Anda di halaman 1dari 19

gelombang cahaya dalam bidang teknologi

dheywiq13.blogspot.com/2014/11/gelombang-cahaya-dalam-bidang-teknologi.html

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman yang serba modern ini teknologi menjadi hal penting. Teknologi dapat
memudahkanpekerjaan dan memperpendek jarak yang sebenarnya ribuan mil, misalnya
dengan menggunakan telepon. Salah satu hal penting yang mendukung keberadaan
teknologi adalah sarana, misalnya energi atau gelombang sebagai media.

Banyak barang elektronik yang memanfaatkan sifat-sifat gelombang, misalnya sifat


gelombang yang dapat merambat di ruang hampa digunakan manusia untuk membuat
bolam lampu dimana ruang dalam bolam tersebut adalah ruang hampa.

Banyak alat-alat elektronik di sekitar kita yang teknologinya memanfaatkan


gelombang, namun sebagian besar dari kita belum sepenuhnya tahu dan paham. Dan kita
akan bahas pemanfaatan gelombang dan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari
lebih spesifik dalam bab beriktunya.
Cahaya pada hakekatnya tidak dapat dilihat, kesan adanya cahaya apabila cahaya
tersebut mengenai benda. Cahaya dapat bersifat gelombang maupun partikel. Cahaya
adalah tenaga berbentuk gelombang dan dapat membantu kita melihat. Cahaya bergerak
lurus ke semua arah. Cahaya di biaskan apabila bergerak secara tegak lurus melalui
medium yang berbeda seperti melalui udara, kaca dan air. Cahaya dapat bergerak lebih
cepat melalui udara.
Cahaya mempunyai banyak manfaat. Selain bermanfaat dalam kehidupan sehari-
hari, cahaya juga di manfaatkan dalam bidang medis. Salah satu penerapannya adalah
dalam pendeteksian suatu penyakit yang bertujuan untuk mendiagnosa dan proses
penyembuhan penyakit melalui terapi. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis
membuat makalah ini.

Cahaya tergolong suatu gelombang namun cahaya tidak tergolong gelombang


mekanik, seperti halnya gelombang air atau gelombang tali. Melainkan gelombang
elektromagnetik. Gelombang jenis ini dapat merambat ke dalam ruang hampa.
Contohnya cahaya matahari dapat sampai ke bumi. Karena cahaya tergolong gelombang,
maka cahaya juga memiliki difraksi, interferensi cahaya, pemantulan, dan pembiasan.
Cahaya juga merupakan gelombang transversal. Teori gelombangnya menerangkan
mengenai interferensi cahaya dengan cara memproyeksikan sinar violet ke atas kertas
perak klorida dan menghasilkan pola interferensi. Cahaya sangat dibutuhkan oleh
manusia, hewan, dan tumbuhan. Bulan bukanlah sumber cahaya, ia hanya memantulkan
cahaya yang diterimanya dari matahari. Jadi selain dipancarkan cahaya dapat
dipantulkan. Cahaya merambat lurus seperti yang dapat kita lihat pada cahaya yang

1/19
keluar dari sebuah lampu teater di ruangan yang gelap atau laser yang melintasi asap atau
debu. Oleh karenanya cahaya yang merambat digambarkan sebagai garis lurus berarah
yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis berarah.
Dalam kehidupan sehari-hari sering Anda mengamati pelangi. Apa yang Anda ketahui
tentang pelangi? Mengapa pelangi terjadi pada saat gerimis atau setelah hujan turun dan
matahari tetap bersinar? Apakah cahaya merupakan suatu gelombang?
Terhadap permasalahan-permasalahan tersebut, kita sering berpikir bahwa pelangi
adalah warna-warni cahaya yang nampak indah. Pelangi muncul pada saat musim hujan
karena pelangi hanya dihasilkan oleh air hujan. Cahaya merupakan suatu gelombang
elektromagnetik memiliki arah rambat yang sama dengan gelombang bunyi, jadi
termasuk gelombang longitudinal.
aplikasi gelombang cahaya dalam bidang teknologi - Dalam teknologi laser, cahaya yang
koheren menunjukkan suatu sumber cahaya yang dalam bermacam-macam aplikasi
modern, termasuk dalam bidang optik, elektronik, Sumber cahaya yang digunakan dalam
aplikasi ini dihasilkan Aspek penting dalam bidang ini adalah bagaimana memanfaatkan
sumber foton sebagai media Proses Asosiatif, Manfaat Gelombang Cahaya, Daftar Lagu
Lagu Hits, Penerapan Konsep Gelombang Bunyi Dalam Bidang Teknologi Fisika Sekolah
3 Aplikasi Gelombang Bunyi dan Cahaya Diajukan sebagai salah satu aplikasi gelombang
bunyi dalam bidang industri, aplikasi resonansi bunyi, aplikasi bunyi Banyak aplikasi
teknologi yang berdasar konsep gelombang elektromagnetik ini. Aplikasi laser dijumpai
dalam bidang industri, militer, hiburan, maupun kedokteran.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat menyimpulkan masalah yaitu:

1. Apa itu gelombang dan cahaya ?


2. Pengertian gelombang cahaya ?
3. Sifat – sifat gelombang cahaya ?
4. Penerapan cahaya dalam kehidupan ?
5. Aplikasi gelombang cahaya dalam bidang teknologi ?

C. Tujuan dan Manfaat

Untuk mengetahui lebih jelas tentang cahaya, maupun gelombang cahaya, sifat-
sifat gelombang cahaya dan penerapan serta aplikasinya di bidang teknologi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Gelombang dan Cahaya

Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada
gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu
gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu

2/19
renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Jenis-Jenis Gelombang :
1. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus
dengan arah rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit,
misalnya seperti riak gelombang air, benang yang digetarkan, dsb.
2. Gelombang Longitudinal
Gelombang logitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang
berimpitan dengan arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi
berupa rapatan dan renggangan. Contoh gelombang longitudinal seperti slingki / pegas
yang ditarik ke samping lalu dilepas.

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. [2][3]
Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut
merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme
gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan
secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan
sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari
besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fase
cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan
pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik
fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika
klasik ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis
(en:physical optics).
Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan
memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael Faraday
dengan penemuan sinar katode, tahun 1859 dengan teori radiasi massa hitam oleh Gustav
Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan bahwa status energi sistem fisik
dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai model dari teori radiasi massa hitam oleh
Max Planck pada tahun 1899 dengan hipotesa bahwa energi yang teradiasi dan terserap
dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebut elemen energi, E.
Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek fotoelektrik, cahaya yang
menyinari atom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari orbitnya. Pada pada
tahun 1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat
dualitas partikel-gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-gelombang.
Albert Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek
fotolistrik, bahwa cahaya tersusun dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai sifat
dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planck mendapatkan penghargaan
Nobel masing-masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori kuantum
mekanik yang dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner Heisenberg, Niels
Bohr, Erwin Schrödinger, Max Born, John von Neumann, Paul Dirac, Wolfgang Pauli,
David Hilbert, Roy J. Glauber dan lain-lain.

3/19
Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai dualisme
gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut foton.
Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser,
dan sinar laser pada tahun 1960. Era optika modern tidak serta merta mengakhiri era
optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan
hamburan.

B. Gelombang Cahaya
Ada beberapa fakta seputar gelombang cahaya yang wajib Anda ketahui, antara
lain:
1. Gelombang cahaya dikelompokkan sebagai gelombang elektromagnetik sebab ia
mampu merambat meski tidak ada mediumnya. Pernah memperhatikan cahaya matahari
yang jatuh ke bumi? Tanpa perantara sekalipun, sinar tersebut bisa kita rasakan dan
ambil manfaatnya. Mengapa tak perlu medium? Sebab usikan yang ada di gelombang
cahaya hakekatnya berupa medan listrik juga medan magnetik, saling tegak lurus dan
menghasilkan rambatan gelombang yang juga tegak lurus atas usikan tersebut. Perlu
diketahui, medan magnetik dan juga medan listrik mampu merambat tanpa medium
sekalipun.

2. Gelombang cahaya dikenal juga sebagai gelombang longitudinal. Mengapa? Sebab ia


memiliki arah getaran yang paralel atau searah dengan rambatan.

3. Gelombang cahaya juga dimasukkan ke dalam contoh gelombang transversal.


Mengapa? Sebab ia merupakan jenis gelombang yang memiliki arah getar dari setiap
partikel dan tegak lurus bersama dengan arah perambatan gelombang itu sendiri.

4. Cahaya putih atau polikromatik (cahaya matahari) yang melewati sebuah prisma
akan keluar dari prisma tersebut dalam bentuk spekturm cahaya yang tervisualisasi
dalam beragam warna antara lain merah, jingga, kuning, hijau, ungu, dan nilai.

5. Kajian mengenai cahaya muncul seiring dengan maraknya studi optik klasik. Studi
ini mempelajari pokok-pokok semacam frekuensi, panjang gelombang, intensitas, fase
cahaya serta polarisasi.

6. Kajian gelombang cahaya dalam studi optik klasik ini memicu lahirnya pemikiran
baru dan revolusioner semacam sinar katode oleh Michael Faraday, Teori Radiasi Massa
Hitam yang dikemukakan oleh Gustav Kirchhoff, Teori Kuantum oleh Max Planck dan
masih banyak lagi lainnya.

7. Einstein mendapatkan salah satu nobelnya karena mengkaji gelombang cahaya di


tahun 1926. Ia menyusun postulat yang didasarkan pada efek fotolistik, dengan asumsi
bahwa cahaya tersusun dari berbagai kuanta yang kemidian dikenal dengan nama foton.
Foton ini diketahui memiliki sifat dualisme yang justru sama.

Gelombang cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena arah rambatnya


merupakan perpaduan dari medan listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus.

4/19
Dengan kata lain, gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang selalu terdiri dari
medan listrik dan medan magnet yang dalam perambatannya saling tegak lurus dan tidak
membutuhkan medium.

C. Sifat – sifat gelombang cahaya

Gelombang dan sifat-sifatnya sebagian sudah dikenal pada waktu membahas


getaran dan gelombang. Pada bagian ini, kita akan membahas gelombang cahaya. Cahaya
merupakan radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi mata manusia.
Cahaya selain memiliki sifat-sifat gelombang secara umum misal dispersi, interferensi,
difraksi, dan polarisasi, juga memiliki sifat-sifat gelombang elektromagnetik, yaitu dapat
merambat melalui ruang hampa.

1. Dispersi
Dispersi adalah peristiwa terurainya sinar putih (polokromatk) menjadi beberapa warna
spektarl (monokromatik ) apabila melalui batas antara dua medium bening yang berbeda
indeks biasnya.
Gejala dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi
cahaya berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik,
artinya cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih
diarahkan ke prisma, maka cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang
berbeda. Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil
panjang gelombangnya semakin besar indeks biasnya. Disperi pada prisma terjadi karena
adanya perbedaan indeks bias kaca setiap warna cahaya. Perhatikan Gambar 2.1.

5/19
Dispersi

Dispersi

Dispersi

Gambar 2.1. Dispersi cahaya pada prisma

Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut kemudian terurai


menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Tiap-tiap cahaya
mempunyai sudut deviasi yang berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk cahaya ungu
dan merah disebut sudut dispersi. Besar sudut dispersi dapat dituliskan sebagai berikut:
Φ = δu - δm = (nu – nm)β .......................................2.1

Keterangan:
Φ = sudut dispersi
nu = indeks bias sinar ungu
nm = indeks bias sinar merah
δu = deviasi sinar ungu
δm=deviasi sinar merah

Penerapan Dispersi:
Contoh peristiwa dispersi pada kehidupan sehari-hari adalah pelangi. Pelangi hanya
dapat kita lihat apbila kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika
seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik air yang besar, maka sinar itu dibiaskan
oleh bagian depan permukaan air. Pada saat sinar memasuki titik air, sebagian sinar akan
dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air, kemudian mengenai permukaan depan,
dan akhirnya dibiaskan oleh permukaan depan. Karena dibiaskan, maka sinar ini pun

6/19
diuraikan menjadi pektrum matahari.Peristiwa inilah yang kita lihat di langit dan disebut
pelangi. Bagan terjadinya proses pelangi dapat dilihat pada Gambar 2.2.

http://fisikon.com/kelas3/images/stories/g
cahaya/image012.jpg

Gambar 2.2. Proses terjadi pelangi


2. Interferensi cahaya

1.Syarat terjadinya interfensi cahaya


interfensi cahaya dapat terjadi jika:
a.ada dua atau lebih sumber cahaya yang koheren yakni gelombang-gelombangnya
memiliki fase, amplitudo, dan frekuensi yang sama.
b.jarak antara sumber-sumber cahaya yang satu dengan yang lainya cukup kecil.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari
besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau pabjang gelombang, polarisasi dan fase
cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan
pendekatan prakasial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik
fisisnya yaitu : interfensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik
ini disebut dengan optika geometris.
Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru.
Jika kedua gelombang yang terpadu sefase, maka terjadi interferensi konstruktif (saling
menguatkan). Gelombang resultan memiliki amplitudo maksimum.
Jika kedua gelombang yang terpadu berlawanan fase, maka terjadi interferensi destruktif
(saling melemahkan). Gelombang resultan memiliki amplitudo nol. Setiap orang dengan
menggunakan sebuah baskom air dapat melihat bagaimana interferensi antara dua
gelombang permukaan air dapat menghasilkan pola-pola bervariasi yang dapat dilihat
dengan jelas. Dua orang yang bersenandung dengan nada-nada dasar yang frekuensinya
berbeda sedikit akan mendengar layangan (penguatan dan pelemahan bunyi) sebagai hasi
interferensi
Warna-warni pelangi menunjukkan bahwa sinar matahari adalah gabungan dari berbagai
macam warna dari spektrum kasat mata. Di lain fihak, warna pada gelombang sabun,
lapisan minyak, warna bulu burung merah, dan burung kalibri bukan disebabkan oleh
pembiasan. Hal ini terjadi karena interferensi konstruktif dan destruktif dari sinar yang

7/19
dipantulkan oleh suatu lapisan tipis. Adanya gejala interferensi ini bukti yang paling
menyakinkan bahwa cahaya itu adalah gelombang. Interferensi cahaya bisa terjadi jika
ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas
sinar, maka interferensinya sulit diamati. Interferensi cahaya sulit diamati karena dua
alasan:
(1) Panjang gelombang cahaya sangat pendek, kira-kira 1% dari lebar rambut.
(2) Setiap sumber alamiah cahaya memancarkan gelombang cahaya yang fasenya
sembarang (random) sehingga interferensi yang terjadi hanya dalam waktu sangat
singkat.
Jadi, interferensi cahaya tidaklah senyata seperti interferensi pada gelombang air atau
gelombang bunyi. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:
(1) Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya
harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki
frekuensi yang sama.
(2) Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampir sama.
Terjadi dan tidak terjadinya interferensi dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.3.

http://fisikon.com/kelas3/i
cahaya/image014.gif

http://fisikon.com/
cahaya/image016.gi

Gambar 2.3. (a) tidak terjadi interferensi, (b) terjadi interferensi


Untuk menghasilkan pasangan sumber cahaya kohern sehingga dapat menghasilkan pola
interferensi adalah :
(1) sinari dua (atau lebih) celah sempit dengan cahaya yang berasal dari celah tunggal
(satu celah). Hal ini dilakukan oleh Thomas Young.
(2) dapatkan sumber-sumber kohern maya dari sebuah sumber cahaya dengan
pemantulan saja. Hal ini dilakukian oleh Fresnel. Hal ini juga terjadi pada pemantulan
dan pembiasan (pada interferensi lapisan tipis).
(3) Gunakan sinar laser sebagai penghasil sinar laser sebagai penghasil cahaya kohern.

3. Difraksi cahaya

8/19
Peristiwa yang sama terjadi jika cahaya dilewatkan pada sebuah celah yang sempit
sehingga gelombang cahaya itu akan mengalami difraksi. Selain disebabkan oleh celah
sempit, peristiwa difraksi juga dapat disebabkan oleh kisi. Kisi adalah sebuah penghalang
yang terdiri atas banyak celah sempit. Jumlah celah dalam kisi dapat mencapai ribuan
pada daerah selebar 1 cm. Kisi difraksi adfalah alat yang sangat berguna untuk
menganalisis sumber-sumber cahaya. Perhatikan Gambar 2.8.

http://fisikon.com/kelas3/images
cahaya/image072.jpg

Gambar 2.8. Cahaya yang melewati celah sempit


Kita dapat melihat gejala difraksi ini dengan mudah pada cahaya yang melewati sela jari-
jari yang kita rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber cahaya yang jauh, misalnya
lampu neon. Atau dengan melihat melalui kisi tenun kain yang terkena sinar lampu yang
cukup jauh.
Difraksi celah tunggal
Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal dijelaskan oleh Christian Huygens.
Menurut Huygens, tiap bagian celah berfungsi sebagai sumber gelombang sehingga
cahaya dari satu bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah
lainnya.
Interferensi minimum yang menghasilkan garis gelap pada layar akan terjadi,
jika gelombang 1 dan 3 atau 2 dan 4 berbeda fase ½, atau lintasannya sebesar setengah
panjang gelombang. Perhatikan Gambar 2.9.

http://fisikon.com/kelas3/i
cahaya/image074.jpg

Gambar 2.9. interferensi celah tunggal


Berdasarkan Gambar 2.9 tersebut, diperoleh beda lintasan kedua gelombang (d sin θ)/2.
ΔS = (d sin θ)/2 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = λ

9/19
Jika celah tunggal itu dibagi menjadi empat bagian, pola interferensi minimumnya
menjadi
ΔS = (d sin θ)/4 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = 2 λ.
Berdasarkan penurunan persamaan interferensi minimum tersebut, diperoleh persamaan
sebagai berikut.
d sin θ = mλ 2.13
dengan: d = lebar celah
m = 1, 2, 3, . . .
Untuk mendapatkan pola difraksi maksimum, maka setiap cahaya yang melewati celah
harus sefase. Beda lintasan dari interferensi minimum tadi harus dikurangi dengan

h
sehingga beda fase keduanya mejadi 360°. Persamaan interferensi maksimum dari pola
difraksinya akan menjadi :

http://fisikon.com/kelas3/images/s
cahaya/image077.gif

http://fisikon.com/
cahaya/image079.g

..........................................2.14
Dengan (2m – 1) adalah bilangan ganjil, m = 1, 2, 3, …
Difraksi pada kisi
Jika semakin banyak celah pada kisi yang memiliki lebar sama, maka semakin tajam pola
difraksi dihasilkan pada layar. Misalkan, pada sebuah kisi, untuk setiap daerah selebar 1
cm terdapat N = 5.000 celah. Artinya, kisi tersebut terdiri atas 5.000 celah per cm.
dengan demikian, jarak antar celah sama dengan tetapan kisi, yaitu

10/19
http://fisikon.com/kelas3/im
cahaya/image084.gif

Pola difraksi maksimum pada layar akan tampak berupa garis-garis terang atau yang
disebut dengan interferensi maksimum yang dihasilkan oleh dua celah. Jika beda lintasan
yang dilewati cahaya datang dari dua celah yang berdekatan, maka interferensi
maksimum terjadi ketika beda lintasan tersebut bernilai 0, λ, 2λ, 3λ, …,. Pola difraksi
maksimum pada kisi menjadi seperti berikut.
d sinθ = mλ ......................................................2.15

dengan m = orde dari difraksi dan d = jarak antar celah atau tetapan kisi.
Demikian pula untuk mendapatkan pola difraksi minimumnya, yaitu garis-garis gelap.
Bentuk persamaannya sama dengan pola interferensi minimum dua celah yaitu:
d sinθ = (m+ ½ )λ .............................................2.16

Jika pada difraksi digunakan cahaya putih atau cahaya polikromatik, pada layar akan
tampak spectrum warna, dengan terang pusat berupa warna putih.

http://fisikon.com/kelas3/images/stories/ge
cahaya/image086.jpg

Gambar 2.10. Difraksi cahaya putih akan menghasilkan


pola berupa pita-pita spectrum

Cahaya merah dengan panjang gelombang terbesar mengalami lenturan atau pembelokan
paling besar. Cahaya ungu mengalami lenturan terkecil karena panjang gelombang

11/19
cahaya atau ungu terkecil. Setiap orde difraksi menunjukkan spectrum warna.

D. Penerapan cahaya dalam kehidupan


cahaya sangat penting bagi kita. Karena itulah para ilmuwan semakin giat untuk
mempelajari segala hal yang berkaitan dengan cahaya. Sampai saat ini komunitas
ilmuwan telah berhasil menghasilkan banyak penemuan baru yang menakjubkan,
misalnya serat optik, laser, dan hologram. Pembahasan kita pada kesempatan ini untuk
menampilkan beberapa penemuan-penemuan tersebut.

1. Laser

Laser adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation.


Laser adalah salah satu sumber cahaya yang memancarkan berkas cahaya yang koheren.
Laser masuk dalam kelompok cahaya monokromatik. Selain itu, laser juga mempunyai
intensitas dan tingkat ketelitian yang sangat tinggi, sehingga laser sering digunakan
dalam berbagai peralatan. Laser mulai dikembangkan pertama kali pada tahun 1960.
Dalam kehidupan sehari-hari, laser diterapkan antara lain untuk alat pemutar CD atau
DVD, pemindai barcode di supermarket, laser printer, dan dioda laser. Dalam bidang
kedokteran, laser dimanfaatkan untuk pisau bedah dan untuk menyembuhkan gangguan
akomodasi mata.

http://4.bp.blogspot.com
/-
B8XHL5TskiA/UREnNUhO
9pI/AAAAAAAAAPM/33vc
LkOSq18/s320/Penerapan+
Cahaya+Laser.jpg

Gambar: Penggunaan laser

2. Hologram

Perkembangan penggunaan laser juga ditemukan dalam bidang fotografi. Penerapan


laser dalam fotografi dikenal sebagai holografi. Teknik Holografi adalah teknik
pembuatan gambar-gambar tiga dimensi dengan menggunakan laser. Hasil yang
diperoleh pada proses holografi disebut hologram. Cara kerja holografi adalah sebagai
berikut. Objek yang akan dibuat hologram, terlebih dahulu disinari dengan laser. Objek
tersebut kemudian akan memantulkan sinar dari laser. Paduan antara laser dengan sinar
yang dipantulkan objek akan menyebabkan terjadinya terjadinya efek interferensi. Efek
interferensi inilah yang menampilkan bayangan objek tiga dimensi.

12/19
http://4.bp.blogspot.co
m/-
Fzii6rVTtEo/UREoLODs
ZBI/AAAAAAAAAPU/17k
hvgDl0DE/s320/Penerap
an+Cahaya+Hologram.gif

Gambar: Pembuatan Hologram

3. Serat Optik

Penerapan cahaya juga sering ditemukan dalam bidang telekomunikasi. Dalam bidang
telekomunikasi, cahaya dipakai untuk mengirim sinyal telepon dan internet melalui suatu
kabel khusus yang disebut dengan serat optik. Kabel Serat optik adalah suatu serat
transparan yang dipakai untuk menghantarkan cahaya, misalnya laser. Dengan cara
menggunakan kabel serat optik, data yang sedang dikirim akan sampai lebih cepat.
Karena kecepatan data tersebut sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300 ribu km/jam.

http://3.bp.blogspot.com/--
N0CcuLMUVE/UREp5hCHYw
I/AAAAAAAAAPo/09FpZVG8
8-
w/s320/Penerapan+cahaya+S
erat+optik.jpg

Gambar: Serat Optik

E. Aplikasi gelombang cahaya dalam bidang teknologi

1. Mesin photo copy

Mesin photo copy adalah peralatan kantor yang membuat salinan ke atas kertas dari
dokumen, buku, maupun sumber lain. Mesin photo copy zaman sekarang menggunakan
xerografi, proses kering yang bekerja dengan bantuan listrik maupun panas. Mesin photo
copy lainnya dapat menggunakan tinta.

13/19
4

Cara kerja mesin photo copy :


1) Pengisian : Drum silinder ini elektrostatis dibebankan oleh kawat tegangan tinggi
yang disebut kawat korona atau roller biaya. Drum memiliki lapisan dari bahan
fotokonduktif. Fotokonduktor adalah semikonduktor yang menjadi konduktif bila terkena
cahaya.
2) Pemajanan : Sebuah lampu terang menerangi dokumen asli, dan daerah putih dari
dokumen asli memantulkan cahaya ke permukaan drum fotokonduktif. Bidang drum
yang terkena cahaya menjadi konduktif dan karena itu dibuang ke tanah. Bidang drum
tidak terkena cahaya (daerah-daerah yang sesuai dengan bagian hitam dari dokumen asli)
tetap bermuatan negatif. Hasilnya adalah gambar listrik laten di permukaan drum.
3) Berkembang : The toner bermuatan positif. Ketika diterapkan ke drum untuk
mengembangkan gambar, itu tertarik dan menempel pada daerah yang bermuatan
negatif (wilayah hitam), seperti tongkat kertas untuk balon mainan dengan listrik statis.
Transfer: Gambar toner yang dihasilkan pada permukaan drum dipindahkan dari drum
ke kertas dengan muatan negatif lebih tinggi dari drum.
4) Fusing : toner meleleh dan terikat ke kertas oleh panas dan tekanan roller.
Contoh ini adalah dari drum bermuatan negatif dan kertas, dan toner bermuatan positif
seperti yang umum di mesin fotokopi digital saat ini. Beberapa mesin photo copy, mesin
photo copy analog kebanyakan lebih tua, menggunakan drum bermuatan positif dan
kertas, dan toner bermuatan negatif.
5

2. Mesin scanner
Mesin scanner adalah alat yang membantu komputer mengubah gambar atau objek
grafis ke dalam kode digital yang dapat ditampilkan dan digunakan pada komputer.
Mesin scanner memiliki kemampuan untuk menerjemahkan sinyal-sinyal listrik analog
ke dalam kode-kode digital. Analog disini seperti jam tangan yang mempunyai jarum
penunjuk menit dan jam yang berputar mengelilingi jam tersebut. Tetapi jam digital
menampilkan waktu dari satu frame ke frame waktu selanjutnya. Komputer tidak dapat
memproses data analog sehingga harus diubah dulu ke dalam kode digital. Mesin scanner
dapat dipadukan dengan suatu software komputer untuk mengenali karakter yang discan
namanya Optical Character Recognition (OCR). Software ini dapat mengenali tulisan
seperti yang tercetak atau tertulis. Informasi tersebut dapat dimanipulasi dengan
komputer.

14/19
6

Cara kerja mesin scanner :


Pada Flatbed scanner sumber cahaya dilewatkan di bawah gambar atau dokumen untuk
menerangi gambar atau dokumen tersebut. Warna putih atau daerah yang kosong
memantulkan lebih banyak cahaya daripada yang bertinta atau daerah yang berwarna.
Mesin menggerakkan komponen scanner di bawah halaman. Ketika komponen scanner
bergerak, ia menangkap cahaya yang dipantulkan oleh daerah yang sedang disinari.
Cahaya dari halaman tadi dipantulkan masuk ke dalam sistem cermin yang rumit yang
diarahkan pada suatu lensa. Lensa memfokuskan cahaya tersebut pada diode yang
sensitif terhadap cahaya yang mengubah sejumlah cahaya menjadi arus listrik. Besar arus
tergantung seberapa banyak cahaya yang dipantulkan. Pengubah data analog ke digital
yang tadi dijelaskan menyimpan pembacaan voltase analog ke dalam pixel yang
digambarkan dengan daerah hitam atau putih. Scanner yang lebih canggih melakukan 3
kali penyinaran untuk ditangkap oleh filter warna merah, hijau atau biru sebelum gambar
lengkap. Informasi digital tersebut kemudian dikirim ke komputer yang kemudian diubah
ke dalam format yang dapat dibaca oleh program grafis. Pada kebanyakan handled
scanner, ketika anda memekan tombol scan lampu LED menyinari gambar yang berada di
bawah scanner. Sebuah cermin pembalik dengan sudut tertentu yang berada di kanan
atas layar scanner memantulkan gambar pada lensa yang berada di belakang scanner.
Lensa memfokuskan gambar dalam satu garis tunggal ke alat CCD (charge coupled
device), dimana merupakan alat yang mendeteksi perubahan voltase yang sangat kecil.
Ketika cahaya menyinari beberapa baris detektor yang diletakkan di CCD, masing-masing
memberikan voltase yang diterjemahkan sama dengan hitam, putih atau abu-abu. Chip
analog yang khusus menerima voltase yang dihasilkan CCD untuk koreksi gamma. Proses
ini memperjelas warna hitam sehingga mata akan mudah mengenali bayangan dari
gambar. Ketika gambar dipindahkan dari alat pengubah data analog ke digital. Pada
scanner untuk warna abu-abu, alat konversi menyimpan 8 bit setiap pixelnya, atau 256
bayangan abu-abu.

3. Kompor tenaga surya


Prinsipnya adalah mengumpulkan panas dari cahaya matahari pada satu titik.
Digunakanlah cermin cekung agar cahaya dapat dipantulakan terpusat.
Ketika cahaya terpusat, otomatis energi panas juga menjadi terpusat.
Gambarnya :

15/19
7

4. Pemantul cahaya sepeda ( Mata Kucing )


Biasanya sepeda atau kendaraan selalu disertai alat pemantul cahaya, yaitu alat yang
terdiri dari banyak pengumpul cahaya. Dalam bahasa inggris ini disebut Warning
Reflector. Jika ada sedikit saja cahaya diterima pada malam hari, Pemantul akan sangat
terlihat sehingga dapat membantu pengendara lain dibelakang atau didepan kendaraan.
Contohnya pada Sepeda, Sepeda Motor, Segitiga Truk, dll.
Gambarnya :
8

5. Spion kendaraan dan Spion jalan


Spion digunakan untuk mengetahui kendaraan di belakang kita, saat mundur dan atret,
dan memindahkan jalur kendaraan, semuanya untuk mengurangi kemungkinan
kecelakaan yang terjadi. Sedangkan Spion Jalan fungsinya adalah melihat kendaraan lain
pada jalur lain di sebuah pertemuan jalan. Spion merupakan cermin cembung, sehingga
pemantulan yang terlihat dapat lebih luas.
Gambarnya :
10

6. Pencahayaan pada fotografi

16/19
Dalam fotografi ditemukan beberapa kesulitan: memotret tanpa banyangan dan
memotret benda yang dapat memantulkan cahaya. Semuanya dapat dilakukan dengan
menggunakan prinsip pemantulan. Dalam fotografi hal ini disebut Studio Lighting.
Biasanya sebelum membuat Studio Ligting, dibuat terlebih dahulu Lighting diagramnya.
Tentunya melibatkan fisika dalam pembuatan Lighting diagram ini. Beberapa alat yang
digunakan contohnya, Payung Reflektor, Cermin, Disfuser, dll.
Gambarnya :
11

7. Hologram 2D
Hologram terbentuk dari perpaduan dua sinar cahaya yang koheren dan dalam bentuk
mikroskopik. Hologram menggunakan prinsip-prinsip difraksi dan interferensi, yang
merupakan bagian dari fenomena gelombang. Pengamat akan melihat banyak gambar
hasil rekonstruksi ulang dari pemantulan cahaya pada hologram. Ini membuat pengamat
melihat gambar lain atau gerak pada hologram tersebut.
Gambarnya :
12

8. Keamanan Istana
Ketika belum ditemukannya CCTV di dunia ini, sistem keamanan istana kerajaan atau
istalasi penting lainnya adalah menggunakan Pemantulan pada Cermin. Cermin-cermin
dipasang pada sepanjang dinding istana dan saling berhubungan. Jadi Setiap ada gerak-
gerik yang mencurigakan dari sebuah ruang yang jauh dapat terdeteksi di semua ruang.
Contohnya istana Siak Riau.

9. Sidik jari kimia


Ketika dipanaskan atau ketika bermuatan listrik, bahan kimia tertentu memancarkan
radiasi pada warna atau panjang gelombang yang sangat spesifik disebut garis emisi.
Gambarnya :

17/19
14

10. Night vision camera


Kamera ini digunakan manusia untuk melihat pada malam hari tanpa menggunakan
lampu atau alat penerang. Karena kamera ini menangkap sinar inframerah dan
merubahnya menjadi sinar tampak ( sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia ).

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. [2][3]
Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada
gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu
gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu
renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.

Gelombang cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena arah rambatnya


merupakan perpaduan dari medan listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus.
Dengan kata lain, gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang selalu terdiri dari
medan listrik dan medan magnet yang dalam perambatannya saling tegak lurus dan tidak
membutuhkan medium.

B. Saran
Agar pembaca lebih bisa memahami, dan mengetahui gelombang cahaya, serta
pengapliakasiannya di berbagai bidang, terutama pada bidang teknologi, serta
mengetahui sifat-sifat gelombang cahaya, dan penerapannya di kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

http://makalahstudy.blogspot.com/2013/05/cahaya.html

18/19
http://maqalah.blogspot.com/2012/02/makalah-cahaya.html
http://ainmaigina.blogspot.com/2012/07/makalah-gelombang.html
http://www.organisasi.org/1970/01/arti-definisi-pengertian-gelombang-dan-jenis-
macam-gelombang-transversal-longitudinal.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya
http://infogreget.blogspot.com/2013/11/memahami-gelombang-cahaya.html
http://fisikon.com/kelas3/index.php?option=com_content&view=article&id=51:daya-
urai-alat-optik&catid=6:gelombang-cahaya&Itemid=100
http://www.zakapedia.com/2013/02/penerapan-cahaya-dalam-teknologi.html#_
http://rizkisungkar.student.fkip.uns.ac.id/2014/06/02/5/

19/19

Anda mungkin juga menyukai