Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................2
BAB II PEYAJIAN DATA......................................................................3
2.1 Ragam seni dan budaya daerah di Riau........................................3
BAB III PEMBAHASAN........................................................................4
3.1 Seni pertunjukan Daerah Riau.....................................................4
BAB IV PENUTUP..................................................................................8
4.1 Kesimpulan..................................................................................8
4.2 Saran.............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesenian adalah bagian dari budaya serta merupakan sarana untuk


mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain
mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga
mempunyai fungsi lain, misalnya sebagai pemelihara dan melestarikan
keberagamanan yang ada di sebuah daerah. Kesenian merupakan salah satu
unsur kebudayaan, yang merupakan kegiatan dimana dilakukan oleh
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan, baik dalam sistem kepercayaan,
sistem sosial, maupun sebagai sarana hiburan.

Kesenian selalu tumbuh dan mengalami perubahan serta semakin


sempurna dari waktu ke waktu. Perubahan itu sudah pasti terjadi hampir
diseluruh daerah yang ada di Indonesia. Perubahan serta perkembangan
kesenian itu sendiri dapat di tentukan dari seberapa jauh perhatian
pemerintah terhadap kelangsungan kesenian tersebut.

Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki


beragam suku, yang dapat di jumpai bermacam-macam adat istiadat,
tradisi, dan kesenian yang ada dan masih tetap dilestarikan seperti seni tari,
seni musik, seni teater, dan seni kerajinan. Tradisi yang memiliki setiap
daerah Riau tidak terlepas dari norma-norma, nilai dan hukum yang
berlaku. Hal ini merupakan suatu budaya yang patut dibanggakan oleh
masyarakat Riau dan menjadi salah satu gambaran bentuk kepribadian
masyarakat Riau

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah


sebagai berikut:

1. Apa saja jenis seni pertunjukkan yang terdapat di daerah Riau?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seni pertunjukkan yang terdapat di daerah Riau

2
BAB II
PENYAJIAN DATA

2.1 Ragam seni dan budaya daerah di Riau


Ragam seni dan budaya daerah di Riau seperti tari Zapin, Mak Yong, dan
lainya tidak boleh hilang di melayu Riau. Karena, memiliki khas atau tradisi adat
melayu.

- Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Daerah dan


Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Riau Sri Mekka S
SH MSi, Kamis (21/5), selaku pembina dalam seni dan kebudayaan Disdikbud
Riau terus melakukan pembenahan dan meningkatkan kualitas seni.
"Meningkatkan seni dan budaya itu, termasuk Misi bagi Pemerintah Provinsi Riau
dalam menekankan pentingnya pelestarian dan pengembangan budaya daerah.
Karena Kecintaan terhadap budaya daerah merupakan cinta dan hormat kepada
budaya sendiri. Terutama dalam kesenian terdisional yang mesti selalu
ditingkatkan dan tidak boleh hilang meskipun pada zaman modern." paparnya.

- Kepala Dinas Pariwisata dan ekonomi kreatif Riau Fahmi Usman, belum lama
ini mengatakan, koordinasi mendorong pelestarian dan pengembangan budaya
yang ada di Kabupaten/Kota tidak boleh terputus dan harus menjaga sinergifitas
yang baik. Karena hal tersebut merupakan tugas dan tanggungjawab kebudayaan
dan pariwisata dalam pengembangan.
"Jadi, Kegiatan seni budaya yang dikembangkan oleh Dinas kebudayaan itu, akan
dipromosikan oleh Pariwisata. Dimana, pengembangan seni budaya dan
mengelola talenta masyarakat itu, akan menumbuhkan ekonomi yang baik bagi
masyarakat, khususnya pelaku seni itu sendiri,"sebutnya

3
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Seni Pertunjukkan di Daerah Riau

Kesenian yang ada di Riau kebanyakan terpengaruh dari sejarahnya.


Kebudayaan yang ada disini memiliki ciri khas sebagai kebudayaan Melayu.

A. Wayang Cecak

Wayang Cecak adalah akulturasi antara budaya tionghoa dan budaya


melayu yaitu salah satu kesenian yang menjadi khasanah tradisi lisan di pulau
penyegat dan semakin diakui keberadaannya, merupakan sastra lisan yang di
peragakan melalui media wayang. Kesenian ini merupakan kesenian yang
menggunakan boneka tangan, terbuat dari kain perca di mainkan oleh dalang.
Dengan menggambarkan kehidupan dalam kotak yang kira-kira berukuran dua
kali tiga meter, dan boneka itu digerakkan oleh tangan manusia (dalang)
dari belakang. Kesenian ini hanya di pertunjukkan kepada kalangan elit
saja dan tidak menyebar di tengah-tengah masyarakat, sampai pada masa
tahun 1940-an pemain wayang cicak yang berada di Pulau Penyengat
hanya seorang yang bernama Khadijah Terung.

B. Dangkong

Dangkong salah satu bagian tarian khas tradisional di kepulauan riau.


Tari dangkong atau lebih akrab disebut joget dangkong ini awalnya kesenian
melayu yang sering digelar masyarakat kecamatan moro kabupaten karimun.

4
Alat musik yang pertama kali digunakan dalam suatu pertunjukan joget
dangkong di moro pada masa itu hanya ada empat yaitu: Bjole Tempurung,
Gendang Tabur, Gong dan Gendang Babane. Joget dangkung ini berfungsi
sebagai upacara adat, sebagai penghibur warga kerajaan pada zaman dahulu.
Kesenian joget dangkong ini lalu mengalami perubahan seiring
perkembangan jaman, baik perubahan alat musik, perubahan bentuk
pertunjukan, perubahan pormasi ,cara joget, perubahan lagu, perubahan
kostum dan tata rias.

C. Gobang

Gobang adalah kesenian asli jemaja, kepulauan anambas, Kepri yang


unik dan khas. Bagi masyarakat jemaja tarian gobang selalu di tampilkan
dalam acara-acara penting seperti: sunatan, perkawinan, dan hari besar lainnya.
Kesenian joget gobang yang sepintas mirip opera tradisional ini dalam
penampilannya selalu dilengkapi dengan para penari yang berkostum aneh,
semuanya menggunakan topeng berwajah seram sepeti moyet, raksasa bengis
dan paras menyerupai hantu lainya. Musik pengiringnya terdiri atas gendang
panjang, gendang pendek dan gong. Di tengah alunan musik itulah para
pemainnya melantunkan nyanyian dalam bahasa daerah melayu setempat.
Syair-syairnya berisi tuntunan moral, nasehat dan lain-lainnya.

D. Malemang

Melemang merupakan tarian tradisional yang berasal asli dari daerah


bintan. Menurut sejarahnya tarian melemang ini berasal dari tanjung pisau
negeri bentan penaga. Tarian melemang pertama kali di mainkan sekitar abad
ke 12. Ketika itu tarian melemang hanya di mainkan di istana kerajaaan
Melayu bentan. Pada masa itu tarian melemang di tampilkan pada saat saat

5
tertentu saja khususnya untuk menghibur pembesar dan raja di kalangan
istana. Namun sejak kerajaan bentan mengalami keruntuhan, tarian melemang
berubah menjadi pertunjukan hiburan rakyat. Tarian melemang sangat di
gemari masyarakat melayu yang telah dikenal luas di daerah ini. Setiap
pementasan para penari mempertunjukkan kecakapannya mengambil sesuatu,
berdiri sambil membungkukkan badan ke arah belakang.

E. Mak Yong

Mak Yong adalah seni teater tradisional masyarakat melayu yang


masih lestari hingga sekarang masih sering dipertunjukkan. Pada jaman
dahulu pertunjukan mak yong di adakan orang desa di pematang sawah
selesai panen padi. Seni teater mak yong terdapat juga di negara bagian
seperti: terengganu, pattani, kelantan, kedah. Di kepulauan riau seni teater
mak yong dibawakan penari yang memakai topeng berbeda dengan di
malaysia yang tanpa topeng. Pertunjukan mak yong biasanya di bawakan oleh
kelompok penari dan pemusik, yang menggabungkan berbagai unsur
keagamaan, sandiwara, tari, musik, vokal, serta naskah. Tokoh utama pria dan
wanita, keduanya dibawakan oleh penari wanita. Pertunjukan mak yong di
iringi musik seperti gendang, rebab dan tetawak.

F. Mendu

Mendu adalah sebuah kesenian yang tidak jauh berbeda dengan mak
yong, yang sama- sama menggabungkan unsur nyanyian, tarian,dan teater.
Pertunjukan kesenian mendu kerap digelar di berbagai daerah di kepulauan
riau sepeti di Anambas (tarempa dan langi), Natuna (Ranai, Sepempang dan
Midai). Cerita yang di mainkan adalah hikayat dewa mendu yang di angkat
dari cerita rakyat masyarakat Natuna. Tokoh-tokoh dalam seni pertunjukan

6
mendu, di samping dewa mendu itu sendiri adalah Angkara Dewa, Siti
Mahdewi, Maharaja Laksemalik, Kilan Cahaya, Nenek Kebayan, Raja
Bahailani, Raja Majusi, Raja Firmansyah, Raja Beruk, dan tokoh-tokoh
pendukung lainnya yang jenaka seperti Selamat Salabe dan Tuk Mugok.

G. Ranggung

Ranggung adalah salah satu bentuk teater tradisional Melayu khas Riau.
Teater tradisional Ranggung menjadi sebuah seni tradisional yang berbentuk
kerakyatan, yakni cerminan kehidupan pelaku dalam komunitas masyarakat
Melayu di eks kerajaanIndragiri. Kehadirannya merupakan sebuah sarana dakwah,
hiburan maupun pengungkapan sejarah sesuai dengan maksud sebuah warisan
budaya yang harus tetap dijaga. Tidak seperti beberapa teater tradisional Melayu
lainnya, Ranggung banyak dipengaruhi unsur-unsur kepercayaan animisme &
dinamisme.

H. Zapin

Tarian Zapin adalah salah satu tarian rumpun melayu. Kata zapin
sendiri berasal dari bahasa arab yaitu ''Zappan'' yang artinya penari dan ''Al
Zapin'' yang berarti gerak kaki. Tarian yang kental dengan pengaruh budaya
arab ini bisa anda nikmati kalau mengunjungi kepulauan Lingga. Biasanya
ditampilkan di acara-acara tertentu atau pegelaran budaya. Tarian zapin
memiliki banyak ragam gerak tariannya, walaupun pada dasarnya gerakan
dasar zapinnya sama, dan pada prinsipnya tarian ini bersifat edukatif
namun di tampilkan dengan kemasan yang menghibur. Syair-syair
lagunya cukup kental dengan nuansa dakwah islam. Musik
penggiringnya terdiri dari dua alat utama yaitu alat musik petik gambus dan
tiga buah alat musik tabuh berupa gendang kecil yang kerap disebut marwas.

7
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seni pertunjukkan daerah riau yang masih ada saat ini menunjukkan
bahwa masyarakat Riau sangat menjaga dan melestarikan kebudayaan
melayu dari dulu hingga sekarang. Seni Pertunjukkan memiliki cerita
sejarah yang membuat seni itu ada. Seni pertunjukkan di tampilkan sebagai
hiburan kepada masyarakat, untuk mengenalkan kebudayaan riau kepada
masyarakat luar. Seni pertunjukkan juga memiliki nilai-nilai yang
terkandung didalamnya, seperti nilai sosial, budaya dan pesan-pesan yang
disampaikan melalui seni-seni ini. Seni pertunjukkan daerah riau harus
terus dilestarikan agar ciri khas masyarakat Riau dapat tetap diketahui oleh
masyarakat-masyarakat dari luar daerah Riau.

3.2 Saran

Seni pertunjukkan riau harus terus dilestarikan dan diajarkan


kepada generasi muda sehingga kesenian ini dapat terus ada sepanjang
zaman. Generasi muda harus diajarkan makna- makna dari kesenian melayu
dan menanamkan sikap bangga dengan kesenian melayu pada diri generasi
muda.

8
9
DAFTAR PUSTAKA

https://halamankepri.blogspot.com/2018/09/Kesenian-Tradisio nal-Khas-
Kepri.ht ml

Lembaga adat Melayu. 2017. Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan


Budaya Melayu Riau.Pekanbaru:
Lembaga Adat Melayu Riau

https://opac.isi.ac.id/index.php?p=show_detail&id=25636#gsc.tab=0

https://www.riau.go.id/home/content/2015/05/22/3568-budaya-daerah-riau-
harus-terus-dilestarikan

Anda mungkin juga menyukai