Tokoh:
1. Ibu : Wulan
2. Anak nakal : Beni
3. Anak nakal 2 : Dicky
4. Anak baik : Wawan
5. Guru : Andri
Beni pulang
Wulan:"rene ndisik ben,(menyuruh beni duduk disampingnya)iki makne lagi duwe rejeki,bayaren spp
wulan iki ya ben.(sambil menyerahkan beberapa lembar uang kepada beni)
Saat Beni siap siap akan berangkat sekolah, Dicky menelpon Beni.
Dicky:" Ben aja kelalen gawa duit sek wingi,gak tak gawe top up."
Mau tak mau sesampaikan disekolah uang yang seharusnya beni gunakan untuk membayar spp,ia
berikan kepada diki.
Diruang BK
Pak andri:" Beni, saya akan terus terang saja. Kenapa spp mu sudah nunggak 2 bulan? Kamu tidak
memberitahu Ibumu?minggu depan harus sudah dibayar ya ben"
Beni:" sudah Pak, tapi anu....Ibu saya belum ada uang,tolong beri kelonggaran waktunya Pak"
Pak andri :" jangan sampai nunggak terus terusan, bisa berat kalo ngga dicicil,ya sudah,kamu boleh
kembali ke kelasmu"
Beni dapat sms dari diki bahwa nanti siang ada turnamen yang sangat dinanti nantikan oleh Beni
Saat sarapanpun,beni masih memikirkan bagaimana caranya agar ia mendapatkan uang untuk turnamen
nanti siang,hingga ia tak sadar ia hanya mengaduk ngaduk makanannya.ibunya pun bertanya
Beni:"owes makk,tapi ana pemberitahuan spp wulan sesok kudu bayar wulan siki."
wulan : ( sedikit menggelengkan kepalanya dan mengambil uang di dalam lemari ) oalah , ya wis nyoh
duit e . Bayarke tenanan lo ben."
beni : hooh mak tenang wae , wis ya nyg tak mangkat . assalamualaikum
Dijalan menuju ke sekolah, Beni malah memikirkan ibunya yg sudah ia bohongi barusan. Ada sedikit rasa
tidak tenang, hingga tidak sadar ternyata dia melamun di sepanjang perjalanan menuju sekolahnya.
Di dalam kelas. Dicky melihat Beni yg masuk kelas dengan wajahnya yg terlihat gelisah.
Beni:" ora Dick. Mung kepikiran mak e, ny mau ngapusi gara gara duit turnamen."
Dicky:" ge, wong tua li mung ngertine kon bayar butuhan sekolah, trus nya duite. Ora ne curiga kae mak
e dke lah, santai. Pinter pinter e dke wae aling nei alesan"
Beni terdiam, tengah memikirkan apa yang baru saja dicky katakan.
" hooh ya, mak e ora bakal ngerti be ", batin Beni.
2 bulan kemudian...
Hingga tak sadar,ia selalu membohongi ibunya hanya untuk mengikuti turnamen.Surat panggilan pun
sudah sering beni dapatkan,tapi tak sekalipun ia berikan kepada ibunya
Dilain sisi,Wulan terlihat sedang duduk sambil memegang buku tabungannya.Ia merasa,tabungannya
sudah sangat menipis,karena beni sering meminta uang kepadanya.
Wawan : "assalamualaikum"
Wulan keluar dari kamar beni dan membukakan pintu untuk tamu
Wulan:"waalaikumsalam"
Wulan pun membuka suratnya,betapa kagetnya saat ia membuka suratnya yang berisi tunggakan uang
spp selama beberapa bulan.wulan lalu mencari surat panggilan lainnya dikamar beni. Ia pun
menemukan 3 lembar surat yang sama seperti yang tadi.
Hari mulai sore,namun beni masih juga belum pulang. Entah kemana,bahkan wulan pun tidak tahu
anaknya itu kemana. Saat masih menunggu anaknya,tiba tiba terdengar suara beni dari luar.
Beni:"assalamualaikum
Wulan :" waalaikumsalam,nangdi wae to ben,metu ora omong omong. Loh ono diki barang."
Wulan:"waalaikumsalam,kene pada njagong. Ben,makne arep takon. Iki apa? (Sambil menyerahkan
surat yang ia temukan tadi)koe ora bayarke duit spp ne to? Nang ndi kabeh duite ben?
Wulan:"opo?! Nganu opo?kowe ke jan astaghfirullah uwis wani ngapusi ya karo makmu,4 wulan spp mu
nunggak,tabungane make yo uwis nipis,gak piye karepe kowe ben?"
Beni:"l-lunas?"
Diki:"iyo lunas,deke gak nyalahna nyong mergo sppne deke nunggak?lah iku ya salahmu dewe
Wulan tak bergeming,ia masih tidak menyangka anaknya sudah berbohong selama ini.
Beni:"makk..?"
Beni:"ngapuro makk,duite tak gawe bayar turnamen bareng diki"(dengan kepala ditundukkan)
Wulan:"ben,abot iki 4 wulan tunggakan,ngerti to tabungan mak e uwis turah sitik,kowe ke jane gak prige
ben?jare pingin sekolah,yo uwis makne sekolahke,mak e aling buruh tiwas abot ngene yaallah
ben,deleng kae akeh sek pengen sekolah tapi ora ana sek biayani,la kowe gari njalok kok yo malah
yangono to ben."
Dengan nada bicara yang melemah dan menahan tangisnya,kata demi kata yang baru saja wulan
keluarkan,sangat membuat beni merasa sangat menyesal.