang kedua adalah bagi orang tua untuk
memfokuskan kembali hubungan pernikahan mereka. Sedangkan tugas
perkembangan keluarga yang ketiga adalah untuk anggota keluarga,
terutama orang tua dan anak remaja, untuk berkomunikasi secara
terbuka satu sama lain.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Ny. P yang belum terpenuhi yaitu tahap
VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan.
3) Riwayat keluarga sebelumnya
a) Tn. S sebagai kepala keluarga jarang sekali sakit, tidak mempunyai
masalah kesehatan yang serius, tidak ada masalah istirahat, makan
maupun kebutuhan dasar yang lain, tidak mempunyai keturunan
hipertensi. Tidak merokok.
b) Ny. P memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 5 tahun yang lalu,
rutin kontrol ke pelayanan kesehatan 1 bulan sekali untuk cek lab
dan mengambil obat rutin, tetapi karena pandemi sudah 7 bulan
tidak kontrol dan tidak rutin minum obat hipertensi kadang-kadang
lupa, dan minum obat jika kepala pusing. Ny. P tidak mempunyai
masalah dengan istirahat, maupun kebutuhan dasar lainnya.
Hipertensi menurun dari keluarganya
c) An. A jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan
d) An. G jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati keluarga Ny. P adalah rumah warisan keluarga
dengan luas rumah ± 3 are. Denah rumah bagian depan terdapat warung
di bagian selatan, tiga kamar tidur di bagian tengah depan dan paling
utara adalah tugu karang. Sedangkan denah di bagian tengah terdapat
ruang tamu di bagian selatan, bale dangin di bagian tengah dan dua
kamar tidur di bagian utara. Dapur, gudang dan toilet berada di bagian
belakang di sisi selatan sedangkan merajan berada di bagian pojok
timur. Rumah terdiri atas satu lantai dan menggunakan keramik dalam
keadaan bersih. Halaman rumah sudah di semen. Penataan peralatan
rumah tangga tertata rapi. Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki
sistem sanitasi yang baik, dan memiliki sistem penerangan ruang yang
baik.
Gambar 2. Denah Rumah Keluarga Tn. S
Keterangan :
Pintu Masuk : Ruang Tamu : Merajan :
Warung : Bale Dangin : Gudang :
Kamar : Dapur : Toilet :
Tugu Karang :
g. Koping Keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang
Stresor jangka pendek: Ny. P mengatakan dirinya menderita penyakit
hipertensi
Stresor jangka panjang: Tn. S khawatir karena Ny. P mengidap
penyakit tekanan darah tinggi. Tn. S juga mengungkapkan kesulitan
dalam merawat Ny. P karena tidak mengetahui cara merawat yang
benar.
2) Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap situasi/stressor
Ny. P dan keluarga mampu bertindak ojektif dan realistis bilamana
menghadapi keadaan yang stress dengan cara berekreasi dengan
berjalan-jalan keliling rumah.
3) Penggunaan strategi koping
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam
keluarga sehingga masukan dari keluarga (terutama orang tua) dapat
membantu menyelesaikan masalahnya dan dapat mencari pemecahan
masalah yang tepat.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Di dalam keluarga tidak ada yang bersifat otoriter dan melakukan
tindakan kekerasan terhadap anggota keluarga.
h. Analisa Data
Tabel 3
Analisa Data Asuhan Keluarga Tn. S
No Data Subjektif Data Objektif Masalah Keperawatan
1 - Ny. P - Hasil pemeriksaan Manajemen kesehatan
mengatakan tekanan darah Ny. keluarga Tidak Efektif
sudah 7 bulan P pada saat
tidak pernah di pengkajian yaitu
ajak kontrol oleh 150/80 mmHg.
keluarga karena - Keluarga tampak
semua sibuk tidak mampu
bekerja dan melakukan
situasi pandemi tindakan untuk
covid-19. mengurangi faktor
- Ny. P. resiko hipertensi
mengatakan dengan tidak
bahwa tidak rutin melakukan diet
minum obat hipertensi
hipertensi
kadang-kadang
lupa, dan minum
obat jika kepala
pusing. serta
tidak melakukan
diet hipertensi.
- Tn. S dan
keluarga belum
mengetahui lebih
jelas tentang
penyakit
hipertensi yang
diderita oleh
istrinya yaitu Ny.
P dan tentang
cara
perawatannya.
- Ny. P
mengatakan suka
makanan yang
asin seperti ikan
asin dan telor
asin
2 - Tn. S tidak - Tn. S tampak Defisit pengetahuan
memahami bertanya-tanya keluarga
bagaimana mengenai
penanganan penyakit Ny. P
penyakit - Tn. S tampak
hipertensi secara kebingungan dan
tepat. tidak memahami
- Tn. S masalah
mengatakan kesehatan yang
khawatir diderita suaminya
terhadap kondisi
istrinya yaitu Ny.
P karena hanya
mengetahui
sedikit tentang
penyakit
hipertensi.
- Tn. S juga
mengungkapkan
kesulitan dalam
merawat Ny. P
karena tidak
mengetahui cara
merawat yang
benar.
i. Rumusan Masalah
1) Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
2) Defisit pengetahuan keluarga
Skoring Masalah Keperawatan Keluarga Tn. S dengan Hipertensi pada Ny. P
1) Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
Perhit
No Kriteria Score Pembenaran
ungan
Ny. P tidak rutin kontrol ke
Sifat masalah pelayanan kesehatan dan minum
3
1 /3 x 1 1
(aktual) obat jika kepala pusing dan klien
tidak melakukan diet hipertensi
Kemungkinan Keluarga mamu membantu
masalah dapat Ny. P untuk menjalani diet
2
2 diubah /2 x 1 2 dan teratur minum obat
untuk penyakit hipertensi.
(mudah)
Potensi Ada keinginan keluarga untuk
masalah untuk tahu tentang cara pencegahan
2 2
3 dicegah /3 x 1 /3 dari penyakitnya serta praktek
diet tentang penyakitnya
(cukup)
Hasil Pemeriksaan tekanan
Menonjolnya darah Ny. P yaitu 150/80
masalah mmHg. Keluarga menyadari
2
4 /2 x 1 1 adanya masalah yang harus
(segera ditangani yaitu Ny. S taat
ditngani) menjalani diet untuk penyakit
hipertensi.
Jumlah 4 2/3
B. Diagnosa Keperawatan
1. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat dan mengenal masalah anggota
keluarga dengan hipertensi ditandai dengan Ny. P mengatakan sudah 7
bulan tidak pernah di ajak kontrol oleh keluarga karena semua sibuk bekerja
dan situasi pandemi covid-19, Ny. P. mengatakan bahwa tidak rutin minum
obat hipertensi kadang-kadang lupa, dan minum obat jika kepala pusing.
serta tidak melakukan diet hipertensi, Tn. S dan keluarga belum mengetahui
lebih jelas tentang penyakit hipertensi yang diderita oleh istrinya yaitu Ny.
P dan tentang cara perawatannya Ny. P mengatakan suka makanan yang
asin seperti ikan asin dan telor asin. Hasil pemeriksaan tekanan darah Ny. P
pada saat pengkajian yaitu 150/80 mmHg. Keluarga tampak tidak mampu
melakukan tindakan untuk mengurangi faktor resiko hipertensi dengan tidak
melakukan diet hipertensi
2. Defisit pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurang terpapar
informasi ditandai dengan Tn. S tidak memahami bagaimana penanganan
penyakit hipertensi secara tepat, Tn. S mengatakan khawatir terhadap
kondisi istrinya yaitu Ny. P karena hanya mengetahui sedikit tentang
penyakit hipertensi, Tn. S juga mengungkapkan kesulitan dalam merawat
Ny. P karena tidak mengetahui cara merawat yang benar. Tn. S tampak
bertanya-tanya mengenai penyakit Ny. P. Tn. S tampak kebingungan dan
tidak memahami masalah kesehatan yang diderita suaminya.
C. Rencana Keperawatan
1) Prioritas Diganosa Keperawatan
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat dan mengenal
masalah anggota keluarga dengan hipertensi ditandai dengan Ny. P mengatakan sudah 7 bulan tidak pernah di ajak kontrol oleh
keluarga karena semua sibuk bekerja dan situasi pandemi covid-19, Ny. P. mengatakan bahwa tidak rutin minum obat hipertensi
kadang-kadang lupa, dan minum obat jika kepala pusing. serta tidak melakukan diet hipertensi, Tn. S dan keluarga belum
mengetahui lebih jelas tentang penyakit hipertensi yang diderita oleh istrinya yaitu Ny. P dan tentang cara perawatannya Ny. P
mengatakan suka makanan yang asin seperti ikan asin dan telor asin. Hasil pemeriksaan tekanan darah Ny. P pada saat
pengkajian yaitu 150/80 mmHg. Keluarga tampak tidak mampu melakukan tindakan untuk mengurangi faktor resiko hipertensi
dengan tidak melakukan diet hipertensi.
2) Rencana Keperawatan
Perencanaan Keperawatan Pada Keluarga Tn. S Dengan Hipertensi
Pada Ny. P Di Tegal Buah, Padang Sambian Denpasar Barat
Tanggal 03 Oktober 2021 – 08 Oktober 2021
D. Implementasi
Tindakan Keperawatan Pada Keluarga Tn. S Dengan Hipertensi
Pada Ny. P Di Tegal Buah, Padang Sambian Denpasar Barat
Tanggal 03 Oktober 2021 s/d 08 Oktober 2021
O : - keluarga tampak aktif saat diskusi dengan perawat dan tidak meninggalkan tempat
diskusi
Tupen 2 tercapai
Tupen 3 tercapai
Tupen 4 tercapai
Tupen 5 tercapai
Tupen 6 tercapai
P : pertahankan kondisi pasien dan tetap memotivasi klien untuk mempertahankan kondisi
dan terapi pasien.