Anda di halaman 1dari 12

Definisi Balok Statis Tak Tentu

• Balok dengan banyaknya reaksi melebihi banyaknya persamaan


kesetimbangan, sehingga reaksi pada balok tidak dapat ditentukan
hanya dengan menggunakan persamaan statika.

• Dalam hal ini diperlukan


p tambahan p
persamaan kesetimbangan,
g ,y yaitu
persamaan deformasi balok.

Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT


Jenis-Jenis Balok Statis Tak Tentu

• Balok kantilever yang ditopang.

MA P
RHA A B

RVA RVB
Reaksi pada balok terdiri atas gaya horisontal, gaya vertikal, dan
momen di ujung A, serta gaya vertikal di ujung B

Ada empat persamaan pada balok, sedangkan persamaan


kesetimbangan yang tersedia hanya ada tiga, yaitu ΣV = 0, ΣH = 0, dan
ΣM = 0.

g demikian p
Dengan pada balok kelebihan satu p
persamaan,, maka disebut
balok statis tak tentu berderajat satu.
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
Balok kantilever yang ditopang dengan beban vertikal saja.

P1 P2
MA
A B

RVA RVB
Semua beban bekerja dalam arah vertikal, maka reaksi horisontal di
tumpuan A tidak ada
ada.

Reaksi pada balok adalah gaya vertikal, dan momen di ujung A, serta
gaya vertikal di ujung B

Ada tiga persamaan pada balok, namun persamaan kesetimbangan


yang tersedia hanya ada dua, yaitu ΣV = 0,dan ΣM = 0.

Dalam hal ini ppada balok kelebihan satu p


persamaan,, maka disebut balok
statis tak tentu berderajat satu.
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
• Balok berujung jepit.

MA P MB
RHA A B RHB

RVA RVB

Pada balok ada enam reaksi,


reaksi yaitu masing-masing
masing masing di ujung A dan B ada
gaya vertikal, gaya horisontal dan momen

Ada enam persamaan pada balok


balok, sedangkan persamaan
kesetimbangan yang tersedia hanya ada tiga, yaitu ΣV = 0, ΣH = 0, dan
ΣM = 0.

Dengan demikian pada balok kelebihan tiga persamaan, maka disebut


balok statis tak tentu berderajat tiga.

Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT


Balok berujung jepit dengan beban vertikal saja.

MA P
MB
A B

RVA RVB

Pada balok ada empat reaksi,


reaksi dengan satu gaya vertikal dan momen di
setiap tumpuan.

Ada empat persamaan pada balok, sedangkan persamaan


kesetimbangan yang tersedia hanya ada dua yaitu ΣV = 0, dan ΣM = 0.

Dengan demikian pada balok kelebihan dua persamaan, maka disebut


balok statis tak tentu berderajat dua.

Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT


• Balok menerus.

P1 P2
RHA A B C

RVA RVB RVC


Balok mempunyai lebih dari satu bentangan dan menerus di atas
tumpuan dalam

Pada balok ada empat reaksi, dengan gaya vertikal di masing-masing


tumpuan, dan gaya horisontal di tumpuan A.

Ada empat persamaan pada balok, sedangkan persamaan


kesetimbangan yang tersedia hanya ada tiga, yaitu ΣV = 0, ΣH = 0, dan
ΣM = 0.

g demikian p
Dengan pada balok kelebihan satu p
persamaan,, maka disebut
balok statis tak tentu berderajat satu
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
Contoh Soal dan Pembahasan
Contoh Soal dan Pembahasan

Soal. Suatu balok kantilever yang ditopang dengan beban merata.


Tentukan reaksi, gaya geser, dan momen lentur.

Penyelesaian :

Balok
B l k mempunyaii ti
tiga reaksi
k i (RVA, RVB, dan
d MA). ) Hanya
H d
dua persamaaan
keseimbangan yang tersedia untuk menentukan reaksi, yaitu ΣV = 0, dan
ΣM = 0, maka disebut balok statis tak tentu berderajat satu.

Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT


Reaksi Dalam RVB

RVA = q.L − RVB ........................a )


q.L2
MA = − RVB .L...................b)
2

M
Momen llentur,
t pada
d jjarak
kxd
darii ttumpuan jjepit
it :

q.x 2
M = RVA .x − M A − ...............c)
2
Sustitusikan p
persamaan a)) dan b)) ke dalam p
persamaan c),
) maka
diperoleh :
⎛ q.L2 ⎞ q.x 2
M = (q.L − RVB )x − ⎜⎜ − RVB .L ⎟⎟ =
⎝ 2 ⎠ 2
qL2 qx 2
M = qLx − RVB x − + RVB L − ..........d )
2 2
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
Persamaan differensial :

d2y qL2 qx 2
EI 2 = qLx − RVB x − + RVB L − ........e)
dx 2 2

Integrasi pertama menghasilkan kemiringan :

dy qLx 2 RVB x 2 qL2 x qx 3


EI = − − + RVB Lx − + C1 ........ f )
dx 2 2 2 6

I t
Integrasi
i kedua
k d menghasilkan
h ilk d defleksi
fl k i :

qLx 3 RVB x 3 qL2 x 2 RVB Lx 2 qx 4


EIy = − − + − + C1 + C 2 ........g )
6 6 4 2 24

Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT


Pada x = 0, dy/dx = 0, sehingga C1 = 0, dan pada x = 0, y = 0, sehingga
C2 = 0, dan pada x = L, y = 0, maka diperoleh :

qLL3 RVB L3 qL2 L2 RVB LL2 qL4


y= − − + − =0
6 6 4 2 24
qL4 RVB L3 qL4 RVB L3 qL4
y= − − + − =0
6 6 4 2 24

RVB L3 3RVB L3 4qL4 6qL4 qL4


− = − −
6 6 24 24 24
− 2 RVB L3 − 3qL4
=
6 24
3qL
RVB =
8

Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT


Reaksi :
3qL 5qL
RVA = qL − =
8 8
q.L2 3qL qL2
MA = − .L =
2 8 8

Gaya geser :
5qL
V = RVA − qx = − qx
8

Momen lentur :
qx 2 5qLx qL2 qx 2
M = RVA x − M A − = − −
2 8 8 8

Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT


q
qL 2
MA =
8 L
5qL 3qL
RVA = RVB =
8 8

5 qL
8

3qL

8
− qL 2
=
8

9 qL 2
128

2
5 qqL 5 L qqL 2 q ⎛ 5 L ⎞ 9 qqL 2
M max = . − − ⎜ ⎟ =
8 8 8 2⎝ 8 ⎠ 128
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT

Anda mungkin juga menyukai