PATHOGENS
Gambar 3. Stabilitas fag Akh-2 pada temperatur yang berbeda. Phage Akh-2 (107 PFU /
mL) dipertahankan pada suhu yang ditunjukkan selama tiga hari, dan kemudian titer
ditentukan dengan uji plak. Hasilnya adalah rata-rata tiga ulangan dengan simpangan
baku berupa garis vertikal.
Gambar 4. Stabilitas fag Akh-2 pada tingkat pH yang berbeda. Phage Akh-2 (107 PFU /
mL) dipertahankan pada tingkat pH yang ditunjukkan selama tiga hari, dan kemudian
titer ditentukan dengan uji plak. Hasilnya adalah rata-rata tiga ulangan dengan simpangan
baku berupa garis vertikal.
Pelindung Eff Efek dari Akh-2. Dalam uji tantangan uji dengan A.
hydrophila, loach direndam dalam larutan bakteri 1 × 106 (T1), 1 × 107 (T2), dan
1 × 108 (T3) CFU / mL selama 30 menit menunjukkan kematian 100% dalam 72,
48, dan 48 jam, masing-masing. (Gambar6).
Gambar 6. Efek protektif Akh-2 terhadap A. hydrophila di loach yang diinokulasi. Loach
yang dipotong-af direndam dalam PBS, A. hydrophila (1 × 107 CFU / mL), atau A.
hydrophila (1 × 107 CFU / mL), diikuti oleh Akh-2 (1 × 108 PFU / mL), dan tingkat
kelangsungan hidup diukur dalam 96 jam. Hasilnya adalah rata-rata dari tiga ulangan
dengan simpangan baku berupa garis vertikal (Tabel S2).
Gambar 7. Perlindungan ikan loach (M. anguillicaudatus) dari infeksi A. hydrophila oleh
bakteriofag Akh-2. (A) Kontrol negatif yang tidak terinfeksi. (B) Loach yang diinokulasi
dengan A. hydrophila menunjukkan bintik merah hemoragik. (C) Loach diobati dengan
fag Akh-2 setelah inokulasi dengan A. hydrophila menunjukkan bintik merah hemoragik
yang lebih sedikit dan lebih kecil (ditunjukkan dengan kotak merah). Ukuran ikan rata-
rata adalah 5 ± 2 cm.
Sebagian besar ikan yang bertahan hidup dalam kelompok ini tidak menunjukkan
gejala penyakit, tetapi bintik merah yang sangat kecil dapat diamati pada beberapa ikan
yang bertahan hidup dengan pemeriksaan yang cermat (Gambar7). Kelompok IV, diobati
dengan fag Akh-2 tanpa infeksi bakteri, menunjukkan kelangsungan hidup 100% tanpa
gejala, memastikan keamanan fag (data tidak ditampilkan). Pada akhir percobaan, A.
hydrophila diisolasi kembali dari ginjal ikan yang mati atau sakit, tetapi tidak dari ikan
yang masih hidup yang diobati dengan fag, mengkonfirmasikan bahwa kematian
disebabkan oleh A. hydrophila. Munculnya bakteri patogen yang resisten terhadap
antibiotik merupakan masalah yang parah dalam budidaya, terutama bila ada
sedikit pilihan pengobatan, seperti pada A. hydrophila infeksi cyprinid loach.