DOSEN PEMBIMBING :
Evi Zahara, SST, M.Keb
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “MANAJEMEN ASUHAN
KEBIDANAN KALA I PERSALINAN”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam mata kuliah” Asuhan kebidanan persalinan ”.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami dalam hal ini.yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
KATA PENGANTAR……………………………………........…………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………........……………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………..……………………………….......…....…………1
B. Rumusan Masalah…….……………………………………................………...1
C. Tujuan……………..…………………………………………...…….......……..1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………….……….………….…..........14
B. Saran……………………………………………….….………….………........14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...………….…..............15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam melaksanakan tugasnya seorang bidan harus melakukanpelayanan asuhan kebi
danan secara sistematis agar pelayanan yangdiberikan berkualitas. Sistematis adalah sesuai de
ngan manajemenkebidanan yaitu merupakan alur pikir bagi seorang bidan dalammemberikan
arah atau kerangka dalam menangani kasus yang menjaditanggungjawabnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi masalah pada persalinan kala 1?
2. Bagaiamana Menilai data dan membuat diagnosa persalinan kala 1?
3. Bagaimana Menilai kemajuan persalinan kala 1?
4. Bagaimana Membuat rencana asuhan persalinan kala 1?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar kita semua mengetahui bagaiamana melaksanakan manajemen kebidanan pada
kala 1 di kehidupan sehari-hari. Dan untuk penulis sebagai penambahan pengetahuan
wawasan dalam kebidanan.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pemantauan kemajuan persalinan,
kesejahteraan ibu dan janin pada kala 1 dengan tepat
b. Mahasiswa dapat menjelaskan persiapan persalinan dengan tepat
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut helen varney 1997, manajemen kebidanan adalah proses pemecah masalah
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan
teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan berfokus pada klien.
1) Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan
dengan melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien,
termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
2) Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar
3) Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan masalah
dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien
4) Memberikan informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan
tanggung jawab terhadap kesehatannya
5) membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien
6) Secara pribadi bertanggungjawab terhadap implementasi rencana individual
7) Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanankan manajemen dengan
berkolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya
8) Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan
bila ada penyimpangan dari keadaan normal
9) Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan
merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan
1. Mengidentifikasi masalah
1) Pengkajian Awal
Apabila seorang ibu hendak melahirkan, pengkajian awal perlu dilakukan untuk
menenukan apakah persalinan sudah pada waktunya, apakah kondisis ibu dan kondisinya
normal. Pengkajian awal tersebut adalah :
*** Jika menemukan satu dari tanda-tanda tersebut diatas, ibu perlu dikirim ke fasilitas yang
sanggup memberikan asuhan kegawatdaruratan obstetrik
3) Pemeriksaan Fisik
a. Tekanan darah, nadi dan suhu tubuh
b. Edema/pembengkakan pada muka, jari, tangan, dan kaki
c. Warna pucat pada mulut dan conjuctiva
d. Refleks-refleks
e. Abdomen : bekas luka operasi, tinggi funduh uteris, gerakan janin, kontraksi,
pemeriksaan leopold, penurunan kepala janin.
f. Detak jantung janin
g. Genital luar : Luka, cairan, lendir darah, perdarahan, cairan ketuban
h. Genital dalam : penipisan serviks, dilatasi, penurunan kepala janin,
membaran/selaput ketuban.
i. Bidan mungkin tidak mempunyai waktu untuk mengambil riwayat dan
pemeriksaan fisik jira ibu pada saat menjelang persalinan atau sudah hampir
melahirkan. Sangatlah penting keseluruhan bagi bidan bertindak fleksibel pada
bagian proses ini dan menyesuiakan bagaimana mengumpulkan informasi
mengenai keadaan fisik dan emosi ibu
4) Pemeriksaan Janin
a. Denyut Jantung Janin(DJJ)
DJJ dinilai dan dicatat setiap 30 menit (lebih sering jika ada tanda-tanda gawat
janin). Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf di anatar garis tebal angka 180 dan
100. tetapi penolong harus sudah waspada bila DJJ dibawaah 120 atau diatas 160.
lakukan tindakan segera jika DJJ melampaui kisaran normal.
- Warna cairan
- Kepekatan cairan
- Jumlah dan banyaknya cairan
- Apakah tali pusat keluar/terjept di jalan lahir
- Nilai kondisi janin
c. Molase (penyusupan kepala janin)Gerakan janin
Penyusupan adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat
menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul ibu. Tulang kepala yang saling
meyusup atau tumpang tindih, menunjukkan kemungkinan adanya disproporsi tulang
panggul.(CPD). Ketidakmampuan akomodasi akan benar-benar terjadi jika tulang
kepala yang saling menyusup tidak dapat dipisahkan.. apabila ada dugaan CPD,
penting sekali untuk dapay tetap memantau kondisi janin dan kemajuan persalian.
Lakukan tindakan pertolongan awal yang sesuai an rujuk ibu dengan tanda-tanda CPD
ke fasilitas kesehatan yang memadai.
KATEGORI KETERANGAN
Persalinan patut dicurigai jika setelah usia kehamilan 22 minggu usia kehamilan, ibu
merasa nyeri abdomen berulang yang disertai dengan cairan lendir yang mengandung
darah atau ”show”. Agar dapat mendiagnosa persalinan bidan harus memastikan
perubahan serviks dan kontraksi yang cukup
a) Perubahan Serviks
Kepastian persalinan dapat ditentukan hanya jika serviks secara progresif menipis dan
membuka.
b) Kontraksi yang adekuat
Kontraksi dianggap adekuat apabila :
- Kontraksi terjadi teratur minimal 3 kali dalam 10 menit, setiap kontraksi
berlangsung sedikitnya 40 detik.
- Uterus mengeras selam kontraksi, misal : anda tidak bisa menekan uterus dengan
menggunakan jari anda
G2P1A0 hamil 38 minggu 2 hari inpartu kala I fase aktif JTH preskep.
.Karakteristik dari persalinan sesungguhnya dan persalinan semu.
Interval antara rasa nyeri yang secara Tidak ada perubahan interval antara rasa
perlahan semakin pendek nyeri yang satu dengan yang lain
Waktu dan kekuatan kontraksi semakin Tidak ada perubahan pada waktu dan
bertambah kekuatan kontraksi
Rasa nyeri terasa dibagian belakang dan
Kebanyakan rasa nyeri dibagian depan
meyebar kedepan
Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan
Berjalan menambah intensitas
berjalan
Ada hubungan antara tingkat kekuatan Tidak ada hubungan antara tingkat kekuatan
kontraksi dengan intensitas rasa nyeri kontraksi uterus dengan intensitas rasa nyeri
Kepala janin sudah terfiksasi di PAP Kepala belum masuk PAP walaupun ada
diantara kontraksi kontraksi
* Segera setelah selaput ketuban robek, bidan harus mendengarkan detak jantung janin dan
melakukan pemeriksaan dalam untuk memeriksa kemungkinan tali pusat menumbung.
a. Hal-hal yang Menunjukkan Kemajuan yang Cukup Baik pada Persalinan Kala 1
1) Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi dan durasi
2) Kecepatan pembukaan serviks minimal 1 cm per jam selama persalinan, fase aktif
(dilatasi serviks berlangsung atau ada disebelah kiri garis waspada)
3) Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin.
b. Menilai Kemajuan Persalinan
1) His atau kontraksi (frekuensi, lama, dan kekuatan his) dikontrol setengah jam
sekali pada fase aktif
2) Pemeriksaan vagina (pembukaan serviks, penipisan serviks, penurunan kepala,
dan molding) dikontrol setiap 4 jam sekali
3) Kemajuan persalinan normal, kemajuan persalinan sesuai dengan partograf.
4) Kemajuan persalinan bermasalah seperti partus macet atau tidak maju, inersia
uteri, dan sebagainya; kemajuan persalinan yang tidak sesuai dengan partograf,
melewati garis waspada.
5) Kegawatdaruratan persalinan; ditemui tanda-tanda kegawatdaruratan ibu atau
bayi, bila tidak ditolong segera maka dapat menyebabkan kematian.
c. Memantau Kemajuan pada kondisi ibu dapat dilihat dari penilaian tanda-tanda
kegawatan
1) Jika denyut nadi ibu meningkat, mungkin ia dalam keadaan dehidrasi atau
kesakitan. Pastikan hidrasi yang cukup melalui oral atau intravena dan berikan
analgesik secukupnya.
2) Jika tekanan darah ibu menurun, curigai adanya perdarahan.
3) Jika terdapat aseton dalam urine ibu, curigai masukan nutrisi yang kurang, segera
berikan dekstrosa melalui intravena.
TINDAKAN DESKRIPSI/KETERANGAN
Memberitahukan ibu hasil Meberitahukan ibu mengenai hasil pemeriksaan
pemeriksaan merupakan hak ibu sebagai pasien diasamping
dapat membuat ibu menjadi kooperatif dalam
pemberian asuhan terhadapnya
Menghadirkan orang yang Seperti : suami, keluarga pasien atau teman dekat.
dianggap penting oleh ibu selama Dukungan yang dapat diberikan :
persalinan Mengusap keringat
Menemani/membimbing jalan-jalan (mobilisasi)
Memberikan minum
Merubah posisi, dsb
Mengatur aktivitas dan posisi ibu Ibu diperbolehkan melakukan aktivitas sesuai
dengan kesanggupannya
Posisi sesuai dengan keinginan ibu, namun bila ibu
ingin di tempat sebaiknya tidak dianjurkan tidur
dalam posisi terlentang lurus
Membimbing ibu untuk rileks Ibu diminta menarik nafas panjang, kemudian
sewaktu ada his lepaskan dengan cara meniup sewaktu ada his.
Mengatasi rasa panas Ibu bersalin biasanya merasa panan dan banyak
keringat, dapat datasi dengan cara :
Gunakan kipas angin/ AC dalam kamar
Menggunakan kipas biasa
Menganjurkan ibu untuk mandi
Masase JIka ibu suka, lakukan pijatan/masase pada
punggung mengusap perut dengan lembut
A. Kesimpulan
Proses manajemen kebidanan merupakan langkah sistematis yang merupakan pola
pikir bidan dalam melaksanakan asuhan kepada klien. Dalam melaksanakan tugasnya seorang
bidan harus melakukan pelayanan asuhan kebidanan secara sistematis agar pelayanan yang
diberikan berkualitas. Sistematis adalah sesuai dengan manajemen kebidanan yaitu
merupakan alur pikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah atau kerangka dalam
menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan-kesalahan baik dari teori
ataupun salah dalam pengetikkan. Oleh karena itu, kami senantiasa menerima saran dan kritik
dari teman semua yang membacanya agar bisa kami perbaiki untuk kedepannya dalam
membuat makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Rohani, Reni saswita dan Marisah. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa
Persalinan.
Jakarta: Salemba Medika
Obstetri Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
Bandung: Eleman
Manuaba IBG, 2000. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC
http://brilianaputrimawaddah.blogspot.com/2010/10/manajemen-kebidanan.html
https://www.academia.edu/8629195/Manajemen_Asuhan_Kala_I?auto=download
https://docplayer.info/46151281-Manajemen-kebidanan-pada-ibu-nifas.html