Anda di halaman 1dari 14

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DOSEN PEMBIMBING:

Ns. Rizkiyani Istifada M. Kep., Sp. Kep. Kom

DI SUSUN OLEH :

 Siti Mutiara (1914201101)

KELAS 5C KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S – 1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2021


KASUS I

a. Nama kepala keluarga : Tn. U


b. Usia KK : 45 Tahun
c. Alamat dan telepon : RT 03 RW 02 kel. Suka Miskin Bandung
d. Pekerjaan keluarga : Wiraswasta
e. Pendidikan kepala keluarga : SMA

Tn. U merupakan kepala keluarga, dengan seorang istri dan memiliki satu orang anak
perempuan usia remaja. Luas rumah Tn. U sekitar 70m2, tipe rumah tembok permanen,
jumlah ruang, ada 5 yang terdiri dari 2 buah kamar tidur , ruangan tengah, ruang tamu, dapur
dan WC yang menyatu dengan tempat mandi. Jumlah jendela ada 4, 3 jendela kaca di kamar
dengan ukuran 20 cm x 100 cm, 1 jendela di bagian depan rumah yang bisa di tutup dan
dibuka dengan ukuran 2m x 2m.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Tn. U dan istrinya membuka kios di pasar dan
hasilnya termasuk cukup sehingga dapat menyekolahkan anaknya ke SMA swasta dan tidak
pernah terlambat untuk pembayaran sekolah. Barang-barang dimiliki di rumah yaitu Tn. U
memiliki kendaraan sepeda motor, kulkas, tv, dll. Karena kesibukan Tn. U dan istrinya
berdagang di pasar, keluarga Tn. U jarang pergi berekreasi ke tempat yang jauh dari rumah,
sehingga keluarga Tn. U terbiasa nonton TV untuk mengisi waktu luang.

Keluarga Tn. U sedang mengalami masalah karena anak perempuannya mengalami


kehamilan di luar nikah pada usia remaja dan keluarga melarang anaknya untuk pergi sekolah
maupun keluar rumah. Tn. U mengatakan Tn. U mengatakan tidak mempunyai penyakit
keturunan seperti penyakit asma, penyakit gula tetapi kini sering mengalami sakit kepala dan
merasa bingung sedangkan istrinya, Ny. U sering menangis dan pingsan semenjak
mengetahui kehamilan anaknya. Anaknya yang bernama An. K, saat ini sedang hamil bulan
ke-4.

Tn. U juga mengatakan merasa gagal mendidik dan menjaga anaknya, Ny. U merasa kecewa
dengan anaknya. Tn. U tidak mengetahui mengapa anaknya sampai seperti sekarang. Tn. U
merasa belum mampu menanggulangi masalah ini karena tidak pernah mengalami keadaan
seperti ini sebelumnya. Tn. U dan Ny. U merasa malu dengan tetangga dan tidak tahu lagi
harus bagimana. Perasaan Tn. U saat ini pusing dan bingung. Tn. U dan Ny. U tidak pernah
mendiskusikan masalah kesehatan reproduksi dengan An.K dan mengatakan tidak
mengetahui resiko dari kehamilan pada remaja.
SKORING PENAPISAN MASALAH

Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Keluarga

No Kriteria Skor
1. Sifat Masalah 2/3 x 1
a) Aktual / tidak / kurang sehat = 2/ 3
b) Risiko / Ancaman kesehatan
c) Potensial / keadaan sejahtera
2. Kemungkinan masalah dapat di ubah ½x2
a) Mudah =1
b) Sebagian
c) Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk di cegah 1/ 3 x 1
a) Tinggi = 1/3
b) Cukup
c) Rendah
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1
a) Masalah berat dan harus segera di tangani =1
b) Ada masalah, tidak perlu segera di tangani
c) Masalah tidak di rasakan

TOTAL : 3
Masalah Keperawatan : Penurunan koping keluarga

No Kriteria Skor
5. Sifat masalah 2/ 3x 1
a) Aktual / tidak / kurang sehat = 2/3
b) Risiko / ancaman kesehatan
c) Potensial / keadaan sejahtera
6. Kemungkinan masalah dapat di ubah 2/ 2 x 2
a) Mudah =2
b) Sebagian
c) Tidak dapat
7. Potensi masalah untuk di cegah 2/ 3x 1
a) Tinggi = 2/3
b) Cukup
c) Rendah

8. Menonjolnya masalah 2/ 2 x 1
a) Masalah berat dan harus segera di =1
tangani
b) Ada masalah, tidak perlu segera ditangani
c) Masalah tidak dirasakan

TOTAL : 4 1/3
Masalah Keperawatan : Ketidakberdayaan

No Kriteria Skor
9. Sifat masalah 3/ 3 x 1
a) Aktual / ( tidak / kurang sehat ) =1
b) Risiko / ancaman kesehatan
c) Potensial / keadaan sejahtera
10. Kemungkinan masalah dapat diubah ½ x 2
a) Mudah =1
b) Sebagian
c) Tidak dapat

11. Potensi masalah untuk dicegah 3/ 3 x 1


a) Tinggi =1
b) Cukup
c) Rendah
12. Menonjolnya masalah 1/ 1 x 1
a) Masalah berat dan harus segera ditangani =1
b) Ada masalah, tidak perlu segera ditangani
c) Masalah tidak dirasakan

TOTAL : 4

Prioritas diagnosa sesuai hasil skoring dari tiap masalah

1) Penurunan koping keluarga b.d tidak tersedianya informasi bagi orang terdekat.
2) Ketidakberdayaan b.d interaksi interpersonal tidak memuaskan
3) Gangguan proses keluarga b.d perubahan peran keluarga
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO DATA DIAGNOSA HASIL INTERVENSI (SIKI)


KEPERAWATAN (SLKI )
1. Data subjektif : TUK 1 TUK 1 Setelah 1 x 45
Penurunan koping Setelah 1 x 45 menit menit perilau anggota
1. Klien mengatakan keluarga (SDKI, perilaku anggota keluarga dalam
merasa malu dengan D. 0097) keluarga dalam mendukung , memberi
tetangga dan tidak tahu mendukung , memberi rasa nyaman, dan
lagi harus bagaimana rasa nyaman, dan memotivasi keluarga
2. Klien mengatakan memotivasi keluarga membaik.
tidak mengetahui risiko membaik.
dari kehamilan pada  Perasaan 1. Dukungan koping
remaja. diabaikan keluarga (D. 0097)
menurun Observasi :
 Kekhawatiran  Identifikasi
Data obyektif : tentang anggota respon
keluarga cukup emosional
1.Terbatasnya menurun terhadap kondisi
komunikasi Tn. U  Kemampuan saat ini.
Dan Ny. U kepada An. K memenuhi  Identifikasi
kebutuhan beban prognosis
angggota secara
keluarga psikologis
meningkat  Identifikasi
 Komitmen pada pemahaman
perawatan / tentang
pengobatan keputusan
cukup meningkat perawatan
 Komunikasi setelah pulang.
antara anggota Terapeutik :
keluarga  Dengarkan
meningkat. masalah,
perasaan dan
pertanyaan
keluarga
 Terima nilai –
nilai keluarga
dengan cara
yang tidak
menghakimi
 Diskusikan
rencana medis
dan perawatan
Fasilitas
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan
dan peralatan
yang diperlukan
untuk
mempertahanka
n keputusan
perawatan
pasien
 Hargai dan
dukung
mekanisme
koping adaptif
yang digunakan
Edukasi :
 Informasikan
kemajuan pasien
secara berkala
 Informasikan
fasilitas
perawatan
kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi :
Rujuk untuk terapi
keluarga , jika perlu
TUK 2 Setelah 1 x 45 TUK 2
menit : keluarga mampu Setelah 1 x 45 menit
mengambil keputusan keluarga mampu
mengambi keputusan:

1. Dukungan
pengambilan
keputusaan (I. 092565)
Observasi :
 Identifikasi
persepsi
mengenai
masalah dan
informasi yang
memicu konflik.
Terapeutik :
 Fasilitasi
mengklarifikasi
nilai dan
harapan yang
membantu
membuat pilhan

Diskusikan
kelebihan dan
kekurangan dari
setiap solusi
 Fasilitasi
melihat siuasi
secara realistic
 Motivasi
mengungkapkan
tujuan
perawatan yang
di harapkan
 Fasilitasi
pengambilan
keputusan secara
kolaboratif
 Hormati hak
pasien untuk
menerima atau
menolak
informasi
 Fasilitasi
menjelaskan
keputusaan
kepada orang
lain, jika perlu
 Fasilitasi
hubungan antara
pasien, keluarga
dan tenaga
kesehatan
lainnya.
Edukasi :
 Informasikan
alternative solusi
secara jelas
 Berikan
informasi yang
diminta pasien
Kolaborasi :
 Kolaborasi
dengan tenaga
kesehatan lain
dalam
memfasilitasi
pengambilan
keputusan
TUK 3 Setelah 1 x 45 TUK 3 setelah 1 x 45
menit diharapkan menit : diharapkan
penampilan peran penampilan peran
membaik dengan membaik
kriteria hasil : 1. dukungan
 Verbalisasi penampilan peran (1.
harapan 13478)
terpenuhi Observasi :
 Verbalisasi  Identifikasi
perasaan cemas berbagai peran
menurun dan periode
 Strategi koping transisi sesuai
yang efektif tingkat
perkembangan
 Identifikasi
peran yang ada
dalam keluarga
 Identifikasi
adanya peran
yang tidak
terpenuhi
Terapeutik :
 Fasilitasi
adaptasipeeran
keluarga
terhadap
perubahan peran
yang tidak
diinginkan
 Fasilitasi
bermain peran
dalam
mengantisipasi
reaksi orang lain
terhadap perilau
 Fasilitasi diskusi
tentang
perubahan peran
Edukasi :
 Diskusikan
perilau yang
dibutuhkan
untuk
pengembangan
peran
 Diskusikan
perubahan peran
yang diperlukan
akibat penyakit
atau
ketidakmampua
n
 Diskusikan
strategi positif
untuk mengelola
perubahan peran
 Ajarkan perilaku
baru yang
dibutuhkan oleh
pasien/ orangtua
untuk memenuhi
peran
Kolaborasi :
 Rujuk dalam
kelompok ntuk
mempelajari
peran yang baru

TUK 4 Setelah 1 x 45 TUK 4


menit diharapkan Setelah dilakukan
tingkat ansietas tindakan
menurun dengan diharapkan
kriteria hasil : ansietas menurun
 Konsentrasi 1. Reduksi
yang membaik ansietas (I. 09314)
 Pola tidur Observasi :
cukup  Identifikasi
meningkat saat tingkat
 Perilaku gelis ansietas
meningkat berubah
 Verbalisasi (mis.
kebingungan Kondisi,
membaik waktu,
stresor)
 Identifikasi
kemampuan
mengambil
keputusan
 Monitor
tanda –
tanda
ansietas
(verbal dan
nonverbal)
Terapeutik :
 Ciptakan
suasana
terapeutik
untuk
menumbuh
kan rasa
kepercayaa
n
 Temani
pasien
untuk
mengurangi
kecemasan
jika
memungkin
kan
 Dengarkan
dengan
penuh
perhatian
 Pahami
situasi yang
membuat
ansietas
 Gunakan
pendekatan
yang tenang
dan
menyakinka
n
 Tempatkan
barang
pribadi
yang
memberika
n
kenyamana
n
 Motivasi
mengidentif
ikasi situasi
yang
memicu
kecemasan
 Diskusikan
perencanaa
n realistis
tentang
peristiwa
yang akan
datang.
Edukasi :
 Jelaskan
prosedur
termasuk
sensasi
yang
dialami
 Anjurkan
keluarga
untuk tetap
bersama
pasien
 Latih
kegiatan
pengalihan
untuk
mengurangi
ketegangan
 Latih teknik
relaksasi
 Informasika
n secara
faktual
mengenai
diagnosis,
pengobatan
dan
prognosis
 Latih teknik
relaksasi
Kolaborasi :
 Kolaborasi
pemberian
obat
antiansietas
, jika perlu

TUK setelah 1 x 45 TUK 5 Setelah 1 x


menit dengan 45 menit :
kriteria hasil : Keluarga mampu
 Adaptasi meningkatkan
keluarga pengetahuan,
terhadap kemampuan,juga
situasi cukup meningkatkan
meningkat kerekatan
 Kemampuan keutuhan
keluarga keluarga
berkomunikasi membaik.
secara terbuka 1. Promosi
diantara keutuhan
membaik (I.
anggota 13490)
keluarga cukup Observasi:
meningkat  Identifikasi
pemahaman
keluarga
terhadap
masalah
 Identifikasi
adanya
konflik
prioritas
antar
anggota
keluarga
 Identifikasi
mekanisme
koping
keluarga
 Monitor
hubungan
antara
anggota
keluarga
Terapeutik :
 Hargai
privasi
keluarga
 Fasilitas
kunjungan
keluarga
 Fasilitas
keluarga
melakukan
pengambila
n keputusan
dan
pemecahan
masalah
 Fasilitasi
komunikasi
terbuka
natar setiap
anggota
keluarga
Edukasi :
 Informasika
n kondisi
pasien
secara
berkala
kepada
keluarga
 Anjurkan
anggota
keluarga
mempertaha
nkan
keharmonis
an keluarga
Kolaborasi :
 Rujuk
untuk terapi
keluarga
jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai