Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Reka Karsa © Jurusan Teknik Arsitektur Itenas | No.1 | Vol.

4
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Agustus 2016]

Tema Biomimetik Air Flow pada Bangunan


Akuatik Arena di Graha Amreta Arcamanik,
Bandung
DEWI PAHMAWATI

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


Institut Teknologi Nasional

dewipahmawati10@gmail.com

ABSTRAK

Perancangan akuatik arena Graha Amreta Arcamanik berpotensi sebagai solusi


yang tepat dalam menangani permasalahan sarana olahraga akuatik di Kota
Bandung. Kota Bandung menjadi salah satu kota yang dipilih untuk
melangsungkan PON 2016. Untuk mewadahi fasilitas olahraga akuatik dipilihlah
kawasan Arcamanik yang berada dibagaian timur kota Bandung. Pilihan tersebut
didasarkan karena wilayah tersebut merupakan pengembangan olahraga, dimana
terdapat beberapa sarana olahraga. Agar bangunan menjadi ikonik di daerah
Arcamanik dan memiliki aliran udara yang baik, dibuatlah penerapan biomimetik
air flow pada bangunan. Biomimetik air flow adalah suatu bentuk bangunan yang
meniru dari alam dan memiliki sistem didalammnya. Air adalah contoh yang
berasal dari alam dijadikan bentuk bangunan, memiliki sistem aliran udara agar
memiliki kenyamanan thermal yang baik. Penerapan tersebut menggunakan sifat
air dan udara, keduanya memiliki sifat yang sama. Salah satunya penerapan sifat
air yaitu mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah, sedangkan
pada sifat udara mencari celah ke tempat yang tinggi. Bangunan stadion ini
direncanakan untuk dapat menampung 5000 orang penonton dan akan
mengakomidasi kegiatan utama, yaitu kompetisi, dan rekreasi.
Kata Kunci: Biomimetik, Air flow, Arena Akuatik

ABSTRACT

Aquatic arena design, The Graha Amreta Arcamanik potential as the right
solution in handling aquatic sports facilities problem at Bandung City. Bandung
choosen as a householder for PON 2016. To accommodate aquatic sports
facilities is chosen Arcamanik area which locate in eastern Bandung City. This
choice is based on the region whose a lot of sports facilities. To make the
building be iconic and has fine air flow in Arcamanik area then it is made
biomimetic air flow application on the building. Biomimetic air flow is the building
which imitate from the nature and has system inside. Water is an example from
nature which is used the building form, and it has fine air flow and good thermal
comfort. The application of the concept use the character of water that flow from
high level to low level place and air flow from low level to high level place . The
stadium building is planned to accommodate 5000 supporters and support main
activities include competition and recreation.
Keywords: Biomimetic, Air Flow, Aquatic arena

Jurnal Reka Karsa – 1


Dewi Pahmawati

1. PENDAHULUAN

Arcamanik terdapat di kota Bandung, didalamnya terdapat budaya sunda. Sehingga


pemberian nama sarana olahraga ini dibuat menggunakan bahasa sangsakerta yang
terdapat arti didalamnya. Amreta artinya air, air adalah senyawa yang penting bagi semua
bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi.[1] Bangunan memiliki fungsi
utama air untuk aktifitas olahraga. Sarana olahraga akuatik adalah salah satu tempat dimana
para atlet lomba dan berlatih, selain itu tempat dimana sarana hobi untuk masyarakat juga
tempat berkumpul para organisasi renang.
Desain bangunan sarana olahraga akuatik tidak hanya memperhatikan kenyaman para
pengguna bangunan, tetapi bentuk bangunan juga sangat perlu diperhatikan, agar menarik
para masyarakat yang ada diwilayah Arcamanik maupun masyarakat umum lainnya untuk
mengunjungi dan menggunakan fasilitas bangunan sarana olahraga akuatik.
Dikawasan Sportipolis ini terdapat lapangan sepak bola, lapangan tenis, lapangan pacuan
kuda, baseball, dan lain-lain.
Kawasan Arcamanik merupakan kawasan yang berada di sebelah timur kota Bandung.
Kawasan ini merupakan kawasan pengendalian pertumbuhan di Bandung. Menurut
pemerintah kota Bandung, SWK Arcamanik daerah Sportipolis. Secara tersier kawasan ini
terbagi menjadi beberapa zona, seperti zona lindung terdiri dari perlindungan setempat, RTH
pada lindung alami, RTH taman/ lingkungan kota, RTH publik. Zona Budidaya terdiri dari
perumahan mulai dari menengah keatas, Industri dan pergudangan, kantor pemerintah,
perdagangan dan jasa, pelayanan umum terdiri dari: pendidikan, kesehatan, peribadata,
olahraga, sosialbudaya. [2]
Kawasan Arcamanik dipilih karena termasuk kawasan sportipolis yang terdapat fasilitas-
fasilitas olahraga lainnya dan terdapat banyak penduduk yang merupakan masyarakat
ekonomi menengah keatas. Makadari itu, dengan adanya pembangunan sarana olahraga di
kawasan Arcamanik, diharapkan dapat menarik para masyarakat untuk berolahraga dan
mewadahi organisasi renang, agar mencetak atlet yang lebih banyak dan berprestasi. Luas
lahan yang akan dibangun adalah 4,5 H.

2. METODOLOGI
Metode pendekatan perancangan yang digunakan dalam merancang sarana olahraga akuatik
dengan mempertimbangkan normatif dan tematik, yakni dengan mempelajari standar
ketentuan pada sarana olahraga dijadikan acuan dalam pengembangan konsep bangunan
yang bersangkutan dengan tema untuk memudahkan perancang saat proses perancangan.
Beberapa contoh penerapannya dalam perancangan adalah aplikasi bentuk bangunan sesuai
fungsi, pemilihan material struktur baja untuk mempermudah dan mempercepat proses
pembangunan, memahami kondisi kawasan dan tapak sehingga dapat diketahui potensi
serta kendala sebagai pertimbangan dalam desain bangunan
Tema perancangan yang diterapkan dalam perancangan akuatik arena adalah Biomimetik Air
Flow. Biomimetik air memiliki dua arti yang berbeda, air flow dalam bahasa indonesia aliran
air, air flow dalam bahasa inggris adalah udara.[3] Sehingga dapat diartikan bahwa
bangunan akuatik arena memiliki bentuk yang menyerupai aliran air dan bangunan memiliki
sistem penghawaan alami.

Jurnal Reka Karsa – 2


Graha Amreta Arcamanik Akuatik Arena

3. HASIL RANCANGAN

3.1. Konsep Arsitektur


a. BentukMassa Bangunan

1 2 3 4 5 6
Gambar 1. Transformasi bentuk
Ide bentuk awal berbentuk persegi panjang, karena kebutuhan akan sarana bentang lebar
yaitu bangunan akuatik yang didalamnya memiliki 3 kolam. sehingga bangunan akan
berbentuk linier.
Memiliki ketinggian yang berbeda pada bagian sisi kanan dan kiri, disebabkan karena
bangunan disebelah barat terdapat stadion bola yang ketinggian bangunannya lebih tinggi
dibandingkan bangunan disebelah timur yaitu sarana-sarana olahraga lainnya.
Bangunan memiliki konsep biomimetik air, sehingga atap dibuat bergelombang, menyerupai
aliran air. bentuk enterance melengkung untuk menyikapi konsep air yang mimiliki sifat
elastis yang bisa kapan saja berubah.
Orientasi aliran air menyerupai sifatnya, air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang
rendah, sehingga untuk memanfaatkan analisa skiline pada tapak, dibuatlah atap yang
berorientasi dari barat ke timur
Selain memiliki bentuk yang menyerupai air, bangunan juga memiliki sistem penghawaan
alami.
Semua sisi fasade memiliki kisi-kisi yang dikombinasi dengan kaca, agar bangunan juga
memiliki pencahayaan alami. kisi-kisi menggunakan aerobrise aistem [4]

Gambar 2. Orientasi massa bangunan

Orientasi bangunan akuatik ke arah timur laut, hal ini karena disekitar site sarana olahraga
lainnya berorientasi menghadap ke jalan. Bertujuan agar semua bangunan sekitar memiliki
koneksi dengan bangunan lainnya.
b. Elaborasi Tema
Tema yang diambil merupakan penerapan biomimetik air flow, biomimetik adalah istilah
yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang dibuat oleh manusia dengan jalan
meniru desain dan sistem yang terdapat di alam.[5] Bangunan memiliki bentuk dan sistem
yang berasal dari alam. Pemilihan tema tersebut diharapkan mampu memberikan solusi
untuk masalah-masalah desain yang terjadi pada sarana olahraga.
Air memiliki bentuk yang elastis, bentuk air dapat beubah ubah karna ada pergerakan aliran
udara.
Air flow diterapkan pada bangunan berupa penghawaan alami dapat diimplementasikan ke
dalam beberapa aspek perancangan seperti teknis bukaan, sifat angin terhadap bangunan

Jurnal Reka Karsa – 3


Dewi Pahmawati

yang disesuaikan dengan pendekatan arsitektural. Implementasi pada Air flow bukaan yang
menangkap angin, diantaranya: Orientasi, Posisi, Jenis, Penghalang, Rasio & dimensi.[6]

Gambar 3. Percobaan menggunakan flow desain


c. Zoning Bangunan
Pada zoning bangunan akuatik terdiri dari tiga lantai. Padalantai 1 terdapat area parkir,
taman, hall, café, retail, ruang pengelola, area kolam, ruang serbaguna, dan area utilitas.
Pada lantai dua terdapat, tribun, café, retail dan toilet. Sedangkan lantai 3 hanya ada tribun
saja.
Pada bangunan wisma atlet terdiri dari 4 lantai, diantaranya pada lantai ground floor
terdapat ruang hall, ruang bersama, ruang pengelola, ruang makan bersama, dapur, toilet,
fitness, laundri. Pada lantai 1 terdapat hunian dan ruang bersama semi outdoor. Pada lantai
2 dan 3 tipikal yaitu, hanya terdapat unit. Masing-masing unit terdapat fasilitas toilet. 1
kapasitas unit untuk 4 orang atlet.

Gambar 4. Zoning bangunan


d. Tapak

Gambar 5. Sirkulasi dalam site

Jurnal Reka Karsa – 4


Graha Amreta Arcamanik Akuatik Arena

Aksesibilitas menuju site memiliki satu jalur masuk site dan tiga jalur keluar site.
Dikarenakan site berada di dalam lokasi permukiman, sehingga tidak menutup kemungkinan
sirkulasi jalan utama akan macet.
3.2 KONSEP FASADE DAN MATERIAL
a. Material atap pada bangunan utama

Gambar 6. Atap Akuatik Arena

Menggunakan material Metal sheet, karena material dapat menyesuaikan dengan bentuk
yang diinginkan dan bangunan sekitar site menggunakan metal sheet. Menerapkan skylight
dengan material rangka baja dan alluminium, dan menggunakan glass tempered agar tahan
cuaca dan lebih aman.
b. Material atap pada bangunan wisma atlet

Gambar 7. Atap wisma atlet


Menggunakan material Metal sheet disesuaikan dengan atap pada bangunan utama. Struktur
yang digunakan yaitu kuda-kuda baja yang memiliki skylight dengan ditutupi dinding roster.
c. Fasade Akuatik

Gambar 8. Fasade GAA akuatik arena

Gambar 9. Detail fasade bangunan akuatik arena

Jurnal Reka Karsa – 5


Dewi Pahmawati

Fasade menggunakan rangka spider glass yang memiliki cleding dikombinasi dengan kisi-kisi
yang disusun setiap modul.
d. Fasade Wisma Atlet

Gambar 10. Fasade wisma atlet

Gambar 11. Detail wisma atlet

Menggunakan kaca dengan rangka spider. Pada lantai 2 terdapat ruang bersama yang
ditutupi atap kaca. fasade menggunakan kisi-kisi dan jendela.
3.3KONSEP STRUKTUR
Sistem struktur yang digunakan pada bangunan ialah sistem struktur rangka, pada atap
menggunakan rangka space frame, dengan menerapkan sistem struktur ini dapat
menyalurkan beban mati, hidup, gempa, angin, dan beban lain secara vetikal dan
horizontal.[7] Sistem struktur baja mampu merespon gaya lateral dan vertikal berupa bentuk
linear, bidang, dan volume. Kolom dan balok menggunakan produk baja untuk mempercepat
pembangunan. Pondasi yang digunakan adalah pondasi pancang karena site berada di
kawasan yang datar. Modul yang digunakan pada bangunan utama dan bangunan wisma
atlit adalah 8.10 x 8.10 m. Dimensi modul ini diambil berdasarkan kebutuhan ruang.

Jurnal Reka Karsa – 6


Graha Amreta Arcamanik Akuatik Arena

Gambar 12. Isometri Struktur


a. Perhitungan

 KOLOM
(N – 1) x L1 x L2 x 1200 / 10000 = A x 90
4 x 810 x 810 x 1200/10000 = A x 90
314928 = A x 90
A = 314928 / 90
A = 3499.2 cm2
√A = 59.1 ~ 60cm
Dimensi kolom: 60 x60 cm Gambar 13. Detai kolom
 BALOK
B1 = h1 = 1/12 x L1
= 1/12 x 810
= 6,75 cm (dibulatkan menjadi 70)
b1 = 2/3 x h1
= 2/3 x 70
= 46,7 cm (dibulatkan menjadi 45) Gambar 14. Detai balok
Ukuran balok sebesar 70 cm x 45 cm

3.4KONSEP LANDSCAPE

Gambar 15. Landscape bangunan GAA

Jurnal Reka Karsa – 7


Dewi Pahmawati

Konsep lansekap yang diterapkan berasal dari konsep aliran air yaitu dengan bentuk jalan
seperti dialiri air. selain itu juga pada taman dan kolam.

Material jalan menggunakan paving block agar air hujan tetap bisa terserap melalui celah
celah diantara hubungan paving block, selain itu material ini juga tahan untuk menahan
berat kendaraan yang sewaktu-waktu lewat.

Rumput yang digunakan yaitu rumput peking yang mirip dengan rumput jepang dengan ciri
ciri memiliki tekstur daun yang sangat haus, sehingga sangat indah dilihat dari kejauhan.
Dan memiliki ketahanan panas yang tinggi.

Gambar 16. Landscape pada area taman Gambar 17. Terdapat ampliteater dekat
area asrama atlet

Zona landscape A (Lihat gambar 20) terletak di sebelah barat, yaitu dekat dengan stadion
bola, terdapat taman, kolam dan pedestrian untuk pejalan kaki. memiliki transisi agar
bangunan akuatik arena dengan wisma atlet memiliki koneksi

Zona B (Lihat gambar 21) terletak di bagian belakang dekat asrama atlet sebelah timur. Di
area ini terdapat taman, kolam, ampliteater dan pedestrian. taman dan ampliteater dibuat
agar pengguna bangunan memanfaatkan lahan indoor.

3.5 KONSEP INTERIOR

Konsep interior pada bagian tribun akuatik arena terdapat penghawaan udara, karena
bangunan memiliki konsep sistem penghawaan alami, sehingga pada bagian dalam
bangunan akuatik arena dibuat banyak bukaan berupa kisi-kisi, dinding roster dan void untuk
melancarkan aliran udara didalam bangunan.
Pada unit wisma atlet dibuat bukaan berupa kisi-kisi dan jendela agar cahaya tetap masuk
kedalam unit. didalamnya terdapat toilet dan balkon.

Gambar 18. Perspektif unit wisma atlet Gambar 19. Perspektif area kolam loncat indah

Jurnal Reka Karsa – 8


Graha Amreta Arcamanik Akuatik Arena

4. SIMPULAN

Berdasarkan tema yang diangkat, yaitu Penerapan Biomimetik Air Flow Pada
Bangunan Akuatik Arena, desain bangunan mempengaruhi bentuk bangunan Biomimetik Air
yang terinspirasi dari alam, dan bentuk dapat mempengaruhi sistemaliran udara yaitu
berupa penghawaan alami yg memiliki bukaan inlet dan outlet, agar memenuhi kenyamanan
pengguna pada bangunan. Tahap ini merupakan hasil dari analisis pembahasan yang telah
dilakukan metode yang diterapkan pada proyek sarana olahraga akuatik berorientasi
terhadap lingkungan baik ruang dalam maupun ruang luar yang akan dirancang.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Air
[2] Peraturan Daerah Kota Bandung No. 10 Tahun 2015 Tentang Rencana Detail Tata Ruang
Kota dan Peraturan Zonasi Kota Bandung Tahun 2015-2035. Peta Rencana Pola Ruang SWK
Arcamanik Sportiolis.
[3] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta;
1990; Balai Pustaka
[4] https://ap.hunterdouglas.asia/product/30/Aerobrise/
[5] Daniela Ivanova,Biomimetic Services, 2014:20
[6] Latifah, Nur Laela, S.T., M.T.; 2015; Fisika Bangunan 1; Jakarta: Griya Kreasi
[7] https://id.wikipedia.org/wiki/Air

Jurnal Reka Karsa – 9

Anda mungkin juga menyukai