Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian


Bab ini menguraikan dan membahas hasil serta tahapan yang dilakukan
selama penelitian. Tahapan dalam penelitian ini adalah membuat kisi-kisi angket
Sistem Full Day School, angket disposisi matematis dan kisi-kisi butir soal Tes
Kemampuan Awal Literasi Matematika serta Tes Kemampuan Literasi
Matematika. Angket Sistem Full Day School dan angket disposisi matematis di uji
keterbacaannya dan soal Tes Kemampuan Literasi Matematika di uji
instrumenkan untuk mendapatkan soal yang valid dan dipakai sebagai perangkat
soal Kemampuan Literasi Matematika. Data yang diperoleh berupa data
kuantitatif tentang pengaruh penerapan Sistem Full Day School terhadap
Disposisi Matematis dan Kemampuan Literasi Matematika siswa.
Penelitian tentang pengaruh penerapan Sistem Full Day School terhadap
Disposisi Matematis dan Kemampuan Literasi Matematika siswa di SMA Negeri
1 Dukupuntang Kabupaten Cirebon, dilakukan terhadap dua kelas yang dijadikan
sampel penelitian yaitu kelas XII IPA 6 sebagai kelas Studi Pendahuluan yang
terdiri dari 29 siswa dengan mengerjakan Tes Kemampuan Literasi Awal
Matematika sedangkan kelas XII IPA 1 sebagai kelas Penelitian yang terdiri dari
34 siswa dengan mengisi angket Sistem Full Day School, angket Disposisi
Matematis dan mengerjakan Tes Kemampuan Literasi Matematika.
Tahapan selanjutnya sebelum dilakukan penelitian untuk mengetahui
Kemampuan Literasi Matematika siswa kelas XII IPA 6 diberikan Tes
Kemampuan Literasi Awal Matematika yang berjumlah 7 soal dalam bentuk
uraian. Tes Kemampuan Literasi Awal Matematika dilakukan untuk mengetahui
pengaruh penerapan Sistem Full Day School terhadap Disposisi Matematis dan
Kemampuan Literasi Matematika siswa SMA Negeri 1 Dukupuntang Kabupaten
Cirebon penelitian tersebut dilakukan pada siswa kelas XII IPA 1 untuk
menanggapi pernyataan-pernyataan dengan mangisi jawaban setiap kolom

86
pernyataan yang terdapat pada angket Sistem Full Day School, dan angket
Disposisi Matematis serta mengerjakan Tes Kemampuan Literasi Matematika.
Kemudian setelah melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penerapan Sistem Full Day School terhadap Disposisi Matematis dan
Kemampuan Literasi Matematika siswa dinyatakan dalam uji regresi linear
sederhana untuk mendeskripsikan ada atau tidaknya pengaruh penerapan Sistem
Full Day School terhadap Disposisi Matematis dan Kemampuan Literasi
Matematika siswa.
1. Sistem Full Day School
Sistem Full Day School dapat diketahui dari analisis skor angket Sistem
Full Day School. Analisis skor angket dilakukan untuk mengetahui penerapan
Sistem Full Day School School di SMA Negeri 1 Dukupuntang Kabupaten
Cirebon. Data Sistem Full Day School diperoleh melalui penyebaran angket,
pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan Software SPSS 21 for
windows. Berikut disajikan statistika deskriptif angket utnuk Sistem Full Day
School dalam tabel. Hasil penelitian yang dilakukan pada setiap pernyataan siswa
dinyatakan dalam ketentuan skor yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. 1
Skala Likert
Skor Pernyataan
No Simbol Keterangan
Positif Negatif
1 SS Sangat Setuju 4 1
2 S Setuju 3 2
3 TS Tidak Setuju 2 3
4 STS Sangat Tidak Setuju 1 4

Adapun hasil angket Sistem Full Day School. selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran F.1.

Tabel 4.2
Rekapitulasi Data Angket Sistem Full Day School

87
No Responden Total No Responden Total
S1 69 S18 65
S2 69 S19 78
S3 66 S20 72
S4 65 S21 70
S5 65 S22 76
S6 72 S23 78
S7 56 S24 72
S8 66 S25 72
S9 63 S26 79
S10 71 S27 70
S11 73 S28 70
S12 72 S29 76
S13 70 S30 71
S14 79 S31 63
S15 76 S32 74
S16 76 S33 73
S17 70 S34 65

2. Disposisi Matematis
Disposisi matematis dapat diketahui dari analisis skor angket disposisi
matematis. Analisis skor angket dilakukan untuk mengetahui pengaruh Sistem
Full Day School School terhadap disposisi matematis. Data disposisi matematis
diperoleh melalui penyebaran angket, pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan bantuan Software SPSS 21 for windows. Berikut disajikan statistika
deskriptif angket untuk disposisi matematis dalam tabel. Hasil penelitian yang
dilakukan pada setiap pernyataan siswa dinyatakan dalam ketentuan skor yaitu
sebagai berikut:
Tabel 4. 3
Skala Likert
Skor Pernyataan
No Simbol Keterangan
Positif Negatif
1 SS Sangat Setuju 4 1
2 S Setuju 3 2
3 TS Tidak Setuju 2 3
4 STS Sangat Tidak Setuju 1 4

Adapun hasil angket disposisi matematis selengkapnya dapat dilihat pada


lampiran F.2.

88
Tabel 4.4
Rekapitulasi Data Angket Disposisi Matematis
No Responden Total No Responden Total
S1 83 S18 63
S2 81 S19 69
S3 64 S20 75
S4 60 S21 84
S5 73 S22 71
S6 78 S23 74
S7 67 S24 71
S8 66 S25 78
S9 81 S26 75
S10 76 S27 67
S11 81 S28 79
S12 80 S29 78
S13 76 S30 76
S14 75 S31 71
S15 77 S32 77
S16 79 S33 79
S17 63 S34 72

3. Kemampuan Literasi Matematika


Kemampuan Literasi Matematika dapat diketahui dari analisis tes
kemampuan literasi matematika. Analisis skor tes dilakukan untuk mengetahui
pengaruh Sistem Full Day School School dengan kemampuan literasi matematika
siswa. Data kemampuan literasi matematika diperoleh melalui penyebaran angket,
pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan Software SPSS 21 for
windows. Berikut disajikan statistika deskriptif angket utnuk kemampuan literasi
matematika dalam tabel.
Hasil penelitian yang dilakukan pada setiap penyelesaian masalah
matematika siswa dinyatakan dalam ketentuan skor yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.5
Rubrik Penilaian Kemampuan Literasi Matematika
No. Kategori Skor
1 Argumentasi Matematis
Siswa tidak menjawab atau tidak ada solusi yang ditunjukkan atau 0
dijelaskan.
Mengidentifikasi soal (diketahui, ditanyakan, kecukupan unsur) 1
dengan benar tetapi model matematika yang dibuat salah.

89
No. Kategori Skor
Mengidentifikasi soal (diketahui, ditanyakan, kecukupan unsur) 2
dengan benar dan membuat model matematikanya dengan benar,
tetapi penyelesaiannya salah.
Mengidentifikasi soal (diketahui, ditanyakan, kecukupan unsur) 3
dengan benar dan membuat model matematika dengan benar serta
benar dalam penyelesaiannya.
Mengidentifikasi soal (diketahui, ditanyakan, kecukupan unsur) 4
membuat dan menyelesaikan model matematika dengan benar, dan
memberikan alasan.
2 Berpikir dan Penalaran Matematis
Siswa tidak menjawab atau tidak ada solusi yang ditunjukkan atau 0
dijelaskan.
Siswa bisa menemukan fakta, konsep dan prinsip tetapi belum bisa 1
menghubungkan.
Siswa bisa menemukan fakta, konsep dan prinsip serta bisa 2
mmenghubungkannya, kemudian salah dalam melakukan
perhitungan.
Siswa bisa menemukan fakta, konsep dan prinsip serta bisa 3
menghubungkan, kemudian salah dalam melakukan perhitungan dan
memberikan alasan.
Siswa bisa menemukan fakta, konsep, dan prinsip serta bisa 4
menghubungkannya, kemudian benar dalam perhitungannya dan
memberikan alasan.
3 Komunikasi Matematis
Siswa tidak menjawab atau tidak ada solusi yang ditunjukkan atau 0
dijelaskan.
Siswa salah menuliskan penyelesaian masalah dari soal matematika. 1
Siswa benar menuliskan penyelesaian masalah dengan sistematis, 2
tetapi salah dalam solusinya.
Siswa benar menuliskan penyelesaian masalah tetapi tidak 3
lengkap/sistemais.
Siswa benar, lengkap, dan sistematis menuliskan penyelesaian 4
masalah dari soal matematika.
4 Memecahkan Masalah
Siswa tidak menjawab atau tidak ada solusi yang ditunjukkan atau 0
dijelaskan.
Siswa dapat mengidentifikasi unsur tetapi kurang lengkap, salah 1
membuat strategi dan penyelesaian salah.
Siswa dapat mengidentifikasi unsur lengkap, membuat strategi dan 2
penyelesaian salah.
Siswa dapat mengidentifikasi unsur lengkap, membuat strategi dan 3

90
No. Kategori Skor
penyelesaian benar tetapi salah dalam perhitungan serta memberikan
kesimpulan
Siswa dapat mengidentifikasi unsur lengkap, membuat strategi dan 4
penyelesaian serta memberikan kesimpulan dengan tepat dan benar

Adapun hasil tes kemampuan literasi matematika selengkapnya dapat


dilihat pada lampiran F.3.

Tabel 4.6
Rekapitulasi Data Tes Kemampuan Literasi Matematika
Skor Maksimal
Skor Maksimal
No 4 4 4 4 4 No 4 4 4 4 4
Total Total
Responden Responden
Pernyataan Pernyataan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
S1 4 0 3 0 4 11 S18 3 0 3 3 0 9
S2 3 2 3 0 3 11 S19 3 0 2 3 0 8
S3 3 0 3 3 3 12 S20 4 3 3 0 0 10
S4 3 0 4 0 4 11 S21 3 3 0 0 4 10
S5 0 3 3 4 0 10 S22 0 4 2 3 3 12
S6 3 4 3 3 0 13 S23 4 2 0 0 4 10
S7 3 4 0 3 3 13 S24 3 3 0 4 0 10
S8 3 4 0 4 0 11 S25 0 4 3 3 0 10
S9 3 4 4 3 0 14 S26 3 4 0 3 0 10
S10 4 3 0 3 0 10 S27 4 2 2 0 3 11
S11 3 4 0 3 3 13 S28 3 3 3 0 3 12
S12 2 0 3 4 3 12 S29 0 3 3 0 3 9

91
S13 0 3 3 3 4 13 S30 3 0 3 2 4 12
S14 2 4 0 0 3 9 S31 4 0 0 3 3 10
S15 3 0 3 3 3 12 S32 3 3 3 3 0 12
S16 3 4 0 3 0 10 S33 3 0 3 3 2 11
S17 3 0 0 3 4 10 S34 4 2 0 3 2 11

B. Pengujian Hipotesis
Sebelum dilakukan uji hipotesis penelitian, data skor angket dan tes harus
melalui uji persyaratan analisis data terlebih dahulu. Data yang akan diuji dalam
persyaratan analisis data adalah skor Angket Sistem Full Day School, Angket
Disposisi Matematis dan Kemampuan Literasi Matematika Siswa. Analisis skor
Angket Sistem Full Day School, Angket Disposisi Matematis dan Kemampuan
Literasi Matematika Siswa menggunakan Uji Normalitas, Uji Linearitas, dan Uji
Regresi Linear Sederhana. Uji Normalitas bertujuan untuk menilai sebaran data
pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut
berdistribusi normal atau tidak normal. Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui
apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara
signifikan. Sedangkan Uji Regresi Linear Sederhana bertujuan untuk mengukur
besarnya pengaruh yang signifikan antara Disposisi matematis dan Kemampuan
Literasi Matematika Siswa setelah diadakannya Sistem Full Day Scchool.
1. Pengujian Persyaratan Analisis Data
Sebelum dilakukan uji hipotesis penelitian, data skor Tes Soal
Kemampuan Literasi Matematika Siswa harus melalui uji persyaratan analisis data
terlebih dahulu. Data yang akan diuji dalam persyaratan analisis data adalah skor
Tes Soal Kemampuan Literasi Matematika Siswa. Analisis Tes Soal Kemampuan
Literasi Matematika Siswa dalam penenlitian ini menggunakan Uji Validitas
digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner, Uji
Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula, Uji Daya Pembeda
digunakan untuk mengukur keefektifan dari setiap butir soal yang termasuk
kedalam kategori skor tinggi dan skor rendah dalam keseluruhan tes, sedangkan

92
Uji Indeks Kesukaran digunakan untuk mengidentifikasi seberapa mudah maupun
sulit dari setiap butir soal yang tertera dari keseluruhan soal. Sebelum data
dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji persayarat analisis yaitu Uji Normalitas
dan Uji Linieritas, dilanjutkan Uji Regresi Linear Sederhana.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas skor angket Sistem Full Day School, Angket Disposisi
Matematis dan Tes Soal Kemampuan Literasi Matematika Siswa dalam penelitian
ini menggunakan Uji Shapiro-Wilk, karena jumlah siswa lebih dari 30 siswa. Uji
Shapiro-Wilk dilakukan dengan bantuan Software SPSS Versi 21 for Windows.
Adapun persamaan hipotesis pengujian normalitas adalah sebagai berikut:
H0: Data nilai post-test sistem full day school dengan disposisi matematis dan
kemampuan literasi matematika siswa berdistribusi normal.
Ha: Data nilai post-test sistem full day school dengan disposisi matematis dan
kemampuan literasi matematika siswa berdistribusi tidak normal.
Jika jumlah data dalam penelitian ini lebih dari 30 siswa, maka pengujian
normalitas yang dilakukan menggunakan Uji Shapiro-Wilk dengan taraf
signifikansi   0,05 , maka kriteria pengambilan keputusannya yaitu jika nilai
signifikansi  0,05 maka H 0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansi  0,05
maka H0 ditolak.
Perhitungan uji normalitas nilai Angket Sistem Full Day School, Angket
Disposisi Matematis dan Tes Soal Kemampuan Literasi Matematika selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran G.1, G.2 dan G.3. Sedangkan rangkuman hasilnya
ditampilkan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.7
Data Hasil Uji Normalitas Nilai Angket Sistem Full Day School,
Angket Disposisi Matematis dan Tes Soal Kemampuan Literasi Matematika
Shapiro-Wilk
Nilai Kesimpulan
Statistik Sig.
Angket Sistem Full Day School 0,957 0,204 Berdistribusi Normal
Angket Disposisi Matematis 0,948 0,110 Berdistribusi Normal
Tes Soal Kemampuan Literasi
0,945 0,089 Berdistribusi Normal
Matematika

93
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa hasil Angket Sistem Full Day
School memiliki nilai signifikan 0,204 > 0,05, Angket Disposisi Matematis
memiliki nilai signifikan 0,110 > 0,05 sedangkan Tes Soal Kemampuan Literasi
Matematika memiliki nilai signifikan 0,089 > 0,05. Sehingga data hasil Angket
Sistem Full Day School berdistribusi normal, angket Disposisi Matematis
berdistribusi normal dan Tes Kemampuan Literasi Matematika berdistribusi
normal.
b. Uji Linieritas
Uji Linieritas skor angket Sistem Full Day School, Angket Disposisi
Matematis dan Tes Soal Kemampuan Literasi Matematika Siswa dalam penelitian
ini menggunakan Uji Shapiro-Wilk, karena jumlah siswa lebih dari 30 siswa. Uji
Shapiro-Wilk dilakukan dengan bantuan Software SPSS Versi 21 for Windows.
Adapun persamaan hipotesis pengujian linieritas adalah sebagai berikut:
H0 : Terdapat pengaruh penerapan sistem full day school terhadap disposisi
matematis dan kemampuan literasi matematika siswa
Ha : Tidak terdapat pengaruh penerapan sistem full day school terhadap disposisi
matematis dan kemampuan literasi matematika siswa
Karena jumlah data dalam penelitian ini lebih dari 30 siswa, maka
pengujian linieritas menggunakan Uji Shapiro-Wilk menggunakan taraf
signifikansi α = 0,05, maka kriteria pengambilan keputusannya yaitu jika nilai
signifikansinya ≥ 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika nilai signifikan < 0,05
maka H0 ditolak.
Perhitungan uji linieritas nilai Angket Sistem Full Day School, Angket
Disposisi Matematis dan Tes Kemampuan Literasi Matematika selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran G.4, Sedangkan rangkuman hasilnya ditampilkan pada
tabel berikut ini.
Tabel 4.8
Data Hasil Uji Linearitas Nilai Angket Sistem Full Day School,
Angket Disposisi Matematis dan Tes Kemampuan Literasi Matematika
Anova Table
Nilai F Sig.
Df
hitung
Sistem Full Day school - Disposisi 11 1,781 0,123

94
Matematis 21
11
Sistem Full Day school - Kemampuan
0,808 0,632
Literasi Matematika 21

Berdasarkan Nilai Signifikansi (Sig.): diperoleh nilai Deviation from


Linearity Sig. adalah 0,123 lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh penerapan Sistem Full Day School (X) terhadap variabel
disposisi matematis (Y1) dan diperoleh nilai Deviation from Linearity Sig. adalah
0,632 > 0,05. Maka dapat disimpulkan juga bahwa terdapat pengaruh penerapan
Sistem Full Day School (X) terhadap variabel kemampuan literasi matematika
siswa (Y2).
Berdasarkan Nilai F: dari output diatas, diperoleh nilai F hitung adalah
1,781 < 2,28 dan F hitung 0,808 < 2,28. Karena nilai F hitung lebih kecil dari
nilai F tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan Sistem
Full Day School (X) dengan variabel Disposisi Matematis (Y1) dan Kemampuan
Literasi Matematika Siswa (Y2).
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Uji Regresi Linear Sederhana
Analisis ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan,
apakah masing-masing variabel dependen Sistem Full Day School
berpengaruh terhadap Disposisi Matematis. Adapun persamaan hipotesis
pengujian Regresi Linear Sederhana sebagai berikut:
H0 :Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara Sistem full day school
dengan Disposisi matematis.
Hα :Terdapat pengaruh yang signifikan antara Sistem full day school dengan
Disposisi matematis.
Tabel 4.9
Data Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Data Correlations
Keterangan
Sig (2-tailed)
Regresi Linear
Sederhana 0,045 H0 ditolak

95
Berdasarkan output di atas diketahui nilai signifikansi (Sig.) sebesar
0.045 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara Sistem full day school dengan Disposisi
Matematis.
b. Uji Regresi Linear Sederhana
Analisis ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan,
apakah masing-masing variabel dependen Sistem Full Day School
berpengaruh terhadap Kemampuan Literasi Matematika Siswa. Adapun
persamaan hipotesis pengujian Regresi Linear Sederhana sebagai berikut:
H0 : Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem full day school
dengan Kemampuan Literasi Matematika Siswa.
Hα : Terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem full day school dengan
Kemampuan Literasi Matematika Siswa.
Tabel 4.10
Data Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Data Correlations
Keterangan
Sig (2-tailed)
Regresi Linear
Sederhana 0,041 H0 ditolak

Berdasarkan output di atas diketahui nilai signifikansi (Sig.)


sebesar 0.041 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem full day school dengan
kemampuan literasi matematika siswa.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini, akan diuraikan deskripsi dan interpretasi data hasil
penelitian. Deskripsi dan interpretasi pengaruh penerapan Sistem full day school
terhadap Disposisi Matematis dan Kemampuan Literasi Matematika Siswa.
1. Sistem full day school
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap pengaruh penerapan
Sistem full day school terhadap Disposisi Matematis dan Kemampuan Literasi

96
Matematika Siswa menunjukkan bahwa pengaruh penerapan Sistem full day
school terhadap Disposisi Matematis diketahui nilai signifikansi (Sig.) sebesar
0.045 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara Sistem full day school dengan Disposisi Matematis.
Sedangkan hasil penelitian terhadap pengaruh penerapan Sistem full day school
terhadap Kemampuan Literasi Matematika Siswa diketahui nilai signifikansi
(Sig.) sebesar 0.041 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem full day school dengan
kemampuan literasi matematika siswa.
Salah satu tujuan dari program Full Day School, yaitu perkembangan
minat, bakat dan kecerdasan siswa dapat terpantau sejak dini melalui program
bimbingan dan konseling yang disediakan di sekolah (Siregar, 2017). Bimbingan
dan konseling ini dilakukan oleh gurunya sendiri, sehingga guru wajib
memberikan motivasi kepada siswa-siswanya. Motivasi ini diperlukan bagi siswa
karena motivasi, yaitu keseluruhan daya penggerak yang ada pada diri siswa
untuk menumbuhkan aktivitas belajar serta mengarahkan siswa agar terdorong
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu (Sardiman, 2014).
2. Disposisi Matematis
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap pengaruh penerapan
Sistem full day school terhadap Disposisi Matematis diketahui nilai signifikansi
(Sig.) sebesar 0.045 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara Sistem full day school dengan Disposisi
Matematis. Penerapan Sistem full day school memiliki pengaruh sebesar 12%
sedangkan 88% dipengaruh oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
Mahmudi (Mahmuzah dkk, 2013: 45) mengatakan bahwa, pembelajaran
matematika tidak hanya dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan
kognitif matematis, melainkan juga ranah afektif. Salah satu aspek penting dalam
ranah afektif yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa
adalah pandangan positif siswa terhadap matematika atau disposisi matematis.
Disposisi matematis adalah keterkaitan dan apresiasi terhadap matematika

97
sehingga menimbulkan kecenderungan untuk berpikir dan bertindak dengan cara
yang positif (NCTM, 1989).
Menurut John Dewey (Rinaldo dkk, 2014: 643) bahwa siswa akan belajar
dengan baik apabila yang mereka pelajari berhubungan dengan yang telah mereka
ketahui, serta proses belajar akan produktif jika siswa terlibat dalam proses belajar
di sekolah. Oleh karena itu saat proses pembelajaran di kelas, harus tercipta
pembelajaran yang berpusat pada siswa, bukan pembelajaran yang berpusat pada
guru.
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah ada, antara lain yang telah
dilakukan oleh Fauziyatul, I. N. (2018), bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara penerapan full day school dengan prestasi belajar PAI selain itu 45,1%
variabel prestasi belajar PAI peserta didik dipengaruhi oleh sistem full day school,
sisanya sebesar 54,9% dipengaruhi oleh variabel lain.
Penelitian yang dilakukan Melan, S.D. (2018), menyimpulkan bahwa
terdapat pengaruh antara program full day school terhadap prestasi belajar peserta
didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara
program full day school terhadap prestasi belajar peserta didik sebesar 6,6%.
Titik berat dari penelitian Yudefrizal (2017) adalah penerapan sistem full
day school ini berdampak pada peserta didik, yang dapat dilihat dari dua sudut
pandang yaitu dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah pengalaman
belajar lebih, mengurangi resiko kenakalan remaja, lebih efektif memberikan mata
pelajaran, sedangkan dampak negatifnya adalah adanya rasa jenuh, penurunan
daya pencermatan observasi guru, perlakuan guru di kelas dan minimnya kerja
sama guru dengan peserta didik.
Beberapa penelitian lain menunjukkan hasil yang berbeda, misalkan
penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2006) bahwa penerapan kebijakan ini
menimbulkan rasa bosan dan jenuh bagi peserta didik sehingga perlu kesiapan
psikologis maupun intelektual, penelitian senada juga dilakukan oleh Holm (2014)
menyimpulkan bahwa pelaksanaan kebijakan ini menghilangkan budaya dan
linguistik keluarga.

98
Sistem full day school atau pembelajaran 5 hari sekolah adalah faktor yang
berpengaruh terhadap disposisi matematis peserta didik, karena peserta didik
mempunyai waktu lebih banyak untuk memahami materi. Sehingga
dimungkinkan bahwa pelaksanaan pembelajaran 5 hari sekolah di SMA Negeri 1
Dukupuntang Kabupaten Cirebon terhadap disposisi matematis lebih baik dari
pada pembelajaran 6 hari sekolah.

99
3. Kemampuan Literasi Matematika
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 1
Dukupuntang Kabupaten Cirebon, terhadap pengaruh penerapan Sistem full day
school terhadap Kemampuan Literasi Matematika dapat disimpulkan bahwa nilai
signifikansi (Sig.) sebesar 0.041 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem full day school dengan
kemampuan literasi matematika siswa. Penerapan Sistem full day school memiliki
pengaruh sebesar 12,4% sedangkan 87,6% dipengaruh oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Sugihardjo (2018),
bahwa pada pembelajran 5 hari sekolah menghasilkan prestasi belajar matematika
lebih baik daripada pembelajaran 6 hari sekolah, berdasarkan hasil perhitungan
nilai tobs = -17,429 dan DK = {t│t < -1,656 atau t > 1,656}. Hal ini dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh pembelajaran 5 hari sekolah terhadap prestasi belajar
matematika peserta didik, berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi (r 2)
sebesar 0,111 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh 5 hari sekolah terhadap
prestasi belajar matematika sebesar 11,1%. Dengan koefisien korelasi (r) sebesar
0,334 yang berkategori lemah, artinya pembeajaran 5 hari sekolah bukan satu-
satunya faktor yang menentukkan prestasi belajar matematika peserta didik
melainkan adanya faktor-faktor lain yang tidak ada di dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang sudah ada yang
dilakukan oleh Anggraeni, N. (2018), bahwa penerapan full day school memiliki
persentase 42,36% termasuk kategori cukup baik, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor yang mempengaruhi seperti perkembangan ilmu pengetahuan,
pendidikan keagamaan, pendidikan kepribadian, ekstrakurikuler, dan pembiasaan.
Hasil belajar siswa memiliki persentase sebesar 47,67% termasuk kategori baik
sekali, Sedangkan beberapa yang lain tergolong dalam kategori baik dan cukup.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, bahwa untuk
meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa dapat dilakukan melalui
pembelajaran 5 hari sekolah atau sistem full day school, meskipun pembelajaran 5
hari sekolah memberikan pengaruh yang lemah dan bukan satu-satunya faktor

100
yang menentukkan prestasi belajar matematika peserta didik. Sehingga hasil dari
penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara sistem full day school dengan kemampuan literasi matematika
siswa.

101
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian pasti menemukan kendala dan
hambatan. Dengan berbagai usaha telah dilakukan agar memperoleh hasil
penelitian yang maksimal, namun ada beberapa keterbatasan dalam melakukan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Peneliti memiliki keterbatasan waktu, dana, dan tenaga dalam melakukan
penelitian sehingga peneliti tidak memiliki kesempatan untuk mengungkap
informasi lebih dalam yang mungkin diperlukan dalam penelitian ini.
2) Penelitian ini hanya dilakukan di satu sekolah yang dijadikan penelitian yang
pembelajarannya menggunakan sistem Full Day School dengan jumlah
responden sebanyak 34 responden.
3) Peneliti hanya mampu mengambil beberapa indikator dari setiap variabel
penelitian dalam melakukan penelitian ini yaitu:
a) Indikator Sistem Full Day School yaitu: (1) Pengetahuan; (2) Sikap; (3)
Perasaan; (4) Beban belajar; dan (5) Jam belajar.
b) Indikator Disposisi Matematis yaitu: (1) Kepercayaan diri; (2) Kegigihan
atau ketekunan; (3) Berpikir Terbuka dan Fleksibel; (4) Minat dan
Keingintahuan; dan (5) Memonitor dan merefleksi.
c) Indikator Kemampuan Literasi Matematika yaitu: (1) Berpikir dan
Penalaran Matematis; (2) Argumentasi Matematis; (3) Komunikasi
Matematis; dan (4) Merumuskan dan Menyelesaikan Masalah.
4) Sampel Penelitian
Keterbatasan pengambilan sampel dalam melakukan penelitian ini karena
penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive.

102

Anda mungkin juga menyukai