dheywiq13.blogspot.com/2014/11/gelombang-cahaya-dalam-bidang-teknologi.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman yang serba modern ini teknologi menjadi hal penting. Teknologi dapat
memudahkanpekerjaan dan memperpendek jarak yang sebenarnya ribuan mil, misalnya
dengan menggunakan telepon. Salah satu hal penting yang mendukung keberadaan
teknologi adalah sarana, misalnya energi atau gelombang sebagai media.
1/19
keluar dari sebuah lampu teater di ruangan yang gelap atau laser yang melintasi asap atau
debu. Oleh karenanya cahaya yang merambat digambarkan sebagai garis lurus berarah
yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis berarah.
Dalam kehidupan sehari-hari sering Anda mengamati pelangi. Apa yang Anda ketahui
tentang pelangi? Mengapa pelangi terjadi pada saat gerimis atau setelah hujan turun dan
matahari tetap bersinar? Apakah cahaya merupakan suatu gelombang?
Terhadap permasalahan-permasalahan tersebut, kita sering berpikir bahwa pelangi
adalah warna-warni cahaya yang nampak indah. Pelangi muncul pada saat musim hujan
karena pelangi hanya dihasilkan oleh air hujan. Cahaya merupakan suatu gelombang
elektromagnetik memiliki arah rambat yang sama dengan gelombang bunyi, jadi
termasuk gelombang longitudinal.
aplikasi gelombang cahaya dalam bidang teknologi - Dalam teknologi laser, cahaya yang
koheren menunjukkan suatu sumber cahaya yang dalam bermacam-macam aplikasi
modern, termasuk dalam bidang optik, elektronik, Sumber cahaya yang digunakan dalam
aplikasi ini dihasilkan Aspek penting dalam bidang ini adalah bagaimana memanfaatkan
sumber foton sebagai media Proses Asosiatif, Manfaat Gelombang Cahaya, Daftar Lagu
Lagu Hits, Penerapan Konsep Gelombang Bunyi Dalam Bidang Teknologi Fisika Sekolah
3 Aplikasi Gelombang Bunyi dan Cahaya Diajukan sebagai salah satu aplikasi gelombang
bunyi dalam bidang industri, aplikasi resonansi bunyi, aplikasi bunyi Banyak aplikasi
teknologi yang berdasar konsep gelombang elektromagnetik ini. Aplikasi laser dijumpai
dalam bidang industri, militer, hiburan, maupun kedokteran.
B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui lebih jelas tentang cahaya, maupun gelombang cahaya, sifat-
sifat gelombang cahaya dan penerapan serta aplikasinya di bidang teknologi.
BAB II
PEMBAHASAN
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada
gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu
gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu
2/19
renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Jenis-Jenis Gelombang :
1. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus
dengan arah rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit,
misalnya seperti riak gelombang air, benang yang digetarkan, dsb.
2. Gelombang Longitudinal
Gelombang logitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang
berimpitan dengan arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi
berupa rapatan dan renggangan. Contoh gelombang longitudinal seperti slingki / pegas
yang ditarik ke samping lalu dilepas.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. [2][3]
Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut
merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme
gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan
secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan
sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari
besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fase
cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan
pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik
fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika
klasik ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis
(en:physical optics).
Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan
memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael Faraday
dengan penemuan sinar katode, tahun 1859 dengan teori radiasi massa hitam oleh Gustav
Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan bahwa status energi sistem fisik
dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai model dari teori radiasi massa hitam oleh
Max Planck pada tahun 1899 dengan hipotesa bahwa energi yang teradiasi dan terserap
dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebut elemen energi, E.
Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek fotoelektrik, cahaya yang
menyinari atom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari orbitnya. Pada pada
tahun 1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat
dualitas partikel-gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-gelombang.
Albert Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek
fotolistrik, bahwa cahaya tersusun dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai sifat
dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planck mendapatkan penghargaan
Nobel masing-masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori kuantum
mekanik yang dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner Heisenberg, Niels
Bohr, Erwin Schrödinger, Max Born, John von Neumann, Paul Dirac, Wolfgang Pauli,
David Hilbert, Roy J. Glauber dan lain-lain.
3/19
Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai dualisme
gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut foton.
Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser,
dan sinar laser pada tahun 1960. Era optika modern tidak serta merta mengakhiri era
optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan
hamburan.
B. Gelombang Cahaya
Ada beberapa fakta seputar gelombang cahaya yang wajib Anda ketahui, antara
lain:
1. Gelombang cahaya dikelompokkan sebagai gelombang elektromagnetik sebab ia
mampu merambat meski tidak ada mediumnya. Pernah memperhatikan cahaya matahari
yang jatuh ke bumi? Tanpa perantara sekalipun, sinar tersebut bisa kita rasakan dan
ambil manfaatnya. Mengapa tak perlu medium? Sebab usikan yang ada di gelombang
cahaya hakekatnya berupa medan listrik juga medan magnetik, saling tegak lurus dan
menghasilkan rambatan gelombang yang juga tegak lurus atas usikan tersebut. Perlu
diketahui, medan magnetik dan juga medan listrik mampu merambat tanpa medium
sekalipun.
4. Cahaya putih atau polikromatik (cahaya matahari) yang melewati sebuah prisma
akan keluar dari prisma tersebut dalam bentuk spekturm cahaya yang tervisualisasi
dalam beragam warna antara lain merah, jingga, kuning, hijau, ungu, dan nilai.
5. Kajian mengenai cahaya muncul seiring dengan maraknya studi optik klasik. Studi
ini mempelajari pokok-pokok semacam frekuensi, panjang gelombang, intensitas, fase
cahaya serta polarisasi.
6. Kajian gelombang cahaya dalam studi optik klasik ini memicu lahirnya pemikiran
baru dan revolusioner semacam sinar katode oleh Michael Faraday, Teori Radiasi Massa
Hitam yang dikemukakan oleh Gustav Kirchhoff, Teori Kuantum oleh Max Planck dan
masih banyak lagi lainnya.
4/19
Dengan kata lain, gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang selalu terdiri dari
medan listrik dan medan magnet yang dalam perambatannya saling tegak lurus dan tidak
membutuhkan medium.
1. Dispersi
Dispersi adalah peristiwa terurainya sinar putih (polokromatk) menjadi beberapa warna
spektarl (monokromatik ) apabila melalui batas antara dua medium bening yang berbeda
indeks biasnya.
Gejala dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi
cahaya berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik,
artinya cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih
diarahkan ke prisma, maka cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang
berbeda. Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil
panjang gelombangnya semakin besar indeks biasnya. Disperi pada prisma terjadi karena
adanya perbedaan indeks bias kaca setiap warna cahaya. Perhatikan Gambar 2.1.
5/19
Dispersi
Dispersi
Dispersi
Keterangan:
Φ = sudut dispersi
nu = indeks bias sinar ungu
nm = indeks bias sinar merah
δu = deviasi sinar ungu
δm=deviasi sinar merah
Penerapan Dispersi:
Contoh peristiwa dispersi pada kehidupan sehari-hari adalah pelangi. Pelangi hanya
dapat kita lihat apbila kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika
seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik air yang besar, maka sinar itu dibiaskan
oleh bagian depan permukaan air. Pada saat sinar memasuki titik air, sebagian sinar akan
dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air, kemudian mengenai permukaan depan,
dan akhirnya dibiaskan oleh permukaan depan. Karena dibiaskan, maka sinar ini pun
6/19
diuraikan menjadi pektrum matahari.Peristiwa inilah yang kita lihat di langit dan disebut
pelangi. Bagan terjadinya proses pelangi dapat dilihat pada Gambar 2.2.
http://fisikon.com/kelas3/images/stories/g
cahaya/image012.jpg
7/19
dipantulkan oleh suatu lapisan tipis. Adanya gejala interferensi ini bukti yang paling
menyakinkan bahwa cahaya itu adalah gelombang. Interferensi cahaya bisa terjadi jika
ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas
sinar, maka interferensinya sulit diamati. Interferensi cahaya sulit diamati karena dua
alasan:
(1) Panjang gelombang cahaya sangat pendek, kira-kira 1% dari lebar rambut.
(2) Setiap sumber alamiah cahaya memancarkan gelombang cahaya yang fasenya
sembarang (random) sehingga interferensi yang terjadi hanya dalam waktu sangat
singkat.
Jadi, interferensi cahaya tidaklah senyata seperti interferensi pada gelombang air atau
gelombang bunyi. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:
(1) Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya
harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki
frekuensi yang sama.
(2) Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampir sama.
Terjadi dan tidak terjadinya interferensi dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.3.
http://fisikon.com/kelas3/i
cahaya/image014.gif
http://fisikon.com/
cahaya/image016.gi
3. Difraksi cahaya
8/19
Peristiwa yang sama terjadi jika cahaya dilewatkan pada sebuah celah yang sempit
sehingga gelombang cahaya itu akan mengalami difraksi. Selain disebabkan oleh celah
sempit, peristiwa difraksi juga dapat disebabkan oleh kisi. Kisi adalah sebuah penghalang
yang terdiri atas banyak celah sempit. Jumlah celah dalam kisi dapat mencapai ribuan
pada daerah selebar 1 cm. Kisi difraksi adfalah alat yang sangat berguna untuk
menganalisis sumber-sumber cahaya. Perhatikan Gambar 2.8.
http://fisikon.com/kelas3/images
cahaya/image072.jpg
http://fisikon.com/kelas3/i
cahaya/image074.jpg
9/19
Jika celah tunggal itu dibagi menjadi empat bagian, pola interferensi minimumnya
menjadi
ΔS = (d sin θ)/4 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = 2 λ.
Berdasarkan penurunan persamaan interferensi minimum tersebut, diperoleh persamaan
sebagai berikut.
d sin θ = mλ 2.13
dengan: d = lebar celah
m = 1, 2, 3, . . .
Untuk mendapatkan pola difraksi maksimum, maka setiap cahaya yang melewati celah
harus sefase. Beda lintasan dari interferensi minimum tadi harus dikurangi dengan
h
sehingga beda fase keduanya mejadi 360°. Persamaan interferensi maksimum dari pola
difraksinya akan menjadi :
http://fisikon.com/kelas3/images/s
cahaya/image077.gif
http://fisikon.com/
cahaya/image079.g
..........................................2.14
Dengan (2m – 1) adalah bilangan ganjil, m = 1, 2, 3, …
Difraksi pada kisi
Jika semakin banyak celah pada kisi yang memiliki lebar sama, maka semakin tajam pola
difraksi dihasilkan pada layar. Misalkan, pada sebuah kisi, untuk setiap daerah selebar 1
cm terdapat N = 5.000 celah. Artinya, kisi tersebut terdiri atas 5.000 celah per cm.
dengan demikian, jarak antar celah sama dengan tetapan kisi, yaitu
10/19
http://fisikon.com/kelas3/im
cahaya/image084.gif
Pola difraksi maksimum pada layar akan tampak berupa garis-garis terang atau yang
disebut dengan interferensi maksimum yang dihasilkan oleh dua celah. Jika beda lintasan
yang dilewati cahaya datang dari dua celah yang berdekatan, maka interferensi
maksimum terjadi ketika beda lintasan tersebut bernilai 0, λ, 2λ, 3λ, …,. Pola difraksi
maksimum pada kisi menjadi seperti berikut.
d sinθ = mλ ......................................................2.15
dengan m = orde dari difraksi dan d = jarak antar celah atau tetapan kisi.
Demikian pula untuk mendapatkan pola difraksi minimumnya, yaitu garis-garis gelap.
Bentuk persamaannya sama dengan pola interferensi minimum dua celah yaitu:
d sinθ = (m+ ½ )λ .............................................2.16
Jika pada difraksi digunakan cahaya putih atau cahaya polikromatik, pada layar akan
tampak spectrum warna, dengan terang pusat berupa warna putih.
http://fisikon.com/kelas3/images/stories/ge
cahaya/image086.jpg
Cahaya merah dengan panjang gelombang terbesar mengalami lenturan atau pembelokan
paling besar. Cahaya ungu mengalami lenturan terkecil karena panjang gelombang
11/19
cahaya atau ungu terkecil. Setiap orde difraksi menunjukkan spectrum warna.
1. Laser
http://4.bp.blogspot.com
/-
B8XHL5TskiA/UREnNUhO
9pI/AAAAAAAAAPM/33vc
LkOSq18/s320/Penerapan+
Cahaya+Laser.jpg
2. Hologram
12/19
http://4.bp.blogspot.co
m/-
Fzii6rVTtEo/UREoLODs
ZBI/AAAAAAAAAPU/17k
hvgDl0DE/s320/Penerap
an+Cahaya+Hologram.gif
3. Serat Optik
Penerapan cahaya juga sering ditemukan dalam bidang telekomunikasi. Dalam bidang
telekomunikasi, cahaya dipakai untuk mengirim sinyal telepon dan internet melalui suatu
kabel khusus yang disebut dengan serat optik. Kabel Serat optik adalah suatu serat
transparan yang dipakai untuk menghantarkan cahaya, misalnya laser. Dengan cara
menggunakan kabel serat optik, data yang sedang dikirim akan sampai lebih cepat.
Karena kecepatan data tersebut sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300 ribu km/jam.
http://3.bp.blogspot.com/--
N0CcuLMUVE/UREp5hCHYw
I/AAAAAAAAAPo/09FpZVG8
8-
w/s320/Penerapan+cahaya+S
erat+optik.jpg
Mesin photo copy adalah peralatan kantor yang membuat salinan ke atas kertas dari
dokumen, buku, maupun sumber lain. Mesin photo copy zaman sekarang menggunakan
xerografi, proses kering yang bekerja dengan bantuan listrik maupun panas. Mesin photo
copy lainnya dapat menggunakan tinta.
13/19
4
2. Mesin scanner
Mesin scanner adalah alat yang membantu komputer mengubah gambar atau objek
grafis ke dalam kode digital yang dapat ditampilkan dan digunakan pada komputer.
Mesin scanner memiliki kemampuan untuk menerjemahkan sinyal-sinyal listrik analog
ke dalam kode-kode digital. Analog disini seperti jam tangan yang mempunyai jarum
penunjuk menit dan jam yang berputar mengelilingi jam tersebut. Tetapi jam digital
menampilkan waktu dari satu frame ke frame waktu selanjutnya. Komputer tidak dapat
memproses data analog sehingga harus diubah dulu ke dalam kode digital. Mesin scanner
dapat dipadukan dengan suatu software komputer untuk mengenali karakter yang discan
namanya Optical Character Recognition (OCR). Software ini dapat mengenali tulisan
seperti yang tercetak atau tertulis. Informasi tersebut dapat dimanipulasi dengan
komputer.
14/19
6
15/19
7
16/19
Dalam fotografi ditemukan beberapa kesulitan: memotret tanpa banyangan dan
memotret benda yang dapat memantulkan cahaya. Semuanya dapat dilakukan dengan
menggunakan prinsip pemantulan. Dalam fotografi hal ini disebut Studio Lighting.
Biasanya sebelum membuat Studio Ligting, dibuat terlebih dahulu Lighting diagramnya.
Tentunya melibatkan fisika dalam pembuatan Lighting diagram ini. Beberapa alat yang
digunakan contohnya, Payung Reflektor, Cermin, Disfuser, dll.
Gambarnya :
11
7. Hologram 2D
Hologram terbentuk dari perpaduan dua sinar cahaya yang koheren dan dalam bentuk
mikroskopik. Hologram menggunakan prinsip-prinsip difraksi dan interferensi, yang
merupakan bagian dari fenomena gelombang. Pengamat akan melihat banyak gambar
hasil rekonstruksi ulang dari pemantulan cahaya pada hologram. Ini membuat pengamat
melihat gambar lain atau gerak pada hologram tersebut.
Gambarnya :
12
8. Keamanan Istana
Ketika belum ditemukannya CCTV di dunia ini, sistem keamanan istana kerajaan atau
istalasi penting lainnya adalah menggunakan Pemantulan pada Cermin. Cermin-cermin
dipasang pada sepanjang dinding istana dan saling berhubungan. Jadi Setiap ada gerak-
gerik yang mencurigakan dari sebuah ruang yang jauh dapat terdeteksi di semua ruang.
Contohnya istana Siak Riau.
17/19
14
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. [2][3]
Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada
gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu
gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu
renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.
B. Saran
Agar pembaca lebih bisa memahami, dan mengetahui gelombang cahaya, serta
pengapliakasiannya di berbagai bidang, terutama pada bidang teknologi, serta
mengetahui sifat-sifat gelombang cahaya, dan penerapannya di kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahstudy.blogspot.com/2013/05/cahaya.html
18/19
http://maqalah.blogspot.com/2012/02/makalah-cahaya.html
http://ainmaigina.blogspot.com/2012/07/makalah-gelombang.html
http://www.organisasi.org/1970/01/arti-definisi-pengertian-gelombang-dan-jenis-
macam-gelombang-transversal-longitudinal.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya
http://infogreget.blogspot.com/2013/11/memahami-gelombang-cahaya.html
http://fisikon.com/kelas3/index.php?option=com_content&view=article&id=51:daya-
urai-alat-optik&catid=6:gelombang-cahaya&Itemid=100
http://www.zakapedia.com/2013/02/penerapan-cahaya-dalam-teknologi.html#_
http://rizkisungkar.student.fkip.uns.ac.id/2014/06/02/5/
19/19