DOSEN PEMBIMBING :
Evi Zahara, SST, M.Keb
Alhamdulillah. Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Keluarga Berencana dengan judul “Metode Sederhana Tanpa Alat (KB Alamiah)”. Makalah
ini disusun untutk memenuhi tugas mata kuliah Kespro dan KB.
Selain itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan kepada rekan-rekan mahasiswa
khususnya mahasiswa D-III Kebidanan. Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu memberikan
bimbingan, ilmu, dorongan, serta saran-saran kepada kami.
Kami juga menyadari bahwa isi maupun penyajian makalah ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di
masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang KB Alamiah......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah KB Alamiah.................................................................... 1
C. Tujuan KB Alamiah...................................................................................... 1
D. Manfaat KB Alamiah.................................................................................... 1
BAB. II PEMBAHASAN
A. Definisi Kontrasepsi...................................................................................... 2
B. Definisi Metode KB Sederhana Alamiah (Tanpa Alat)................................. 3
C. Macam-Macam Metode KB Sederhana Alamiah (Tanpa Alat).................... 7
1. Metode Kalender.................................................................................... 8
2. Metode Suhu Basal.................................................................................. 9
3. Metode Lendir Serviks (Bilings)............................................................. 10
4. Metode Sim to Thermal........................................................................... 12
5. Metode Coitus Interuptus........................................................................ 13
BAB. III PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 19
4.2 Saran................................................................................................... 20
BAB. V DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kontrasepsi merupakan menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma (Depkes RI, 1999).Upaya
tersebut dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat permanen. Kontrasepsi atau
antikonsepsi adalah mencegah terjadinya konsepsi dengan memakai cara, alat atau obat-
obatan. Pengaturan kelahiran (birth control) merupakan penggunaan alat-alat atau cara-cara
dengan maksud mengatur jumlah dan jarak waktu kelahiran.Keluarga berencana adalah salah
satu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrasepsi (Kusmarjadi, 2008).
Salah satu cara kontrasepsi yang cukup efektif yaitu Kondom, merupakan cara
kontrasepsi metode tradisional dan cara kerjanya yaitu dengan menggunakan barrier atau
pelindung (Kusmarjadi, 2008).Kemungkinan mereka menggunakan kondom ketika
melakukan hubungan seksual atapun alasan upacara keagamaan.
Pada tahun 1930-an kondom Latex digunakan untuk mencegah kehamilan dan penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual tetapi penggunaannya belum secara luas,
disebabkan sebagain masyarakat tidak mengetahui resiko dari penyakit menular seksual/ HIV
dan tidak menyukai efek/ perasaan ketika menggunakan kondom ataupun merasa khawatir
terhadap reaksi pasangan seksualnya (Lubis, 2008). Pada tahun 1980-an, dimana dunia
dilanda epidemik penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS, dianjurkan untuk
menggunakan kondom latex (Lubis, 2008).
Angka kegagalan teoritis 3% dan praktisnya 5-20%. Tetapi akhir-akhir ini, angka
kegagalan pemakaian kondom menurun menjadi 14-15%, ini artinya 14-15 dari 100 pasangan
wanita pemakai kondom akan hamil selama pemakaian kondom di tahun pertama. Bahan
spermicidal meningkatkan efektifitas menjadi lebih dari 95% jika dipakai dengan benar dan
konsisten (Afriani, 2009).
B. Rumusan masalah
1. Bagaiamana cara kerja kondom ?
2. Apa yang menjadi efek samping dari kondom?
3. Apa kekurangan dan kelebihan memakai kondom ?
C. Tujuan
a. Mahasiswa mampu mengerti dan paham mengenai pokok bahasan metode
KBAlamiah
b. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis KB Alamiah
c. Mahasiswa dapat menyebutkan keterbatasan apa saja dalam menggunakanmetode KB
Alamiah
d. Mahasiswa dapat mengetahui keefektifan dalam menggunakan KB metodekalender
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai bahan pembantu materi yang akan dipelajari pada mata kuliahkeluarga
berencana
2. Sebagai bahan diskusi bagi mahasiswa dalam memahami metode
KBAlamiah terhadap pelayanan kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi asal kata dari ‘kontra’ yang berarti mencegah/ menghalangi dan
‘konsepsi’ yang berarti pembuahan/pertemuan antara sel telur dengan sperma. Jadi
kontrasepsi diartikan sebagai cara untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur dengan sperma. KB merupakan salah satu sarana bagi setiap
keluarga baru untuk merencanakan pembentukan keluarga ideal, keluarga kecil bahagia dan
sejahtera lahir batin. Keluarga Berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai
kesejahteraan dengan jalan memberikan nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan dan
penjarangan kelahiran. Secara umum kontrasepsi dapat menggunakan berbagai macam
metode yaitu, metode sederhana KB Alamiah (KBA), metode KB menggunakan alat, metode
modern hormonal dan non hormonal, dan metode prosedur operasi.
Menurut Kamus BKKBN (2011) Kontrasepsi adalah Obat atau alat untuk mencegah
terjadinya konsepsi (kehamilan). Jenis kontrasepsi ada dua macam, yaitu kontrasepsi yang
mengandung hormonal (pil, suntik dan implant) dan kontrasepsi non-hormonal (IUD,
Kondom). Sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada. Kontrasepsi ideal itu
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Dapat dipercaya; 2. Tidak menimbulkan
efek yang mengganggu kesehatan; 3. Daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan; 4.
Tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus; 5. Tidak memerlukan motivasi
terus-menerus; 6. Mudah pelaksanaanya; 7. Murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat; 8. Dapat diterima penggunaanya oleh pasangan yang
bersangkutan.
Indikasi
1. Indikasi Umum
Metode Keluarga Berencana Alamiah menyediakan alternatif untuk pasangan yang
tidak ingin atau tidak cocok menggunakan metode lain merasa lebih efektif karena:
Takut efek samping
Hambatan religious atau budaya
Akses yang sulit pada metode lain
2. Indikasi Khusus
Keluarga Berencana Alamiah merupakan metode yang sesuai untuk:
Wanita yang mau mengamati tanda kesuburan
Wanita yang mempunyai siklus haid yang cukup teratur
Pasangan yang tidak dapat menggunakan metode lain
Tidak keberatan jika terjadi kehamilan
Efektifitas
Metode Keluarga Berencana Alamiah akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik
dan benar. Sebelum menggunakan metode KBA ini, pasangan suami istri harus
mengetahui masa subur. Sebenarnya, masa subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh
karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu,
metode KBA ini akan lebih efektif bila semua dari macam-macam metode KB Alamiah
digunakan. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sydney, metode akan
lebih efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan.
Manfaat Metode kalender atau pantang berkala Dapat bermanfaat sebagai kontrasepsi
maupun konsepsi.
1. Manfaat kontrasepsi
Sebagai alat pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan.
2. Manfaat konsepsi
Dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan melakukan
hubungan seksual saat masa subur/ovulasi untuk meningkatkan kesempatan bisa hamil.
Keuntungan Metode kalender atau pantang berkala Mempunyai keuntungan sebagai berikut:
a. Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
b. Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
c. Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam penerapannya.
d. Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
e. Tidak memerlukan biaya.
f. Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
Cara Mengukur Perubahan Suhu Basal, Suhu tubuh normal bisanya 35.5-36 derajat
celcius. Pada waktu ovulasi suhu tubuh akan turun dan akan naik kembali mencapai 37-38
derajat celcius dan tidak akan normal kembali ke suhu normal 36 derajat. Kenaikan suhu
tubuh terjadi apabila sudah terbentukanya progesterone yang bertugas menyiapkan jaringan
dalam rahim untuk menerimasel telur yang telah dibuahi. Perlu diketahui bahwa disaat
ovulasi, suhu basal badan meningkat 0,2- 0,5 derajat celcius karena dipengaruhi oleh
hormone progesterone. Pengukuran yang dilakukan teratur beberapa bulan berguna sebagai
referensi untuk mempelajari lebih jauh tentang ovulasi wanita, sehingga hubungan intim
dapat dilakukan pada saat tertentu.
Cara mengukur suhu basal:
a) Alat-alat yang perlu disiapkan : thermometer, alat tulis, grafik SBB
Sebelum tidur malam, atur termometr menjadi suhu normal (36 derajat celcius)
dengan cara dikibas-kibas.
Ketika bangun pagi sebelum melakukan aktifitas letakan thermometer di mulut
selama 5 menit.
Catatlah hasil pengukuran pada grafik.
Berikan tanda khusus pada keadaan tertentu misalnya pada saat terjadi sdemam atau
stress karena dapat mempengaruhi keadaan suhu badan.
Lakukan secara rutin selama 3 bulan berturut-turut
Tandai juga saat melakukan hubungan seksual (intim)
Dengan syarat suhu tubuh tidak boleh dalam kondisi demam, jangan tidur dibawah
lampu yang panas, jangan tidur menggunakan AC dalam suhu yang sangat tinggi, dan tidur
minimal 5-6 jam.
Hal yang mempengaruhi metode sim to thermal menjadi efektif apabila, Pencatatan
dilakukan secara konsisten dan akurat, Tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena
dapat mengubah siklus menstruasi dan pola kesuburan, Kerja sama dengan pasangan adalah
perlu, karena ia harus bersedia untuk membantu untuk menghindari kehamilan baik dengan
tidak melakukan hubungan seksual.
Dan hal yang mempengaruhi metode sim to thermal tidak efektif antara lain,
Wanita yang mempunyai bayi, sehingga harus bangun pada malam hari, Wanita yang
mempunyai penyakit, Pasca perjalanan, Konsumsi alkohol, Wanita yang memiliki
pasangan seksual lebih dari satu, Tidak ada komitmen antara pasangan suami istri untuk
menggunakan metode simptothermal, Wanita yang tidak dapat mengamati hari suburnya
karena sifat wanita itu sendiri atau alasan lain, Wanita yang mengkonsumsi obat-
obatan tertentu yang dapat mempengaruhi suhu basal tubuh, keteraturan menstruasi maupun
produksi lendir serviks.
Keuntungan
a. Tidak ada efek fisik seperti obat-obatan, alat, bahan kimia atau operasi yang dibutuhkan.
b. Aman.
c. Ekonomis.
d. Meningkatkan hubungan kerjasama antar pasangan.
e. Dapat langsung dihentikan apabila pasangan menginginkan kehamilan.
f. Tidak memerlukan tindak lanjut atau alat kontrasepsi lain setelah belajar metode
simptothermal dengan benar.
Keterbatasan
a. Tidak cocok digunakan oleh wanita yang mempunyai bayi, berpenyakit,
pasca perjalananmaupun konsumsi alkohol.
b. Metode simptothermal kurang efektif karena pengguna harus mengamati dan
mencatat suhu basal tubuh maupun perubahan lendir serviks.
c. Metode simptothermal memerlukan kerjasama antara pasangan suami istri.
d. Pengguna harus mendapatkan pelatihan atau instruksi yang benar
Cara Penerapan
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi dan kehamilan dapat dicegah. Ejakulasi
di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani mencapai rahim. Angka kegagalan 4-
27 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
Manfaat kontrasepsi:
a. Efektif bila dilakukan dengan benar.
b. Tidak mengganggu produksi ASI.
c. Tidak ada efek samping
d. Tidak membutuhkan biaya.
e. Tidak memerlukan persiapan khusus.
f. Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
g. Dapat digunakan setiap waktu.
Keterbatasan
a. Sangat tergantung dari pihak pria dalam mengontrol ejakulasi dan tumpahan sperma
selama senggama.
b. Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual (orgasme).
c. Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi, sesaat dan setelah interupsi coitus.
d. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual.
e. Kurang efektif untuk mencegah kehamilan.
Penilaian klien atau akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi coitus interuptus
tidak memerlukan anamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE
baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna kontrasepsi
ini adalah Coitus Interuptus sesuai atau tidak sesuai dengan kondisi pasangan suami istri
tersebut.
Teknik Melakukan Coitus Interuptus
a. Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus saling membangun kerjasama dan
pengertian terlebih dahulu. Keduanya harus mendiskusikan dan sepakat untuk
menggunakan metode senggama terputus.
b. Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus mengosongkan kandung kemih dan
membersihkan ujung penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi sebelumnya.
c. Apabila merasa akan ejakulasi, suami segera mengeluarkan penisnya dari vagina
pasangannya dan mengeluarkan sperma di luar vagina.
d. Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.
e. Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya.
f. Senggama dianjurkan tidak dilakukan pada masa subur.
C. Kondom
Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan
diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang
pada penis saat hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk
silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau
mempunyai bentuk seperti puting susu. Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik
untuk meningkatkan efektivitasnya (misalnya penambahan spermicidal) maupun sebagai
aksesoris aktivitas seksual (Saifuddin, 2003).
a. Cara Kerja Kondom :
Kondom menghentikan sperma mencapai telur.Ini menciptakan penghalang fisik –
hambatan ini memastikan pembuahan (kehamilan) tidak terjadi.Selain dibuat sangat tipis
terutama dari karet lateks atau polyurethane, kondom laki-laki mengandung pelumas, serta
spermisida yang baik menghancurkan atau merusak sperma.Spermisida tambahan juga
tersedia di sebagian besar apotek. Untuk menggunakan kondom secara efektif – untuk
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dengan menggunakan kondom – penis tidak
boleh menyentuh vagina sebelum kondom telah ditempatkan.Seorang pria tidak perlu harus
ejakulasi sperma keluar dari penisnya, ini bisa terjadi sebelum ejakulasi.Para ahli mengatakan
bahwa penggunaan kondom secara signifikan membantu menghentikan penyebaran penyakit
menular seksual (penyakit menular seksual) atau IMS (infeksi menular seksual).Penting
untuk diingat bahwa seks oral juga merupakan rute untuk PMS.
b. Efek Samping :
Pada umumnya tidak akan mengalami efek samping. Namun pada beberapa kasus
terutama yang alergi terhadap latex, bisa menimbulkan iritasi. Apalagi jika latex kondomnya
ditambahi dengan bahan spermicidal, maka nyeri yang timbul akan semakin parah. Guna
menghindari reaksi alergi ini, maka sebaiknya memakai kondom dari bahan polyurethane
atau kondom natural skin serta tidak memakai bahan spermicidal (Kusmarjadi, 2009).
Banyak pria mengeluhkan kurang sensisitif jika memakai kondom, sementara yang lainnyna
merasa sulit untuk mempertahankan ereksi saat memakai kondom atau saat intercourse. Pada
beberapa kasus, baik pria maupun partner-nya, memakai kondom bisa menghancurkan
spontanitas mereka dalam ML. Tetapi hal tersebut bukan merupakan efek samping
(Kusmarjadi, 2009).
c. Klasifikasi Kondom
Klasifikasi kondom berdasarkan jenis kelaminnya terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
kondom pria dan kondom wanita (USU, 2009).
1. Kondom Pria
Kondom pria merupakan selubung/sarung karet tipis yang dipasang pada penis
sebagai tempat penampungan air mani yang dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga
tidak tercurah pada vagina. Bentuknya ada dua macam, yaitu polos dan berputing. Bentuk
berputing ada kelebihannya yaitu untuk menampung sperma setelah ejakulasi. Cara kerja
kondom yaitu mencegah spermatozoa mencapai saluran genital wanita ( USU, 2009).
c. Spermicide
Dirancang untuk menghentikan sperma Anda berenang ke dalam rahim,
jenis spermisida memiliki keunggulan yang lebih dalam aspek mencegah kehamilan yang
tidak diinginkan. Namun, bahan kimia yang terkandung di dalamnya (nonoxynol-9) bisa
menyebabkan iritasi pada vulva wanita dan menyebabkan luka sobek kecil yang bisa
meningkatkan risiko penularan HIV atau penyakit seks menular lainnya. CDC dan WHO
sepakat bahwa kondom yang mengandung nonoxynol-9 tidak boleh dipromosikan dan
digunakan sebagai pencegahan infeksi atau penyakit. Selain itu, spermicide tidak boleh
digunakan lebih dari sekali dalam satu hari.
d. Added Sensation
Kini, kondom tersedia dengan berbagai pelumas yang memiliki banyak fitur —
dingin, panas, menggelitik — guna menambah sensasi dan gairah selama seks. Kondom
berfitur pelumas dingin, misalnya, mengandung menthol serta L-arginin, suplemen yang
berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke penis dan meningkatkan performa ereksi
saat dikonsumsi melalui mulut, walaupun penggunaan topikal belum diketahui pasti
efeknya. Beberapa ginekolog dan praktisi seks meragukan keamanan menthol sebagai
substansi tambahan dalam kondom. Menthol adalah alkohol, dan bisa mengiritasi alat
kelamin dan sensasi dinginnya mungkin akan terasa kurang nyaman bagi pasangan Anda.
2. Kondom Wanita
Kondom untuk wanita adalah suatu sarung polyurethane dengan panjang 15 cm dan
garis tengah 7 cm yang ujungnya terbuka melekat ke suatu cincin polyurethane lentur.Cincin
polyurethane ini berfungsi sebagai alat untuk memasang dan melekatkan kondom di
vagina.Kondom wanita mengandung pelumas berbahan dasar silikon dan tidak memerlukan
pelumas spermisida serta hanya sekali pakai. Efektivitas dari penggunaan kondom ini
menunjukkan sama dengan efektivitas dari penggunaan diafragma (USU, 2009).
Bahan polyurethane kurang menyebabkan reaksi alergi dibandingkan kondom
lateks.Bahan tersebut juga kuat dan jarang robek (40% lebih kuat dari kondom lateks) tetapi
tipis sehingga sensasi yang ditimbulkan tetap dapat dipertahankan.Kondom wanita ini dapat
mencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual termasuk HIV apabila digunakan
dengan benar (Lubis, 2008).
Fungsi kondom sebenarnya bukan sekedar sebagai alat KB atau pengaman saja.
Kondom juga bisa digunakan sebagai bagian dari foreplay agar suasana bercinta menjadi
berbeda. Apalagi saat ini kondom tersedia dalam beragam tekstur dan aroma. Berikut jenis-
jenis kondom yang banyak beredar dipasaran (Yuniico, 2009)
a. Kondom dengan aroma dan rasa. Aroma favorit yang bisa dipilih seperti coklat,
stroberi, durian, pisang dan mint.
b. Kondom berulir ( Ribbed condom ) memiliki keunikan dibentuknya yang berulir untuk
menambah kenikmatan pada saat bersenggama
c. Kondom ekstra tipis (Extra Thin Condom)
Tipe satu ini berbahan karet dengan ukuran yang sangat tipis. Pada saat melakukan
senggama, pasangan seakan-akan senggama tanpa menggunakan kondom.
d. Kondom bintik (Dotted Condom)
Tipe ini disertai dengan bintik-bintik di sekitarnya yang bisa menimbulkan efek
mengejutkan bagi wanita.
e. Kondom ekstra pengaman (Extra Safe Condom)
Jenis ini memiliki tambahan lubrikan, serta mengandung perlindungan ekstra untuk
mencegah kehamilan.
f. Kondom wanita (Female Condom)
Kondom berbahan lateks atau polyurethan, sehingga bersifat elastis dan fleksibel,
kondom ini lebih menimbulkan sensasi atau rangsangan. Terutama bagi pria yang
kurang suka memakai kondom.
g. Kondom twist.
Tipe ini didesain secara khusus untuk menstimulasi area sensitif pada saat
bersenggama.
a) Kondom getar (Vibrating Condom).
Kondom ini dilengkapi dengan cincin getar di bagian ujungnya Kondom yang
menggunakan baterai khusus untuk menggerakkan cincin getarnya ini bisa
bertahan hingga 30 menit.
b) Kondom baggy.
Tipe ini bentuknya agak membesar di bagian ujung serta memiliki ulir di bagian
badannya, untuk memaksimalkan gerakan saat bersenggama.
c) Kondom dengan tambahan obat kuat (Condoms with extra strong medicine)
Jenis kondom yang satu ini dilengkapi dengan lubrikan yang mengandung obat
kuat(Yuniico, 2009).
2) Wanita
a. Memberikan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi menular seksual (IMS).
b. Tidak mengganggu produksi.
c. Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten.
d. Bagi pasangan pria, penurunan kenikmatan seks lebih kecil dibandingkan
kondom laki-laki.
e. Tidak memerlukan pengawasan (USU, 2009).
2. Kontra indikasi
a) Apabila secara psikologis pasangan tidak dapat menerima metoda ini.
b) Malformasi penis.
c) Apabila salah satu dari pasangan alergi terhadap karet lateks (Puspitasari, 2009)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan upaya itu dapat
bersifat sementara dapat pula bersifat permanen. Pengguna kontrasepsi merupakan salah satu
variable yang mempengaruhi fertilisasi.
Metode keluarga berencana alamiah (KBA) adalah metode kontrasepsi berdasarkan
pada kesadaran untuk memulai atau mengakhiri masa kesuburan dari siklus menstruasi
perempuan. Maksudnya, cara alternatif yang dapat digunakan oleh pasangan usia subur selain
menggunakan alat atau obat. Namun masih banyak yang belum mengetahui cara kontrasepsi
dengan metode alamiah ini. Kebanyakan pasangan usia subur lebih memilih menggunakan
alat kontrasepsi dari bidan atau dokter karena dirasa lebih aman dan tingkat kegagalannya
rendah.
B. Saran
Program KB merupakan program kontrasepsi yang bertujuan untuk mengatur atau
mengendalikan populasi penduduk di Indonesia. Metode KB alamiah adalah salah satu cara
kontrasepsi. Untuk merealisasikan cara KBA ini, kita sebagai tenaga medis harus
memberikan dan menyampaikan informasi yang secara lengkap dan jelas kepada masyarakat
tentang bagaimana cara melakukan KBA, manfaat, kerugian dan lain-lain agar masyarakat
tahu dan merealisasikannya dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA