Anda di halaman 1dari 8

Edu Primary Journal : Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2, No 2, Mei 2021

PENGARUH PEMBELAJARAN KELILING KELOMPOK UNTUK


MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA
KELAS III SD N TOUURE KECAMATAN TOMPASO BARAT

Kimi Erlina Wowor, Deitje A. Katuuk, Norma N. Monigir

Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,


Universitas Negeri Manado, E-mail: kimiwowor@yahoo.com

ABSTRAK
Di SD N Touure Kecamatan Tompaso Barat dalam situasi pandemi covid-19
ini kemauan membaca siswa masih rendah, sehingga diperlukan pembelajaran
alternative untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu pembelajaran yang sesuai
dengan situasi dan kondisi saat ini yaitu Pembelajaran Keliling Kelompok. Tujuan
penelitian ini adalah Pembelajaran Keliling Kelompok Untuk Meningkatkan
Keterampilan Membaca Pada Siswa Kelas Iii Sd N Touure Kecamatan Tompaso
Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dengan
metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-
experimental design dengan jenis one group pre-test dan post-test design. Populasi
dan sampel dalam penelitian ini adalah kelas III SD N Touure Kecamatan Tompaso
Barat yang berjumlah 21 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
tes, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan rumus statistik uji “t”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membaca siswa kelas III


sebelum menerapkan pembelajaran keliling kelompok mendapat nilai rata-rata 46.
Setelah menerapkan pembelajaran keliling kelompok dikelas III mengalami
peningkatan nilai rata-rata menjadi 79. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test,
dapat diberikan interpretasi terhadap t 0 dengan terlebih dahulu memperhitungkan
Df atau Dbnya. Df atau Db = N-1 = 21-1 = 20, dengan Df sebesar 20 peneliti
berkonsultasi pada tabel nilai “t”. Dfnya sebesar 20 maka diperoleh pada t t
signifikan 5% sebesar 2,086, sedangkan pada taraf signifikan 1% tt sebesar 2,845.
Dari proses membandingkan besarnya “t” maka dapat diketahui bahwa t0 lebih
besar dari pada tt yaitu 2,086<16,9>2,845. Karena t0 lebih besar daripada tt maka
hipotesis nihil yang diajukan ditolak, ini berarti adanya pengaruh pada
keterampilan membaca siswa kelas III SD N Touure Kecamatan Tompaso Barat.
1
Kata Kunci: Keterampilan Membaca, Pembelajaran Keliling Kelompok

ISSN 2775-0795 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2, No 2, Mei 2021

PENDAHULUAN Pada masa-masa ini adalah masa


Pendidikan berlangsung seumur yang paling ideal bagi anak untuk tumbuh
hidup (long life education) dan merupakan kembang dan perlu adanya tanggung jawab,
tanggung jawab bersama antara keluarga, kerja sama antara guru dan orang tua
masyarakat, dan pemerintah. Berdasarkan misalnya dengan menggunakan
Undang-undang Republik Indonesia Bab I pendampingan, pengarahan dan contoh
Pasal 1 No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem serta teladan yang baik. Tujuannya agar
Pendidikan Nasional disebutkan bahwa: anak dapat membentuk nurani yang baik
Pendidikan adalah usaha sadar dan sehingga dapat memilih apa yang indah,
terencana untuk mewujudkan suasana baik dan benar. Dapat dikatakan bahwa
belajar dan proses pembelajaran agar siswa pendidikan dapat merubah pola kehidupan
secara aktif mengembangkan potensi manusia ke arah lebih baik, mampu
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual melahirkan manusia berpotensi dan kreatif
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, untuk meningkatkan sumber daya manusia
kecerdasan, akhlak mulia, serta yang berkualitas.
keterampilan yang diperlukan dirinya,
Sekolah dasar merupakan lembaga
masyarakat, bangsa dan negara.
pendidikan pertama yang menekankan
Pemerintah telah menetapkan tujuan siswa untuk belajar membaca, menulis, dan
pendidikan nasional sebagaimana berhitung. Keterampilan tersebut
tercantum dalam Undang-undang Republik merupakan landasan dan syarat bagi siswa
Indonesia Bab II Pasal 3 Nomor 20 Tahun untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Tanpa penguasaan keterampilan siswa akan
disebutkan bahwa: Pendidikan nasional mengalami kesulitan untuk menguasai ilmu
bertujuan untuk mengembangkan potensi pengetahuan. Selain penguasaan
siswa agar menjadi manusia yang beriman keterampilan tersebut, hal yang paling
dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha mendasar untuk menguasai sebuah ilmu
Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani dan pengetahuan adalah dengan menguasai
rohani, berilmu, sehat, cakap, kreatif, bahasa.
mandiri, dan menjadi warga negara yang
Kegiatan membaca dalam proses
demokratis serta bertanggung jawab dalam 2
pembelajaran di Sekolah Dasar sangatlah
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
penting. Proses pembelajaran ditunjang
dengan kegiatan membaca, sehingga siswa

ISSN 2775-0795 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2, No 2, Mei 2021

hendaknya dapat melakukan kegiatan pengaruh kepada siswa untuk


membaca dengan baik. Menurut Broughton meningkatkan keterampilan membaca
(Henry G. Tarigan, 2008:11) keterampilan mereka, karena guru memantau
membaca mencakup tiga komponen, yaitu: pembelajaran yang sementara
(1) pengenalan terhadap aksara serta tanda- dilaksanakan.
tanda baca; (2) korelasi aksara beserta Berdasarkan latar belakang masalah
tanda-tanda baca dengan unsur-unsur yang telah diuraikan diatas peneliti
linguistik formal, dan (3) hubungan lebih melakukan penelitian dengan judul
lanjut dari poin (1) dan (2) dengan makna “Pengaruh Pembelajaran Keliling
atau meaning. Kelompok Untuk Meningkatkan
Keterampilan Membaca Pada Siswa Kelas
Penelitian dilakukan berdasarkan
III SD N Touure Kecamatan Tompaso
masalah yang ditemukan di Kelas 3 SD N
Barat”.
Touure Kecamatan Tompaso Barat. Dalam
Menurut Anita Lie (2008:64),
pelaksanaan pembelajaran ditemukan
pembelajaran keliling kelompok adalah
siswa belum memahami materi tersebut dan
masing-masing anggota kelompok
siswa cenderung pasif apalagi saat
mendapatkan kesempatan untuk
pembelajaran membaca. Siswa malu dan
memberikan kontribusi mereka dan
tidak berani menyampaikan pendapatnya
mendengarkan pandangan serta pemikiran
karena pada saat membaca mereka hanya
anggota lain. Model Pembelajaran keliling
bermain-main, maka diperlukan
kelompok adalah kegiatan pembelajaran
pembelajaran untuk mengatasi masalah
dengan cara berkelompok untuk
tersebut, salah satu pembelajaran yang
bekerjasama saling membantu
sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini
mengkontruksi konsep. Menyelesaikan
yaitu Pembelajaran Keliling Kelompok.
persoalan atau inkuiri. Menurut teori dan
Dengan pembelajaran ini guru berkeliling
pengalaman agar kelompok kohesif
di rumah para siswa atau rumah yang sudah
(kompak-partisipatif), tiap anggota
ditentukan untuk melaksanakan
kelompok terdiri dari 4-5 orang, siswa
pembelajaran secara berkelompok.
heterogen (kemampuan gender, karakter)
Sehingga dalam pembelajaran ini guru
ada kontrol dan fasilitasi, serta meminta
dapat menjangkau para siswa untuk belajar 3
tanggung jawab hasil kelompok berupa
bersama. Dengan menggunakan
laporan atau presentasi.
pembelajaran ini dapat memberikan

ISSN 2775-0795 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2, No 2, Mei 2021

Pembelajaran keliling kelompok 3) Demikian seterusnya. Giliran bicara


adalah kegiatan pembelajaran dengan cara bisa dilaksanakan menurut arah
berkelompok untuk bekerja sama saling perputaran jarum jam atau dari kiri ke
membantu mengkontruksi konsep. kanan.
Menyelesaikan persoalan atau inkuiri
(Kurniasih dan Berlin Sani 2015:109). METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini digunakan adalah
Dari pendapat beberapa ahli diatas
penelitian kuantitatif. Dengan metode
maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian yang akan digunakan dalam
pembelajaran keliling kelompok itu setiap
penelitian ini adalah metode pre-
siswa di dalam kelompoknya menanggapi
experimental design dengan jenis one group
tugas yang diberikan oleh guru, tugas
pre-test dan post-test design. Pre-
tersebut berisikan masalah yang harus
experimental design adalah yang belum
dicari jawabannya dengan cara berdiskusi
merupakan eksperimen sungguh-sungguh,
agar setiap siswa saling membantu untuk
karena masih terdapat variabel luar yang
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
ikut berpengaruh terhadap terbentuknya
guru dan setiap siswa mendapat
variabel dependen (Sugiyono 2012:74).
kesempatan untuk menanggapi atau
Metode penelitian one-group pretest-
memberikan pertanyaan kepada kelompok
posttest design ini dilakukan terhadap satu
yang sedang presentasi, sehingga setiap
kelompok tanpa adanya kelompok kontrol.
siswa dapat aktif dalam proses belajar
Hal ini senada dengan pendapat Sugiyono
mengajar yang sedang dilaksanakan.
(2012:74) hasil perlakuan dapat diketahui
Miftahul Huda (2012:56)
lebih akurat, karena dapat membandingkan
berpendapat tentang langkah-langkah
dengan keadaan sebelum diberi perlakuan
pembelajaran keliling kelompok yaitu :
dan sesudah diberi perlakuan.
1) Salah satu siswa dalam masing-masing
kelompok memulai dengan
memberikan pandangan dan
pemikirannya mengenai tugas yang
sedang mereka kerjakan.
Desain ini dapat digambarkan
2) Siswa berikutnya juga ikut memberikan 4
sebagai berikut:
kontribusinya.
O1 X O2

ISSN 2775-0795 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2, No 2, Mei 2021

c. Melaksanakan pembelajaran
Keterangan :
sesuai dengan Rencana
O1 : Nilai pretest (sebelum diberi
perlakuan/treatment) Pelaksanaan Pembelajaran
X : Treatment (perlakuan) (RPP) yang telah dibuat dan
O2 : Nilai posttest (setelah diberi melaksanakan tes hasil belajar
perlakuan/treatment)
siswa (posttest).

Berikut ini adalah langkah-langkah


POPULASI DAN SAMPEL
pelaksanaan penelitian :
Populasi adalah seluruh objek yang
1. Tahap Persiapan
akan diteliti dalam penelitian suatu
Sebelum melakukan eksperimen,
penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:170).
dilakukan beberapa persiapan yang
meliputi: Dalam hal ini yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III
a. Konsultasi dengan guru kelas SD N Touure Kecamatan Tompaso Barat.
mengenai materi dan langkah Sampel pada penelitian ini adalah
pembelajaran. seluruh siswa kelas III SD N Touure
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan dengan jumlah siswa 21 yang terdiri dari
Pembelajaran (RPP) anak laki-laki 6 dan anak perempuan 15.
c. Menyediakan media dan alat Teknik sampel pada penelitian ini
bantu yang dibutuhkan dalam menggunakan sampling jenuh (penuh) atau
pembelajaran. sampling total. Menurut Sugiyono (2012:
d. Membuat instrumen penelitian. 85) Sampling jenuh ini adalah teknik
2. Tahap Pelaksanaan penentuan sampel bila semua anggota
a. Pelaksanaan penelitian populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
dilaksanakan melalui dua tahap dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil
yaitu untuk tes awal (pretest), kurang dari 30 orang.
dan tes akhir (posttest). Dalam penelitian ini, penilaian
b. Melaksanakan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pre-test
sesuai dengan Rencana dan post-test. Pre-test dilakukan untuk
Pelaksanaan Pembelajaran mengetahui kemampuan subjek sebelum
(RPP) yang telah dibuat dan 5
tindakan diberikan, yaitu dengan tidak
melaksanakan tes awal (pretest). menerapkan pembelajaran keliling
kelompok pada pelajaran membaca. Post-

ISSN 2775-0795 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2, No 2, Mei 2021

test dilakukan untuk mengetahui laporan kegiatan, foto-foto, dan data yang
kemampuan subjek setelah tindakan relevan dengan penelitian.
diberikan, yaitu dengan menerapkan Analisa pada penelitian ini
pembelajaran keliling kelompok pada menggunakan rumus statistik tes “t” oleh
pelajaran. William Sealy Gosset, untuk dua sampel
Teknik pengumpulan data adalah kecil (N kurang dari 30), sedangkan ke dua
ketetapan cara-cara yang digunakan oleh sampel kecil itu satu sama lain mempunyai
peneliti untuk mengumpulkan data. pertalian atau hubungan. Dengan rumus :
Adapun metode yang peneliti gunakan 𝑀𝐷
𝑡0 = 𝑆𝐸𝑀𝐷
dalam pengumpulan data adalah sebagai
Keterangan :
berikut:
MD = mean dari difference
1. Tes
SEMD = standar error mean dari difference
Tes yang akan diberikan peneliti
t0 = t0 atau thitung
dalam bentuk praktek membaca yang
berjudul “Hutan Bakau, si Sabuk Hijau
HASIL PENELITIAN DAN
Pelindung Pantai”, yang akan dinilai yaitu
PEMBAHASAN
keterampilan membaca siswa selama
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kegiatan membaca cerita berlangsung
keterampilan membaca siswa kelas III
sebelum dan sesudah menerapkan
sebelum menerapkan pembelajaran keliling
pembelajaran keliling kelompok.
kelompok mendapat nilai rata-rata 46.
2. Metode Observasi
Setelah menerapkan pembelajaran keliling
Observasi dilakukan oleh peneliti
kelompok dikelas III mengalami
sebelum diberi perlakuan, saat diberi
peningkatan nilai rata-rata menjadi 79.
perlakuan dan sesudah diberi perlakuan
Berdasarkan hasil pre-test dan post-test,
dengan menggunakan pembelajaran
dapat diberikan interpretasi terhadap t0
keliling kelompok untuk mengetahui
dengan terlebih dahulu memperhitungkan
perkembangan keterampilan membaca
Df atau Dbnya. Df atau Db = N-1 = 21-1 =
siswa kelas III SD N Touure Kecamatan
20, dengan Df sebesar 20 peneliti
Tompaso Barat.
berkonsultasi pada tabel nilai “t”. Dfnya
3. Metode Dokumentasi
sebesar 20 maka diperoleh pada tt 6
Metode dokumentasi adalah suatu
signifikan 5% sebesar 2,086, sedangkan
metode yang ditujukan untuk memperoleh
pada taraf signifikan 1% tt sebesar 2,845.
data langsung dari tempat penelitian,

ISSN 2775-0795 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


Edu Primary Journal : Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2, No 2, Mei 2021

Dari proses membandingkan besarnya “t” Kurniasih, I dan Berlin, S.(2015). Ragam
maka dapat diketahui bahwa t0 lebih besar Pengembangan Model
dari pada tt yaitu 2,086<16,9>2,845. Pembelajaran. Jakarta: Kata
Karena t0 lebih besar daripada tt maka Pena
hipotesis nihil yang diajukan ditolak, ini Miftahul Huda.(2012).Cooperative
berarti adanya pengaruh pada keterampilan Learning.Yogyakarta: Pustaka
membaca siswa kelas III SD N Touure Pelajar
Kecamatan Tompaso Barat. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan
KESIMPULAN Kuantitatif, Kualitatif, Dan
Berdasarkan hasil penelitian yang R&D. Bandung: Alfabeta.
diteliti di SD N Touure Kelas III, dapat Suharsimi, Arikunto. (2002). Prosedur
diketahui bahwa pembelajaran keliling Penelitian Suatu Pendekatan
kelompok memberikan pengaruh yang Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
positif pada siswa terutama dalam Tarigan, H.G. (2008). Membaca Sebagai
pembelajaran membaca. Hal ini tidak Suatu Keterampilan Berbahasa.
terlepas dari fakta bahwa dengan Bandung: Percetakan Angkasa.
memberikan pembelajaran yang bervariasi Undang-undang Republik Indonesia Bab I
serta menarik akan membawa pengaruh Pasal 1 No. 20 Tahun 2003
yang baik untuk para siswa di dalam Tentang Sistem Pendidikan
pembelajaran. Nasional
Setelah melakukan penelitian ini, Undang-undang Republik Indonesia Bab II
saya sebagai peneliti memberikan saran Pasal 3 Nomor 20 Tahun 2003
kepada pihak sekolah agar menggunakan Tentang Sistem Pendidikan
pembelajan keliling kelompok untuk Nasion
dijadikan acuan pengembangan mutu
pendidikan di sekolah sehingga dapat
meningkatkan keterampilan membaca pada
siswa sekolah dasar.

7
DAFTAR PUSTAKA
Anita Lie. (2008).Cooperative
Learning.Jakarta: PT Grasindo

ISSN 2775-0795 http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary


8

http://ejurnal-mapalus-unima.ac.id/index.php/eduprimary

Anda mungkin juga menyukai