HIDROLIKA

Hidrolika merupakan bagian dari ilmu teknik yaitu ilmu yg

mempelajari air dlm keadaan statis/diam (hidrostatika) dan
dinamis (hidrodinamika).
Pengelolaan air secara praktek mempelajari 2 aspek :
agronomis dan teknik
Agronomis meliputi : tanah, klimatologi, botani, fisiologi
Teknik meliputi : fisika terpakai, geohidrologi, teknik sipil dll
Pentingnya konsep hidrolika dlm tindakan
pengelolaan air :
Kaidah2 hidrolika secara praktis dapat dipakai
dalam pendugaan potensi sumberdaya air
misalnya : debit, kecepatan air
Pemakaian air yg efisien dalam kegiatan
pengelolaan air membutuhkan data hasil
pengukuran yang praktis dan tepat
Beberapa konsep hidrolika yg penting dalam
pengelolaan air :

1. beberapa rumus dan koefisien pengaliran yg

penting
2. pengaliran melalui lubang (Orifice)
3. pengaliran melalui pelimpahan (Notch, Weir)
4. pengaliran dalam saluran (Channel)
5. pengaliran dalam pipa
Beberapa rumus yg penting :

a. Tekanan air P = F/A

P = tekanan (N/m2 = Pascal )
F = gaya
A = luas

F = berat cairan dalam silinder

= V x Bj Bj = berat jenis
= A.h x Bj
P = A.h.Bj / A = h.Bj = ρ.g.h
b. Laju pengaliran debit
Q = a. V
Q = debit
a = luas penampang
V = kecepatan

berlaku Q1 = Q2 = Q3

1 2 3
c. Hukum Bernouli
Total energi dari partikel adalah tetap walaupun terjadi pergerakan
partikel dari satu titik ke titik lain
_____________________________
Z + V2/2g + P/W = konstan

P P + ½ ρ v2 + ρgh = konstan

Z
-------------------------------------------------

Z = potensial energi
V2/g = energi kinetik
P/W = pressure energi
Tipe-tipe aliran :

1. Uniform flow
bila V partikel air pd tiap bagian pipa/saluran sama
non uniform flow bila V tidak sama

2. Stream line flow / laminar flow

bila masing2 partikel air mempunyai arah aliran masing2 dan
tidak berpotongan
V tiap bagian bisa sama atau tidak sama
_________________________________
_________________________________
Turbulen flow
- tidak mempunyai arah aliran, masing-masing
- berpotongan

3. Steady flow
- bila debit air yg mengalir tiap detik tetap
misal : pada pengaliran yg tenang
- mungkin aliran seragam atau tidak
Unsteady flow : bila debit tiap detik tidak sama (tdk konstan )

Pengaliran melalui lubang (Orifices )

contoh : pada irigasi tetes, pada gate (pembagi air)
Tipe2 orifices
1. menurut ukuran
a) lubang kecil
jika kecepatan partikel dari cucuran relatif sama
V1 = V2 = V3
b) lubang besar
jika kecepatan partikel dari cucuran tidak sama
V1 ≠ V2 ≠ V3 ≠ V4
2. Menurut bentuk sisi lubang
a) Sisi tajam
gesekan besar mempengaruhi debit
b) Sisi bulat

3. Menurut bentuk pengaliran

a) Fully submerged orifice
( pengaliran melalui lubang yg berada dalam air )
disebut juga pengaliran tidak bebas ----- pengaliran di hulu
melalui hambatan di hilir

b) Partially submerged orifice

(pengaliran melalui lubang yg sebagian berada dalam air)
Vena contracta/kuncupan
ialah bentuk kuncupan yg terjadi karena partikel air kehilangan
energi akibat gesekan dengan dinding.
a = area lubang (luas penampang )
a’ = area vena kontrakta

Adanya vena kontrakta menimbulkan kondisi yg lain dari

pengaliran air secara teoritis, sehingga diperlukan adanya
koefisien2 yg berkaitan dengan pengaliran air

a a’
1. Koefisien kontraksi ( Cc)
Cc = luas penampang vena kontrakta/luas penampang lubang
= a’ / a

Cc pada sisi tajam < pada sisi bulat

a’1 < a’2
Cc dipengaruhi :
- h (tinggi air) ----- makin besar h makin besar Cc
- ukuran lubang ------ makin besar ukuran, Cc makin kecil
- bentuk sisi
nilai rata2 Cc = 0,64

2. Koefisien kecepatan ( Cv )
Cv = kecepatan aktual pd vena kontrakta/kecepatan teoritis
= Vac / Vth
= √ gx2/2y
√ 2gh
Cv = (x 2 )/(4. y. h)
h = tinggi air
x = jarak horizontal
y = jarak vertikal
v = kecepatan
t = waktu yg diperlukan dari A - B
3. Koefisien pengaliran ( Cd )
Cd = pengaliran aktual / pengaliran teoritis
= Qac / Qth
= Vac x area aktual / Vth x area teoritis
Cd = Cv x Cc
Cd rata-rata = 0,62
Koefisien2 diatas dipakai juga untuk pengaliran melalui
pelimpahan, saluran, pipa
Pengaliran melalui lubang kecil
Lubang kecil : V partikel pd lubang AB relatif sama
Berlaku Hukum Toricelli : pada lubang akan keluar air dgn V sama
dengan jatuh bebas ---- V teoritis = √ 2gh

Q lubang kecil = Cd x (axb) x √ 2gh

Pengaliran melalui lubang besar

disebut lubang besar jika h < 5a
pada saat terjadi pengaliran, v partikel tidak konstan, terjadi
perbedaan v

Q = 2/3 x Cd x b x √ 2gh x (h2 3/2 - h1 3/2 )

16 3/2 = √ 163 = 43 = 4 x 4 x 4 = 64
Pengaliran melalui lubang yang seluruhnya
berada dalam air

h = beda tinggi air dihulu dan dihilir

b = lebar lubang
Cd = koefisien pengaliran
Q = Cd x b x (h2 - h1) x √ 2gh
Diketahui :

a’ = 19
a = 27
b = 12
g = 10
h = 81
h2 = 64
h1 = 36
x = 40
y = 3

Ditanya:
Q pada lubang besar
Q pada lubang dalam air
Jawab:
Cc = a’ / a
= 19 / 27
= 0,704

Cv = (x 2 )/(4. y. h)
= (402 )/(4.3.81)
= (1600)/(972)
= 1,646
= 1,283

Cd = Cc x Cv
= 0,704 x 1,283
= 0,903
Q besar = 2/3 x Cd x b x 2. g. h x (h23/2 - h13/2)
= 2/3 x 0,903 x 12 x 2.10.81 x (643/2 - 363/2)
= 2/3 x 0,903 x 12 x 40,25 x (512 - 216)
= 2/3 x 0,903 x 12 x 40,25 x 296
= 86.497,07 m/s

Q dalam air = Cd x b x (h2 – h1) x 2. g. h

= 0,903 x 12 x (64 - 36) x 2.10.81
= 0,903 x 12 x 28 x 40,25
= 12.212,17 m/s