B. Latar Belakang
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat penting dalam
setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa, baik ketika ia berada dalam sekolah maupun dilingkungan rumah
(keluarga).
Pada sekarang ini banyak sekali anak-anak mengalami kesulitan dalam belajar. Hal
tersebut tidak hanya dialami oleh siswa-siswa yang berkemampuan kurang saja. Hal
tersebut juga dialami oleh siswa-siswa yang berkemampuan tinggi. Sedang yang
namanya kesulitan belajar itu merupakan kondisi proses belajar yang ditandai oleh
hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai kesuksesan. Kesulitan belajar ini tidak
selalu disebabkan oleh intelegensi yang rendah akan tetapi juga disebabkan oleh
faktor-faktor non-integensi.
Sistem pendidikan selama ini lebih menitik beratkan dan menjejalkan pada
penguasaan kognitif akademis. Sementara afektif dan psikomotorik seolah-olah
dinomor duakan. Orientasi pendidikan di Indonesia pada umumnya mempunyai ciri-
ciri cenderung memperlakukan peserta didik berstatus sebagai obyek, guru berfungsi
sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indoktrinator, materi bersifat
subject-oriented, dan manajemen bersifat sentralistis.