PERTUNJUKAN
MELAYU
ALGHIFARI NOVRIANSYAH
XI MS 4
SMAN PLUS PROVINSI RIAU
1.PENGERTIAN
PENGERTIAN
Seni Pertunjukan Melayu adalah ekspresi dari kebudayaan masyarakat
Melayu. Di dalamnya terkandung sistem nilai Melayu, yang dijadikan
pedoman dan tunjuk ajar dalam berkebudayaan. Kesenian Melayu
menjadi bahagian yang integral dari institusi adat. Kesenian Melayu juga
meluahkan filsafat hidup dan konsep-konsep tentang semua hal dalam
budaya, seperti ketuhanan, kosmologi, globalisasi, akulturasi, inovasi,
enkulturasi, dan lain-lainnya.
2.JENIS-JENIS SENI
PERTUNJUKAN
MELAYU
JENIS JENIS SENI PERTUNJUKAN MELAYU
01 02 03 04
• Randai diyakini merujuk pada kata andai atau berandai-andai atau membuat
perumpamaan. Para pelakon randai memang berbicara dalam bahasa kias dan
petatah-petitih dalam suasana yang begitu akrab. Pertunjukan ini pun disertai
lagu-lagu dan gerak tari dalam iringan gesekan biola (piual), pukulan gendang
(gondang), dan tiupan serunai (lapri).
Teater Bangsawan merupakan kesenian Melayu yang sampai sekarang masih tetap
dipentaskan. Di Riau, di masa lalu, Teater Bangsawan bahkan dipentaskan sampai ke
ceruk-ceruk kampung. Kisah yang digelarkan tentang tokoh-tokoh berpengaruh
dalam sejarah atau pun mitos Melayu. Sebut saja kisah sejarah Sultan Mahmud
02
Mangkat di Julang, cerita legenda Hikayat Hang Tuah menjadi kisah yang sangat
BANGSA
dekat dengan masyarakat Melayu pada masa lalu.
Sebagai mana diketahui bersama, bahwa kisah yang dibentangkan dalam Teater
WAN
Bangsawan selalu berangkat dari kisah-kisah besar masa lalu. Dari pergelaran Teater
Bangsawan inilah generasi muda Riau hari ini dapat mengenal karakter dan sikap
tokoh-tokoh Melayu masa lalu. Paling tidak dengan mengenal tokoh-tokoh besar
Melayu ini, generasi muda Riau dapat menentukan sikap seperti apa untuk
membesarkan Melayu. Inilah fungsi sebagai pengingat dan sekaligus penggugah
kesadaran akan diri sendiri.
seorang aktor Teater Bangsawan juga harus piawai melakukan improvisasi. Melakukan
improvisasi bukanlah perkara mudah, sebab orang yang mampu melakukan
improvisasi yang sesuai dengan garis ditetap (cerita) memerlukan keginiusan akal dan
perasaannya. Hal ini juga yang meletakkan kesenian pada tataran ilmu pengetahuan
berdasarkan perasaan. Ilmu pengetahuan akan lebih bermakna dengan dibancuh
perasaan. Kepekaan menjadi kata kunci yang hendak dibangun oleh kesenian,
sehingga menjadi generasi yang betul-betul mencintai negeri ini .
Tonil adalah sebuah sandiwara. Seni pertunjukan tonil itu sendiri
dalam tradisi Melayu memang ada sejak dahulu. Tonil
merupakan satu produk budaya Melayu dalam bentuk
03
sandiwara yang hidup dan tumbuh subur di Riau dan
Kepulauan Riau sejak lama. Tahun 1980-an begitu hidup. TONEL
Di dalam kisah yang dimainkan, komedi atau kelucuan menjadi
bagian penting sembari menyampaikan pesan-pesan kepada
masyarakat pada masa dahulu. Budaya humor ini dalam
kebudayaan Melayu dapat pula ditandai saat mulai
berkembangnya dunia seni pertunjukan tradisional seperti Mak
Yong, Bangsawan, Mendu, Mamanda, Randai Kuantan dan
tradisi lisan lainnya. Bumbu humor selalu menjadi bagian
terpenting dari setiap pertunjukan baik dari sisi improvisasi
para pemain maupun karakter tokoh dan kemasan cerita yang
dipentaskan.
Merupakan kesenian tradisional yang lahir dari khazanah tradisi Banjar, Kalimantan Selatan. Seni ini,
berbentuk teater rakyat dengan lakon bersumber dari syair lama dan hikayat yang diambil dari kisah
“Seribu Satu Malam” dan “Sahibul Hikayah” yang bersumber dari Timur Tengah. Dari kedua kisah
04
itu, kemudian diadaptasi dan dijadikan alat untuk merefleksikan ulang tentang masalah-masalah yang
muncul dalam masyarakat setempat. Salah satu tujuan seni ini, adalah untuk merekatkan kisah dengan
hati masyarakat. Dialog dalam pementasannya, menggunakan bahasa Melayu yang bercampur dengan
bahasa Indonesia, biasanya diiringi dengan musik yang terdiri dari biola, gendang, gong, gambus atau
MAMAN
DA
akordion, dan rebana.
Dalam pertujukannya, teater Mamanda biasanya menggunakan bentuk panggung prosenium dengan
dekorasi panggung secara realistis, misalnya dekorasi kerajaan, Hutan, pantai dan sebagainya,
tergantung dengan konflik yang terjadi di masyarakat. Kalau misalnya yang perlu dikritisi adalah
masalah pemerintahan setempat, maka dekorasi menggunakan setting kerajaan atau setting
pemerintahan, begitupun seterusnya. Apapun yang akan dikritisi nanti, dalam tokohnya ada tokoh
utama wajib dan ada tokoh utama sunah. Tokoh utama wajib, yaitu pasti ada Raja, Mangkubumi,
Wazir, Perdana Menteri, Panglima Perang, Harapan I dan Harapan II, Khadam/Badut, serta
Sandut/Putri. Sedangkan tokoh utama sunah adalah tokoh pendukung, biasanya menggunakan
infrovisasi dengan penonton atau dengan properti-properti yang ada. Setiap tokoh memiliki peran
sentral tersendiri dalam setiap lakonnya dalam penyampaian pesan kepada masyarakat.
Konon, Mamanda lahir dari kesenian Badamuluk yang dibawa rombongan Abdoel Moeloek dari Malaka
tahun 1897 yang dulunya bernama Komedi Indra Bangsawan di Kalimantan Selatan. Persinggungan
kesenian lokal di Banjar dengan Komedi Indra Bangsawan melahirkan bentuk kesenian baru yang
disebut sebagai Ba Abdoel Moeloek atau lebih tenar dengan Badamuluk dan saat ini lebih dikenal
dengan sebutan Mamanda. Seni tradisional ini dibawa oleh perantau Banjar ke Indragiri Hilir, Riau,
semenjak terjadi eksodus akibat peperangan melawan Belanda yang menyengsarakan kehidupan
masyarakat Banjar.
Ranggung adalah salah satu bentuk teater tradisional
05
Melayu khas Riau. Teater tradisional Ranggung
menjadi sebuah seni tradisional yang berbentuk RANGG
kerakyatan, yakni cerminan kehidupan pelaku
dalam komunitas masyarakat Melayu di eks UNG
kerajaan Indragiri. Kehadirannya merupakan
sebuah sarana dakwah, hiburan maupun
pengungkapan sejarah sesuai dengan maksud
sebuah warisan budaya yang harus tetap dijaga.
Tidak seperti beberapa teater tradisional Melayu
lainnya, Ranggung banyak dipengaruhi unsur-
unsur kepercayaan animisme & dinamisme.
SIJOBANG adalah nama suatu bentuk seni pertunjukan tradisional Teater Tutur. SIJOBA
Pelakonnya merangkap penutur dibawakan 1 (satu) orang. Pertunjukan
06
NG
Sijobang ini dahulunya diadakan pada malam-malam persiapan perhelatan
perkawinan sengaja dijemput guna menghibur keluarga tuan rumah dan
tetangga yang yang telah penat bekerja siang hari. Pertunjukan ini di mulai
ditengah rumah pukul 22.00 hingga pukul 04.00 wib.Penutur membawakan
cerita dengan bertutur dan bersenandung dalam keadan berdiri dan duduk.
Penutur menggunakan tubuh, kedua tangan dan wajah dan nada suaranya
dalam mengeskspressikan karakter alur cerita yang dibawakan. Pada masa
BUWUO
NG
dahulu basijobang dibuka dengan upacara sakral selamatan dengan
pemotongan ayam putih untuk meminta izin kepada yang gaib.
• Cerita yang dibawakan dari legenda yang ada dalam masyarakat setempat.
Judul yang dibawakan tergantung permintaan tuan rumah. Yang populer saat
itu ialah Cerita Buwong Gasiong. Cerita Buwuong Gasiong penuh dengan
teladan, pesan, nasihat, makna filosofi kehidupan. Menggunakan bahasa
GASION
melayu dialeg Limo Koto Kampar dengan gaya bahasa, prosa liris, pantun,
hirbola. G
Lamut Indragiri hilir adalah salah satu seni budaya yang berasal dari Kalimantan Selatan yang
dikembangkan oleh perantau suku banjar yang bermukim di Indragiri Hilir sebagai kesenian baru
Melayu-Banjar.. Lamut. Ia adalah tokoh uatama sekaligus sebagai tokoh yang menjadi sentral cerita,.
Karakter tokoh ini diserupakan dengan semar dalan kisah pewayangan. Kasan Mandi yang
diserupakan dengan Arjuna Galuh Jungmasari adalah Shinta Sultan Aliudin adalah makhluk raksasa
07
yang disamkan dengan Rahwana Labai Buranta serupa dengan Gareng Anglung Anggasina / Anglung
Naga Singa adalah Petruk.
Palinggang Kurba adalah Cept. Serta tokoh-tokoh lainnya. LAMUT
Pertunjukkan lamut meliputi dua macam, yaiu lamut batatamba dan lamut beramian. Lamut
betatamba merupakan pementasan lamut yang berfungsi sebagai pengobatan, misalnya pada anak-
anak yang sakit panas dan tak kunjung sembuh, atau pada orang yang sulit melahirkan. Pertujukan
lamut betatamba ini harus disertai dengan beberapa persyaratan, piduduk yang terdiri dari beberapa
perangkan sesaji kemenyan, beras kuningm garam, kelapa utuh, gula merah, sepasang benang jarus.
Kemudian dilakukan tepung tawar dengan mengundang roh-roh halus, pembacaan doa selamat, dan
memandikan si sakit engan menggunakan air yang telah didoakan tersebut. Lamut
beramian merupakan pertunjukan lamut yang digelar untuk mengisi acara perkawinan, syukuran,
khitanan, dan untuk tujuan hiburan lainnya.
Pementasan lamut biasanya dilakukan pada malam hari. Satu kali pementasan biasanya menghabiskan
durasi anata 3 sampai 5 jam. Atau biasanya antara jam 22.00 hingga menjelang subuh. Pada waktu
mementaskan lamut, pelamutan membawakan cerita sambil duduk bersila di atas meja kecil yang
disebut cacampaan berukuran 1,5 X 2 meter sambil memangku gendang sebagai alat musik pengiring
lamut. Didepan pelamutan terdapat perapian untuk dupa kemenyan yang selalu berasap dan sebiji
kelapa muda sebagai minuman pelamutan. Sementara para penonton duduk melingkar di
sekelilingnya. Pementasan lamut tidak menuntut pelamutan untuk mengenakan pakaian tertentu
karena unsur pakaian tidak begitu penting dalam pementasan.
B) SENI TARI
Tari Zapin dikenal sebagai seni Melayu yang mendapat pengaruh dari budaya Islam
yaitu saat para saudagar sekaligus pendakwah agama Islam masuk melalui
01
ZAPIN
daerah pesisir. Pendekatan yang dilakukan oleh para pendakwah adalah
menyebarkan ilmu agama sambil memperkenalkan kuliner dan kebudayaan
mereka. Awalnya tarian ini hanya sebagai hiburan selepas mengaji dan
ungkapan kegembiraan dengan gerakan yang didominasi kecepatan langkah
kaki. Mereka menari diiringi musik yang juga khas Arab yaitu Marawis atau
Marwas, dan Gambus atau ‘Ud. Tahun 1824 kesenian Zapin mulai berkembang
di kerajaan Johor, Siak Sri Indrapura, dan Lingga. Ketika seni Zapin masuk
SIAK
ke dalam lingkungan Kerajaan Siak Indragiri Riau, tarian ini berkembang
cepat serta berakulturasi dengan budaya Melayu. Akhirnya tari Zapin menjadi
seni hiburan di kalangan istana, dan kerap ditampilkan dalam acara
seremonial kerajaan sehingga dijuluki “Zapin Istana”
Sebagaimana halnya tari tradisi, ada dua hal utama dalam membicarakan tari
tradisi Melayu. Pertama, adanya pola-pola gerak yang menjadi dasar
penyusunan tari.Kedua, adanya aturan dan konvensi yang menentukan
pengaturan pola-pola yang membangun ragam-ragam gerak. Sebagai contoh,
dalam tari Zapin dikenal ragam gerak alip, anak ayam patah, catuk, geliat,
pecah lapan, pusing tengah, seribut, siku keluang, sut depan sut gantung, tahto,
tongkah, dan lain-lain.
Tari Zapin Meskom merupakan gerak kaki dan pada awalnya dibawa oleh
pedagang Arab ke wilayah pesisir pantai. Sebelum Zapin berkembang di
Kabupaten Bengkalis, di daerah asalnya Siak Sri Indrapura, Zapin sering
ZAPIN02
dipertunjukkan dilingkungan istana, walaupun pertunjukkan itu tidak
pernah dibatasi untuk lingkungan istana sendiri. Zapin pertama kali
masuk ke Bengkalis tahun 1940-an dibawa oleh Abdullah Noer seniman
MESKO
asal Deli Medan kemudian di kembangkan oleh Muhammad Yazid asal
Meskom. M
BENGK
Adapun kostum yang dipakai biasanya adalah baju kurung cekak
musang,seluar,kain samping,kopiah,dan baju kurung laboh
ALIS
Gerakan variasi dari tari zapin meskom ini biasanya adalah Ragam alif,
Ragam alif bermakna, Langkah 1-8 (melalu), Ragam titi
batang/menongkah, Ragam siku keluang, Gelombang pasang, Ragam
pusing tengah/catuk burung merpati, Ragam sud/bunga, Ragam sut
depan/bunga depan, Ragam sud maju mundur/sud ganda. Ragam siku
keluang sembah, Ragam menyambar/belah numbang, Ragam mata
angin/ragam bunga serai, Ragam pecah delapan, Ragam pecah delapan
sud, Ragam anak ayam patah, Ragam minta tahto, Ragam tahto
Tari Zapin Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau adalah
ZAPIN03
tarian yang menggambarkan kisah kehidupan dan kegembiraan
muda mudi anak kampung yang tidak menjadi sombong ketika
bertemu teman-teman dikampong walaupun masingmasing telah
sukses dirantau. Tari Zapin indragiri hilir ditarikan oleh satu
kelompok penari yang terdiri dari delapan orang penari, dan
terbagi atas dua orang penari lakilaki dan enam orang penari
INDRAG
perempuan.
Musik Kompang disetiap penampilannya dalam bentuk arak-arakan. Hal ini sudah
menjadi suatu tradisi ditengah-tengah masyarakat Melayu Riau. Musik kompang
juga dipertunjukan dalam bentuk nyanyian bernafaskan Islam. Sistem nada musik
kompang terbentuk dari rasa musikal yang tumbuh pada masyarakat Melayu, lahir
melalui proses adaptasi dengan berbagai unsur musikal lainnya melalui sistem nada
yang dibawanya.
Zikir gebano atau disebut juga dengan dzikir berdah,burdah,dzikir rebana,
dan badiki gubano. Merupakan pertunjukan berupa puji pujian
kebesaran allah dan kemulian nabi muhammad saw.
ZIKIR02
Pada acara keramaian atau helat sunat Rasul, helat nikah kawin, hari-hari
besar Islam, kesenian ini selau mendapat posisi utama. Coraknya
sangatlah Islami sebab syair yang dilantunkan berisikan riwayat GEBAN
junjungan nabi besar Muhammad SAW dan puja-puji dengan zikirullah.
Posisi bermain biasanya duduk bersila. Ketika menceritakan riwayat
nabi junjungan akhirul zaman sampai Madinah, semua pemain berdiri
sebagai tanda pemberian hormat. Alat musik kesenian berdah adalah
O
rebana dengan diameter mulai 50 cm, belulangnya atau kulitnye dari
kambing jantan, baluhnya dari kayu marabungkal,boleh juge dari
batang nyiur yang besar dengan capaian diameter kadang lebih dari 50
cm. Biasanya pakaian pemain berdah baju kurung melayu lengkap dan
tidak harus bersongket. Namun pakaian pemainnya bebas, tapi yang
penting sopan
G
seorang pemukul gong.
Nama-nama golong dan tingka dalam calempong oguong setiap daerah di
Kampar, melodinya ada yang beda dan ada yang sama. Judul lagu atau
melodi yang sangat familiar, antara lain Senayung, Nak Pulang Nak Tido,
Jopuik den Jopuik, Kakak Timbang Baju, Tak Tun Tun, Sikadidi, Ghatok
Tonga, Puaghan, Muara Takui, dan Kutang Barendo.
Calempong oguong berbeda dengan talempong di Sumbar. Perbedaan
terletak pada improvisasi (nada hiasan/krenek melodi) termasuk tingkah dan
judul tingkah tak sama. Ada yang sama judulnya sperti Senayung, tapi tak
sama kemampuan inprovisatif penggolongnya.
Madihin adalah sejenis kesenian tradisional yang dalam pertunjukanya
05
terdapat perpaduan antara seni vokal berupa nyanyian yang berisi syair
atau pantun dengan iringan pukulan perkusi atau terbang (sejenis
gendang melayu) yang dimainkan sendiri oleh pamadihin (sebutan untuk
pemain madihin). MADIHI
Adapun syair dan pantun yang dibawakan dalam kesenian madihin di
Tembilahan merupakan pengembangan lebih lanjut dari pantun berkait.
Karena setiap barisnya dibentuk dengan jumlah kata minimal empat
N
buah. Jumlah baris dalam satu baitnya minimal 4 baris. Pola formula
persajakannya merujuk kepada pola sajak akhir vertikal atau dikenal
dengan rima akhir, yaitu a/a/a/a, atau a/a/b/b. Dan jarang munggunakan
rima akhir yang berbentuk a/b/a/b. Jumlah baris tergantung pada
kebiasaan pamadihin dalam membawakan syair. Umumnya semua baris
dalam setiap baitnya berstatus isi (walau kadang-kadang ada yang
berstatus sampiran sebagaimana halnya dalam pantun Banjar. Semua
baris dalam setiap baitnya saling berkaitan secara tematis. Syair lagu
yang dibawakan mayoritas berbentuk puisi bebas yang dihubungkan
dengan fenomena-fenomena yang ada dalam kehidupan sosial ataupun
situasi dan kondisi yang ada pada saat madihin dipergelarkan
D) SENI CERITA
Koba merupakan salah satu tradisi lisan masyarakat Melayu yang tinggal di daerah pesisir
01
Sungai Rokan (sekarang menjadi Rokan Hulu dan Rokan Hilir) serta di daerah Mandau
(sekarang masuk daerah Bengkalis),kampar,dan kuansing. Koba disampaikan dengan gaya
bernyanyi, baik oleh laki-laki maupun perempuan. Orang yang menyanyikan koba disebut
tukang koba. Koba di daerah Sungai Rokan menggunakan bahasa logat Rokan, sementara
yang di daerah Mandau menggunakan logat sakai. Pertunjukan koba biasanya dilakukan
KOB
di acara-acara perhelatan kampung seperti pernikahan, khitan dan sebagainya.
Penyampaian koba oleh tukang koba dapat menggunakan music maupun tidak. Bagi yang
menggunakan musik, alat musik yang digunakan biasanya menggunakan babano atau
A
rebana dan gendang. Alat music ini digunakan oleh tukang koba untuk mengatur jeda koba
yang dibacakan. Tukang koba sendiri yang menabuhnya. Setiap koba memiliki irama
dendangnya masing-masing.
Koba biasanya dibacakan di malam hari selepas isya. Pembacaannya pun bisa bersambung
selama beberapa malam, ada yang tiga malam dan ada pula yang hingga enam malam.
Pertunjukan koba menjadi ruang bebas berekspresi dan profesional bagi tukang koba.
Sebelum koba dibacakan, biasanya tukang koba akan makan sirih lebih dulu bersama-
sama khalayak. Lalu ia membacakan pantun singkat tentang proses perjalanannya hingga
sampai ke tempat berkoba, dengan menyampaikan ungkapan terimakasih kepada
khalayak. Tak jarang para penontong membalas pantun-pantun tersebut. Apabila
pembacaan koba menggunakan alat musik, maka biasanya sebelum memulai pembacaan,
dibuka dengan pemukulan alat musik secara ritmis.
Nyanyi panjang ini merupakan tradisi penamaan tempat dimana orang-orang
02
NYANYI
Petalangan tinggal, atau yang disebut dengan hutan tanah wilayat atau
tanah wilayat. Setiap suku memiliki tanah wilayah sendiri. Adapun untuk
pemeliharaan, kepemilikan, pemanfaatan, diatur dengan cermat oleh
aturan adat setempat. Cerita-cerita tentang tanah wilayah inilah yang
kemudian dikembangkan menjadi tradisi lisan yang hingga saat ini
masih bisa kita temukan dalam kehidupan masyarakat Petalangan di
Pelalawan. Isi nyanyian panjang juga bercerita tentang keadaan hutan
PANJAN
dan lingkungan tempat mereka para pesukuan dan pebatinan berada.