Anda di halaman 1dari 21

Adat Istiadat Melayu

Pendahuluan
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. Terkhusus di Provinsi Sumatera Utara,
terdapat 8 etnis yang mendiami provinsi ini. Salah satunya yaitu etnis Melayu. yang
menyebar dan menetap di pesisir timur Sumatera Utara; terutama bermukim di wilayah
Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Jika ditinjau berdasarkan aspek geografis,
etnis Melayu Deli berkerabat dekat dengan etnis-etnis Melayu lainnya di pesisir timur
Sumatera Utara.
Kebudayaan Melayu Deli telah dimulai sejak zaman Kesultanan Deli, yakni sebuah
kerajaan Islam yang berdiri di pesisir timur Sumatera Utara pada tahun 1632—1946.
Orang Melayu Deli dikenal dengan seni berpantunnya yang terkenal hingga saat ini.
Distribusi Geografis

Masyarakat Melayu Deli sudah sejak berabad-


abad lalu mendirikan pemukiman di sekitar
pinggiran Sungai Deli yang mengalir di Kota
Medan hingga ke pantai timur Sumatra yang
bermuara di Selat Malaka.Hingga pada
akhirnya berkembangnya industri di Kota
Medan membuat orang Melayu Deli banyak
tinggal di sekitaran Kota Medan, Deli Tua,
pesisir Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai
Labuhan, termasuk juga di beberapa wilayah
sekitarnya.
Bahasa

Orang Melayu Deli menggunakan bahasa


Melayu Deli (termasuk bahasa Melayu
Medan sebagai bentuk bahasa gaulnya)
yang tidak jauh berbeda dengan bahasa
Melayu pada umumnya; juga memiliki
hubungan kekerabatan yang dekat dengan
bahasa-bahasa Melayu lainnya di pesisir
timur Sumatera Utara.Termasuk tidak jauh
berbeda dengan yang dipakai oleh orang
Melayu Malaysia. Pengucapan kosakatanya
banyak diakhiri dengan huruf [e] pepet
Kesenian
Masyarakat Melayu Deli mempunyai kesenian khas yang hingga sekarang masih tetap
dilestarikan baik itu berupa tarian, pantun, dan musik. Keseniaan Melayu Deli tak hanya
hiburan semata, melainkan sebuah cerminan dari nilai-nilai leluhur terdahulu yang
diwariskan kepada anak dan cucunya. Saat ini, masih banyak keseniaan khas Melayu Deli
yang dapat dinikmati saat berkunjung ke Kota Medan, mulai dari pertunjukan seni tari,
musik, hingga bangunan bernuansa Melayu Deli.

Pantun
Salah satu kesenian tradisional Melayu
Deli yang terkenal adalah pantun khas
Musik Deli. Karya sastra pantun tersebut dapat
dijumpai baik dalam bentuk tulisan
Alat musik Melayu Deli maupun dalam bentuk lisan yang
mencakup dua alat musik dari biasanya dibawakan ketika ada acara-
kebudayaan Eropa, yakni acara atau upacara adat Melayu.
arkedon dan biola. Alat musik ini
dipadukan dengan alat musik lihat Link di bawah ini 👇
t radisional Melayu seperti
gendang, gambus, tambur, dan https://youtu.be/k6Z0MVQKjpk?
kompang. si=pTMSuhzJFJpP6ORm
Tari
1. Tari Serampang XII 2. Tari Selamat Datang.
Dalam tari t radisional Serampang XII para Dalam tari ini, penari membawa t ipak yang
penari memakai kostum busana adat melayu diisi oleh sirih untuk diberikan kepada tamu
pesisir pantai t imur Sumatra. Seperti penari pria untuk dimakan. Hal ini dimaksud sebagai
yang memakai kemeja dan celana panjang, bentuk p eng ho rma tan dan ungkapan rasa
memakai peci dan kain pinggang sepanjang syukur kepada para tamu. Selain i tu, sirih
hingga lututnya. Sedangkan penari wanita yang dimakan m elamba ng ka n keinginan untuk
memakai kemeja lengan panjang dan kain yang mengun dang ke damaia n, pe rs ah aba tan , dan
menutupi pinggang hingga mata kaki. Warna ke ramaha n. Sesuai namanya, tarian ini biasa
kostum busana para penari mengandung unsur dibawakan pada pembukaan sebuah acara
bewarna cerah seperti merah, biru muda, pink. untuk menyambut para tamu. Tari Selamat
Musik pengiring untuk tari Serampang XII Datang mencip taka n suasana yang hangat dan
memakai alat-alat musik seperti akordeon, kecapi penuh dengan nilai - nilai positif.
dan rebana. Seiring dengan perkembangan
zaman, musik pengiring tari tradisional bertambah
seperti orgen, piano hingga bisa digantikan
berupa rekaman suara agar lebih praktis.
Lihat di link ini 👇
https://youtu.be/OuIV -s_Qa0w?
si=I65mjcdML0FudcE8
Agama
Masyarakat Melayu Deli dapat dikatakan hampir seluruhnya
beragama Islam dengan denominasi Sunni. Orang Melayu
Deli menanggap bahwa seluruh dari mereka beragama Islam,
karena adat istiadat dan budaya Melayu berlandaskan pada
agama Islam. Diperkirakan populasi suku Melayu Deli yang
beragama Islam berjumlah 99,9%. Hanya sebanyak 0,1% saja
yang menganut Kekristenan.
Perekonomian

Masyarakat Melayu Deli memiliki profesi


tradisional mereka, yakni sebagai petani
dan nelayan. Biasanya ketika bercocok
tanam atau melaut, mereka masih
menggunakan metode tradisional.
Kemudian, tidak sedikit masyarakat Melayu
Deli ini yang bekerja sebagai pegawai atau
buruh di perkebunan sawit, karet, atau
tembakau milik pemerintah, swasta,
maupun perusahaan
Etnis Karo
Suku KarO adalah suku yang mendiami
dataran tinggi Sumatera Utara tepatnya
berada di Kabupaten Kar O. Suku KarO
memiliki sapaan khas yaitu “Mejuah-Juah”
yang secara harafiah diartikan sebagai
ucapan damai sejahtera, ucapan sehat-
sehat bagi masyarakat KarO yang
bertemu. Pada umumnya masyarakat KarO
yang berada di Tanah Kar O masih
memegang erat adat dan budaya yang
mereka yakini memberi kekuatan didalam
melanjutkan kehidupannya. Adat dan
budaya itu kemudian mengintegrasikan
masyarakat KarO kepada suatu hubungan
kekeluargaan yang sangat baik. Adat dan
budaya KarO kemudian membuat
masyarakat KarO menyadari pentingnya
menjaga kerukunan dan keharmOnisan
antar masyarakat suku KarO.
Bahasa
Bahasa Karo secara historis ditulis menggunakan aksara
Karo yang termasuk dalam Surat Batak karena huruf yang
dipakai berasal dari wilayah Angkola-Mandailing daerah
Tapanuli bagian selatan yang merupakan bagian dari Batak
yang kemudian menyebar ke wilayah Batak Toba lalu ke
Batak Simalungun dan Batak Pakpak-Dairi lalu yang terakhir
adalah wilayah Batak Karo. Aksara Karo atau sering juga
disebut tulisen Karo atau Surat Haru yang merupakan
turunan dari aksara Brahmi dari India kuno. Namun kini
hanya sejumlah kecil orang Karo dapat menulis atau
memahami aksara Karo, dan sebaliknya alfabet Latin yang
digunakan.
alat musik Etnis karo
Suku KarO memiliki
berbagai macam alat
musik tradisiOnal yang
terbuat dari kekayaan
alam.
Baik itu alat musik tiup,
petik maupun di gesek
yang bisa dimainkan
secara tunggal (sOlo)
maupun bersamaan atau
ansamble.
1. Embal - Embal
Alat musik satu ini bisa dibilang sangat akrab
dengan masyarakat Karo yang bekerja sebagai
petani ataupun anak-anak. Pasalnya, alat musik
tiup satu ini biasanya digunakan sebagai alat musik
hiburan pribadi di sawah, ketika sedang menjaga
padi dari gangguan hama burung.
2. Keteng-keteng
Ketang ketang adalah alat musik pukul tradisional
karo dari Sumatra utara yang berbahan dasar dari
bambu. Katangkatang memiliki panjang sekitar
setengah meter dan memiliki senar yang dibuat
dari kulit bambu itu sendiri, Alat pemukul
Katangkatang juga terbuat dari potongan. bambu
dan terdiri dari dua buah
3. kulcapi
Kulcapi adalah alat musik tradisional Batak Karo
dari Sumatera Utara yang sering dipergunakan pada
upacara ritual, upacara adat, dan juga pertunjukan
musik Batak Karo. Kulcapi terbuat dari kayu tualang,
ingul, jelutung, dan kayu keras lainnya dan dibentuk
menyerupai gitar yang memiliki dua tali senar yang
terbuat dari akar enau; tetapi akhir-akhir ini telah
diganti dengan kawat baja atau nilon.
4. Gendang Singundungi
Gendang Singindungi bentuk bulat panjang bagian
tengah dikorek hingga berlobang seperti tabung,
salah satu ujung dibuat lebih kecil, kedua ujung
ditutup dengan kulit binatang, bagian pinggir tiap-
tiap kulit penutup dibuat lobang tempat tali
pengikat yang dibuat dari rotan menghungkan dari
penutup satu ke penutup yang lainnya, ditarik
sampai ketat, sisa tali dijadikan tali sandang.
Tari
KarO memiliki berbagai macam tari
tarian di antaranya itu :
1. Tari Ndikkir
Ndikkar adalah bentuk pertahanan diri tradisiOnal
KarO atau Pencak Silat yang tumbuh dan
berkembang bersama-sama dengan kebudayaan
masyarakat KarO. Ndikkar memiliki ciri-ciri : gerakan
yang sangat lambat dan lembut tetapi di saat-saat
tertentu gerakan tarian ini akan terlihat keras dan
cepat. Khususnya masyarakat KarO, mereka
mempelajari Pencak Silat hanya untuk pertahanan
diri sendiri, tetapi sekarang tarian Ndikkar sebagian
besar telah menjadi tarian kebudayaan.

https://youtu.be/R_Qws_wRyDM?si=NbA4lZ3KTgHeXRBl
2. Tari ndurung
Tari ndurung merupakan tarian yang
menggambarkan bagaimana
masyarakat Karo melakukan kegiatan
mereka sehari-hari seperti bekerja di
perkebunan padi, di lapangan dan
mengambil buah palma dari hutan.

https://youtu.be/s78N9bLxL-c?si=dCFVbcnJyN6tnSdj

3. Tari Landek
Landek adalah tarian dalam bahasa
Indonesia yang mencerminkan gaya
hidup masyarakat, diyakini memiliki
hubungan historis dengan pertumbuhan
budaya masyarakatnya. Studi tentang
Landek menjadi dalam setiap kegiatan
yang berkaitan erat dengan
pemahaman sosial masyarakat Karo.
Baju adat

Uis Gara atau Uis Adat Karo adalah


pakaian adat yang digunakan dalam
kegiatan adat dan budaya Suku Karo dari
Sumatera Utara. Selain digunakan sebagai
pakaian resmi dalam kegiatan adat dan
budaya, pakaian ini sebelumnya digunakan
pula dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat tradisional Karo.
Rumah adat
Masyarakat Karo biasanya
menyebut rumah adat mereka
dengan nama Rumah adat Karo
atau Siwaluh jabu.
Siwaluhjabu, artinya satu
rumah yang dihuni oleh
delapan keluarga. Siwaluh
jabu memiliki bentuk yang unik
dan megah. Dikatakan "unik"
karena sama sekali dibuat
tanpa bantuan sebatang paku.
Makanan Khas Karo
1. Cimpa
Cimpa merupakan salah satu santapan manis
yang digemari masyarakat suku Karo. Bahan
utama untuk membuat kue manis ini adalah
beras ketan. "Cimpa kue tradisional khas Karo.
2. Trites
Trites atau dikenal juga dengan pagit-pagit
merupakan makanan soto khas Karo yang
menggunakan bahan tidak lazim dalam
pembuatannya. Mungkin terdengar menjijikkan
tetapi trites terbuat dari rumput yang berasal
dari isi perut sapi. Sapi diketahui tergolong ke
dalam herbivora yakni pemakan tumbuh-
tumbuhan, seperti rumput.
Makanan Khas Karo
3. Tasak Telu
Tasak Telu dalam bahasa Karo berarti masakan tiga
jenis. Yakni ayam buras rebus dengan bumbu khusus,
cepera atau kuah ayam yang dicampur jagung
gongseng dan sambah getah yakni sambal khas Karo
dari cabe rawit/kincong, jeruk nipis dan sedikit darah
ayam.
4. Sayur Umbut
Ini salah satu makanan khas dari provinsi Sumatera
Utara, terutama daerah kabupaten Karo. Bahan
utamanya adalah umbut pisang (bagian tengah batang
pohon pisang yg masih berwarna putih). Supaya
hasilnya lembut, sebaiknya gunakan batang pisang yg
masih muda, yg belum pernah berbuah.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai