Anda di halaman 1dari 7

Nama : Christa Rieza Panduwinata

Nim : 06101181924004

Kelas : Indralaya

LIMBAH GAS

A. PENGERTIAN LIMBAH GAS


Limbah gas merupakan bahan sisa berbentuk gas yang dihasilkan dari proses pembakaran
atau pembusukan. Limbah jenis ini dapat diidentifikasi melalui bau, rasa, dan warna
dalam udara.

Zat pencemar yang terkandung dalam limbah gas dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu
partikel dan gas-nya itu sendiri. Pada partikel yang dimaksud dapat berupa uap air, debu,
asap dan kabut. Sedangkan gas dapat dirasakan langsung oleh indra penciuman.
Sejumlah dampak yang bisa dirasakan manusia secara langsung adalah:
1. Mengganggu kesehatan fisik.
2. Menurunkan kualitas udsra secara signifikan.
3. Polusi berlebihan.
4. Pemanasan global atau global warming.
5. Emisi karbon.

B. JENIS-JENIS LIMBAH GAS


Limbah gas umumnya dapat terjadi dari aktibvitas pabrik dan domestic. Seperti halnya
debu dan asap tebal yang mengandung banyak partikel yang tidak menyehatkan.
Berikut beberapa jenis kandungannya:
1. Karbon Monoksida CO
Zat ini dihasilkan dari beragam proses kebakaran, seperti pembakaran batu bara,
pembakaran kayu dan bahan bakar kendaraan bermotor. Gas jenis ini tidak berbau,
tidak berwarna dan tidak dapat dirasakan. Tapi mampu membuatmu keracunan. Akan
sangat berbahaya bagi kesehatan kalau kamu terpapar langsung dengan zat ini namun
dengan ventilasi serta sirkulasi yang minim.
2. Karbon dioksida CO2
Karbon dioksida berguna untuk sejumlah organisme, oleh maka itu kandungannya
harus tetap dijaga dalam udara. Ini alasannya kenapa sejumlah pabrik memiliki
cerobong yang tinggi, fungsinya agar gas tidak langsung terkena makhluk hidup
sekitar.
3. Sulfur dioksida SO2
Gas sulfur dioksida dihasilkan dari pembakaran bahan dengan kandungan sulfur.
Pembangkit listrik tenaga batu bara banyak mengeluarkan gas yang satu ini.
4. Gas Amonia NH3
Berasal dari penguraian protein dan memiliki bau yang tidak sedap. Biasanya masih
bisa kamu sering temukan di lingkungamu, karena bisa saja berasal dari makanan
busuk dan bangkai hewan.

C. CARA MEMINIMALISIR LIMBAH GAS


Oleh karena sifatnya yang sulit ditangkap, penanggulangan dari limbah jenis ini
memerlukan sejumlah alat dan kondisi tertentu bagi perusahaan.
a. Perbanyak tanaman di rumah
Mulai tanam pohon atau tanam tanaman anti polutan di rumahmu. Selain baik untuk
sirkulasi di rumah, pohon dan tanaman anti polutan juga akan mempercantik rumah.
b. Jangan bakar sampah sembarangan
Langkah untuk meminimalisirnya adalah dengan memercayakannya saja pada TPS
(Tempat Pembuangan Sampah) setempat.
c. Gunakan kendaraan umum atau pilih jalan kaki atau bersepeda
Beraktivitas dengan jalan kaki atau bersepeda selain membakar kalori kamu juga
telah mengurangi polutan dan sejumlah gas yang dilepaskan. Kendaraan umum juga
menjadi alternatif bagi kamu untuk meminmalisir polusi udara ibukota.

D. Pengolahan Limbah Gas

Limbah gas merupakan limbah yang berbentuk gas. Karena bentuknya yang gas, maka
limbah ini sangat fleksibel dan tentu saja jika dibiarkan akan mencemari. Limbah gas
supaya tidak semakin berdampak buruk maka perlu adanya penanganan yang pas.
Limbah gas perlu mendapatkan pengolahan khusus. Biasanya pengolahan limbah gas ini
melibatkan alat- alat khusus yang membantu mengatasi pencemaran udara.

Pada umumnya, pengolahan limbah gas ini bertujuan untuk menangani


adanya pencemaran udara. Secara umum ada 2 metode yang dapat digunakan untuk
mengatasi hal ini, yaitu mengurangi pencemaran dari sumbernya dan melakukan
pengenceran limbah gas. Berikut ini beberapa langkah pengolahan limbah gas  agar dapat
menangani terjadinya pencemaran udara serta materi- materi partikulat yang terbawa
limbah gas tersebut:

1. Pengurangan gas buang

Gas- gas berbahaya yang terkandung di dalam limbah gas perlu untuk dikontrol
jumlahnya supaya tidak mencemari udara yang ada di sekitar kita. ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk mengontrol jumlah gas berbahaya ini, antara lain:
 Desulfurisasi. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan filter basah atau
wet scrubber. Desulfurisasi ini dapat menghilangkan gas sulfur oksida sebagai
hasil pembakaran bahan bakar. Selain sulfur oksida, cara ini juga dapat
mengontrol jumlah gas- gas buang lainnya seperti nitrogen oksida, karbon
monoksida, dan hidrokarbon.
 Menurunkan suhu pembakaran. Cara ini dapat dilakukan dengan cara
memasang alat pengubah katalitik dengan tujuan menyempurnakan
pembakaran. Gas – gas buang yang dapat dikontrol dengan menggunakan alat
ini antara lain adalah nitrogen oksida, karbon monoksida dan hidrokarbon.
 Menggunakan bahan bakar alternatif. Penggunaan bahan bakar alternatif
juga dapat menjadi cara menangani pencemaran udara oleh adanya limbah
gas. Pakailah bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan tidak banyak
mengandung bahan- bahan kimia yang berbahaya.

2. Penggunaan Metode Fisik-Kimia


Metode fisik dan kimia dapat dilakukan untuk memurnikan gas buangan agar lebih
ramah lingkungan. Metode fisik- kimia ini dilakukan berdasarkan perubahan fase atau
penyerapan pada suatu adsorban, yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Metode fase gas

Metode ini digunakan untuk menyamarkan bau busuk yang tidak disukai dengan
memberikan bau- bauan yang enak. Pada dasarnya metode ini bukan untuk
menghilangkan gas, namun hanya untuk menyamarkan saja.

b. Metode fase cair

Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk penyerapan gas yang
memiliki tingkat kelarutan yang tinggi pada zat cair. Gas buangan dialirkan
kemudian dikontakkan dengan senyawa penyerap gas (adsorban) yang mana pada
umumnya menggunakan air. Kemudian adsorban akan dimurnikan kembali jika
memungkinkan, dimanfaatkan untuk penggunaan lainnya, atau dibuang.

c. Metode fase padat

Metode ini digunakan untuk penyerapan gas oleh senyawa penyerap atau
adsorban dalam bentuk padat. Proses ini dimulai dengan melarikan gas dan
mengontakkannya dengan dengan adsorban padat. Molekul gas akan terserap dan
terkondensasi di permukaan adsorban secara fisik maupun kimia. Contoh salah
satu adsorban yang sering digunakan adalah arang aktif. Arang aktif ini banyak
bentuknya.

Arang aktif dalam bentuk granular banyak digunakan sebagai penyerap bau dan
juga warna. Arang aktif dalam bentuk serat banyak digunakan untuk menyerap
bau dan warna pula. Arang aktif jenis serat ini mempunyai daya serap yang lebih
tinggi daripada jenis granular. Daya serap secara fisik dan kimia ini hanya
berlangsung selama 2 hingga 3 hari saja sebelum mencapai titik jenuh.

d. Metode pembakaran

Metode ini dilakukan dengan cara membakar langsung gas senyawa organik pada
tingkat suhu yang cukup sehingga dapat menghasilkan karbondioksida dan air.
Namun metode ini mempunyai kelemahan, yaitu membutuhkan biaya yang
lumayan besar, sehingga banyak orang menghindari metode ini.

Itulah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengolah limbah gas agar
nantinya tidak terlalu mencemari udara. Cara- cara tersebut dapat dilakukan
secara indivial maupun kolektif. Sehingga kita bisa memulainya dari diri sendiri
kemudian kepada masyarakat.
.

Anda mungkin juga menyukai