Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ASKEB PERSALINAN DAN BBL

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KALA I


PERSALINAN

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3

Cut Nona Sulfia


Devi Monika
Intan Meralia
Lisa Karlinawati
Riska Ayuni
Santi Purnama Sari

DOSEN PEMBIMBING :
Evi Zahara, SST, M.Keb

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
PRODI KEBIDANAN MEULABOH
TAHUN AKEDEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “MANAJEMEN ASUHAN
KEBIDANAN KALA I PERSALINAN”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam mata kuliah” Asuhan kebidanan persalinan ”.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami dalam hal ini.yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Meulaboh, 19 September 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………........…………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………........……………………...ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………..……………………………….......…....…………1
B. Rumusan Masalah…….……………………………………................………...1
C. Tujuan……………..…………………………………………...…….......……..1

BAB II PEMBAHASAN

A. Manajemen Asuhan Kebidanan Kala I Persalinan .............................................2


1. Mengidentifikasi masalah .............................................................................3
2. Menilai dan membuat diagnosa ....................................................................5
3. Menilai kemajuan persalinan ........................................................................7
4. Membuat rencana asuhan .............................................................................8
B. Tujuan Asuhan kala ...........................................................................................13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………….……….………….…..........14
B. Saran……………………………………………….….………….………........14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...………….…..............15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Manajemen  berasal dari kata  manage  atau  managiare (romawi kuno)  berarti


melatih dalam melangkahkan kaki. Manajemen adalah proses pengaturan berbagai
sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan melalui pelaksanaan
fungsi-fungsi tertentu. Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan
pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan
tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan
sebagai provider.

Dalam melaksanakan tugasnya seorang bidan harus melakukanpelayanan asuhan kebi
danan secara sistematis agar pelayanan yangdiberikan berkualitas. Sistematis adalah sesuai de
ngan manajemenkebidanan yaitu merupakan alur pikir bagi seorang bidan dalammemberikan
arah atau kerangka dalam menangani kasus yang menjaditanggungjawabnya.

Dalam mempelajari manajemen kebidanan diperlukan pemahaman mengenai dasar-


dasar menajemn karena konsep dasar manajemen merupakan bagian penting sebelum kita
mempelajari lebih lanjut tentang manajemen kebidanan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi masalah pada persalinan kala 1?
2. Bagaiamana Menilai data dan membuat diagnosa persalinan kala 1?
3. Bagaimana Menilai kemajuan persalinan kala 1?
4. Bagaimana Membuat rencana asuhan persalinan kala 1?

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar kita semua mengetahui bagaiamana melaksanakan manajemen kebidanan pada
kala 1 di kehidupan sehari-hari. Dan untuk penulis sebagai penambahan pengetahuan
wawasan dalam kebidanan.

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pemantauan kemajuan persalinan,
kesejahteraan ibu dan janin pada kala 1 dengan tepat
b. Mahasiswa dapat menjelaskan persiapan persalinan dengan tepat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Asuhan Kebidanan Kala I Persalinan

Menurut buku 50 th IBI 2007 , manajemen kebidanan adalah pendekatan yang


digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecah masalah secara sistematis mulai
dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaa, pelaksanaan, dan evaluasi.

Menurut Depkes RI 2005, manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan


pemecah masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada individu, keluarga, dan masyarakat.

Menurut helen varney 1997, manajemen kebidanan adalah proses pemecah masalah
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan
teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan berfokus pada klien.

Prinsip Proses Manajemen Kebidanan Menurut American College of Nurse Midwife


(ANCM) tahun 1999:

1) Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan
dengan melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien,
termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
2) Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar
3) Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan masalah
dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien
4) Memberikan informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan
tanggung jawab terhadap kesehatannya
5) membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien
6) Secara pribadi bertanggungjawab terhadap implementasi rencana individual
7) Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanankan manajemen dengan
berkolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya
8) Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan
bila ada penyimpangan dari keadaan normal
9) Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan
merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan

Kala 1 persalinan dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya


kontraksi yang teratur, adekuat dan menyebabkan perubahan pada serviks hingga mencapai
pembukaan lengkap. fase kala 1 persalinan

a) fase laten dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4 cm


1) kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara detik
2) tidak terlalu mules.
b) fase aktif
1) kontraksi di atas 3 kali dalam 10 menit
2) lama kontraksi 40 detik atau lebih dan mules
3) pembukaan dari 4 cm sampai lengkap(10cm)
4) terdapat penurunan bagian terbawah janin

1. Mengidentifikasi masalah
1) Pengkajian Awal
Apabila seorang ibu hendak melahirkan, pengkajian awal perlu dilakukan untuk
menenukan apakah persalinan sudah pada waktunya, apakah kondisis ibu dan kondisinya
normal. Pengkajian awal tersebut adalah :

LIHAT -      Tanda-tanda perdarahan, mekoneum/bagian organ yang lahir


-      Tanda bekas operasi dari caesar terdahulu
-      Ibu yang warna kultinya kunig atau kepucatan
RABA -      Kapan waktunya tiba
-      Menentukan ibu sudah waktunya melahirkan
PERIKSA -      Tanda-tanda denyut penting untuk hipertensi
-      Detak Jantung janin untuk bradikardi

***  Jika menemukan satu dari tanda-tanda tersebut diatas, ibu perlu dikirim ke fasilitas yang
sanggup memberikan asuhan kegawatdaruratan obstetrik

2) Mengkaji riwayat kesehatan


a. Nama, umur, alamat
b. Gravida dan para
c. Hari Pertama Haid Terakhir
d. Kapan bayi lahir (menururt taksiran ibu)
e. Alergi obat-obatan
f. Apakah ibu pernah ANC : Jika iya, periksa kartu ANC-nya (jika mungkin)
- Usia kehamilan
- Masalah/komplikasi dengan kehamilan sekarang
- Riwayat kehamilan terdahulu
g. Menanyakan riwayat persalinan :
- Bagaimana perasaan ibu?
- Berapa bulan kehamilan ibu sekarang ?
- Kapan ibu mulai merasakan nyeri ?
- Seberapa sering rasa nyeri terjadi ? dan berapa lama berlangsung ? seberapa
kuat rasa nyeri tersebut ?
- Apakah ibu memperhatikan adanya lendir darah ?
- Apakah ibu mengalami perdarahan dari vagina /
- Apakah ibu melihat adanya aliran/semburan cairan ? jika iya kapan ?
Bagaimana warnanya ? berapa banyak ?
- Apakah bayi bergerak ?
- Kapan terakhir ibu makan ? Tidur ?
- Kapan terakhir ibu buang air kecil ? Buang air besar ?
- Persalinan terdahulu berapa lama berlansung, berat badan bayi ?

3) Pemeriksaan Fisik
a. Tekanan darah, nadi dan suhu tubuh
b. Edema/pembengkakan pada muka, jari, tangan, dan kaki
c. Warna pucat pada mulut dan conjuctiva
d. Refleks-refleks
e. Abdomen : bekas luka operasi, tinggi funduh uteris, gerakan janin, kontraksi,
pemeriksaan leopold, penurunan kepala janin.
f. Detak jantung janin
g. Genital luar : Luka, cairan, lendir darah, perdarahan, cairan ketuban
h. Genital dalam : penipisan serviks, dilatasi, penurunan kepala janin,
membaran/selaput ketuban.
i. Bidan mungkin tidak mempunyai waktu untuk mengambil riwayat dan
pemeriksaan fisik jira ibu pada saat menjelang persalinan atau sudah hampir
melahirkan. Sangatlah penting keseluruhan bagi bidan bertindak fleksibel pada
bagian proses ini dan menyesuiakan bagaimana mengumpulkan informasi
mengenai keadaan fisik dan emosi ibu

4) Pemeriksaan Janin
a. Denyut Jantung Janin(DJJ)
DJJ dinilai dan dicatat setiap 30 menit (lebih sering jika ada tanda-tanda gawat
janin). Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf di anatar garis tebal angka 180 dan
100. tetapi penolong harus sudah waspada bila DJJ dibawaah 120 atau diatas 160.
lakukan tindakan segera jika DJJ melampaui kisaran normal.

b. Warna dan adanya air ketuban


Nilai ketuban setiap kali dlakukan pemeriksaan dalam, dan nilai warna air ketuban
jika selaput ketuban pecah. Mekoneum dalam cairan ketuban tidak selalu
menunjukkan adanya gawat janin. Jika terdapat mekoneum, pantau DJJ secara seksam
dan untuk mengenali tanda-tanda gawat janin selama proses persalinan. Jika ada
tanda-tanda gawat janin (denyut jantung janin < 100 atau 180 kali per menit) ibu
segera rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai.
Tetapi jika terdapat mekoneum kental segera rujuk ibu ke tempat yang memiliki
asuhan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.
Jika selaput ketuban pecah :

-      Warna cairan
-      Kepekatan cairan
-      Jumlah dan banyaknya cairan
-      Apakah tali pusat keluar/terjept di jalan lahir
-      Nilai kondisi janin
c. Molase (penyusupan kepala janin)Gerakan janin
Penyusupan adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat
menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul ibu. Tulang kepala yang saling
meyusup atau tumpang tindih, menunjukkan kemungkinan adanya disproporsi tulang
panggul.(CPD). Ketidakmampuan akomodasi akan benar-benar terjadi jika tulang
kepala yang saling menyusup tidak dapat dipisahkan.. apabila ada dugaan CPD,
penting sekali untuk dapay tetap memantau kondisi janin dan kemajuan persalian.
Lakukan tindakan pertolongan awal yang sesuai an rujuk ibu dengan tanda-tanda CPD
ke fasilitas kesehatan yang memadai.

2. Menilai Data Dan Membuat Diagnosis

Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah


atau diagnosis yang spesifik. Dalam menegakkan diagnosis persalinan, Bidan harus
membedakan tidak hanya antara persalinan sejati dan palsu, tetapi juga antara persalinan dan
rasa tidak nyaman atau komplikasi yang terlihat atau dapat disalahartikan sebagai persalinan.
Komplikasi yang paling terjadi adalah infeksi saluran kemih dan disebut “penderitaan umum
menjelang akhir kehamilan”, yang pada beberapa wanita dialami dengan tingkat yang parah.

Kemungkinan abrupsio plasenta atau solusio plasenta adalah komplikasi kehamilan di


mana plasenta terlepas dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan. Lepasnya
plasenta ini dapat menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen pada bayi dapat menurun atau
terhambat dan dengan plasenta posterior, yaitu letak plasenta di sisi belakang rahim ini juga
harus dipertimbangkan.

1) Berdasarkan temuan-temuan dalam riwayat kesehatan, bidan akan dapat mengambil


keputusan apakah ibu dalam persalinan sesunguhnya dan jika benar demikian dalam kala
I serta fase berapa ibu sekarang.

KATEGORI KETERANGAN

Ada tanda-tanda positif persalinan :


-      Pembukaan serviks > 4 cm
Saat Persalinan
-      Kontraksi
-      Lendir Darah

Kemajuan Persalinan Normal Kemajuan berjalan sesuai dengan partograf

Persalinan Bermasalah Cth : Kemajuan persalinan yang lamban

Cth : Eklamsia, perdarahan, lilitn tali pusat, bayi


Kegawatdaruratan saat persalinan
mengalami kesulitan.
Assesment untuk persalinan sesungguhnya

Persalinan patut dicurigai jika setelah usia kehamilan 22 minggu usia kehamilan, ibu
merasa nyeri abdomen berulang yang disertai dengan cairan lendir yang mengandung
darah atau ”show”. Agar dapat mendiagnosa persalinan bidan harus memastikan
perubahan serviks dan kontraksi yang cukup

a) Perubahan Serviks
Kepastian persalinan dapat ditentukan hanya jika serviks secara progresif menipis dan
membuka.
b) Kontraksi yang adekuat
Kontraksi dianggap adekuat apabila :
-      Kontraksi terjadi teratur minimal 3 kali dalam 10 menit, setiap kontraksi
berlangsung sedikitnya 40 detik.
-      Uterus mengeras selam kontraksi, misal : anda tidak bisa menekan uterus dengan
menggunakan jari anda

2) Sangat sulit untuk membedakan anatar persalinan yang sesungguhnya dn persalinan


semu. Ingat indikator persalinan sesungguhnya ditandai dengan kemajuan penipisan dan
pembukaan serviks.

3) Ketika ibu mengalami persalinan semu, ia merasakan kontraksi yang menyakitkan,


namun kotraksi tersebut tidak menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks. Persalinan
semu bisa terjadi beberapa hari atau minggu sebelum permulaan persalinan
sesungguhnya. Karena persalinan semu sangat menyakitkan, mungkin sulit bagi ibu untuk
menghadapi masa ini dalam kehamilannya. Dengan memberikan dukungan tersendiri dan
pemastian ulang bahwa persalinan semu menunjukkkan bahwa persalinan sesungguhnya
akan tiba, bidan dapat membantu ibu untuk menghadapi masa sulit tersebut.

Contoh Diagnosa Persalinan Fisiologis

G2P1A0 hamil 38 minggu 2 hari  inpartu kala I fase aktif JTH preskep.
.Karakteristik dari persalinan sesungguhnya dan persalinan semu.

PERSALINAN SESUNGGUHNYA PERSALINAN SEMU

Serviks menipis dan membuka Tidak ada perubahan pada serviks

Rasa nyeri dengan interval teratur Rasa nyeri tidak teratur

Interval antara rasa nyeri yang secara Tidak ada perubahan interval antara rasa
perlahan semakin pendek nyeri yang satu dengan yang lain

Waktu dan kekuatan kontraksi semakin Tidak ada perubahan pada waktu dan
bertambah kekuatan kontraksi
Rasa nyeri terasa dibagian belakang dan
Kebanyakan rasa nyeri dibagian depan
meyebar kedepan
Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan
Berjalan menambah intensitas
berjalan

Ada hubungan antara tingkat kekuatan Tidak ada hubungan antara tingkat kekuatan
kontraksi dengan intensitas rasa nyeri kontraksi uterus dengan intensitas rasa nyeri

Lendir darah sering tampak Tidak ada lendir darah

Tidak ada kemajuan penurunan bagian


Ada penurunan bagain kepala bayi
terendah janin

Kepala janin sudah terfiksasi di PAP Kepala belum masuk PAP walaupun ada
diantara kontraksi kontraksi

Pemberian obat penenang tidak Pemberian obat penenang yang efisien


menghentikan proses persalinan menghentikan rasa nyeri pada persalinan
sesungguhnya semu.

3. Pemantauan Kemajuan Persalinan dan Kesejahteraan Ibu Selama Proses Persalinan

Selama persalinan berlangsung perlu pemantauan kondisi kesehatan ibu maupun


bayinya, jika ibu menunjukkan tanda-tanda komplikasi atau gejala komplikasi atau perubahan
kondisi, penilaian harus dilakukan lebih sering.

PARAMETER FASE LATEN FASE AKTIF


Tekanan Darah Setiap 4 Jam Setiap 4 Jam
Temperatur/suhu* Setiap 4 Jam Setiap 2 Jam
Nadi Setiap 30 menit Setiap 30 menit
Denyut jantung janin Setiap 30 menit Setiap 30 menit
Kontraksi uterus Setiap 30 menit Setiap 30 menit
Perubahan serviks* Setiap 4 Jam Setiap 4 Jam
Penurunan kepala janin Setiap 4 Jam Setiap 4 Jam
Urine Setiap 2-4 Jam Setiap 2 Jam

*    Segera setelah selaput ketuban robek, bidan harus mendengarkan detak jantung janin dan
melakukan pemeriksaan dalam untuk memeriksa kemungkinan tali pusat menumbung.
a. Hal-hal yang Menunjukkan Kemajuan yang Cukup Baik pada Persalinan Kala 1
1) Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi dan durasi
2) Kecepatan pembukaan serviks minimal 1 cm per jam selama persalinan, fase aktif
(dilatasi serviks berlangsung atau ada disebelah kiri garis waspada)
3) Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin.
b. Menilai Kemajuan Persalinan
1) His atau kontraksi (frekuensi, lama, dan kekuatan his) dikontrol setengah jam
sekali pada fase aktif
2) Pemeriksaan vagina (pembukaan serviks, penipisan serviks, penurunan kepala,
dan molding) dikontrol setiap 4 jam sekali
3) Kemajuan persalinan normal, kemajuan persalinan sesuai dengan partograf.
4) Kemajuan persalinan bermasalah seperti partus macet atau tidak maju, inersia
uteri, dan sebagainya; kemajuan persalinan yang tidak sesuai dengan partograf,
melewati garis waspada.
5) Kegawatdaruratan persalinan; ditemui tanda-tanda kegawatdaruratan ibu atau
bayi, bila tidak ditolong segera maka dapat menyebabkan kematian.

c. Memantau Kemajuan pada kondisi ibu dapat dilihat dari penilaian tanda-tanda
kegawatan
1) Jika denyut nadi ibu meningkat, mungkin ia dalam keadaan dehidrasi atau
kesakitan. Pastikan hidrasi yang cukup melalui oral atau intravena dan berikan
analgesik secukupnya.
2) Jika tekanan darah ibu menurun, curigai adanya perdarahan.
3) Jika terdapat aseton dalam urine ibu, curigai masukan nutrisi yang kurang, segera
berikan dekstrosa melalui intravena.

4. Membuat rencana Asuhan

TINDAKAN DESKRIPSI/KETERANGAN
Memberitahukan ibu hasil Meberitahukan ibu mengenai hasil pemeriksaan
pemeriksaan merupakan hak ibu sebagai pasien diasamping
dapat membuat ibu menjadi kooperatif dalam
pemberian asuhan terhadapnya

Memantau terus-menerus Penolong dapat mencatat hasil observasi dan


kemajun persalinan dengan kemajuan persalinan melalui pemeriksaan dalam
menggunakan partograf dan dapat mendeteksi apakah proses persalinan
berjalan secara ini setiap kemungkinan terjadinya
partus lama.
Memantau terus-menerus tanda- Penilaian harus dilakukan kebih sering jika ibu
tanda vital ibu. menunjukkan tanda-tanda komplikasi atau
perubahan kondisi.

Periksa reaksi bayi terhadap persalinan sesuai


Memantau terus-menerus keadaan
dengan  jadwal pemantauan kemajuan persalinan
bayi
dan lakukan pemantauan lebih sering jika
diperlukan
Mis : Jika selaput ketuban robek, bidan harus
mendengarkan detak jantung janin dan melakukan
pemeriksaan dalam untuk memeriksa kemungkinan
tali pusat menumbung
Memantau perubahan tubuh ibu Perubahan-perubahan fisiologis yang dapat dilihat
untuk menentukan apakah secara klinis dalam proses persalinan sangatlah
persalinan dalam kemajuan yang penting untuk dapat diketahui dan difahami oleh
normal bidan untuk secara tepat menginterpretasikan tanda-
tanda, gejala-gejala tertentu dan temuan-temuan
fisik dan laboratorium apakah normal atau
abnormal selama persalianan kala I sehingga dapat
memberikan asuhan yang tepat sesuai dengan
kebutuhan seorang ibu bersalin.

Memeriksa perasaan ibu dan Stress dapat mengakifkan sistem adenokortikal


respon fisik terhadap persalinan hipofisis-hipotalamik, yang meningkatkan retensi
dan resorpsi natrium dan air dan meningkatkan
ekskresi kalium. Resorpsi ntrium dan air dapat
memperberat perkembangan toksemia
intrapartal/hipertensi. Kehilangan kalium dapat
memperberat penurunan aktivitas miometrik.
Membantu ibu memahami apa Menginformasikan kepada ibu mengenai hasil
yang sedang terjadi sehingga ia proses persalinannya akan membantu petugas
berperan serta aktif dalam dalam memberikan asuhan kepada ibu bersalin
menentukan asuhan karena ibu dapat lebih kooperatif terhadap asuhan
yang akan diberikan kepadanya.

Menghadirkan orang yang Seperti : suami, keluarga pasien atau teman dekat.
dianggap penting oleh ibu selama Dukungan yang dapat diberikan :
persalinan       Mengusap keringat
      Menemani/membimbing jalan-jalan (mobilisasi)
      Memberikan minum
      Merubah posisi, dsb

Mengenali masalah secepatnya Kebutuhan-kebutuhan, Kelainan-kelainan yang


dan mengambil keputusan serta timbul pada ibu dalam persalinannya.
tindakan yang tepat guna dan
tepat waktu

Mengatur aktivitas dan posisi ibu       Ibu diperbolehkan melakukan aktivitas sesuai
dengan kesanggupannya
      Posisi sesuai dengan keinginan ibu, namun bila ibu
ingin di tempat sebaiknya tidak dianjurkan tidur
dalam posisi terlentang lurus

Membimbing ibu untuk rileks Ibu diminta menarik nafas panjang, kemudian
sewaktu ada his lepaskan dengan cara meniup sewaktu ada his.

Menjaga privasi ibu Penolong tetap menjaga privasi ibu dalam


persalinan, antara lain menggunakan penutup atau
tirai, tidak menghadirkan orang lain tanpa
sepengetahuan dan seizing pasien/ibu
Penjelasan tentang kemajuan Menjelaskan kemajuan persalinan, perubahan yang
persalinan terjdi dalam tubuh ibu, serta prosedur yang akan
dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan.

Menjaga kebersihan diri Membiarkan ibu untuk mandi.


Menganjurkan ibu membasuh sekitar kemaluannya
seusai buang air kecil/besar.

Mengatasi rasa panas Ibu bersalin biasanya merasa panan dan banyak
keringat, dapat datasi dengan cara :
      Gunakan kipas angin/ AC dalam kamar
      Menggunakan kipas biasa
      Menganjurkan ibu untuk mandi
Masase JIka ibu suka, lakukan pijatan/masase pada
punggung mengusap perut dengan lembut

Pemberian cukup minum Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah


dehidrasi

Memenuhi kebutuhan eliminasi Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin,


ibu. Bantu ibu jika igin BAB

Sentuhan Disesuaikan dengan keinginan ibu, memberikan


sentuhan pada salah satu bagian tubuh yang
bertujuan untuk mengurangi rasa kesendirian ibu
selama proses persalinan

Persiapan persalinan normal Persiapan untuk pertolongan persalinan normal


harus sudah dilakukan oleh petugas untuk
melakukan pertolongan persalinan normal.
B. Tujuan Asuhan persalinan kala 1
1) Memantau perubahan tubuh ibu untuk menentukan apakah persalinan dalam
kemajuan yang normal.
2) Memeriksa perasaan ibu dan respon fisik terhadap persalinan.
3) Memeriksa bagaimana bayi bereaksi saat persalinan dan kelahiran.
4) Membantu ibu memahami apa yang terjadi sehingga dia berperan serta aktif dalam
menentukan asuhan.
5) Membantu keluarga dalam merawat ibu selama persalinan, menolong kelahiran dan
memberikan asuhan pasca persalinan dini.
6) Mengenali masalah secepatnya dan mengambil keputusan serta tindakan yang tepat
guna dan tepat waktu.
7) Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
8) Melakukan pemantau kala 1 dan mengisinya dalam partograf
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses manajemen kebidanan merupakan langkah sistematis yang merupakan pola
pikir bidan dalam melaksanakan asuhan kepada klien. Dalam melaksanakan tugasnya seorang
bidan harus melakukan pelayanan asuhan kebidanan secara sistematis agar pelayanan yang
diberikan berkualitas. Sistematis adalah sesuai dengan manajemen kebidanan yaitu
merupakan alur pikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah atau kerangka dalam
menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan-kesalahan baik dari teori
ataupun salah dalam pengetikkan. Oleh karena itu, kami senantiasa menerima saran dan kritik
dari teman semua yang membacanya agar bisa kami perbaiki untuk kedepannya dalam
membuat makalah.
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk. 2010. Konsep kebidanan. Graha ilmu :


Yogyakarta. Hal 109-121
FK UNPAD. 1999. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman

Rohani, Reni saswita dan Marisah. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa
Persalinan.
Jakarta: Salemba Medika
Obstetri Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
Bandung: Eleman

Prawirohardjo, Sarwono. 2007. “Ilmu Kebidanan”.


Jakarta : Yayasan Bina Pustaka-SP

JPNK-KR, 2008. “APN (Asuhan Persalinan Normal)”.


Jakarta : JNPK-KR

Manuaba IBG, 2000. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC

http://brilianaputrimawaddah.blogspot.com/2010/10/manajemen-kebidanan.html

https://www.academia.edu/8629195/Manajemen_Asuhan_Kala_I?auto=download

https://docplayer.info/46151281-Manajemen-kebidanan-pada-ibu-nifas.html

Anda mungkin juga menyukai