Anda di halaman 1dari 9

Nama : Christa Rieza Panduwinata

Nim : 06101181924004

Kelas : Indralaya

LIMBAH INDUSTRI

A. Pengertian Limbah Industri


Limbah industri ini merupakan jenis limbah yang dihasilkan dari segala jenis kegiatan industri.
Berikut ini beberapa contoh dari limbah industri yang perlu anda ketahui, yaitu :Berikut adalah
ini beberapa contoh dari limbah industri diantaranya, yaitu :
1) Limbah Industri Cair
Limbah industri yang satu ini merupakan jenis limbah atau pencemaran yang biasanya
dikeluarkan oleh pabrik, yang bentuknya cair dan biasanya akan dibuang langsung ke
saluran perairan, kali atau pun selokan. Contohnya seperti sisa pewarna pakaian yang
bentuknya cair, pengawet cair, kandungan besi pada air, kebocoran minyak di laut, dan lain
sebagainya.

2) Limbah Industri Padat


Limbah industri padat adalah hasil buangan dari kegiatan industri yang berupa padatan,
lumpur, atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan, atau sampah yang telah
dihasilkan dari kegiatan industri dan dari tempat umum lainnya. Contohnya adalah plastik,
kantong, sisa pakaian atau kain, sisa sampah elektronik, kertas, kabel, besi dan lain-lain.

3) Limbah Industri Gas


Definisi dari limbah industri gas ini adalah limbah yang disebabkan oleh sumber alami
maupun hasil dari aktivitas manusia. Yang bentuknya molekul gas dan pada umumnya
memberi dampak yang buruk terhadap kehidupan makhluk hidup dan juga lingkungan.
Contohnya pembakaran pada pabrik, kebocoran gas, asap, dan masih banyak lagi.

B. Jenis-Jenis Limbah Industri


terdapat beberapa jenis limbah industri, berikut diantaranya:

Jenis limbah Berdasarkan Sumbernya

Berdasarkan sumbernya, jenis-jenis limbah dibagi menjadi 3, yaitu limbah industri dan
limbah domestik.

a. Limbah Industri

Limbah industri merupakan limbah yang dihasilkan dari proses industri. Contoh :
limbah industri ialah limbah penambangan, limbah pabrik, limbah radioaktif dari
PLTN, limbah rumah sakit dll. Limbah industri umumnya ditangani pemerintah
dengan serius sebab adanya mekanismenya bagi setiap industri (perusahaan).

b. Limbah Domestik

Limbah domestik adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan konsumsi rumah
tangga. Contoh : dari limbah domestik ialah air cucian (detergen), kaleng-kaleng
bekas, kardus bekas, kantong plastik dll.

c. Limbah Pertanian

Limbah pertanian merupakan limbah pertanian yang berasal dari kegiatan pertanian
ataupun perkebunan. Contoh : limbah pertanian ialah pupuk cair yang hanyut disungai
atau aliran irigasi.

Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya

Berdasarkan kandungan senyawanya, jenis jenis limbah dibagi menjadi 2 yaitu limbah
organik dan limbah anorganik.

a. Limbah Organik

Limbah organik adalah limbah yang mengandung senyawa-senyawa organik atau


yang bersumber dari produk mahluk hidup (tumbuhan dan hewan). umumnya limbah
organik lebih mudah ditangani karena bisa terdekomposisi menjadi senyawa organik
melalui proses biologi secara cepat.

b. Limbah Anorganik

Limbah anorganik merupakan limbah yang lebih banyak mengandung senyawa


anorganik. Limbah anorganik umumnya akan lebih sulit untuk ditangani.
Contoh : limbah anorganik ialah plastik, logam berat, kaca, besi tua dll.

Jenis Limbah Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya dalam mempengaruhi kenyamanan hidup manusia, jenis-jenis


limbah dibedakan menjadi 3 yaitu limbah biasa, limbah bahan berbahaya dan beracun
(Limbah B3).

a. Limbah Biasa

Limbah biasa ialah jenis limbah yang tidak menimbulkan terjadinya kerusakan serius
pada skala kecil dan jangka panjang.

Contoh : dari limbah biasa ialah limbah organik.


b. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) merupakan limbah yang dapat
mengakibatkan kerusakan serius meski pada skala kecil pada jangka pendek ataupun
jangka panjang. Contoh limbah B3 yaitu : limbah yang memiliki sifat korosif, mudah
meledak, menyebabkan infeksi, keracunan, mudah terbakar dll.

C. Ciri-Ciri Limbah Industri

Terdapat beberapa ciri-ciri limbah, berikut dibawah ini penjelasannya:

1) Berukuran Mikro,Partikel-partikel penyusun limbah berukuran mikro sehingga bisa


dikatakan bersifat kasat mata atau sulit untuk dideteksi.

2) Bersifat Dinamis,Limbah bersifat dinamis maksudnya limbah ini tidak diam di suatu
tempat, tetapi selalu bergerak dan berubah sesuai kondisi atau keadaan
lingkungannya.

3) Berdampak Luas,Penyebaran limbah bisa menjangkau wilayah yang luas sebab


ukurannya yang mikro (kecil) sehingga mudah menyebar dan tidak mudah terdeteksi
secara langsung. Selain itu, dampak dari limbah tidak hanya tertuju pada satu faktor,
tetapi dapat mempengaruhi faktor-faktor lainnya.

4) Berdampak Jangka Panjang,Pemasalahan dampak yang disebabkan limbah tidak bisa


diatasi dalam waktu yang singkat, tetapi membutuhkan waktu yang panjang bahkan
memerlukan kerjasama antar generasi untuk mengatasinya.

D. Dampak Limbah Industri Serta Langkah Pengelolaannya


Limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri atau pabrik dapat menyebabkan
pencemaran secara luas pada lingkungan. Selain dampak yang dirasakan oleh lingkungan,
kehidupan manusia dan ekosistem pun juga bisa terancam. Limbah industri dapat
menghasilkan bahan toksik terhadap lingkungannya. yang berdampak negatif terhadap
manusia dan komponen lingkungan lainnya. Limbah cair industri paling sering
menimbulkan masalah lingkungan seperti kematian ikan, keracunan pada manusia dan
ternak, kematian plankton, akumulasi dalam daging ikan dan moluska, terutama bila
limbah cair tersebut mengandung zat racun seperti:  As, CN, Cr. Cd, Cu, F, Hg, Pb atau
Zn.
Pemerintah sendiri telah membuat aturan yang jelas untuk mengatur tata cara
pengelolaan, penyimpanan, transportasi, dan pembuangan serta pemusnahannya.
Peraturan tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014. Peraturan
tersebut menjadi arahan bagi para perusahaan untuk bersikap proaktif dalam mencegah
munculnya dampak buruk dari limbah yang dihasilkan dari setiap kegiatan bisnis.
Sebagai contoh, jika sebuah kegiatan industri menghasilkan limbah B3, maka perusahaan
harus memperoleh izin resmi penyimpanan, pemusnahan, dan pengelolaannya dari
pemerintah dengan batas waktu yang ditentukan.

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan perusahaan dalam membuta rencana
pengelolaan limbah sesuai U.S Environmental Protection Agency (EPA):

1. Membuat tim pengelola limbah


2. Menentukan ruang lingkup pengelolaan limbah
3. Membuat perencanaan sebelum survei
4. Melakukan survei/penilaian limbah
5. Melakukan evaluasi dana analisis kelayakan
6. Membuat laporan hasil penilaian limbah
7. Membuat rencana pengelolaan limbah
8. Menerapkan rencana pengelolaan limbah
9. Memantau dan meninjau ulang rencana pengelolaan limbah

Anda mungkin juga menyukai