Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS LAPORAN KEUNGAN

MAKALAH LAPORAN LABA RUGI

OLEH

NAMA :BETRIX GASEN

BERNAD NDOI

BONIVASIUS ISU

CHYWQWITA G.H. HORSAIR

DINELSON FANGGIDAE

FAMIGLIA B. DEBI

KELAS :VA/D3

KELOMPOK :2 (DUA)

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

AKUNTANSI

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maga Esa yang telah memberikan Rahmat
serta karunia-nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas yang berjudul
“Laporan Laba Rugi” yang merupakan tugas kelompok dari Analisis Laporan Keuangan ini tepat
pada waktunya.

Kami berharap makalah ini bisa di mengerti dan bermanfaat untuk kita semua. Meskipun
kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak selalu kami harapkan demi
untuk kesempurnaan makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami buat, bila ada kata yang salah kami mohon maaf.

Kupang, 19 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................

1.1 Latar Belakang ............................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................

2.1 Laporan laba-rugi ........................................................... 3

2.2 Format laporan laba rugi ................................................ 5

2.3 Laporan pos-pos tidak biasa ........................................... 6

2.4 Masalah pelaporan khusus .............................................. 6

2.5 Contoh laporan laba-rugi ................................................ 10

BAB III. PENUTUP ..............................................................

3.1 Kesimpulan .................................................................... 11

3.2 Saran ............................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunitas bisnis dan investasi memanfaatkan laporan laba rugi dalam penentuan
baik profitabilitas, nilai investasi, maupun kelayakan kredit. Laporan ini merupakan penyedia
informasi yang kemudian diperlukan para investor muapun oleh kreditor dalam membantu
menentukan prediksi baik jumlah, penetapan waktu, maupun ketidakpastian arus kas di masa
yang akan datang.

Metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dapat memengaruhi jumlah labanya
Metode akuntansi yang digunakan perusahaan jelas akan mempengaruhi laba yang dihasilkan.
Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan Di dalam akuntansi, banyak terdapat estimasi
sehingga laba yang ada lebih bersifat relatif.

SEC telah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa motivasi untuk memenuhi target laba bisa
membuat perusahaan mengabaikan praktek bisnis yang baik. Akibatnya, kualitas laba dan
kualitas pelaporan keuangan menjadi menurun. Karenanya SEC mulai mengambil tindakan tegas
untuk mencegah adanya praktek pengelolaan laba. Pengelolaan laba yaitu perencanaan waktu
pendapatan, beban, keuntungn, dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba.

Kontradiksi mengenai laporan laba rugi salah satunya di sebabkan karena timbul pertanyaan
“ bagaimana aliran kas masuk dan aliran kas perusahaan, bagaimana perusahaan membiayai
ekspansinya, dan apa yang terjadi dengan emisi uang masuk dari saham baru ?” Pertanyaan
diatas tidak dapat secara langsung terjawab dengan hanya melihat laporan neraca dan laba rugi.
Adanya laporan aliran kas di maksudkan untuk mengisi gap informasi semacam diatas.
Salah satu tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai aliran dana
perusahaan. Laporan aliran kas sangat bermanfaat dalam mencapai tujuan ini. Lebih jauh lagi
laporan keuangan di harapkan mampu memberikan infornasi mengenai likuiditas perusahaan,
fleksibilitas keuangan perusahaan, dan kemampuana operasional perusahaan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud laporan laba/rugi ?

2. Bagaimana format laporan laba-rugi?

3. Apa saja pelaporan pos-pos yang tidak biasa?

4. Apa saja masalah pelaporan khusunya?

5. Bagiamana contoh laporan laba-rugi ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. untuk mengetahui apa yang dimaksud laporan dengan laba/rugi;

2. untuk mengetahui bagaimana format laporan laba-rugi;

3. untuk mengetahui apa saja pelaporan pos-pos yang tidak biasa;

4. untuk mengetahui apa saja masalah pelaporan khususnya.

5. untuk mengetahui bagaimana contoh laporan laba-rugi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 LAPORAN LABA-RUGI

Laporan laba-rugi (statement of income) adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi
perusahaan selama periode waktu tertentu.

2.1.1 Kegunaan laporan laba-Rugi

a) Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan Dengan melakukan kajian terhadap pendapatan
dan beban yang dimiliki oleh perusahaan, maka pengguna informasi dapat mengetahui
bagaimana kinerja perusahaan dan dapat membandingkannya dengan perusahaan pesaingnya.

b) Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan Informasi keuangan


perusahaan di masa lalu dapat dijadikan dasar dalam melaukan prediksi kinerja dari perusahaan
tersebut di masa depan. Meskipun prediksi tersebut bisa juga mengalami kesalahan.

c) Membantu menilai resiko atau ketidakpastiaan pencapaian arus kas masa depan. Informasi
mengenai kondisi berbagai komponen laba seperti pendapatan, beban, dan kerugian
memperlihatkan hubungan di antara komponen-komponen tersebut dan dapat digunakan untuk
melakukan penilaian terhadap risiko gagalnya perusahaan dalam meraih suatu tingkat arus kas di
masa yang akan datang.

2.1.2 Keterbatasan Laporan Laba-Rugi

a) Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-rugi

b) Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi

c) Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan

2.1.3 Kualitas Laba


3
Perusahaan memiliki dorongan mengelola laba untuk memenuhi atau mengungguli Wall Street
agar harga pasar saham meningkat,dan nilai opsi meningkat. Dengan kata lain, perusahaan
memiliki dorongan untuk mengelola laba guna memiliki target laba atau membuat laba terlihat
kurang beresiko.

Pengelolaan laba adalah (earnings management) adalah perencanaan waktu dan pendapatan,
beban, keuntungan dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba. Dalam sebagian besar kasus,
pengelolaan laba digunakan untuk menaikkan laba tahun berjalan sehingga menurunkan laba
tahun-tahun berikutnya. Pengelolaan laba seperti itu dapat membawa dampak negatif tehadap
kualita laba (quality of earnings). Jika hal itu mendistorsi informasi yang terdapat dalam laporan
laba-rugi sedemikian rupa sehingga mengurangi manfaatnya untuk tujuan peramalan laba dan
arus kas masa depan.

2.2 FORMAT LAPORAN LABA-RUGI

2.2.1 Unsur Unsur Laporan Laba-Rugi

a. Pendapatan

Aliran masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan kewajibannya,
yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, yang merupakan
bagian dari operasi utama perusahaan.

b. Beban

Aliran keluar aktiva atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau penambahan
kewajibannya, yang ditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang.

c. Keuntungan

Kenaikan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali pendapatan dan
investasi pemilik.

d. Kerugian

Penurunan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan atau isidentil kecuali beban dan
distribusi kepada pemilik.

4
2.2.2 Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung

Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung hanya ada dua pengelompokan:yaitu pendapatan dan
beban. Perusahaan menggunakan laporan laba-rugi bentuk langsung dalam pelaporan keuangan
karena bentuknya yang sederhana. Keuntungan utama format langsung terletak pada
kesederhanaan penyajian dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban
lebih diprioritaskan dari yang lainnya.dengan demikian, format langsung menghilangkan
masalah klasifikasi yang muncul.

2.2.3 Laporan Laba-Rugi Bentuk Bertahap

Beberapa pihak berpendapat bahwa pencantuman data pendapatan dan beban penting lainnya
membuat laporan laba-rugi menjadi lebih bermanfaat. Klasifikasi Lanjutannya meliputi:

a) Pemisahan aktifitas operasi dan non operasi perusahaan

b) Klasifikasi beban menurut fungsi,seperti barang dagang atau manufactur,penjualaan dan


administrasi

2.3 LAPORAN POS-POS TIDAK BIASA

Pos-pos tidak biasa terbagi dalam enam kategori:

2.3.1 Operasi yang dihentikan

Salah satu jenis paling umum dari pos-pos tidak biasa adalah operasi yang dihentikan. Operasi
yanf dihentikan terjadi apabila :

a) Perusahaan menghilangkan : hasil usaha, dan aliran kas dari komponen.

b) Tidak ada keterlibatan berkelanjutan yang signifikan dalam komponen tersebut.

2.3.2 Pos-pos luar biasa

Pos-pos luar biasa didefinisikan sebagai pos-pos material yang jarang muncul, yang secara
signifikan berbeda dengan aktivitas bisnis utama perusahaan. Kriteria untuk pos-pos luar biasa
adalah bersifat tidak biasa dan kejarangan tejadinya.

2.3.3 Keuntungan dan kerugian yang tidak biasa

Pos-pos laporan keuangan yang jumlahnya material yang tidak biasa atau jarang terjadi, tetapi
tidak keduanya, harus diungkapkan secara terpisah, tetapi disajikan diatas “ laba (rugi) sebelum
pos luar biasa”.

2.3.4 Perubahan perinsip akuntansi

5
Kriteria dari perubahan prinsip akuntansi yaitu perubahan dari satu prinsip akuntansi yang umum
ke lainnya. Contohnya adalah perubahan dasar penetapan harga persediaan dari FIFO ke biaya
rata-rata.

2.3.5 Perubahan estimasi

Kriteria dari perubahan estimasi yaitu koreksi dan penyesuaian yang berulang serta normal.
Contohnya adalah perubahan kemampuan realisasi piutang dan persediaan, perubahan estimasi
umur manfaat peralatan, aktiva tak berwujud, perubahan estimasi kewajiban biaya garansi masa
depan, pajak penghasilan, dan pembayaran gaji.

2.3.6 Koreksi kesalahan

Kriteria dan koreksi kesalahan yaitu kesalahan, salah menggunakan fakta-fakta. Contohnya
adalah kesalahan dalam pelaporan pendapatan.

2.4 MASALAH PELAPORAN KHUSUS

2.4.1 Alokasi pajak Intraperiode

Adalah alokasi dalam suatu periode .alokasi ini mengaitkan beban pajak penghasilan dari periode
fiskal dengan pos-pos khusus yang meningkatkan jumlah provisi pajak.

2.4.2 Keuntungan Luar Biasa

Dalam menerapkan konsep alokasi pajak intraperiode, asumsikan bahwa schindler Co. memilki
laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa sebesar $250.000 serta keuntungan luar biasa
dari pengaprikan properti $100.000 jika tarif pajak penghasilan sebesar 30%, maka informasi
berikut disajikan dalam laporan laba-rugi:

6
Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000

pajak penghasilan 75.000

Laba sebelum pos luar biasa 175.000

Keuntungan luar biasa-pengaprikan propeti $100.000

Dikurangi:pajak penghasilan yang berlaku 30.000

70.000

Laba berih $ 245.000

Pajak penghasilan sebesar $75.000 ($250.000 x 30%)” yang berasal dari laba sebelum pajak
penghasilan dan pos luar biasa” ditetukan dari transaksi pendapatan dan beban yang
berhubungan dengan laba ini.

2.4.3 Kerugian Luar Biasa

Asumsikan bahwa schindler Co. memiliki laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa
sebesar $250.000 serta kerugian luar bias akibat bencana sebesar $100.000 dengan
mengasumsikan tarif pajak sebesar 30%,dalam kasus ini,kerugian menimbulkan manfaat pajak
yang positif sebesar $30.000,dan dengan demikian, dikurangkan dari kerugian awal sebesar
$100.000.

Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000

Pajak penghasilan 75.000

Laba sebelum pos luar biasa 175.000

Pos luar biasa_kerugian akibat bencana alam $100.000

Dikurangi:pengurangan pajak penghasilan yang berlaku 30.000

70.000

Laba bersih $105.000

2.4.4 Laba persaham

7
Perhitungan laba persaham adalah laba laba bersih dikurangi dividen saham preferen (laba yang
tersedia bagi pemegang saham biasa) di bagi dengan rata2 tertimbang saham biasa yang beredar.

Laba Bersih - Dividen SahamPreferen = laba persaham

Rata-rata tertimbang Saham Biasa yang beredar

2.4.5 Laporan laba Ditahan

Laba bersih akan menaikkan laba ditahan dan rugi bersih akan menurunkan laba di tahan.
Sementara itu, baik dividen tunai maupun dividen saham akan menurunkan laba ditahan.

Informasi yang berhubungan dengan laba ditahan bisa ditujukan dengan beberapa cara;

Syafira Co.

Laporan Laba ditahan

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008

Laba ditahan,1 januari,seperti yang dilaporkan $1.050.000

Koreksi atas penetapan yang terlalu rendah laba bersih pada

periode sebelumnya(kesalahan persediaan $ 50.000

Laba ditahan,1 januari,setelah disesuaikan $1.100.000

Ditambah :laba bersih $ 360.000

$1.460.000

Dikurangi:Dividen tunai $100.000

Dividen saham $200.000

$ 300.000

Laba ditahan,31 Desember $1.160.000

2.4.6 Pembatasan Laba ditahan

8
Perusahaan seringkali membatasi laba ditahan sesuai dengan persyaratan kontraktual, kebijakan
dewan direksi, atau kebutuhan saat ini. Dalam beberapa kasus, perusahaan memindahkan jumlah
laba ditahan yang dibatasi ke akun yang berjudul Laba ditahan yang Diapropriasi (approated
retained Earning).

2.4.7 Laba komprehensif

Perusahaan biasanya memasukkan semua pendaptan,beban,serta keuntungan dan kerugian dalam


laba yang diakui selama periode berjalan.pos-pos ini akna diklasifikasikan dalam laporan laba-
rugi sehingga para pembaca laporan keuangnan dapat memahami dengan lebih baik signifikansi
dari berbagai komponen laba bersih.

Laba komprehensip meliputi semua perubahan ekuitas selama suatu periode kecuali perubahan
akibat investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik.

2.4.8 Laba Gabungan Laba Komprehensif

Pendekatan kedua untuk melaporkan laba komprhensif (combined Statement of comprehensive


income) dalam pendekatan ini, laba bersih tradisional adalah subtotal, sementara total laba
komprehensif ditujukan sebagai total akhir. laporan gabungan ini memiliki keunggulan karena
tidak perlu membuat laporan keuangan baru. akan tetapi, menyembunyikan laba bersih sebagai
subtotal dalam laporan merupakan salah satu kelemahan.

2.4.9 Laporan Ekuitas pemegang Saham

Pendekatan yang ketiga adlah melaporkan pos-pos laba komprehensif lainnya dalam laporan
ekuitas pemegang saham.laporan ini melaporkan perubahan dalam setiap akun ekuitas pemegang
saham.

Untuk mengilustrasikan penyajiannya, asumsikan informasi yang sama untuk v Gill Inc.dan
bahwa perusahaan ini memiliki saldo akun ekuitas pemegang saham berikut pada awal tahun
2007: saham biasa, $300.000, Laba Ditahan, $50.000, dan akumulasi laba Komprehensif lainnya
$60.000 tidak ada perubahan yang terjadi dalam akun saham biasa selama tahun berjalan.

Sebagian perusahaan menggunakan pendekatan laporan ekuitas pemegang saham untuk


menyajikan informasi yang berhubungan dengan komponen laba komprehensif lainnya.banyak
perusahaan yang membuat laporan ekuitas pemegang saham; mereka menambahkan kolom-
kolom baru untuk menampilkan informasi yang berkaitan dengan laba komprehensif tanpa biaya.

2.5 Contoh Laporan Laba Rugi

9
BAB III

10
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi atau yang biasa dikenal dengan (income statements) dalam
Bahasa Inggris, merupakan suatu laporan yang dapat mengukur tingkat keberhasilan operasi
perusahaan dalam periode kurun waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi memanfaatkan
laporan laba rugi dalam penentuan baik profitabilitas, nilai investasi, maupun kelayakan kredit.
Laporan ini merupakan penyedia informasi yang kemudian diperlukan para investor muapun
oleh kreditor dalam membantu menentukan prediksi baik jumlah, penetapan waktu, maupun
ketidakpastian arus kas di masa yang akan datang. Investor maupun kreditor dapat
memanfaatkan informasi yang terdapat di dalam laporan laba rugi untuk:

1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan melakukan kajian terhadap


pendapatan dan beban yang dimiliki oleh perusahaan, maka pengguna informasi dapat
mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan dapat membandingkannya dengan perusahaan
pesaingnya.

2. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja di masa depan. Informasi keuangan


perusahaan di masa lalu dapat dijadikan dasar dalam melaukan prediksi kinerja dari perusahaan
tersebut di masa depan. Meskipun prediksi tersebut bisa juga mengalami kesalahan.

3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan. Informasi
mengenai kondisi berbagai komponen laba seperti pendapatan, beban, dan kerugian
memperlihatkan hubungan di antara komponen-komponen tersebut dan dapat digunakan untuk
melakukan penilaian terhadap risiko gagalnya perusahaan dalam meraih suatu tingkat arus kas di
masa yang akan datang.

3.2 Saran

Pelaporan laba kotor menyediakan angka yang berguna untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
dan memprediksi pendapatan di masa depan. Jadi di perlukan laporan laba rugi yang akurat bagi
pemegang saham.

DAFTAR PUSTAKA

11
http://akuntanmaniak.blogspot.co.id/2011/01/laporan-laba-rugi-dan-informasi-yang.html

https://www.academia.edu/20096372/LAPORAN_LABA_RUGI_DAN_INFORMASI_YANG_
BERHUBUNGAN

12

Anda mungkin juga menyukai