Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan
kelompok Berat badan Kadar kolestrol
awal Setelah Kadar Hari ke-3 Hari ke-5 Setelah 1 jam
kolestrol awal induksi induksi induksi obat

Simvastatin 30 33 56 169 169 154

Gemfibrezol 37 41 58 144 158 137


(1)

Gemfibrezol 105 144 156


(2)

Na-CMC 35 32 54 154 153 154

4.2 Pembahasan
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang dibuat didalam hati dan lemak
jenuh dalam makanan. Jika terlalu tinggi kadar kolesterol dalam darah maka akan
semakin meningkatkan faktor resiko terjadinya penyakit arteri koroner
(Stoppard,2010)
Mekanisme terjadinya hipokolestrolimia yaitu lemak yang berasal dari
makanan,akan mengalami proses pencernaan didalam usus menjadi asam lemak
tebal, triglineda,dan kolestrol. Sisa pemisahan kilomikron beredar menuju hati
dan dipilah-pilah menjadi kolestrol. Sebagian kolestrol dibuang ke empedu
sebagai asam empedu dan sebagian lagi bersam-sama dengan trigleserinda akan
bersatu dengan dengan protein tertentu dan akan membentuk very low density
lipoprotein (VLDL). (Soeharto, 2004)
Hiperkolesterolemia merupakan dampak dari meningkatnya produksi atau
meningkatnya penggunaan LDL (Low Density Lipoprotein). Hiperkolesterolemia
dapat berupa hiperkolesterol familial (HF) atau dapat disebabkan karena konsumsi
makanan tinggi lemak jenuh, selain itu hiperkolesterolemi juga merupakan suatu
kondisi dimana meningkatnya konsentrasi kolesterol dalam darah yang melebihi
nilai normal. Nilai normal kadar kolesterol total adalah < 200 mg/dl. (Prawitasari
et al., 2011; NCEP, 2011; Guyton & Hall, 2008).
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk menganalisis efek obat
hipokolesterolemia dengan mengamati serta menentukan penurunana kadar
kolesterol total pada hewan uji mencit (mus musculus) setelah pemberian obat
hipokolesterolemia oral.
Pada praktikum kali ini mencit dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-
masing kelompok terdiri dari 1 ekor mencit jantan yaitu mencit pertama diberikan
simvastatin, mencit kedua dan ketiga diberikan gemfibrozil, dan mencit keempat
diberikan Na-CMC sebagai kontrol. Langkah pertama yang harus kita lakukan
yaitu menyiapkan alat yang akan digunakan yaitu batang pengaduk, beaker glas,
gelas ukur, neraca analitik, sonde oral, spoit 1 cc, sedangkan bahan yang
digunakan alkohol 70 %, Aqua destilat, kapas, kertas saring, Na-CMC, tablet
simvastatin dan tablet gemfibrozil. Kemudian alat yang digunakan terlebih dahulu
dibersihkan menggunakan alkohol 70% karena menurut Katzung et al (2012),
alkohol 70% dapat mengurangi jumlah bakteri setelah penggunan 1 menit.
Pada mencit pertama dengan berat badan 30 g sebelum diberikan perlakuan
dengan simvastatin, kadar kolestrol awal (kadar puasa) diukur terlebih dahulu dan
menghasilkan 56 mg/dL. Kemudian diberikan perlakuan dengan simvastatin, lalu
diukur dan menghasilkan kadar kolestrol pada hari ke-3 169 mg/dL, kemudian
pada hari ke-5 169 mg/dL. Setelah diberikan penginduksi obat simvastatin terjadi
penurunan kadar kolestrol yang sesuai. Seperti menurut menurut Dipiro et, al
(2015) menyatakan bahwa nilai normal kolesterol total <200 mg/dL, untuk nilai
normal HDL <40 mg/dL, dan untuk nilai normal LDL <100 mg/dL. Menurut
Witztum (1996), mekanisme kerja simvastatin yaitu dengan cara menghambat
HMG-CoA reduktase secara kompetitif pada proses sintesis kolesterol di hati.
Simvastatin akan menghambat HMG-CoA reduktase mengubah asetil-CoA
menjadi asam mevalonate. Menurut Katzung (2002), simvastatin menginduksi
suatu peningkatan reseptor LDL dengan afinitas tinggi. Efek tersebut
meningkatkan kecepatan ekstraksi LDL oleh hati, sehingga mengurangi simpanan
LDL plasma. Indikasi Simvastatin yaitu untuk mengurangi kadar kolesterol total
dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer maupun sekunder (ISO,
2014).
Pada mencit kedua dan ketiga dengan berat badan mencit 37 sebelum
diberikan perlakuan dengan obat gemfibrozil, kadar awal (kadar puasa) diukur
terlebih dahulu dan menghasilkan 58 mg/dL dan 105 mg/dL. Kemudian diberikan
perlakuan dengan penginduksi gemfibrozil lalu diukur dan menghasilkan kadar
kolestrol 137 mg/dL dan 154 mg/dL. Pada pemberian induksi obat gemfibrozil
terjadi penurunan kadar kolestrol dalam darah. Sesuai ambang batas normal kadar
kolestrol menurut Dipiro et, al (2015) menyatakan bahwa nilai normal kolesterol
total <200 mg/dL, untuk nilai normal HDL <40 mg/dL, dan untuk nilai normal
LDL <100 mg/dL. Menurut Charles (2009), Golongan fibrat efektif dalam
mengurangi VLDL, LDL, dan nilai kolesterol total. Konsentrasi HDL dalam
plasma dapat meningkat menjadi 10%-15%. Menurut Drug Bank (2017),
gemfibrozil merupakan pengatur lipid yang menurunkan lipid serum yang
meningkat, terutama dengan menurunkan trigliserida serum dengan pengurangan
total kolesterol total. Penurunan ini terjadi terutama pada fraksi VLDL dan jarang
terjadi pada fraksi LDL. Gemfibrozil meningkatkan HDL2 HDL2 dan HDL3 serta
apolipoprotein A-I dan A-II.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil yang didapatkan pada obat
simvastatin memiliki penurunan kadar kolestrol yang sesuai dibandingkan dengan
obat gemfibrozil dan Na-CMC stabil terbukti dapat menurunkan mortalitas dan
morbilitas berdiovaskular, maka obat ini adalah pilihan utama bagi seorang pasien
dengan tingkat resiko tinggi dengan mempunyai konsentrasi TG modrat. Stabil
adalah obat pilihan penurunan konsentrasi kolestrol LDL dan digunakan sampel
dari yang terbesar yang dapat ditoleransi untuk mencapai target konsentrasi
kolestrol LDL (Pedoman Pelaksana Dataklinik, 2013)
Adapun kemungkinan kesalahan yang terjadi yaitu kurangnya ketelitian
dalam membersihkan alat-alat sehingga bahan yang digunakan terkontaminasi,
adanya kesalahan dalam menimbang serta menentukan dosis pemberian obat,
adanya kesalahan dalam mempuasakan hewan uji, dan salah melakukan perlakuan
kepada mencit sehingga mencit merasa tersiksa, dan adanya kesalahan saat
mengukur kadar kolestrol.

Anda mungkin juga menyukai