Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS

“ASKEP KALA III”

DOSEN PEMBIMBING:

Fatmawati, S.Kep, Ns

DISUSUN OLEH :

NUR AZIZAH WARIS

NIM: A.18.10.043

RUANGAN B SEMESTER 4

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya

maka saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “asuhan keperawatan

maternitas kala 3” tepat pada waktunya. Dalam penulisan makalah ini saya

merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun

materi,mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran

dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan

makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya

kepada:

Ibu Fatmawati, S.Kep, Ns selaku dosen pembimbing kami.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, Sekian penulis sampaikan

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT

senantiasa meridhai segala usaha kita, Amin.

Bulukumba, 19 maret 2020

Penyusun

Nur azizah waris

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR .........................................................................................i

DAFTAR ISI…....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................2

C. Tujuan Penulisan..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Kala III…......................................................................3

B. Pembagian Fase Kala III……...............................................................3

C. Asuhan Keperawatan Pada Kala III………………….……….…...….4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu, perlu

diantisipasi adanya keterbatasan kemampuan untuk menatalaksanakan

komplikasi pada jenjang pelayanan tertentu. jenis komplikasi dan

ketersediaan sarana pertolongan menjadi penentu bagi keberhasilan

penatalaksanaan komplikasi yang umumnya akan selalu berada

menurut derajat keadaan dan tempat terjadinya. Persalinan saat ini menjadi

hal yang ditakutkan dikalangan ibu, khususnya ibu hamil. Tidak sedikit

ibu dan bayinya mengalami kegawatdaruratan dan sampai pada akhirnya

tak dapat terselamatkan yang pada akhirnya menyebabkan meningkatnya

angka kematian ibu dan anak.

Akan tetapi hal tersebut dapat diminimalisir dengan asuhan

persalinan. Asuhan persalinan kala l, ll, lll, dan lV memegang kendali

penting pada ibu selama persalinan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang saya dapat

yaitu:

1. Bagaimana mengatasi perdaraan kala lll?

2. Bagaimana Proses persalinan kala lll?

1
C. Tujuan Penulisan

Dengan adanya makalah ini di berharap para pembeca mampu memahami

konsep kala lll dan asuhan keperawatan pada kala lll

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Kala III

Persalinan kala lll adalah kala uri atau waktu pelepasan plasenta dari

insersinya sampai lahirnya plasenta. Proses ini dikenal sebagai kala

persalinan plasenta. Kala lll, persalinan berlangsung rata-rata antara 15-10

menit, akan tetapi apabila lebih dari 30 menit resiko perdarahan

meningkat.

B. Pembagian fase Kala III

kala uri dapat dibagi dalam dua tingkat :

1. Tingkat pelepasan plasenta

a. Pada waktu bayi dilahirkan, rahim sangat mengecil. karena

pengecilan rahim, tempat perlekatan plasenta akan berlipat-lipat

bahkan ada bagian-bagian yang akan terlepas dari dinding rahim

atau tempat insesinya, karena tidak dapat mengikuti pengecilan

dari dasarnya. jadi secara singkat, bagian yang paling penting

dalam pelepasan plasenta adalah retraksi dan kontraksi otot rahim.

b. Ditempat-tempat yang lepas terjadi perdarahan ialah antara

plasenta dan desidua basalis dan karena hematoma ini membesar,

maka seolah-olah plasenta terangkat dari dasanya oleh hematoma

tersebut sehingga daerah pelepasan meluas.

2. Tingkat pengeluaran plasenta Setelah plasenta lepas, maka karena

kontraksi dan retraksi otot rahim, plasenta terdorong kedalam segmen

3
bawah rahim atau ke dalam bagian atas dari vagina. Dari tempat ini

plasenta didorong keluar oleh tenaga mengejan.

C. Asuhan Keperawatan pada Kala III

1. Pengkajian

Selain itu ada beberapa data dasar yang sangat membantu dalam

intefensi :

a. Aktivitas / Istirahat, Perilaku dapat direntang dari senang sampai

keletihan.

b. Sirkulasi Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat,

kemudian kembali ke tingkat normal dan cepat. Hipotensi dapat

terjadi sebagai respon terhadap analgesik dan anastesi. Frekuensi

nadi melambat pada respon terhadap perubahan curah jantung.

c. Makanan / Cairan, kehilangan darah normal kira-kira 250-300 ml

d. Nyeri / Ketidaknyamanan, Dapat mengeluh tremor kaki menggigil.

e. Keamanan, Inspeksi manual pada uterus dan jalan lahir

menentukan adanya robekan atau laserasi. Perluasan episiotomi

atau laserasi jalan lahir mungkin ada.

f. Seksualitas, Darah yang berwarna hitam dari vagina terjadi saat

plasenta lepas dari endometrium, biasanya dalam 1-5 menit setelah

melahirkan bayi. Tali pusat memanjang pada muara vagina. Uterus

berubah dari diskoid menjadi bentuk globular dan meninggikan

abdomen.

4
g. Pemeriksaan fisik

 Kondisi umum ibu : tanda vital ( Tekanan darah, Nadi,

Pernafasan, Suhu tubuh), status mental pasien.

 Inspeksi : perdarahan aktif dan terus menerus sebelum atau

sesudah melahirkan plasenta

 Palpasi: tinggi fundus uteri dan konsistensinya baik sebelum

maupun sesudah pengeluaran plasenta.

2. Diagnosa dan intervensi keperawatan

a. Nyeri melahirkan berhubungan dengan trauma jaringan, respon

fisiologis setelah melahirkan.

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 30 menit

diharapkan nyeri hilang atau berkurang dengan kriteria evaluasi :

Menyatakan nyeri berkurang dengan skala 0-3, wajah tampak

tenang, wajah tampak tidak meringis.

No Intervensi Rasional

1) Bantu dengan teknik Pernapasan membantu

pernapasan selama perbaikan mengalihkan perhatian langsung

pembedahan bila tepat. dari ketidaknyamanan,

meningkatkan relaksasi.

2) Berikan kompres es pada Mengkonstriksikan pembuluh

perineum setelah melahirkan. darah, menurunkan edema dan

memberikan kenyamanan dan

5
anastesi lokal.

3) Ganti pakaian pasien yang Meningkatkan kenyamanan,

basah hangat, dan kebersihan.

4) Berikan selimut hangat. Tremor/ menggigil pada pasca

melahirkan mungkin karena

hilangnya tekanan secara tiba-tiba

pada saraf pelvis atau

kemungkinana dihubungkan

dengan tranfusi janin ke ibu yang

terjadi pada pelepasan plasenta

Kolaborasi

1) Bantu dalam perbaikan Penyambungan tepi-tepi

episiotomi bila perlu. memudahkan penyembuhan.

b. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurangnya

masukan oral, muntah, diaforesis, peningkatan kehilangan cairan

secara tidak disadari, atonia uterus, laserasi jalan lahir, tertahannya

fragmen plasenta.

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 30 menit

diharapkan tidak terjadi kekurangan volume cairan dengan kriteria

evaluasi : Tanda vital dalam batas normal, kontraksi uterus baik,

input dan output seimbang.

6
No Intervensi Rasional

1) Instruksikan klien untuk Perhatikan klien secara alami pada

mendorong pada kontraksi. bayi baru lahir, selain itu keletihan

Bantu mengarahkan dapat mempengaruhi upaya

perhatiannya untuk mengejan individu dan ia memerlukan

bantuan dalam mengarahkan

pelepasan plasenta. Mengejan

membantu pelepasan dan

pengeluaran, menurunkan

kehilangan darah, dan

meningkatkan kontraksi uterus.

2) Lakukan manajemen aktif Manajemen aktif kala III dapat

kala III mengurangi jumlah perdarahan

pasca persalinan.

3) Kaji tanda vital sebelum dan Efek samping oksitosin yang

setelah pemberian oksitosin diberikan adalah hipertensi

4) Palpasi uterus. Perhatikan Menunjukkan relaksasi uterus

ballooning. dengan perdarahan ke dalam

rongga uterus

5) Pantau tanda dan gejala Hemoragi dihubungkan dengan

kehilangan cairan berlebihan kehilangan cairan lebih besar

atau syok. Misal perhatikan dari 500 ml dapat dimanifestasikan

tanda vital, perabaan kulit. oleh peningkatan nadi, penurunan

7
tekanan darah, sianosis,

disorientasi, peka rangsang dan

penurunan kesadaran.

6) Tempatkan bayi di payudara Penghisapan merangsang

klien bila ia merencanakan pelepasan oksitosin dari hipofisi

untuk memberi ASI posterior, meningkatkan kontraksi

miometrik dan menurukan

kehilangan darah.

7) Masase uterus dengan perlahan Miometrium berkontraksi sebagai

setelah pengeluaran plasenta respon terhadap rangsang taktil

lembut, karenanyan menurunkan

aliran lokhea dan menunjukkan

bekuan darah

8) Catat waktu dan pelepasan Pelepasan harus terjadi

plasenta, missal mekanisme dalam 5 menit setelah kelahiran.

Duncan VS Schulze. Kegagalan untuk lepas

memerlukan pelepasan manual.

Lebih banyak waktu diperlukan

bagi plasenta untuk lepas dan lebih

banyak waktu dimana miometrium

tetap rileks, lebih banyak darah

hilang.

9) Inspeksi permukaan plasenta Membantu mendeteksi

8
maternal dan janin. Perhatikan abnormalitas yang mungkin

ukuran, insersi tali pusat, berdampak pada keadaan ibu atau

keutuhan, perubahan vascular bayi baru lahir, jaringan plasenta

berkenaan dengan penuaan dan yang tertahan menimbulkan infeksi

kalsifikasi (yang mungkin pasca partum dan hemoragi segera

meninggalkan abrupsi) atau lambat.

Kolaborasi

1) Hindari menarik tali pusat Kekuatan dapat menimbulkan

secara berlebihan. putusnya tali pusat dan retensi

fragmen plasenta, meningkatkan

kehilangan darah.

2) Berikan cairan melalui rute Membantu memperbaiki volume

parenteral. sirkulasi dan oksigenasi dari organ

vital.

3) Berikan oksitosin melalui IM Meningkatkan efek vasokonstriksi

atau drip diencerkan dalam dalam uterus untuk mengontrol

larutan elektrolit. perdarahan pasca partum

4) Dapatkan dan catat informasi Laserasi menimbulkan

yang berhubungan dengan kehilangan darah ;

inspeksi jalan lahir terhadap Dapat menimbulkan hemoragi.

laserasi. Bantu dengan

perbaikan serviks, vagina, dan

luasnya episiotomi

9
5) Bantu sesuai kebutuhan dengan Intervensi manual perlu

pengangkatan plasenta secara memudahkan pengeluaran plasenta

manual di bawah anastesi dan menghentikan hemoragi.

umum dan kondisi steril.

c. Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, sisa plasenta

yang tertahan.

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 30 menit

diharapkan tidak terjadi infeksi dengan kriteria evaluasi ; Tanda

vital stabil, nilai lab (WBC) dalam batas normal.

No Intervensi Rasional

1) Lakukan perawatan perineal Membantu meningkatkan

setiap 4 jam. Ganti pembalut kebersihan, mencegah kontaminasi

sesuai kebutuhan bakteri, mencegah infeksi

2) Pantau suhu, nadi, tekanan Peningkatan suhu, nadi, dapat

darah, dan WBC sesuai menandakan infeksi.

indikasi.

3) Gunakan teknik aseptik pada Menurunkan risiko kontaminasi.

persiapan peralatan

4) Berikan pengertian kepada Menurunkan risiko infeksi karena

keluarga untuk membatasi kontaminasi silang.

jumlah pengunjung.

10
Kolaborasi

1) Berikan antibiotik sesuai Penanganan terhadap infeksi.

indikasi.

d. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan terjadinya transisi

(penambahan anggota keluarga), krisis situasi, perubahan pada

peran/, tanggung jawab.

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 30 menit

tidak terjadi perubahan proses dalam keluarga dengan kriteria hasil

; pasien atau keluarga mendemonstrasikan perilaku yang

menandakan kesiapan untuk berpartisipasi secara aktif dalam

proses pengenalan bila ibu dan bayi secara fisik stabil.

no Intervensi Rasional

1) Fasilitasi interaksi antara pasien Membantu mengembangkan ikatan

dan bayi baru lahir sesegera emosi sepanjang hidup di antara

mungkin setelah melahirkan. anggota keluarga ibu dan bayi

mempunyai periode yang sangat

sensitive pada waktu dimana

kemampuan interaksi ditingkatkan.

2) Berikan pasien dan ayah Kontak fisik dini membantu

kesempatan untuk mengembangkan kedekatan.

menggendong bayi dengan Ayah juga lebih mungkin untuk

11
segera setelah kelahiran bila berpartisipasi dalam aktivitas

kondisi bayi stabil. merawat bayi dan merasa ikatan

emosi lebih kuat bila mereka

secara aktif terlibat dengan

bayi.

3) Tunda penetesan salep Memungkinkan bayi untuk

profilaksis mata sampai membuat kontak mata dengan

pasien/ pasangan dan bayi telah orang tua dan secara aktif

berinteraksi berpartisipasi dalam interaksi,

bebas dari penglihatan

kabur yang disebabkan oleh obat.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)

yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir

atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).

Proses ini di mulai dengan adanya kontrasi persalinan sejati, yang ditandai

dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran

plasenta.

Dalam melakukan pencegahan banyaknya angka kematian ibu ataupun

anak saat proses persalinan, perlu dilakukan asuhan persalinan kala I, II, III,

IV sebagai berikut :

a. Kala I, tahap pembukaanin partu (partus mulai) ditandai dengan lendir

bercampur darah, karena serviks mulai membuka dan mendatar.

b. Kala II, pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat,

cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali.

c. Kala III, pada kala ini terjadi pengeluaran plasenta setelah pengeluaran

janin.

d. Kala IV, tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap

bahaya perdarahan. Pengawasan ini dilakukan selama <2 jam.

13
DAFTAR PUSTAKA

hhtps://id.scribd.com/document/394629571/makalah-kala-3-DAN-4-Revisi-scribd.com

diakses pada kamis 19 maret 2020

www.academia.edu/35103632/ASUHAN_KEPERAWATAN_PERSALINAN_N

ORMAL.docx diakses pada jum’at 20 maret 2020

14

Anda mungkin juga menyukai