Presentasi P2D Perkembangan Kepribadian
Presentasi P2D Perkembangan Kepribadian
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepribadian
Kepribadian dapat juga diartikan sebagai "kualitas perilaku individu yang tampak dalam
melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik" (Abin Syamsuddin
Makmun, 1996) dalam buku Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, oleh (Prof. Dr. M.
Djawad Dahlan: 2012, 126-127).
G.W. Allport berpendapat bahwa personality adalah suatu organisasi psichophysis yang
dinamis daripada seseorang yang menyebabkan ia dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
May, berpendapat: Personality is a social stimulus value. Artinya personality itu merupakan
perangsang bagi orang lain. Jadi bagaimana cara orang lain itu bereaksi terhadap kita, itulah
kepribadian kita.
Kepribadian manusia sangat bermacam-macam oleh karena itu segolongan ahli berusaha
menggolong-golongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu karena mereka berpendapat
bahwa cara itulah yang paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik.
a) Menurut Hippocrates-Galenus
b) Menurut Eysenck
Menurut Eysenck 1964 (dalam Buchori 1982) membagi tipe kepribadian menjadi
tiga, yaitu:
Menurut Kretchmer dan Sheldon (dalam Kurnia 2007) membagi tipologi kepribadian
berdasarkan bentuk tubuh atau bersifat jasmaniah. Macam-macaam kepribadian ini
adalah:
Tipe asthenicus atau ectomorpic pada orang-orang yang bertubuh tinggi kurus
memiliki sifat dan kemampuan berpikir abstrak dan kritis, tetapi suka melamun
dan sensitif.
Tipe pycknicus atau mesomorphic pada orang yang betubuh gemuk pendek,
memiliki sifat periang, suka humor, popular dan mempunyai hubungan sosial
luas, banyak teman, dan suka makan.
Tipe athleticus atau mesomorphic pada orang yang bertubuh sedang/ atletis
memiliki sifat senang pada pekerjaan yang membutukhkan kekuatan fisik,
pemberani, agresif, dan mudah menyesuaikan diri.
Namun demikian, dalam kenyataannya lebih banyak manusia dengan tipe campuran
(dysplastic).
d) Menurut Jung
Menurut Jung (dalam Sudianto 2009) menyatakan tipologi kepribadian dikelompokan
berdasarkan kecenderungan hubungan sosial seseorang, yaitu:
Pada periode anak sekolah, kepribadian anak belum terbentuk sepenuhnya seperti orang
dewasa. Kepribadian mereka masih dalam proses pengembangan. Wijaya (1988)
menyatakan karakteristik anak secara sederhana dapat dikelompokkan atas:
3. Anak yang sulit dalam penyesuaian diri dan sosial, khususnya dalam melakukan
kegiatan pembelajaran di sekolah.
Di mana Erikson dalam teorinya mengatakan melalui sebuah rangkaian kata yaitu:
1) Pada dasarnya setiap perkembangan dalam kepribadian manusia mengalami keserasian
dari tahap-tahap yang telah ditetapkan sehingga pertumbuhan pada tiap individu dapat
dilihat/dibaca untuk mendorong, mengetahui, dan untuk saling mempengaruhi, dalam
radius soial yang lebih luas.
2) Masyarakat, pada prinsipnya, juga merupakan salah satu unsur untuk memelihara saat
setiap individu yang baru memasuki lingkungan tersebut guna berinteraksi dan berusaha
menjaga serta untuk mendorong secara tepat berdasarkan dari perpindahan didalam
tahap-tahap yang ada. Dalam bukunya yang berjudul “Childhood and Society” tahun
1963, Erikson membuat sebuah bagan untuk mengurutkan delapan tahap secara terpisah
mengenai perkembangan ego dalam psikososial, yang biasa dikenal dengan istilah
“delapan tahap perkembangan manusia”. Erikson berdalil bahwa setiap tahap
menghasilkan epigenetic. Epigenetic berasal dari dua suku kata yaituepi yang artinya
“upon” atau sesuatu yang sedang berlangsung, dangenetic yang berarti “emergence” atau
kemunculan. Gambaran dari perkembangan cermin mengenai ide dalam setiap tahap
lingkaran kehidupan sangat berkaitan dengan waktu, yang mana hal ini sangat dominan
dan karena itu muncul , dan akan selalu terjadi pada setiap tahap perkembangan hingga
berakhir pada tahap dewasa, secara keseluruhan akan adanya fungsi/kegunaan
kepribadian dari setiap tahap itu sendiri. Selanjutnya, Erikson berpendapat bahwa tiap
tahap psikososial juga disertai oleh krisis. Perbedaan dalam setiap komponen kepribadian
yang ada didalam tiap-tiap krisis adalah sebuah masalah yang harus
dipecahkan/diselesaikan. Konflik adalah sesuatu yang sangat vital dan bagian yang utuh
dari teori Erikson, karena pertumbuhan dan perkembangan antar personal dalam sebuah
lingkungan tentang suatu peningkatan dalam sebuah sikap yang mudah sekali terkena
serangan berdasarkan fungsi dari ego pada setiap tahap.
2 .Remaja.
a) Banyak orang tua yang memiliki anak berusia remaja merasakan bahwa usia remaja
adalah waktu yang sulit. Banyak konflik yang dihadapi oleh orang tua dan remaja
itu sendiri. Banyak orang tua yang tetap menganggap anak remaja mereka masih
perlu dilindungi dengan ketat sebab di mata orang tua para anak remaja mereka
masih belum siap menghadapi tantangan dunia orang dewasa.Sebaliknya, bagi para
remaja, tuntutan internal membawa mereka pada keinginan untuk mencari jati diri
yang mandiri dari pengaruh orangtua.
b) Merespon Emosi. Kita cenderung lebih menyadari emosi bila upaya kita
dalam mencapai tujuan dihambat (marah, sedih, frustrasi, kecewa, dll). Atau
sebaliknya bila tujuan kita tercapai (senang, gembira). Bila ditelaah lebih lanjut
emosi akan menjadi semakin jelas peranannya bila kita dapat mengingat beberapa
hal berikut:
1). Hampir seluruh suka dan duka dalam hidup ini berhubungan dengan emosi.
2). Seringkali perilaku manusia dihasilkan oleh kekuatan emosional (meskipun
beberapa pandangan menyatakan banyak perilaku berdasarkan alasan logis dan
objektif).
3). Seringkali pertentangan antar pribadi dihasilkan karena penonjolan emosi
(sombong, marah, cemburu, frustrasi dll)
4). Pertemuan antar pribadi seringkali disebabkan emosi seperti belas kasih, sayang,
perasaan tertarik dll.
3. Dewasa.
a. Depresi dan Reformasi Diri. Banyak hal dalam hidup orang dewasa
yang bisa menjadi "kambing hitam" atau alasan seseorang menjadi depresi, depresi
bisa melanda siapa saja tanpa pandang bulu,namun depresi pun bisa diatasi oleh siapa
saja dengan kondisi-kondisi tertentu. Kalau dipikir-pikir, mengatasi depresi bisa
dibilang sebuah pilihan sikap.
b. Kecanduan cinta. Istilah kecanduan cinta mungkin bukan istilah yang
umum terdengar. Istilah yang sudah umum beredar seperti kecanduan minum, alkohol,
narkoba, rokok, kerja, dan lain sebagainya. Meskipun “barang” nya cinta, bukan
berarti aman-aman saja bagi pecandunya dan tidak membawa dampak apapun
juga.Justru, dampak dari kecanduan cinta ini sama buruknya untuk kesehatan jiwa
seseorang. Buktinya, sudah banyak kasus bunuh diri atau pembunuhan yang terjadi
akibat kecanduan cinta meski korban
maupun pelaku sama-sama tidak menyadarinya.
4. Usia Lanjut.
Pada lansia yang sehat, kepribadiannya tetap berfungsi dengan baik,
kecuali kalau mereka mengalami gangguan kesehatan jiwanya atautergolong patologik. Sifat
kepribadian seseorang sewaktu muda akan lebihnampak jelas setelah memasuki lansia sehingga
masa muda diartikansebagai karikatur kepribadian lansia.