Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Frasa, Klausa, dan Kalimat Beserta Contohnya

Artikel ini menjelaskan tentang pengertian frasa, klausa, dan kalimat disertai
masing-masing contohnya untuk menambah pemahamanmu terhadap materi.
--

Pada bahasan sebelumnya, kamu telah belajar mengenai struktur serta jenis-jenis


artikel, ya. Ternyata, ada banyak sekali jenis artikel berdasarkan
penyampaiannya. Nah, kira-kira, artikel mana nih yang paling sering kamu baca?
Apa kamu jadi tertarik untuk coba membuat artikel?

Ngomongin masalah artikel, kamu pasti tahu kalau artikel terbuat dari gabungan
kalimat yang kemudian membentuk paragraf pembuka, isi, dan penutup. Nah, jika
kita bedah dari segi struktur kalimatnya lebih dalam, maka kamu akan tahu kalau
kalimat itu terbentuk dari gabungan kata, frasa, atau klausa. Hmm… Siapa yang
merasa asing dengan istilah frasa dan klausa?

Oke, tenang, seperti judul artikel di atas, kita akan belajar tentang pengertian frasa,
klausa, dan kalimat. Mungkin banyak dari kamu ada yang sudah tahu ya apa itu
kalimat. Tapi, bagaimana dengan frasa dan klausa? Kalau dilihat dari paragraf
sebelumnya, kakak sudah kasih clue kalau frasa dan klausa merupakan bagian dari
kalimat. Lalu, bedanya apa, ya? Nah, daripada semakin penasaran, skuy simak
penjelasan berikut ini!

 Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang memiliki makna.

Sekarang, coba kamu perhatikan beberapa contoh frasa berikut ini, deh.

1. bermain bola

2. mawar merah

3. seragam sekolah baru

4. ayam goreng
5. mencuci tangan dan kaki

Kalau kamu perhatikan kelima contoh frasa di atas, setiap gabungan kata yang
terbentuk memiliki makna. Tapi, tidak bisa menjadi kalimat karena tidak adanya
hubungan antara subjek dengan predikat.

Berdasarkan ciri frasa, frasa memiliki fungsi gramatikal dalam sebuah kalimat.
Maksudnya gimana? Misalnya, kita ambil beberapa contoh frasa, yaitu:

dua orang anak

sedang membaca

buku cerita

Nah, ketiga frasa tersebut memiliki fungsi. Dua orang anak berfungsi sebagai
subjek, sedang membaca berfungsi sebagai predikat, dan buku cerita berfungsi
sebagai objek. Bila ketiga frasa itu digabungkan, maka akan membentuk sebuah
kalimat. Gimana, paham ya maksudnya?

.
Next, ada klausa. Apa itu klausa? Klausa adalah gabungan kata yang terdiri dari
subjek dan predikat. Sepintas, klausa terlihat mirip dengan kalimat. Tapi, ada hal
yang membedakan antara klausa dengan kalimat, yaitu klausa tidak diakhiri
dengan intonasi akhir dan tidak memiliki tanda baca. Intonasi akhir yang dimaksud
ini bisa berupa intonasi tanya, perintah, maupun berita.

Oke, supaya kamu nggak bingung, yuk perhatikan contoh klausa di bawah ini.

1. Ibu sedang memasak

2. Anjing menggonggong

3. Gadis itu menangis tersedu-sedu

4. Burung beterbangan

5. Tupai melompat lincah


Nah, terlihat kan bedanya frasa dengan klausa. Pada klausa, terdapat hubungan
antara subjek dengan predikat. Sekali lagi, kamu harus jeli juga nih, klausa dan
kalimat terlihat sama. Tapi, klausa bukan kalimat karena nggak punya intonasi
akhir dan tanda baca. Contoh:

Klausa: kamu harus pergi

Kalau klausa di atas diberi tanda baca dan intonasi berupa perintah, maka akan
menghasilkan sebuah kalimat, kayak gini:

Kalimat: Kamu harus pergi!

Paham ya, guys…???

Sama halnya dengan frasa, gabungan beberapa klausa juga bisa membentuk sebuah
kalimat. Biasanya, kalimat yang terbentuk adalah kalimat majemuk. Apa itu
kalimat majemuk? Kalimat majemuk adalah dua kalimat tunggal yang
dihubungkan oleh kata sambung/penghubung sehingga menjadi satu kalimat.
Sejauh ini ada pertanyaan? Sepertinya sudah cukup jelas, ya. Oke, kita lanjut ke
materi terakhir, yaitu kalimat. Markijut! Mari kita lanjut!

Kalimat adalah gabungan beberapa kata yang sedikitnya mengandung subjek dan


predikat. Kalimat bisa juga terbentuk dari gabungan frasa maupun klausa.
Contohnya seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi, ya. Kalimat diawali dengan
huruf kapital, memiliki tanda baca, dan juga intonasi akhir.
Kalimat yang lengkap memiliki lima buah unsur, yaitu subjek, predikat, objek,
keterangan, dan pelengkap. Meskipun begitu, adanya subjek dan predikat saja
sudah bisa membentuk sebuah kalimat. Subjek dan predikat merupakan unsur
penting dalam kalimat, sedangkan objek, keterangan, dan pelengkap merupakan
unsur penunjang sebuah kalimat.
Yuk, perhatikan beberapa contoh kalimat berikut ini!

1. Minggu depan, aku dan teman-teman akan pergi ke museum.

2. Ayah mencuci mobil.

3. Restu tinggal di Jakarta.

4. Bagaimana kabarmu hari ini?

5. Tolong jangan berisik!


Nah, sekarang sudah tahu kan apa itu frasa, klausa, dan kalimat? Kamu juga sudah
tahu bedanya frasa dan klausa. Sebenarnya, materi tentang frasa, klausa, dan
kalimat ini masih sangat luas sekali bahasannya. Bagi kamu yang berniat untuk
ambil Jurusan Sastra di perguruan tinggi nanti, kamu akan mempelajari materi ini
dengan lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai